Anda di halaman 1dari 15

BUDAYA KELUARGA DALAM PERAWATAN BAYI

BARU LAHIR DI RSUD WATES KULON PROGO

ATIKA PUTRI WULANDARI


150100548

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
2018
Latar Belakang
• Bayi baru lahir (BBL) atau neonatus adalah
bayi yang berusia 0-28 hari. Masa neonatus
ini merupakan masa yang kritis bagi
kehidupan bayi karena dua pertiga kematian
bayi terjadi dalam empat minggu pertama
kelahiran dan 60% kematian BBL terjadi
dalam waktu minggu pertama kelahiran,
yaitu pada masa ibu postpartum dini .
• Berdasarkan hasil survei demografi
kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
angka kematian neonatus (AKN) pada
tahun 2012 sebesar 19/100 kelahiran hidup.
Angka Kematian Bayi di Indonesia

2015
2016
2017
Angka Kematian Bayi di Kabupaten Kulon
Progo

2013
2014
2015
2016
2017
• Pada tahun 2017 jumlah kelahiran di RSUD Wates Kulon Progo
sebanyak 2434 dengan bayi lahir hidup. Jumlah bayi kelahiran bayi
dengan berat badan rendah (BBLR) sebanyak 363 kasus, dan jumlah
kematian perinatal sebanyak 60 kasus. Sedangkan jumlah neonatus di
ruang NICU RSUD Wates Kulon Progo pada tahun 2017 sebnayak 24
kasus. Pada bulan Januari- September 2018 jumlah kematian neonatus
di ruang NICU RSUD Wates sebanyak 24 kasus.
Lanjutan
• Penyebab kematian neonatal menunjukan pada kelompok umur 0-7 hari tertinggi
adalah prematur, berat badan lahir rendah atau Low Brith Weight (35%) dan
asfiksia (33,6). Penyebab kematian neonatal kelompok umur 8-28 hari tertinggi
adalah infeksi sebesar 57,1% (termasuk tetanus, sepsis, pneumonia dan diare),
dan feending problem sebesar 14,3%.
• Hasil survei tentang perawatan tali pusat untuk BBL yaitu dengan tidak
membungkus tali pusat atau perut bayi dan tidak mengoleskan cairan atau bahan
apapun keputung tali pusat, guna untuk mencegah infeksi tali pusat. Banyak
penelitian yang melakukan peraawatan tali pusat, perawatan tali pusat secara
medis menggunakan anti septik yang meliputi alkohol 70% atau anti mikrobial
seperti providon-iodin 10% (betadine); sedangkan perawatan tali pusat secara
tradisional menggunakan madu dan minyak Ghee (India) atau kolostrum ASI.
Lanjutan
• Pada era globalisasi yang maju ini diharapkan bangsa Indonesia dapat
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, salah satunya
dalam bidang kesehatan bayi dan anak usia balita, karena masih
minimnya asuhan yang di berikan oleh keluarga dan masyarakat.
• Kekayaan budaya dari berbagai suku bangsa yang tersebar di seluruh
Indonesia telah banyak mewarnai bebagai upaya dalam bidang
kesehatan. Disadari atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan budaya
termasuk didalamnya pengetahuan tradisional mendasari sikap
perilaku masyarakat kaitanya dengan perawatan BBL .
Stupennya
Lho!
• Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2018
wilayah kerja RSUD Wates Kulon Progo di dapatkan hasil bahwa 3 dari 5 responden
mengatakan bahwa sudah tidak melakukan perawatan secara budaya keluarga karena
responden sudah mengetahui perawatan– perawatan dengan cara modern atau
menurut bidan setempat.
• Dua dari 5 responden masih menggunakan kasa dan betadine dalam perawatan tali
pusat; sedangkan 3 responden lainnya menggunakan teknik perawatan terbuka. Satu
dari 5 responden cara perawatan bayi baru lahir dengan membaca kan doa-doa karena
dapat dipercaya menjauhkan bayi dari gangguan roh jahat.
Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat


ditemukan rumusan masalah “Bagaimana
budaya keluarga dalam perawatan bayi
baru lahir di RSUD Wates Kulon Progo
Yogyakarta ?”
Tujuan Penelitian

• Penelitiaan inu bertujuan untuk


mengetahui budaya keluarga dalam
perawatan bayi baru lahir di RSUD
Wates Kulon Progo Yogyakarta.
Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis Manfaat Praktis


• Secara teori penelitian ini bermanfaat a. Bagi profesi keperawatan
sebagai referensi dan pedoman di
b. Bagi dinas kesehatan Kulon Progo
bidang ilmu keperawatan khususnya
keperawatan anak dan untuk c. Bagi Universitas Alma Ata
mengetahui bagaimana budaya Yogyakarta
keluarga dalam perawatan bayi baru
lahir di RSUD Wates Kulon d. Bagi responden
ProgoYogyakarta. e. Bagi peneliti
f. Bagi peneliti selanjutnya
Keaslian penelitian & Kerangka Teori

Atika\Keaslian Penelitian.docx
Atika\Kerangka Teori.docx
Metode Penelitian
Jenis dan Rancangan penelitian Penelitian kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi

Ibu yang mempunyai bayi berumur 3-28 hari.


Kriteria yang di tetapkan oleh seorang peneliti :
Populasi • Kriteria Inklusi
1. Ibu yang memilki bayi 3 – 28 hari terdaftar atau menjalani perawatan di RSUD
Wates Kabupaten Kulon Progo di ruang perinatologi, ruang nifas, poli anak.
2. Ibu dengan persalinan normal.
3. Ibu yang bersedia menjadi partisipan penelitian.
• Krteria Eksklusi
1. Ibu yang mempunyai bayi dengan masalah komplikasi dan penyakit penyerta.
2. Bayi yang memerlukan bantuan penuh dalam merawat bayinya.
3. Ibu yang mempunyai gangguan dalam berkomunikasi seperti tuli dan bisu.

Penelitian ini dilakukan menggunakan tehnik purposive sampling, yaitu teknik


Teknik sample
menentukan partisipan dengan pertimbangan yang bertujuan agar data yang
diperoleh nantinya bisa representatif.
Tempat dan Waktu Tempat : RSUD Wates Kulon Progo Yogyakarta dan di rumah responden.
Penelitian Waktu : pengambilan data dilaksanakan pada bulan september- April 2019.

1. Wawancara mendalam
Instrumen Penelitian
2. Catatan Lapangan
3. Materi audio dan visual

1. Tahap persiapan
Metode pengumpulan data
2. Tahap pelaksanaan
3. Terminasi

1. Reduksi data
Analisa data 2. Penyajian data
3. Verifikasi atau menarik kesimpulan
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
a. Pengumpulan data
Jalannya penelitian b. Penyerdahanaan atau reduksi data
c. Analisis data dan penyajian
3. Tahap penyelesaian

1. Prinsip Autonomy
2. Prinsip Benefincence
Etika penelitian 3. Prinsip Anonimity
4. Prinsip Justice
5. Ethical clearance
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai