Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 4

Anggota :

1. Yolanda Natasha (1911020128)


Please waiting….

2. Sekar Ayu Setianingrum (1911020138)


LOADING
3. Asih Eka Nurjanah (1911020151)

4. Vina Alvina (1911020154)

5. Irma Suryani (1911020182)


Pengertian Agama
1 (Agama Islam)

Unsur-unsur pokok
2 agama

Kebutuhan manusia
3 akan agama

4 Fungsi agama
PENGERTIAN AGAMA

KBBI ETIMOLOGI UMUM


Menurut KBBI, pengertian Kata “Agama” berasal dari Definisi agama adalah
agama adalah suatu bahasa Sansekerta yang suatu peraturan yang
ajaran dan sistem yang berarti suatu tradisi, dimana dapat menghindarkan
mengatur tata keimanan/ “A” artinya tidak dan “Gama” manusia dari
kepercayaan dan artinya kacau. kekacauan, serta
peribadatan kepada Tuhan Dalam bahasa Arab, agama mengarahkan
yang Maha Kuasa, serta berasal dari kata ad-din., manusia menjadi
tata kaidah terkait dalam bahasa Latin dari kata lebih teratur dan
pergaulan manusia religi, yaitu relegere yang tertib.
dengan manusia serta mengandung arti yang
lingkungannya. mengumpulkan dan
membaca.
PENGERTIAN AGAMA ISLAM
Kata Islam berasal dari bahasa Arab yang
mempunyai arti agama.
Kata Islam berasal dari kata “salam “ yang artinya
selamat, aman sentosa, sejahtera, yaitu aturan
hidup yang dapat menyelamatkan manusia di dunia
dan di akhirat.

Kata Islam juga berasal dari kata “ aslama’ yang artinya


menyerah atau masuk Islam, yaitu agama yang
mengajarkan penyerahan diri kepada Allah, tunduk dan taat
kepada hukum Allah tanpa tawar menawar.

Dari pengertian ini, kata Islam dekat artinya dengan kata agama
yang berarti menundukkan, patuh, utang, balasan dan kebiasaan
Dapat disimpulkan bahwa pengertian agama Islam adalah suatu
sistem keyakinan, penyembahan dan aturan- aturan Allah yang
mengatur segala kehidupan manusia dalam berbagai hubungan;
baik hubungan manusia dengan Allah, dengan sesama manusia
dan dengan alam, agama-agama samawi dan Islam.
UNSUR-UNSUR POKOK AGAMA

MANUSIA PENGHAMBAAN TUHAN


Manusia merupakan Dalam konteks agama, Pada dasarnya tidak ada
mahluk yang memiliki akal penghambaan bukan berarti kesepakatan bersama
budi, dapat berpikir dan perbudakan. Tapi lebih mengenai konsep ketuhanan,
berusaha dalam kepada adanya kebutuhan sehingga ada banyak konsep
memenuhi kebutuhan manusia akan kedudukannya ketuhanan, seperti teisme,
hidupnya. Dalam hal ini, dihadapan sang pencipta. deisme, panteisme, dan lain-
manusia adalah umat atau Dalam hal ini, penghambaan lain. Namun, secara umum
penganut suatu agama manusia kepada Tuhan akan Tuhan dipahami sebagai Roh
yang berpikir dan percaya melibatkan banyak hal, Mahakuasa dan asas dari
bahwa ada sesuatu di luar seperti; simbol-simbol suatu kepercayaan. Dalam
dirinya yang memiliki agama, praktik agama, serta ajaran teisme, Tuhan adalah
kuasa dan kekuatan yang pengalaman keagamaan pencipta sekaligus pengatur
tidak bisa dijelaskan manusia itu sendiri. segala kejadian di alam
dengan hukum alam. semesta
1. Fitrah manusia.
Dalam surat ar- Rum ayat 30 bahwa ada potensi
fitrah beragama yang terdapat pada manusia.
Dalam hal ini dapat ditegaskan bahwa insan adalah
manusia yang menerima pelajaran dari Tuhan
tentang apa yang tidak diketahuinya. Manusia
secara kodrati sebagai ciptaan Tuhan yang
sempurna bentuknya dibanding dengan makhluk
lainnya sudah dilengkapi dengan kemampuan
mengenal dan memahami kebenaran dan kebaikan
yang terpancar dari ciptaan-Nya. Informasi
mengenai potensi beragama yang dimiliki oleh
manusia itu dapat dijumpai dalam ayat 172 surat
al- A’raf bahwa manusia secara fitri merupakan
makhluk yang memiliki kemampuan untuk
beragama.
Hal demikian sejalan dengan hadits Rasulullah
SAW yang menyatakan bahwa setiap anak yang
dilahirkan memiliki fitrah (potensi beragama).
2. Kelemahan dan Kekurangan manusia.
Menurut Quraish Shihab, bahwa dalam pandangan al-
Qur’an, nafs(tjiwa) diciptakan Allah dalam keadaan
sempurna yang berfungsi menampung serta
mendorong manusia untuk berbuat kebaikan atau
keburukan, dan karena itu sisi dalam manusia inilah
yang oleh al-Qur’an dianjurkan untuk diberi perhatian
lebih besar. Diantara ayat yang menjelaskan hal ini
terdapat dalam surat al-Syams ayat 7-8, bahwa “Demi
nafs serta penyempurnaan ciptaan, Allah
mengilhamkan kepadanya kafasikan dan ketaqwaan”.
Menurut Quraish Shihab bahwa kata mengilhamkan berarti
potensi agar manusia melalui nafs menangkap makna baik dan
buruk. Disini berbeda dengan terminologi kaum Sufi bahwa nafs
adalah sesuatu yang melahirkan sifat tercela dan perilaku buruk.
Dalam hal ini sama dengan pengertian yang terdapat dalam
KBBI. Lebih jauh Qurash Shihab berpendapat bahwa kendatipun
nafs berpotensi positif dan negatif, namun diperoleh pula isyarat
bahwa pada hakikatnya potensi positif manusia lebih kuat dari
potensi negatifnya, hanya saja dorongan dan daya tarik
keburukan lebih kuat dari pada daya tarik kebaikan.
3. Tantangan manusia.
Manusia dalam kehidupannya menghadapi
berbagai tantangan baik yang datang dari dalam
maupun dari luar. Tantangan dari dalam dapat
berupa dorongan hawa nafsu dan bisikan setan.
Sedangkan tantangan dari luar dapat berupa
rekayasa dan upaya- upaya yang dilakukan
manusia yang secara sengaja berupaya ingin
memalingkan manusia dari Tuhan. Dalam ayat
yang berbunyi “ Sesungguhnya orang- orang kafir
itu menafkahkan harta mereka untuk
menghalangi orang dari jalan Allah” (QS al-
Anfal,36).
Berbagai bentuk budaya, hiburan, obat- obat
terlarang dan lain sebagainya dibuat dengan
sengaja.” Untuk itu upaya mengatasi dan
membentengi manusia adalah dengan
mengajarkan mereka agar taat menjalankan
agama. Godaan dan tantangan hidup demikian
itu, sangat meningkat, sehingga upaya
mengagamakan masyarakat menjadi penting.
FUNGSI AGAMA :
1. Sebagai pedoman hidup manusia dalam
kehidupan sehari-hari, baik secara individu
maupun kelompok.

2. Sebagai sumber aturan tata cara hubungan manusia


dengan Tuhannya, dan juga sesama manusia.

3. Sebagai pedoman bagi manusia dalam mengungkapkan


rasa kebersamaan dengan sesama manusia.

4. Sebagai pedoman perasaan keyakinan manusia terhadap


sesuatu yang luar biasa (supranatural) di luar dirinya.

5. Sebagai cara manusia mengungkapkan estetika/ keindahan


alam semesta dan segala isinya.

6. Sebagai cara untuk memberikan identitas kepada


manusia sebagai umat dari suatu agama.
DAFTAR
PUSTAKA
Editing by : Asihekan

Anda mungkin juga menyukai