Anda di halaman 1dari 59

Rapat Koordinasi

Penjaminan Mutu Pendidikan


LPMP Kep. Babel, 9-11 April 2019

PENGANTAR DISKUSI
MEKANISME PENGEMBANGAN SEKOLAH
MODEL DAN TPMPD
LPMP KEP. BANGKA BELITUNG
DITJEN DIKDASMEN
KEMENDIKBUD
OUTLINE

01 SISTEM PEJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (SPMP)


DASAR HUKUM, TUJUAN & DAMPAK

01 SEKOLAH MODEL
02
PROGRAM KERJA, EVALUASI IMPLEMENTASI,DAN SOLUSI

03 TPMPD
PROGRAM KERJA, EVALUASI IMPLEMENTASI,DAN SOLUSI
SPMP
DASAR HUKUM, TUJUAN & DAMPAK

Your Date Your Footer 3


DASAR HUKUM
PENERAPAN SPMI
UNDANG-UNDANG NO. 20 THN. 2003,
KEWAJIBAN PENJAMINAN MUTU,
PERMENDIKBUD TTG. SNP,
PERMENDIKBUD NO.28 THN 2016

Your Date Your Footer 4


SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
(PERMENDIKBUD 28/2016)

Badan/Lembaga
Standarisasi Pemerintah/Pemeri
ntah Daerah
Evaluasi PEMETAAN
SUATU MEKANISME Pencapaian Mutu MUTU
YANG SISTEMATIS, Pemetaan
TERINTEGRASI DAN Penetapan
Mutu Sekolah
BERKELANJUTAN Standar Mutu PENETAPAN PERENCANAAN
UNTUK MEMASTIKAN STANDAR SATUAN
PENINGKATAN
MUTU Perencanaan
BAHWA SELURUH Pembuatan PENDIDIKAN Peningkatan
PROSES PENDIDIKAN Strategi Mutu

SESUAI DENGAN
Peningkatan Mutu
Fasilitasi
STANDAR MUTU DAN IMPLEMENTASI
Pemenuhan/P
ATURAN YANG Badan/Lembaga EVALUASI/
AUDIT
PENINGKATAN
eningkatan
Mutu
DITETAPKAN.
Akreditasi MUTU
Inspeksi
Audit Mutu Pelaksanaan
Eksternal Penjaminan
Mutu

Penetapan
Akreditasi

SISTEM PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL

SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN


UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Bab IV
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA, ORANG TUA, MASYARAKAT DAN PEMERINTAH
Bagian Kesatu Bagian Keempat
Hak dan Kewajiban Warga Negara Hak dan Kewajiban Pemerintah dan pemerintah Daerah

Pasal 5 Pasal 10

(1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk Pemerintah dan pemerintah Daerah berhak mengarahkan,
memperoleh pendidikan yang bermutu membimbing, membantu dan mengawasi penyelenggaraan
(2) Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, pendidikan sesuai dengan peraturan perundah-undangan yang
mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh berlaku
pendidikan khusus
(3) Warganegara di daerah terpencil atau terbelakang serta Pasal 11
masyarakat terpencil berhak memperoleh pendidikan
layanan khusus (1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan
(4) Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat layanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya
istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa
(5) setiap warga negara berhak mendapat kesempatan diskrimininas
pmeningkatkan pendidikan sepenjang hayat (2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya
daya guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara
yang berusian tujuh tahun sampai lima belas tahun
KEWAJIBAN PENJAMINAN MUTU
(PP 19 TAHUN 2005 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH YANG KEDUA KALI MELALUI PP 13 TAHUN 2015 )

Kewajiban Sekolah Pemerintah Daerah Pemerintah Pusat

Memberikan layanan dan kemudahan, serta


menjamin terselenggaranya pendidikan yang
bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.

Kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan


untuk menjamin mutu pendidikan nasional.

Fasilitasi SP, PTK yang diperlukan untuk menjamin


terselenggaranya pendidikan yang bermutu.
Pengembangan standar nasional pendidikan serta
pemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara
nasional
Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan

7
PERMENDIKBUD MENGENAI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

No Standar Permendikbud Perubahan


1 Standar Kompetensi Lulusan Nomor 20/2016 3 kali
2 Standar Penilaian Pendidikan Nomor 23/2016 3 kali
3 Standar Isi Nomor 21/2016 3 kali
4 Standar Proses Nomor 22/2016 3 kali
Standar Pendidik dan Tenaga Nomor 12/2007, 16/2007,
5
Kependidikan 24/2008, 25 /2008, 26/2008
Proses
6 Standar Sarana dan Prasarana Nomor 24/2007, 40/2008 pembahsan
Nomor 19/2007 dengan BSNP
7 Standar Pengelolaan
8 Standar Pembiayaan Nomor 69/2009

8
PERMENDIKBUD NO.28 TAHUN 2016

1. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan


2. Acuan Mutu
3. Sistem Penjaminan Mutu Internal
4. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
5. Sistem Informasi Mutu Pendidikan
6. Pembagian Tugas dan Wewenang
7. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan LPMP), Tim
Penjaminan Mutu Pendidikan Daerah (TPMPD) dan
Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS)
8. Sanksi

9
Pembagian Peranan
dalam Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
DITJEN DIKDASMEN Pemerintah Provinsi Pemerintah Kab/Kota
a. perencanaan, pelaksanaan, a. perencanaan, pelaksanaan, a. perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan pengembangan SPMI pengendalian, dan pengembangan pengendalian, dan pengembangan
dan SPME; SPMI-Dikmen dan SPME-Dikmen; SPMI-Dikdas dan SPME-Dikdas;
b. mengembangkan pedoman SPMI b. pembinaan, pembimbingan, b. pembinaan, pembimbingan,
c. melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, pengawasan, dan pendampingan, pengawasan, dan
pendampingan, dan supervisi terhadap pengendalian satuan pendidikan pengendalian satuan pendidikan
satuan pendidikan c. memetakan mutu pendidikan dan c. memetakan mutu pendidikan dan
d. pembinaan, pembimbingan, pelaksanaan SPMI-Dikmen pelaksanaan SPMI-Dikdas
pendampingan, dan supervisi terhadap d. memfasilitasi pemenuhan mutu di d. memfasilitasi pemenuhan mutu di
SDM pemerintah daerah dalam seluruh satuan pendidikan seluruh satuan pendidikan
pengembangan SPMI dan SPME; e. menyusun rencana strategis e. menyusun rencana strategis
e. memetakan mutu pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan peningkatan mutu pendidikan
pelaksanaan SPMI-Dikdasmen berdasarkan pemetaan. berdasarkan pemetaan.
f. memfasilitasi pemenuhan mutu
g. mengembangkan sistem informasi mutu
Pendidikan
h. menyusun laporan dan rekomendasi
strategi peningkatan mutu pendidikan

dibantu dibantu

LPMP TPMP Provinsi TPMP Kab/Kota


a. pembinaan, pembimbingan, a. pembinaan, pembimbingan, a. pembinaan, pembimbingan,
pendampingan, dan supervisi terhadap pendampingan, dan supervisi pendampingan, dan supervisi
satuan pendidikan terhadap satuan pendidikan dalam terhadap satuan pendidikan dalam
b. memetakan mutu pendidikan dan pengembangan SPMI-Dikmen; pengembangan SPMI-Dikdas;
pelaksanaan SPMI-Dikdasmen
b. memetakan mutu pendidikan dan b. memetakan mutu pendidikan dan
c. pembinaan, pembimbingan,
pelaksanaan SPMI-Dikmen pelaksanaan SPMI-Dikdas
pendampingan, dan supervisi terhadap
SDM pemerintah daerah c. menyusun laporan rekomendasi c. menyusun laporan rekomendasi
d. menyusun laporan dan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan strategi peningkatan mutu pendidikan
strategi peningkatan mutu pendidikan di di tingkat provinsi di tingkat kabupaten/kota
tingkat provinsi dan kabupaten/kota
PEMBAGIAN PERANAN
Dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal

Sekolah
a. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkan SPMI;
b. menyusun dokumen SPMI
c. membuat perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Kerja Sekolah;
d. melaksanakan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan sekolah maupun proses pembelajaran;
e. menetapkan standar baru dan menyusun strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil monitoring dan
evaluasi;
f. membentuk unit penjaminan mutu atau mengintegrasikan SPMI pada manajemen satuan pendidikan; dan
g. mengelola data mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan

dibantu

Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah


a. Mengkoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat satuan pendidikan;
b. melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap pelaku pendidikan di
satuan pendidikan dalam pengembangan penjaminan mutu pendidikan;
c. melaksanakan pemetaan mutu pendidikan berdasarkan data mutu pendidikan di satuan pendidikan;
d. melakukan monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan; dan
e. memberikan rekomendasi strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi
TUJUAN & DAMPAK
PENERAPAN SPMI
TUJUAN SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL, MANFAAT SPMI BAGI
SEKOLAH, MANFAAT SPMI BAGI
PEMANGKU KEPENTINGAN PENDIDIKAN

Your Date Your Footer 12


PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
ditujukan untuk mengawal
pemenuhan Standar Nasional Tujuan ke
Pendidikan depan

Upaya Upaya
perbaikan mutu perbaikan mutu
Upaya
perbaikan mutu

Penjaminan mutu pendidikan


Upaya
perbaikan mutu

Upaya
perbaikan mutu

Upaya
perbaikan mutu
Kondisi saat ini
MANFAAT BAGI SATUAN PENDIDIKAN

standar Lulusan yang


berkarakter baik

STANDAR Lulusan yang kreatif


BARU & pembelajar

Sekolah yang
menyenangkan
SNP
Sekolah yang
Evaluasi berbudaya mutu

EDS

SEKOLAH

Pelak- Sekolah yang seluruh ekosistemnya


sanaan memiliki kesadaran kolektif untuk
Peren-
mendorong terjadinya proses pencapaian
canaan
dan peningkatan mutu yang tiada henti,
terus-menerus, dan berkelanjutan
PEMANFAATAN PETA MUTU UNTUK PERENCANAAN BOS

kode Standar/indikator/Sub Indikator 2016 2017


CAPAIAN SNP 4.6 5.0
1 Standar Kompetensi Lulusan 6.1 6.4
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6.9 6.8
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 5.0 5.2 Pengembangan Perpustakaan
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 6.3 6.5
2 Standar Isi 3.8 4.7
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan 4.8 3.9 Kegiatan Pembelajaran dan
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan
1.9
4.6
5.5
4.8
Ekstrakurikuler
3 Standar Proses 5.2 6.3
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 5.6 6.3 Kegiatan Evaluasi Pembelajaran
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 5.3 6.6
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran 4.8 6.0 Pengelolaan Sekolah
4 Standar Penilaian Pendidikan 4.6 5.4
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 5.4 5.5 Pengembangan Profesi Guru dan
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 4.4 5.2
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 4.2 6.3 Tenaga Kependidikan serta
4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 4.2 5.0
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 4.7 5.2
Pengembangan Manajemen Sekolah
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 4.3 3.8
5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan 5.5 3.6 Langganan Daya dan Jasa,
5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan 5.3 4.6 Pemeliharaan dan Perawatan Sarana
5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan 2.1 6.1
5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan 0.8 Sekolah
5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan -
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 4.2 2.7
Pembayaran Honor
6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 7.0 3.8
6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak 1.5 1.3 Pembelian Alat Multi Media
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak 4.0 2.0
Pembelajaran
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5.2 5.3
7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 4.2 5.4
7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan 5.4 5.2
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan 4.5 3.6

7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 6.6 5.8


8 Standar Pembiayaan 3.5 5.5
8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang 2.3 7.0
8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 5.1 7.0
8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 3.0 2.6
PEMANFAATAN UNTUK PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA

kode Standar/indikator/Sub Indikator 2016 2017 Rehabilitasi


6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 4.2 2.7 Ruang Kelas
6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 7.0 3.8
6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan memadai 7.0 7.0 Ruang Kelas
6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa 7.0 0 Baru
6.1.3. Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan 6.7
6.1.5. Kondisi bangunan sekolah memenuhi persyaratan 5.2 Ruang
6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang 1.5 1.3 Perpustakaan
lengkap dan layak
6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai standar 2.0 2.3
6.2.10. Kondisi ruang kelas layak pakai 2.5 2.9 Koleksi Buku
6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan layak pakai 0 Perpustakaan
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang 4.0 2.0 Laboratorium
lengkap dan layak
6.3.11. Menyediakan kantin yang layak 4.9
/Workshop
6.3.12. Menyediakan tempat parkir yang memadai 4.7 Peralatan Lab
6.3.16. Kondisi ruang UKS layak pakai 4.2
6.3.18. Kondisi jamban sesuai standar 4.0 Sanitasi
6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak pakai 7.0
MANFAAT BAGI PEMANGKU KEPENTINGAN
standar Lulusan yang
berkarakter baik
• Dapat mengurai masalah dan akar
Pemerintah masalah dalam peningkatan mutu
STANDAR Lulusan yang kreatif pendidikan
BARU & pembelajar

Sekolah yang • Kebijakan dan fasilitasi peningkatan


Pemerintah menyenangkan mutu didasarkan pada kondisi nyata
SNP
Daerah Sekolah yang di sekolah
Evaluasi berbudaya mutu

EDS • Tersedia sistem kontrol untuk


memastikan semua upaya
Badan/Lemba SEKOLAH
peningkatan mutu pendidikan
ga Standar Sekolah yang seluruh ekosistemnya
Pelak-
sanaan memiliki kesadaran kolektif untuk
dapat terarah pada pencapaian
Peren-
canaan
mendorong terjadinya proses pencapaian standar nasional pendidikan
dan peningkatan mutu yang tiada henti,
terus-menerus, dan berkelanjutan
Badan/Lemba • Meningkatkan kualitas
ga Akreditasi pembelanjaan anggaran untuk
peningkatan mutu pendidikan

Dunia Perguruan LSM ORMAS KKG/MGMP Masyarakat


Usaha/I Tinggi KKS/MKKS Lainnya
ndustri LEMBAGA DONOR KKPS/MKPS
Pemangku kepentingan lainnya
PEMANFAATAN UNTUK PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA
Contoh Kasus: Kota Mojokerto, Jawa Timur

NO Standar Capaian M1 M2 M3 M4 SNP


6 Standar Sarana dan Prasarana 4.72 0 15 54 30 0
Pendidikan
Rehabilitasi
6.1 Kapasitas dan daya tampung 5.86 0 14 15 23 47
sekolah memadai Ruang Kelas
6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan 6.97 0 0 0 3 96
belajar yang sesuai dan memadai Ruang Kelas
6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan 4.74 21 12 11 10 45 Baru
jumlah siswa
6.2 Sekolah memiliki sarana dan 2.21 8 12 3 24 52
Ruang
prasarana pembelajaran yang Perpustakaan
lengkap
6.2.1. Kondisi ruang kelas sesuai 2.33 63 6 1 6 23 Koleksi Buku
standar Perpustakaan
6.2.2. Memiliki ruang perpustakaan 2.44 64 1 0 0 34
layak pakai Laboratorium/
6.2.3. Memiliki ruang kelas sesuai 1.85 71 28 0 0 0 Workshop
standar
6.3 Sekolah memiliki sarana dan 6.11 0 4 10 43 42 Peralatan Lab
prasarana pendukung yang
Sanitasi
lengkap
6.3.1. Memiliki jamban sesuai standar 6.11 0 4 10 43 42
PEMANFAATAN PETA MUTU UNTUK PERENCANAAN PELATIHAN
NO Standar
GURU
Capaian M1 M2 M3 M4 SNP
3 Standar Proses 5.31 0 2 19 77 1
Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai
3.1 ketentuan 5.64 0 1 18 78 1
3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan 5.61 0 8 11 69 10
3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi 6.56 0 0 4 33 61

3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis 4.95 0 1 57 40 0


Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas
3.1.4. sekolah 5.42 7 7 15 44 25
3.2 Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 5.52 0 0 7 91 1
Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai
3.2.1. ketentuan 5.97 2 0 17 34 46 Fokus
3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran 6.54 0 0 1 69 28 Materi
3.2.3. Mendorong peserta didik mencari tahu 4.17 0 7 91 0 0
3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah 6.27 0 0 2 81 15
Pelatihan
3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi 6.56 0 0 1 60 37 Guru
3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu 6.53 0 0 1 60 37
Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang
3.2.7. kebenarannya multi dimensi; 6.27 0 0 2 79 17
3.2.8. Menuju keterampilan aplikatif 6.25 0 0 2 79 17
Mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta
3.2.9. didik sebagai pembelajar sepanjang hayat 6.68 0 0 1 34 63
Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa
3.2.10. saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. 4.28 0 3 94 1 0
Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang
3.2.11. budaya peserta didik. 4.62 0 15 52 30 1
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
3.2.12. meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran 3.45 2 62 30 4 0
3.2.13. Menggunakan aneka sumber belajar 4.30 0 18 68 12 0
3.2.14. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran 5.45 0 0 26 69 3
3.3 Pengawasan dilakukan dalam proses pembelajaran 4.76 0 6 60 32 0
3.3.1. Melakukan pemantauan proses pembelajaran 4.68 0 13 51 33 1
3.3.2. Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru 4.94 0 5 61 26 6
3.3.3. Mengevaluasi proses pembelajaran 4.68 0 6 60 32 0 Lokasi
3.3.4. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran 4.75 1 12 48 37 0
PMP, SNP, AKREDITASI, DAN NILAI UN
Pada saat seluruh proses dilakukan dengan baik dan
benar seharusnya akan menunjukan hasil yg konsisten
SPMI SNP Akreditasi UN

SNP
Mandiri A >80
Menuju
SNP 4
III B
Menuju
SNP 3
1-3
II Menuju C
Tahun
SNP 2

I Menuju TT
SNP 1

Pemerintah,Pemda, Sekolah, Masyarakat BAN BSNP


ADANYA SANKSI
(PERMENDIKBUD 28/2016 PASAL 13)

1) Satuan pendidikan yang tidak menjalankan peraturan ini sesuai


dengan tugas dan wewenangnya diberikan peringatan dan/atau
penghentian bantuan peningkatan mutu.
2) Pemerintah Daerah yang tidak menjalankan peraturan ini sesuai
dengan tugas dan wewenangnya dilakukan pengurangan dan/atau
penghentian pemberian bantuan peningkatan mutu oleh Pemerintah.
3) Ketentuan peringatan dan/atau penghentian bantuan peningkatan
mutu diatur lebih lanjut dalam petunjuk teknis oleh Direktur Jenderal.
SEKOLAH
MODEL
PROGRAM KERJA, EVALUASI
IMPLEMENTASI,DAN SOLUSI

Your Date Your Footer 22


PROGRAM
KERJA
PRGRAM KERJA, TAHAPAN
PELAKSANAAN, FUNGSI, PROSEDUR
PENGEMBANGAN, KEGIATAN

Your Date Your Footer 23


TENTANG SEKOLAH MODEL
Definisi:
• ditetapkan dan dibina oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) untuk
menjadi sekolah acuan bagi sekolah lain di sekitarnya dalam penerapan
penjaminan mutu pendidikan secara mandiri.
• menerapkan seluruh siklus penjaminan mutu pendidikan secara sistemik, holistik,
dan berkelanjutan, sehingga budaya mutu tumbuh dan berkembang secara
mandiri
• memiliki tanggungjawab untuk mengimbaskan praktik baik penerapan
penjaminan mutu pendidikan kepada lima sekolah di sekitarnya
Kriteria:
• Sekolah belum memenuhi SNP.
• Seluruh komponen sekolah bersedia dan berkomitmen untuk mengikuti seluruh
rangkaian pelaksanaan pengembangan sekolah model.
• Adanya dukungan dari pemerintah daerah.
TENTANG SEKOLAH MODEL

Sasaran:
• Sasaran sekolah model adalah:
• sebanyak 16 sekolah per kabupaten/kota (untuk target 2016);
• jumlah sekolah model pada jenjang SD, SMP, SMA dan SMK mengikuti
distribusi jumlah sekolah
• Sasaran sekolah imbas adalah:
• sebanyak 5 sekolah per 1 sekolah model;
• sekolah sedapat mungkin berada pada gugus yang sama untuk jenjang SD
dan klaster yang sama untuk jenjang SMP, SMA dan SMK.
KRITERIA SEKOLAH MODEL
Kriteria Kriteria
Sekolah Model Sekolah Imbas
Indikator
SD SMP SMA SMK SD SMP SMA SMK

Akreditasi A / B dan belum memenuhi SNP ≤ B dan belum memenuhi SNP

Mulai/sudah menerapkan kurikulum nasional


Kurikulum Mulai/sudah menerapkan kurikulum nasional
(diutamakan)

16 sekolah per kabupaten/kota (tidak boleh berada dalam gugus/kluster yg sama dengan sekolah
Lokasi
dalam gugus/kluster yang sama) model

Jumlah rombel Min. 6 rombel Min. 9 rombel -

Komitmen sekolah Wajib


Komitmen pemda Wajib
TAHAPAN PELAKSANAAN PMP OLEH LPMP
TPMPD/SPME SEKOLAH BINAAN PEMETAAN MUTU SUPERVISI

Sekolah Yang Sekolah Yang Sekolah Sekolah Yang Telah


Difasilitasi Melalui Difasilitasi Terpetakan Mutu Diverifikasi Mutu Sekolah yang telah
Kemitraan Melalui LPMP Pendidikan Pendidikannya disupervisi dalam
pencapaian SNP

51. Sosialisasi Sekolah 51. Sosialisasi SPMI 51. Penyusunan Peta 51. Bimbingan Teknis 51. Penyusunan Bahan
52. Bimbingan Teknis Mutu dan Pengolahan Supervisi Penjaminan
Model dan Sekolah Pengawas
SPMI data mutu Mutu Pendidikan
Imbas 53. Pendampingan 52. Bimtek Fasilitator 52. Bimbingan Teknis
52. Analisis Data Mutu
52. Bimbingan Teknis Sekolah Yang Daerah Supervisi
Difasilitasi oleh 53. Penyusunan 53. Supervisi Satuan
SPME Rekomendasi Pengumpulan Data
LPMP Pendidikan
53. Diseminasi Hasil Peningkatan Mutu 53. Pelaksanaan 54. Analisis Supervisi Mutu
54. Pendampingan
54. Monitoring & Sekolah Yang 54. Diseminasi Pemetaan Pengumpulan Data Pendidikan
Evaluasi Difasilitasi oleh Mutu 54. Verifikasi & validasi 55. Diseminasi dan
Direktorat 55. Sosialisasi Penjaminan Rekomendasi Hasil
55. Monitoring dan Supervisi
Mutu Pendidikan
Evaluasi
FUNGSI SEKOLAH MODEL DAN SEKOLAH RUJUKAN SEBAGAI CONTOH, PUSAT SUMBER
BELAJAR DAN PUSAT KEUNGGULAN

SEKOLAH RUJUKAN/MODEL

1. SEKOLAH SPMI CONTOH & PUSAT SUMBER BELAJAR

SEKOLAH RUJUKAN: SEKOLAH Model:


a. Berbudaya mutu a. Penerapam SPMI
b. Meningkatnya keunggulan bahkan telah
akademik atau non
berbudaya mutu
akademik;
b. menunjukan praktik
c. Bertumbuhnya ekosistem
pendidikan yang kondusif; PUSAT KEUNGGULAN baik dalam
d. Menerapkan penguatan memenuhi SNP
pendidikan karakter dan
literasi;
PROSEDUR PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL DAN SEKOLAH RUJUKAN
1. SPMI
2. Program 1. Bimbingan teknis; 1. Pendampingan
1. diusulkan Pemda Peningkatan 2. Penyediaan oleh LPMP untuk
2. diverifikasi Mutu informasi; SPMI
Direktorat dan 3. Membangun 3. Layanan 2. Pendampingan Sekolah Rujukan
dibantu oleh Pusat konsultasi; oleh pihak lain
LPMP Keunggulan 4. Pengembangan yang telah
3. ditetapkan 4. Kerja sama jejaring/kemitraan diverifikasi oleh
Direktorat antar lembaga 5. dll Direktorat

Fasilitasi
Bimbingan Monitoring
Seleksi dan Peningkatan Pendampingan
Teknis dan Diseminasi
Penetapan mutu
Sekolah evaluasi
sekolah

1. diusulkan Pemda 1. SPMI 1. Bimbingan teknis; 1. Pendampingan


2. diverifikasi LPMP 2. Program 2. Penyediaan oleh LPMP untuk
3. direkomendasikan Peningkatan informasi; SPMI
dan ditetapkan Mutu 3. Layanan Sekolah Model
oleh LPMP konsultasi;
4. Pengembangan
jejaring/kemitraan
5. dll 29
JADUAL PELAKSANAAN PROGRAM PMP 2019 Kegiatan Pusat Kegiatan LPMP

KEGIATAN JAN-MAR APR MEI JUN JUL - OK NOV DES

Rakor Rakor LPMP


1 RAKOR & EVALUASI
PMP Dg Pemda

Desain Analisis Data Penyusunan


PENYUSUNAN Diseminasi
2 PETA MUTU
Analisis Mutu Mutu Rekomendasi
Bimtek Implementasi TPMPD dalam
Bimtek Evaluasi Peran &
KEMITRAAN DG Fasnas Bimtek TPMPD penerapan SPME dan
3 PEMDA (TPMPD) SPME
FASDA
pendampingan SPMI
Kemampuan TPMPD

Bimtek Implementasi &


PENERAPAN SPMI Bimtek Seminar Seminar
Fasnas Bimtek Sekolah Binaan Pendampingan
4 (SEKOLAH BINAAN) SPMI
FASDA
Sekolah
Provinsi Nasional

Evaluasi
SUPERVISI MUTU FASNAS Bimtek Diseminasi
Hasil
5 (PPK, LITERASI, DLL) SUPERVISI
FASDA
Pengawas
Supervisi
Supervisi
Hasil

PENGUMPULAN Bimtek Bimtek Implementasi Publikasi


6 DATA MUTU Fasnas FASDA Pengumpulan Data Mutu
Verval data

MONEV
7 Monev 1 Monev 2
30
EVALUASI
IMPLEMENTASI
PENGEMBANGAN
SEKOLAH MODEL 2018

EVALUASI PELAKSANAAN

31
Evaluasi pelaksanaan Sekolah Model
MASALAH REKOMENDASI
1. Pemahaman warga sekolah tentang konsep SPMI 1. Penguatan pemahanan dan implementasi SPMI
yang masih beragam. kepada warga sekolah
2. Komitmen warga sekolah terhadap penjaminan 2. Membangun komitmen seluruh warga sekolah
mutu masih belum sesuai harapan. melaksanakan penjaminan mutu sekolah
3. Implementasi SPMI di sekolah model belum 3. Melakukan supervisi pelaksanaan SPMI di sekolah
berjalan baik.
4. TPMPS belum bekerja optimal. 4. Meningkatkan kompetensi dan kinerja TPMPS dalam
pelaksanaan SPMI
5. Penyusunan RKS dan RKAS masih belum berbasis 5. Satuan Pendidikan menyusun RKS dan RKAS berbasis
hasil evaluasi diri sekolah dan Rapor Mutu hasil evaluasi diri sekolah. Dan Rapor Mutu
6. Pengimbasan belum berjalan dengan baik. 6. Melaksanakan pengimbasan sesuai mekanisme yang
berlaku.
7. Fasda SPMI dan Fasda Pemetaan Mutu serta 7. LPMP/Dinas Pendidikan menerbitkan surat tugas
Pengawas belum maksimal melakukan kepada Fasda dan Pengawas untuk melakukan
pendampingan. pendampingan sekolah model.
8. Dukungan TPMPD terhadap sekolah model 8. Mendorong Pemda mengalokasikan anggaran untuk
32
kurang optimal. operasional TPMPD dalam mendampingi sekolah model.
SOLUSI IMPLEMENTASI
PENGEMBANGAN
SEKOLAH MODEL 2019

SOLUSI

33
1. Penguatan pemahaman dan implementasi SPMI kepada
warga sekolah

LPMP :
• menyiapkan bahan penguatan, berupa Panduan Praktis
pelaksanaan SPMI, serta penjelasan rapor mutu sekolah.
• melakukan bimtek penyegaran bagi TPMPS (fungsi dan peran).
• mendampingi TPMPS melakukan penguatan SPMI bagi warga
sekolah.
• bersama pengawas sekolah, dan TPMPD mendampingi Sekolah
Model dalam mengimplementasikan SPMI.
34
2. Membangun Komitmen Seluruh Warga Sekolah
Melaksanakan Penjaminan Mutu Sekolah
LPMP:
• mengembangkan MoU dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
untuk mengimplementasikan sistem penjaminan mutu pendidikan dasar
dan menengah (SPMPDM).
• menghimbau Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota untuk
menerbitkan surat edaran kepada semua sekolah di bawah
kewenangannya untuk melaksanakan SPMI.
• menghimbau Kepala sekolah untuk menindaklanjuti surat edaran untuk
melaksanakan penjaminan mutu dengan melibatkan semua warga sekolah.
• menghimbau sekolah melaporkan hasil pelaksanaan sistem penjaminan
mutu kepada Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota.

35
3. Melakukan supervisi pelaksanaan SPMI di sekolah

LPMP:
• menyusun program bimtek supervisi mutu sesuai pedoman dari
Ditjen Dikdasmen.
• melaksanakan program bimtek supervisi bagi:
o Fasda Supervisi.
o Pengawas Sekolah.
• memfasilitasi Fasda Supervisi dan/atau pengawas sekolah
melakukan supervisi mutu di sekolah.
• melakukan monev implementasi supervisi mutu di sekolah.
36
4. Meningkatkan kompetensi dan kinerja TPMPS dalam
pelaksanaan SPMI

LPMP:
• menindaklanjuti hasil bimtek penyegaran TPMPS
dalam mendampingi TPMS melaksanakan tugas dan
fungsinya.
• menghimbau Kepala Sekolah untuk melaksanakan
evaluasi kinerja TPMPS.
• menghimbau TPMPS menindaklanjuti rekomendasi
hasil evaluasi kinerja yang dibuat oleh Kepala Sekolah.

37
5. Satuan Pendidikan menyusun RKS dan RKAS berbasis
hasil evaluasi diri sekolah/Rapor Mutu.

LPMP:
• mendorong Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
atau TPMPD untuk mendampingi sekolah dalam
menyusun RKAS berbasis rapor mutu.
• menghimbau TPMPD dan pengawas untuk
mendampingi sekolah dalam menganalisis rapor mutu.
• menghimbau TPMPD dan pengawas mendampingi
sekolah dalam menyusun RKAS.

38
6. Melaksanakan pengimbasan sesuai mekanisme yang
berlaku.

LPMP:
• menyusun mekanisme pengimbasan dan membuat panduan praktis
pengimbasan SPMI.
• menyampaikan mekanisme dan panduan praktis pengimbasan SPMI
kepada sekolah model.
• memfasilitasi sekolah model menyusun jadwal dan metode
pengimbasan.
• memandu sekolah dalam pelaksanaan pengimbasan menggunakan
mekanisme dan panduan yang telah disusun.

39
7. LPMP/Dinas Pendidikan menerbitkan surat tugas kepada
Fasda dan Pengawas untuk melakukan pendampingan
sekolah model.
LPMP:
• menyusun penjadwalan, pemetaan fasda dan pengawas
untuk melakukan pendampingan sekolah model.
• sesuai kewenangan masing-masing (LPMP atau Dinas
Pendidikan) menerbitkan surat tugas untuk fasda dan
pengawas.

40
8. MENDORONG PEMDA MENGALOKASIKAN ANGGARAN
UNTUK OPERASIONAL TPMPD DALAM MENDAMPINGI
SEKOLAH MODEL.
LPMP:
• bersama dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
menyusun program dan kegiatan penjaminan mutu
pendidikan.
• mendorong Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
mengalokasikan anggaran untuk operasional TPMPD.

41
TPMPD
PROGRAM KERJA, EVALUASI
IMPLEMENTASI,DAN SOLUSI

42
PROGRAM
KERJA
PRGRAM KERJA, TAHAPAN
PELAKSANAAN, INDIKATOR KINERJA,
PENGEMBANGAN, KEGIATAN

43
TIM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH (TPMPD)

• Tim Ahli sebagai pemberi pertimbangan kepada Dinas Pendidikan bersifat adhoc
• Dibentuk bedasarkan SK Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
dengan masa bakti anggota 4 tahun
• Tim ini berkedudukan di ibukota provinsi/kabupaten/kota
• Seluruh sumber daya yang dibutuhkan untuk operasional tim difasilitasi oleh
pemerintah daerah.
• Pemerintah pusat bertanggungjawab dalam mempersiapkan dan mendampingi
sumber daya manusia TPMPD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
• Direkomendasikan TPMPD menjadi salah satu unit teknis dinas pendidikan
TUGAS DAN FUNGSI TPMPD)

 melakukan pembinaan, pembimbingan, Evaluasi Mutu


Pendidikan Wilayah
pendampingan, dan supervisi terhadap satuan KELOMPOK KERJA
pendidikan dalam pengembangan SPMI- Penyusunan PEMETAAN
Rekomendasi
Dikdasmen. Strategis Peningkatan
Mutu
 memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan
SPMI-Dikdasmen di satuan pendidikan pada Fasilitasi SPMI di
Satuan Pendidikan
pendidikan dasar dan menengah berdasarkan
data dan informasi dalam sistem informasi mutu
Pengembangan
pendidikan KELOMPOK KERJA
Inovasi Peningkatan
FASILITASI
Mutu Pendidikan
 menyusun laporan rekomendasi strategi
peningkatan mutu pendidikan di tingkat wilayah Pengembangan
Kemitraan
kepada pimpinan wilayah masing-masing. implementasi SPMI

Monitoring dan
Evaluasi
Implementasi SPMi
BAGAN ORGANISASI TPMPD

KETUA

SEKRETARIAT

POKJA PEMETAAN MUTU POKJA FASILITASI


Unsur minimal: Unsur minimal:
• Bidang/ Subdinas/Cabang Dinas • Bidang/ Subdinas/Cabang Dinas
• Pengawas Sekolah (Korwas dan Fasda) • Pengawas Sekolah (Korwas dan Fasda)
• Dewan Pendidikan
dapat ditambahkan dengan:
dapat ditambahkan dengan: • Organisasi Pemerintah Daerah lainnya
• Bappeda • Kepala Sekolah/Guru (Instruktur
• Perguruan Tinggi Nasional/Provinsi/Kab/Kota)
• BPS • Perguruan Tinggi
• DU/DI • Berbagai Tim Adhoc Pengembangan/Peningkatan
Mutu Pendidikan antara lain TPK, Adiwiyata, TPUKS,

DU/DI Perguruan LSM ORMAS KKG/MGMP Masyarakat


Tinggi KKS/MKKS Lainnya
LEMBAGA DONOR KKPS/MKPS
Pemangku kepentingan
KEDUDUKAN TPMPD KABUPATEN/KOTA

BUPATI/WALIKOTA KEMDIKBUD

KEPALA DINAS LPMP


PENDIDIKAN

KETUA TPMPD

SEKRETARIS DINAS
SEKRETARIAT

POKJA PEMETAAN POKJA FASILITASI

KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG

JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS
POLA PEMBENTUKAN TPMPD

RAPAT KOORDINASI

KOMITMEN
KEANGGOTAAN MINIMALIS
(Sesuai Permendikbud 28/2016)
POLA 1
KONSULTASI
SK KEPALA DINAS
KEANGGOTAAN DIPERLUAS
(Sesuai Permendikbud +
Kebutuhan dan kondisi daerah)
PEMBENTUKAN

KEANGGOTAAN MINIMALIS
(Sesuai Permendikbud 28/2016)
POLA 2
SK KEPALA DAERAH
KEANGGOTAAN DIPERLUAS
(Sesuai Permendikbud +
Kebutuhan dan kondisi daerah)
INDIKATOR KINERJA TPMPD
NO RENCANA AKSI OUTPUT (KRITERIA KEBERHASILAN) OUTCOME/IMPACT
1 PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN 100% satuan pendidikan terpetakan mutunya Outcome:
1. Meningkatnya mutu
2 PENYUSUNAN REKOMENDASI Tersusunnya rekomendasi strategi program pendidikan di satuan
pendidikan
STRATEGI PENINGKATAN MUTU peningkatan mutu wilayah
2. Terimbasnya mutu
PENDIDIKAN pendidikan dari ke sekolah
3 FASILITASI IMPLEMENTASI SPMI 100% satuan pendidikan mendapat fasilitasi lain.
3. Meningkatnya komitmen
DI SATUAN PENDIDIKAN dalam implementasi SPMI
daerah dalam PMP
4 PENGEMBANGAN INOVASI Terbangunnya model peningkatan mutu Impact:
PENINGKATAN MUTU pendidikan yang inovatif 1. Terbentuknya budaya
PENDIDIKAN mutu pendidikan pada
5 PENGEMBANGAN KERJASAMA Terjalinnya kerjasama yang efektif antara level satuan pendidikan
DENGAN BERBAGAI PEMANGKU pemerintah daerah dengan semua pemangku dan pemerintah daerah.
KEPENTINGAN PENDIDIKAN DI kepentingan pendidikan dalam implementasi
DAERAH PMP di satuan pendidikan.
6 MONITORING DAN EVALUASI Tersedianya data dan informasi tentang berbagai
IMPLEMENTASI SPMI kegiatan dalam implementasi SPMI
Kegiatan Deskripsi Output
1. Sosialisasi SPMPDM kepada Menyampaikan konsep SPMPDM dan Laporan kegiatan sosialisasi
pemerintah daerah (tpmpd) contoh implementasinya yang telah SPMPDM kepada Pemerintah
berhasil meningkatkan mutu pendidikan Daerah
SERTA informasi lainnya terkait kebijakan
baru dari Kemdikbud seperti PPK, Literasi
dan Zonasi kepada Pemda (TPMPD)
2. Bimbingan teknis SPMPDM bagi Memberikan pelatihan tentang SPMPDM Laporan Bimbingan Teknis
pemerintah daerah (tpmpd) kepada anggota TPMPD SPMPDM bagi Pemerintah
Daerah (TPMPD)
3. Monitoring dan evaluasi Melakukan monitoring dan evaluasi Laporan kegiatan Monitoring
penerapan SPMI pada sekolah pelaksanaan SPMI pada sekolah yang dan Evaluasi Penerapan SPMI
yang difasilitasi melalui difasilitasi melalui kemitraan, misalnya pada Sekolah yang Difasilitasi
kemitraan difasilitasi oleh Pemda. Melalui Kemitraan
4. Diseminasi dan seminar hasil Menyampaikan Laporan Hasil Diseminasi/
penerapan SPMI pada sekolah Seminar Hasil Penerapan SPMI
yang difasilitasi melalui pada Sekolah yang Difasilitasi
kemitraan Melalui Kemitraan
Kegiatan Model Waktu Tempat Peserta Narasumber Jadwal
Pelaksanaan
1. Sosialisasi SPMPDM Workshop 3 hari LPMP/H Dinas Pendidikan, • Fasilitator nasional/Fasilitator April - Mei
kepada pemerintah otel Bappeda, DPRD, Daerah SPMI,
dan stakeholder • Tim Satgas PMP.
daerah (TPMPD)
lainnya • Pejabat terkait dari
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
2. Bimbingan teknis Pelatihan 3 hari LPMP/H Anggota TPMPD • Eselon I/II/III, Mei - Juni
SPMPDM bagi otel • Fasilitator Nasional SPMI
pemerintah daerah
(TPMPD)
3. Monitoring dan evaluasi Perjalanan 4 hari Sekolah Sekolah Tim LPMP dan TPMPD September
penerapan SPMI pada Dinas -Oktober
sekolah yang difasilitasi
melalui kemitraan
4. Diseminasi dan seminar Workshop 3 hari LPMP Pemda, Dinas Tim PMP Pusat, Fasilitator November
hasil penerapan SPMI Pendidikan, Nasional, dan Tim LPMP 2019
Bappeda, DPRD,
pada sekolah yang
Dewan
difasilitasi melalui
Pendidikan,
kemitraan
EVALUASI
IMPLEMENTASI
PENGEMBANGAN
TPMPD

EVALUASI PELAKSANAAN

52
EVALUASI PELAKSANAAN PENGEMBANGAN TPMPD
MASALAH REKOMENDASI

1. Pemahaman anggota TPMPD terhadap 1. Peningkatan pemahaman TPMPD


tugas dan fungsi TPMPD belum optimal terhadap tugas dan fungsi TPMPD

2. Komitmen anggota TPMPD dalam 2. Meningkatkan komitmen serta daya


melaksanakan tugas dan fungsi belum dukung TPMPD
optimal
3. Kinerja TPMPD belum optimal 3. Peningkatan Kinerja TPMPD
4. TPMPD belum sepenuhnya 4. Mendorong TPMPD untuk
menindaklanjuti peta mutu sebagai basis menindaklanjuti peta mutu sebagai basis
perencanaan peningkatan mutu di wilayah perencanaan peningkatan mutu wilayah

53
SOLUSI IMPLEMENTASI
PENGEMBANGAN
SEKOLAH MODEL 2019

SOLUSI

54
1. PENINGKATAN PEMAHAMAN TPMPD
TERHADAP TUGAS DAN FUNGSI TPMPD
LPMP:
• menyusun program bimtek TPMPD berkaitan dengan fungsi
pemetaan mutu dan fungsi fasilitasi peningkatan mutu
• menyiapkan bahan bimtek TPMPD berkaitan dengan fungsi
pemetaan mutu dan fungsi fasilitasi peningkatan mutu
• melaksanakan bimtek TPMPD berkaitan dengan fungsi pemetaan
mutu dan fungsi fasilitasi peningkatan mutu
• melaksanakan monev implementasi SPMPDM di satuan
pendidikan untuk memastikan adanya peran TPMPD dalam
implementasi penjaminan mutu pendidikan di satuan pendidikan.
55
2. PENINGKATAN KOMITMEN SERTA DAYA
DUKUNG TPMPD
LPMP:
• membangun kemitraan dengan Dinas Pendidikan melalui MoU untuk
memberdayakan TPMPD.
• melibatkan TPMPD dalam semua program penjaminan mutu
pendidikan di LPMP seperti monev dan pendampingan sekolah model.
• melakukan penguatan strategi membangun komitmen TPMPD melalui
pemberian penghargaan kepada TPMPD terbaik berdasarkan kinerja.
• mendorong TPMPD untuk menyusun laporan pelaksanaan tugas
kepada Dinas Pendidikan.

56
3. PENINGKATAN KINERJA TPMPD
LPMP:
• melakukan optimalisasi sosialisasi kepada Gubernur, Bupati, dan Walikota tentang
sistem penjaminan mutu pendidikan melalui pendekatan formal maupun pendekatan
personal.
• menyampaikan penjelasan kepada Gubernur, Bupati, Walikota mengenai peran dan
fungsi TPMPD sebagai “badan pemikir” independen yang membantu Dinas Pendidikan
dalam upaya peningkatan mutu pendidikan wilayah.
• mengembangkan MoU dengan Disdik Provinsi/ Kab/Kota dengan mencantumkan fungsi
dan peran TPMPD dalam MoU.
• mendampingi TPMPD dalam melakukan pemaparan capaian mutu pendidikan
berdasarkan SNP dan Peta Mutu Pendidikan Wilayah kepada Gubernur/Bupati/Walkota
dan instansi terkait (Disdik, Bappeda Prov/ Kab/Kota), serta lembaga legislatif (DPRD
Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota).
• melakukan pengamatan terhadap kinerja TPMPD dan mengidentifikasi TPMPD yang
kinerjanya patut menjadi contoh untuk TPMPD wilayah lain.

57
4. MENDORONG TPMPD UNTUK
MENINDAKLANJUTI PETA MUTU SEBAGAI BASIS
PERENCANAAN PENINGKATAN MUTU WILAYAH
LPMP:
• mengajak TPMPD melakukan analisis peta mutu pendidikan wilayah.
• memfasilitasi TPMPD melakukan penyusunan rekomendasi peningkatan
mutu berdasarkan analisis peta mutu wilayah.
• mendorong TPMPD membuat program peningkatan mutu pendidikan
wilayah berdasarkan rekomendasi peningkatan mutu.
• mengawal TPMPD menyampaikan program peningkatan mutu
pendidikan wilayah kepada Pemerintah Daerah.

58
TERIMA KASIH

Your Date Your Footer 59

Anda mungkin juga menyukai