Anda di halaman 1dari 28

Filosofi & Teknis Pelaksnaan KKN-PPM

Oleh
INDRA KHAIDIR
PENGELOLA KKN PPM 2019
KEMISKINAN,
KELAPARAN, DAN
KEBODOHAN….
HANYA BISA DIATASI DENGAN
MEMBERDAYAKAN MEREKA,
KELUARGA MEREKA DAN
MASYARAKAT MEREKA…
DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN KKN PPM
UNIVERSITAS BUNG HATTA

1. UU Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003,


pasal 20, ayat 2 dinyatakan Perguruan Tinggi
berkewajiban menyelenggarakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat.

2. SK REKTOR Univ. Bung Hatta


KuliahKerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

Masyarakat (KKN-PPM) adalah suatu


kegiatan intrakurikuler wajib yang
memadukan pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi dengan metode
pemberian pengalaman belajar dan bekerja
kepada mahasiswa, dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat.
Sumber: Ditjen DIKTI,2007
1. PKL merupakan kegiatan ‘monodisiplin’ untuk
peningkatan relevansi mahasiswa memasuki pasar
kerja  menyiapkan calon pekerja (pencari kerja)
2. KKN-PPM meningkatkan empati/kepedulian, nilai
kepribadian, serta kontribusi dan daya saing
daerah/nasional, bekerja secara multidisiplin,
mendorong learning community/society.
3. KKN-PPM merupakan kegiatan berbasis riset
4. KKN-PPM dilaksanakan secara co-creation, co-
financing, sustainable, dan flexible
5. KKN-PPM  menyiapkan calon pemimpin yg mampu
create job
• 19 Desember 1949 UGM berdiri sebagai  Univ. Perjuangan dg. Gd. Panca Darma
• 1951-1962 : UGM mengerahkan mahasiswa untuk mengisi kekurangan guru di
• Sekolah Lanjutan di luar pulau Jawa  Program PTM.
• 1971 : Dir.Pend.Tinggi, Depdikbud (Prof. Koesnadi Hardjosoemantri-UGM)
• mengusulkan Program KKN mahasiswa sbg kegiatan intra-kurikuler bersifat
• pilihan  3 universitas yaitu: Un-And (wil. barat), UGM (wil. tengah) dan Un-
• Has (wil. timur).
• 1972: KKN diperluas di 13 Universitas: Unsyah, USU, Unand, Unsri, Unpad,
• UGM, Undip, Unibra, Unud, Unlam, Unhas, Unsrat dan Unpatti
• 1979 : KKN di UGM bersifat wajib dengan paradigma “Development”.
• 1999 : Lahir KKN Tematik sebagai respon thd dampak krisis ekonomi
• 2000 – 2004: KKN dianggap tidak bermanfaat bagi masyarakat yang ditempati dan
• ada anggapan KKN memperlama masa studi
• 2005 : UGM sebagai perintis KKN memperbaiki citra dan mutu KKN
• 2006 : Konsep KKN PPM dipresentasikan di forum UNESCO (University Leadership
• Forum)
• 2006 : Lahir KKN PPM (Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) UGM dengan
paradigma “Empowerment” dan berbasis riset.
Pergeseran Paradigma Program KKN-PPM
Perubahan dari KKN menjadi KKN-PPM
Tujuanya:
1. Meningkatkan kepedulian dan empati mahasiswa
2. Menjamin keberlanjutan program, oleh masyarakat atau
oleh mahasiswa KKN-PPM
Dari . . . Ke . . .
• Top down • Bottom up
• Work for community • Work with community
• No theme • Based on theme or research
• Development paradigm • Empowerment paradigm

9
PERUBAHAN PARADIGMA KKN..???

Kontektualisasi KKN

menjadi KKN-PPM

•Personality development •Personality development


•Community development •Community empowerment
•Institutional development •Institutional development
Keterpaduan aspek Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
Pelestarian Tri Gatra (Manfaat Utama) KKN PPM, yaitu:
- Personality Development
- Community Empowerment
- Institusi Development
Empati-Partisipatif
Interdisipliner
Komprehensif-Komplementatif
dan Berdimensi Luas.
Realistis-Pragmatis
Environmental development
Co-Creation
(Gagasan Bersama)
Co-Financing/Co-Funding
(Dana Bersama)
Flexibility (Keluwesan)
 Sustainability
(Berkesinambungan)
Berbasiskan Riset.
Meningkatkan Empati dan Kepedulian Mahasiswa
Melaksanakan Terapan IPTEKS Secara TEAMWORK
Dan INTERDISIPLINER
Menanamkan Nilai Kepribadian, seperti:
Nasionalisme, Jiwa Pancasila, Keuletan, Etos Kerja, Tanggung Jawab,
Kepemimpinan, Kemandirian dan Kewirausahaan.
Meningkatkan Daya Saing Nasional.
Menanamkan Jiwa Peneliti (Eksploratif dan Analisis).
Mendorong Learning Community & Learning
Society.
1. Memperdalam pengertian, penghayatan, dan pengalaman
mahasiswa tentang : Cara berfikir dan bekerja interdisipliner
dan lintas sektoral.
2. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap
penelaahan dan pemecahan masalah yang ada di masyarakat
secara pragmatis ilmiah.
3. Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan
tanggung jawab mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat.
4. Memberikan ketrampilan kepada mahasiswa untuk
melaksanakan program-program pengembangan dan
pembangunan.
5. Membina mahasiswa agar menjadi seorang innovator,
motivator, dan problem solver.
6. Memberikan pengalaman dan ketrampilan kepada mahasiswa
sebagai kader pembangunan.
1. Memperoleh bantuan pikiran dan tenaga untuk
merencanakan serta melaksanakan program
pembangunan.
2. Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap dan
bertindak agar sesuai dengan program
pembangunan.
3. Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang
diperlukan dalam pembangunan di daerah.
4. Membentuk kader-kader pembangunan di
masyarakat sehingga terjamin kesinambungan
pembangunan.
1. Perguruan tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan
pengetahuan kepada mahasiswa, dengan adanya umpan balik
sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat. Dengan
demikian, kurikulum perguruan tinggi akan dapat disesuaikan
dengan tuntutan pembangunan. Tenaga pengajar memperoleh
berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses
pendidikan.

2. Perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi


pemerintah atau departemen lainnya dalam melaksanakan
pembangunan dan pengembangan IPTEKS.

3. Perguruan tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih


bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah
pembangunan.
Program harus sesuai dg persoalan dan kebutuhan
nyata dilokasi masing-masing.
Program Kerja dituangkan dlm renc. Kegitan dpt
bersifat rintisan, pelengkap, penunjang maupun
kelanjutan program.
Mhs berperan sbg motivator dan problem solver
terhadap pelaksanaan programnya.
Pelaku utama dlm pelaksanaan kegiatan adalah
masyarakat sbg subjek dan objek pembangunan
masyarakat.
Program harus dikaitkan dg sektor pembangunan.
MONODISIPLINER: Program yg dilaksanakan
berdasarkan 1 (satu) bidang kegiatan. Contoh:
Seorang mhs biologi melak. kegiatan budidaya
anggrek, mk keg. ini digolongkan monodisipliner
krn tdk melibatkan bidang ilmu lain.
INTERDISIPLINER: Program yg dilak. Berdasarkan
minimal 2 bidang kegiatan. Contoh: Mhs prodi
Kimia melakukan keg. membuat VCO dan
penyuluhan manfaat VCO kpd msyrkt oleh mhs bdg
kesehatan.
Program INDIVIDU mhs diklmpokan mnjadi 3 macam
program, yaitu:
1. PROG. POKOK(Sesuai dg bidang ilmunya atau
tema). Harus dilaksanakan setiap mhs minimal 5
buah. Minimal 1 interdisipliner dan minimal 1
sesuai pokok tema.
2. PROG. POKOK TAMBAHAN(Diluar bidang ilmu dan
tema). Misalnya mhs Teknik Sipil mengadakan
pelatihan Jurnalistik. Program ini tdk wajib dan
hanya 1 buah.
3. PROG. BANTU (Nondisipliner). Membantu peserta
KKN lain secara operasional ttp secara ilmu tdk
terkait. Mis: Kegiatan Gotong Royong/Promosi
Prodi. Program ini wajib dilak. olh seluruh mhs.
PROGRAM POKOK: Komposisinya sebesar
70 % dari seluruh keg. mhs dilapangan.
Terdiri dari Program Pokok Tema (60%) dan
Non Tema (40%).

PROGRAM BANTU: Komposisinya 30%


dari keseluruhan kegiatan mhs dilapangan.
Terdiri dari 60% sesuai tema dan 40% non
tema.

Catatan: Tema Prog. Bantu adlh Promosi Prodi olh masing2


mahasiswa. 1 orang mhs sosialisasikan prodinya pada 10 rumah dilokasi KKN
PPM.
1. TEMA Program KKN PPM dijaring dan disulkan
oleh Tim Penjaringan Tema yang dibentuk oleh
LPPM yang beranggotakan LPPM, Pengelola,
Korkab, DPL dan pihak-pihak lain yang dapat
berkonstribusi dalam penjaringan tema ini.
2. Tema KKN yang dihasilkan akan disesuaikan dg
potensi nagari lokasi KKN PPM. Pedoman dari
penyesuaian tema adlh dokumen Musrenbang
atau RKPN pada masing-masing lokasi KKN PPM
2018.
3. DPL bersama mhs akan menyusun program
kegiatan mhs dalam pembekalan tematik yang
menghasilkan proposal kegiatan kerja mhs
dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai