PENGANTAR DISKUSI
MEKANISME PENGEMBANGAN SEKOLAH
MODEL DAN TPMPD
LPMP KEP. BANGKA BELITUNG
DITJEN DIKDASMEN
KEMENDIKBUD
OUTLINE
01 SEKOLAH MODEL
02
PROGRAM KERJA, EVALUASI IMPLEMENTASI,DAN SOLUSI
03 TPMPD
PROGRAM KERJA, EVALUASI IMPLEMENTASI,DAN SOLUSI
SPMP
DASAR HUKUM, TUJUAN & DAMPAK
Badan/Lembaga
Standarisasi Pemerintah/Pemeri
ntah Daerah
Evaluasi PEMETAAN
SUATU MEKANISME Pencapaian Mutu MUTU
YANG SISTEMATIS, Pemetaan
TERINTEGRASI DAN Penetapan
Mutu Sekolah
BERKELANJUTAN Standar Mutu PENETAPAN PERENCANAAN
UNTUK MEMASTIKAN STANDAR SATUAN
PENINGKATAN
MUTU Perencanaan
BAHWA SELURUH Pembuatan PENDIDIKAN Peningkatan
PROSES PENDIDIKAN Strategi Mutu
SESUAI DENGAN
Peningkatan Mutu
Fasilitasi
STANDAR MUTU DAN IMPLEMENTASI
Pemenuhan/P
ATURAN YANG Badan/Lembaga EVALUASI/
AUDIT
PENINGKATAN
eningkatan
Mutu
DITETAPKAN.
Akreditasi MUTU
Inspeksi
Audit Mutu Pelaksanaan
Eksternal Penjaminan
Mutu
Penetapan
Akreditasi
Pasal 5 Pasal 10
(1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk Pemerintah dan pemerintah Daerah berhak mengarahkan,
memperoleh pendidikan yang bermutu membimbing, membantu dan mengawasi penyelenggaraan
(2) Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, pendidikan sesuai dengan peraturan perundah-undangan yang
mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh berlaku
pendidikan khusus
(3) Warganegara di daerah terpencil atau terbelakang serta Pasal 11
masyarakat terpencil berhak memperoleh pendidikan
layanan khusus (1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan
(4) Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat layanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya
istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa
(5) setiap warga negara berhak mendapat kesempatan diskrimininas
pmeningkatkan pendidikan sepenjang hayat (2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya
daya guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara
yang berusian tujuh tahun sampai lima belas tahun
KEWAJIBAN PENJAMINAN MUTU
(PP 19 TAHUN 2005 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH YANG KEDUA KALI MELALUI PP 13 TAHUN 2015 )
7
PERMENDIKBUD MENGENAI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
8
PERMENDIKBUD NO.28 TAHUN 2016
9
Pembagian Peranan
dalam Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
DITJEN DIKDASMEN Pemerintah Provinsi Pemerintah Kab/Kota
a. perencanaan, pelaksanaan, a. perencanaan, pelaksanaan, a. perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan pengembangan SPMI pengendalian, dan pengembangan pengendalian, dan pengembangan
dan SPME; SPMI-Dikmen dan SPME-Dikmen; SPMI-Dikdas dan SPME-Dikdas;
b. mengembangkan pedoman SPMI b. pembinaan, pembimbingan, b. pembinaan, pembimbingan,
c. melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, pengawasan, dan pendampingan, pengawasan, dan
pendampingan, dan supervisi terhadap pengendalian satuan pendidikan pengendalian satuan pendidikan
satuan pendidikan c. memetakan mutu pendidikan dan c. memetakan mutu pendidikan dan
d. pembinaan, pembimbingan, pelaksanaan SPMI-Dikmen pelaksanaan SPMI-Dikdas
pendampingan, dan supervisi terhadap d. memfasilitasi pemenuhan mutu di d. memfasilitasi pemenuhan mutu di
SDM pemerintah daerah dalam seluruh satuan pendidikan seluruh satuan pendidikan
pengembangan SPMI dan SPME; e. menyusun rencana strategis e. menyusun rencana strategis
e. memetakan mutu pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan peningkatan mutu pendidikan
pelaksanaan SPMI-Dikdasmen berdasarkan pemetaan. berdasarkan pemetaan.
f. memfasilitasi pemenuhan mutu
g. mengembangkan sistem informasi mutu
Pendidikan
h. menyusun laporan dan rekomendasi
strategi peningkatan mutu pendidikan
dibantu dibantu
Sekolah
a. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkan SPMI;
b. menyusun dokumen SPMI
c. membuat perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Kerja Sekolah;
d. melaksanakan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan sekolah maupun proses pembelajaran;
e. menetapkan standar baru dan menyusun strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil monitoring dan
evaluasi;
f. membentuk unit penjaminan mutu atau mengintegrasikan SPMI pada manajemen satuan pendidikan; dan
g. mengelola data mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan
dibantu
Upaya Upaya
perbaikan mutu perbaikan mutu
Upaya
perbaikan mutu
Upaya
perbaikan mutu
Upaya
perbaikan mutu
Kondisi saat ini
MANFAAT BAGI SATUAN PENDIDIKAN
Sekolah yang
menyenangkan
SNP
Sekolah yang
Evaluasi berbudaya mutu
EDS
SEKOLAH
SNP
Mandiri A >80
Menuju
SNP 4
III B
Menuju
SNP 3
1-3
II Menuju C
Tahun
SNP 2
I Menuju TT
SNP 1
Sasaran:
• Sasaran sekolah model adalah:
• sebanyak 16 sekolah per kabupaten/kota (untuk target 2016);
• jumlah sekolah model pada jenjang SD, SMP, SMA dan SMK mengikuti
distribusi jumlah sekolah
• Sasaran sekolah imbas adalah:
• sebanyak 5 sekolah per 1 sekolah model;
• sekolah sedapat mungkin berada pada gugus yang sama untuk jenjang SD
dan klaster yang sama untuk jenjang SMP, SMA dan SMK.
KRITERIA SEKOLAH MODEL
Kriteria Kriteria
Sekolah Model Sekolah Imbas
Indikator
SD SMP SMA SMK SD SMP SMA SMK
16 sekolah per kabupaten/kota (tidak boleh berada dalam gugus/kluster yg sama dengan sekolah
Lokasi
dalam gugus/kluster yang sama) model
51. Sosialisasi Sekolah 51. Sosialisasi SPMI 51. Penyusunan Peta 51. Bimbingan Teknis 51. Penyusunan Bahan
52. Bimbingan Teknis Mutu dan Pengolahan Supervisi Penjaminan
Model dan Sekolah Pengawas
SPMI data mutu Mutu Pendidikan
Imbas 53. Pendampingan 52. Bimtek Fasilitator 52. Bimbingan Teknis
52. Analisis Data Mutu
52. Bimbingan Teknis Sekolah Yang Daerah Supervisi
Difasilitasi oleh 53. Penyusunan 53. Supervisi Satuan
SPME Rekomendasi Pengumpulan Data
LPMP Pendidikan
53. Diseminasi Hasil Peningkatan Mutu 53. Pelaksanaan 54. Analisis Supervisi Mutu
54. Pendampingan
54. Monitoring & Sekolah Yang 54. Diseminasi Pemetaan Pengumpulan Data Pendidikan
Evaluasi Difasilitasi oleh Mutu 54. Verifikasi & validasi 55. Diseminasi dan
Direktorat 55. Sosialisasi Penjaminan Rekomendasi Hasil
55. Monitoring dan Supervisi
Mutu Pendidikan
Evaluasi
FUNGSI SEKOLAH MODEL DAN SEKOLAH RUJUKAN SEBAGAI CONTOH, PUSAT SUMBER
BELAJAR DAN PUSAT KEUNGGULAN
SEKOLAH RUJUKAN/MODEL
Fasilitasi
Bimbingan Monitoring
Seleksi dan Peningkatan Pendampingan
Teknis dan Diseminasi
Penetapan mutu
Sekolah evaluasi
sekolah
Evaluasi
SUPERVISI MUTU FASNAS Bimtek Diseminasi
Hasil
5 (PPK, LITERASI, DLL) SUPERVISI
FASDA
Pengawas
Supervisi
Supervisi
Hasil
MONEV
7 Monev 1 Monev 2
30
EVALUASI
IMPLEMENTASI
PENGEMBANGAN
SEKOLAH MODEL 2018
EVALUASI PELAKSANAAN
31
Evaluasi pelaksanaan Sekolah Model
MASALAH REKOMENDASI
1. Pemahaman warga sekolah tentang konsep SPMI 1. Penguatan pemahanan dan implementasi SPMI
yang masih beragam. kepada warga sekolah
2. Komitmen warga sekolah terhadap penjaminan 2. Membangun komitmen seluruh warga sekolah
mutu masih belum sesuai harapan. melaksanakan penjaminan mutu sekolah
3. Implementasi SPMI di sekolah model belum 3. Melakukan supervisi pelaksanaan SPMI di sekolah
berjalan baik.
4. TPMPS belum bekerja optimal. 4. Meningkatkan kompetensi dan kinerja TPMPS dalam
pelaksanaan SPMI
5. Penyusunan RKS dan RKAS masih belum berbasis 5. Satuan Pendidikan menyusun RKS dan RKAS berbasis
hasil evaluasi diri sekolah dan Rapor Mutu hasil evaluasi diri sekolah. Dan Rapor Mutu
6. Pengimbasan belum berjalan dengan baik. 6. Melaksanakan pengimbasan sesuai mekanisme yang
berlaku.
7. Fasda SPMI dan Fasda Pemetaan Mutu serta 7. LPMP/Dinas Pendidikan menerbitkan surat tugas
Pengawas belum maksimal melakukan kepada Fasda dan Pengawas untuk melakukan
pendampingan. pendampingan sekolah model.
8. Dukungan TPMPD terhadap sekolah model 8. Mendorong Pemda mengalokasikan anggaran untuk
32
kurang optimal. operasional TPMPD dalam mendampingi sekolah model.
SOLUSI IMPLEMENTASI
PENGEMBANGAN
SEKOLAH MODEL 2019
SOLUSI
33
1. Penguatan pemahaman dan implementasi SPMI kepada
warga sekolah
LPMP :
• menyiapkan bahan penguatan, berupa Panduan Praktis
pelaksanaan SPMI, serta penjelasan rapor mutu sekolah.
• melakukan bimtek penyegaran bagi TPMPS (fungsi dan peran).
• mendampingi TPMPS melakukan penguatan SPMI bagi warga
sekolah.
• bersama pengawas sekolah, dan TPMPD mendampingi Sekolah
Model dalam mengimplementasikan SPMI.
34
2. Membangun Komitmen Seluruh Warga Sekolah
Melaksanakan Penjaminan Mutu Sekolah
LPMP:
• mengembangkan MoU dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
untuk mengimplementasikan sistem penjaminan mutu pendidikan dasar
dan menengah (SPMPDM).
• menghimbau Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota untuk
menerbitkan surat edaran kepada semua sekolah di bawah
kewenangannya untuk melaksanakan SPMI.
• menghimbau Kepala sekolah untuk menindaklanjuti surat edaran untuk
melaksanakan penjaminan mutu dengan melibatkan semua warga sekolah.
• menghimbau sekolah melaporkan hasil pelaksanaan sistem penjaminan
mutu kepada Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota.
35
3. Melakukan supervisi pelaksanaan SPMI di sekolah
LPMP:
• menyusun program bimtek supervisi mutu sesuai pedoman dari
Ditjen Dikdasmen.
• melaksanakan program bimtek supervisi bagi:
o Fasda Supervisi.
o Pengawas Sekolah.
• memfasilitasi Fasda Supervisi dan/atau pengawas sekolah
melakukan supervisi mutu di sekolah.
• melakukan monev implementasi supervisi mutu di sekolah.
36
4. Meningkatkan kompetensi dan kinerja TPMPS dalam
pelaksanaan SPMI
LPMP:
• menindaklanjuti hasil bimtek penyegaran TPMPS
dalam mendampingi TPMS melaksanakan tugas dan
fungsinya.
• menghimbau Kepala Sekolah untuk melaksanakan
evaluasi kinerja TPMPS.
• menghimbau TPMPS menindaklanjuti rekomendasi
hasil evaluasi kinerja yang dibuat oleh Kepala Sekolah.
37
5. Satuan Pendidikan menyusun RKS dan RKAS berbasis
hasil evaluasi diri sekolah/Rapor Mutu.
LPMP:
• mendorong Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
atau TPMPD untuk mendampingi sekolah dalam
menyusun RKAS berbasis rapor mutu.
• menghimbau TPMPD dan pengawas untuk
mendampingi sekolah dalam menganalisis rapor mutu.
• menghimbau TPMPD dan pengawas mendampingi
sekolah dalam menyusun RKAS.
38
6. Melaksanakan pengimbasan sesuai mekanisme yang
berlaku.
LPMP:
• menyusun mekanisme pengimbasan dan membuat panduan praktis
pengimbasan SPMI.
• menyampaikan mekanisme dan panduan praktis pengimbasan SPMI
kepada sekolah model.
• memfasilitasi sekolah model menyusun jadwal dan metode
pengimbasan.
• memandu sekolah dalam pelaksanaan pengimbasan menggunakan
mekanisme dan panduan yang telah disusun.
39
7. LPMP/Dinas Pendidikan menerbitkan surat tugas kepada
Fasda dan Pengawas untuk melakukan pendampingan
sekolah model.
LPMP:
• menyusun penjadwalan, pemetaan fasda dan pengawas
untuk melakukan pendampingan sekolah model.
• sesuai kewenangan masing-masing (LPMP atau Dinas
Pendidikan) menerbitkan surat tugas untuk fasda dan
pengawas.
40
8. MENDORONG PEMDA MENGALOKASIKAN ANGGARAN
UNTUK OPERASIONAL TPMPD DALAM MENDAMPINGI
SEKOLAH MODEL.
LPMP:
• bersama dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
menyusun program dan kegiatan penjaminan mutu
pendidikan.
• mendorong Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
mengalokasikan anggaran untuk operasional TPMPD.
41
TPMPD
PROGRAM KERJA, EVALUASI
IMPLEMENTASI,DAN SOLUSI
42
PROGRAM
KERJA
PRGRAM KERJA, TAHAPAN
PELAKSANAAN, INDIKATOR KINERJA,
PENGEMBANGAN, KEGIATAN
43
TIM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH (TPMPD)
• Tim Ahli sebagai pemberi pertimbangan kepada Dinas Pendidikan bersifat adhoc
• Dibentuk bedasarkan SK Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
dengan masa bakti anggota 4 tahun
• Tim ini berkedudukan di ibukota provinsi/kabupaten/kota
• Seluruh sumber daya yang dibutuhkan untuk operasional tim difasilitasi oleh
pemerintah daerah.
• Pemerintah pusat bertanggungjawab dalam mempersiapkan dan mendampingi
sumber daya manusia TPMPD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
• Direkomendasikan TPMPD menjadi salah satu unit teknis dinas pendidikan
TUGAS DAN FUNGSI TPMPD)
Monitoring dan
Evaluasi
Implementasi SPMi
BAGAN ORGANISASI TPMPD
KETUA
SEKRETARIAT
BUPATI/WALIKOTA KEMDIKBUD
KETUA TPMPD
SEKRETARIS DINAS
SEKRETARIAT
JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS
POLA PEMBENTUKAN TPMPD
RAPAT KOORDINASI
KOMITMEN
KEANGGOTAAN MINIMALIS
(Sesuai Permendikbud 28/2016)
POLA 1
KONSULTASI
SK KEPALA DINAS
KEANGGOTAAN DIPERLUAS
(Sesuai Permendikbud +
Kebutuhan dan kondisi daerah)
PEMBENTUKAN
KEANGGOTAAN MINIMALIS
(Sesuai Permendikbud 28/2016)
POLA 2
SK KEPALA DAERAH
KEANGGOTAAN DIPERLUAS
(Sesuai Permendikbud +
Kebutuhan dan kondisi daerah)
INDIKATOR KINERJA TPMPD
NO RENCANA AKSI OUTPUT (KRITERIA KEBERHASILAN) OUTCOME/IMPACT
1 PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN 100% satuan pendidikan terpetakan mutunya Outcome:
1. Meningkatnya mutu
2 PENYUSUNAN REKOMENDASI Tersusunnya rekomendasi strategi program pendidikan di satuan
pendidikan
STRATEGI PENINGKATAN MUTU peningkatan mutu wilayah
2. Terimbasnya mutu
PENDIDIKAN pendidikan dari ke sekolah
3 FASILITASI IMPLEMENTASI SPMI 100% satuan pendidikan mendapat fasilitasi lain.
3. Meningkatnya komitmen
DI SATUAN PENDIDIKAN dalam implementasi SPMI
daerah dalam PMP
4 PENGEMBANGAN INOVASI Terbangunnya model peningkatan mutu Impact:
PENINGKATAN MUTU pendidikan yang inovatif 1. Terbentuknya budaya
PENDIDIKAN mutu pendidikan pada
5 PENGEMBANGAN KERJASAMA Terjalinnya kerjasama yang efektif antara level satuan pendidikan
DENGAN BERBAGAI PEMANGKU pemerintah daerah dengan semua pemangku dan pemerintah daerah.
KEPENTINGAN PENDIDIKAN DI kepentingan pendidikan dalam implementasi
DAERAH PMP di satuan pendidikan.
6 MONITORING DAN EVALUASI Tersedianya data dan informasi tentang berbagai
IMPLEMENTASI SPMI kegiatan dalam implementasi SPMI
Kegiatan Deskripsi Output
1. Sosialisasi SPMPDM kepada Menyampaikan konsep SPMPDM dan Laporan kegiatan sosialisasi
pemerintah daerah (tpmpd) contoh implementasinya yang telah SPMPDM kepada Pemerintah
berhasil meningkatkan mutu pendidikan Daerah
SERTA informasi lainnya terkait kebijakan
baru dari Kemdikbud seperti PPK, Literasi
dan Zonasi kepada Pemda (TPMPD)
2. Bimbingan teknis SPMPDM bagi Memberikan pelatihan tentang SPMPDM Laporan Bimbingan Teknis
pemerintah daerah (tpmpd) kepada anggota TPMPD SPMPDM bagi Pemerintah
Daerah (TPMPD)
3. Monitoring dan evaluasi Melakukan monitoring dan evaluasi Laporan kegiatan Monitoring
penerapan SPMI pada sekolah pelaksanaan SPMI pada sekolah yang dan Evaluasi Penerapan SPMI
yang difasilitasi melalui difasilitasi melalui kemitraan, misalnya pada Sekolah yang Difasilitasi
kemitraan difasilitasi oleh Pemda. Melalui Kemitraan
4. Diseminasi dan seminar hasil Menyampaikan Laporan Hasil Diseminasi/
penerapan SPMI pada sekolah Seminar Hasil Penerapan SPMI
yang difasilitasi melalui pada Sekolah yang Difasilitasi
kemitraan Melalui Kemitraan
Kegiatan Model Waktu Tempat Peserta Narasumber Jadwal
Pelaksanaan
1. Sosialisasi SPMPDM Workshop 3 hari LPMP/H Dinas Pendidikan, • Fasilitator nasional/Fasilitator April - Mei
kepada pemerintah otel Bappeda, DPRD, Daerah SPMI,
dan stakeholder • Tim Satgas PMP.
daerah (TPMPD)
lainnya • Pejabat terkait dari
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
2. Bimbingan teknis Pelatihan 3 hari LPMP/H Anggota TPMPD • Eselon I/II/III, Mei - Juni
SPMPDM bagi otel • Fasilitator Nasional SPMI
pemerintah daerah
(TPMPD)
3. Monitoring dan evaluasi Perjalanan 4 hari Sekolah Sekolah Tim LPMP dan TPMPD September
penerapan SPMI pada Dinas -Oktober
sekolah yang difasilitasi
melalui kemitraan
4. Diseminasi dan seminar Workshop 3 hari LPMP Pemda, Dinas Tim PMP Pusat, Fasilitator November
hasil penerapan SPMI Pendidikan, Nasional, dan Tim LPMP 2019
Bappeda, DPRD,
pada sekolah yang
Dewan
difasilitasi melalui
Pendidikan,
kemitraan
EVALUASI
IMPLEMENTASI
PENGEMBANGAN
TPMPD
EVALUASI PELAKSANAAN
52
EVALUASI PELAKSANAAN PENGEMBANGAN TPMPD
MASALAH REKOMENDASI
53
SOLUSI IMPLEMENTASI
PENGEMBANGAN
SEKOLAH MODEL 2019
SOLUSI
54
1. PENINGKATAN PEMAHAMAN TPMPD
TERHADAP TUGAS DAN FUNGSI TPMPD
LPMP:
• menyusun program bimtek TPMPD berkaitan dengan fungsi
pemetaan mutu dan fungsi fasilitasi peningkatan mutu
• menyiapkan bahan bimtek TPMPD berkaitan dengan fungsi
pemetaan mutu dan fungsi fasilitasi peningkatan mutu
• melaksanakan bimtek TPMPD berkaitan dengan fungsi pemetaan
mutu dan fungsi fasilitasi peningkatan mutu
• melaksanakan monev implementasi SPMPDM di satuan
pendidikan untuk memastikan adanya peran TPMPD dalam
implementasi penjaminan mutu pendidikan di satuan pendidikan.
55
2. PENINGKATAN KOMITMEN SERTA DAYA
DUKUNG TPMPD
LPMP:
• membangun kemitraan dengan Dinas Pendidikan melalui MoU untuk
memberdayakan TPMPD.
• melibatkan TPMPD dalam semua program penjaminan mutu
pendidikan di LPMP seperti monev dan pendampingan sekolah model.
• melakukan penguatan strategi membangun komitmen TPMPD melalui
pemberian penghargaan kepada TPMPD terbaik berdasarkan kinerja.
• mendorong TPMPD untuk menyusun laporan pelaksanaan tugas
kepada Dinas Pendidikan.
56
3. PENINGKATAN KINERJA TPMPD
LPMP:
• melakukan optimalisasi sosialisasi kepada Gubernur, Bupati, dan Walikota tentang
sistem penjaminan mutu pendidikan melalui pendekatan formal maupun pendekatan
personal.
• menyampaikan penjelasan kepada Gubernur, Bupati, Walikota mengenai peran dan
fungsi TPMPD sebagai “badan pemikir” independen yang membantu Dinas Pendidikan
dalam upaya peningkatan mutu pendidikan wilayah.
• mengembangkan MoU dengan Disdik Provinsi/ Kab/Kota dengan mencantumkan fungsi
dan peran TPMPD dalam MoU.
• mendampingi TPMPD dalam melakukan pemaparan capaian mutu pendidikan
berdasarkan SNP dan Peta Mutu Pendidikan Wilayah kepada Gubernur/Bupati/Walkota
dan instansi terkait (Disdik, Bappeda Prov/ Kab/Kota), serta lembaga legislatif (DPRD
Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota).
• melakukan pengamatan terhadap kinerja TPMPD dan mengidentifikasi TPMPD yang
kinerjanya patut menjadi contoh untuk TPMPD wilayah lain.
57
4. MENDORONG TPMPD UNTUK
MENINDAKLANJUTI PETA MUTU SEBAGAI BASIS
PERENCANAAN PENINGKATAN MUTU WILAYAH
LPMP:
• mengajak TPMPD melakukan analisis peta mutu pendidikan wilayah.
• memfasilitasi TPMPD melakukan penyusunan rekomendasi peningkatan
mutu berdasarkan analisis peta mutu wilayah.
• mendorong TPMPD membuat program peningkatan mutu pendidikan
wilayah berdasarkan rekomendasi peningkatan mutu.
• mengawal TPMPD menyampaikan program peningkatan mutu
pendidikan wilayah kepada Pemerintah Daerah.
58
TERIMA KASIH