Anda di halaman 1dari 18

Impurities Air Permukaan Sungai Dan Danau

dan
Studi Kasus

KELOMPOK 11
NAMA ANGGOTA:
1. INDAH YUNIARTI (40040117640023)
2. NICA SAFIRA I P (40040117640008)
3. ANISA RIZQI R (40040117640021) STr. Teknologi Rekayasa Kimia Industri
4. MUHAMMAD MAKHDUM I (40040117640042) Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro
2019
Materi

Air Danau Penjernihan


Sumber Air
Air Sungai Air

Zat Pengotor
dalam air Studi Kasus

Dissolved Non Soluble


Matter Contaminant
Air Sungai

 Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Menurut
Sandy (1985), dalam pergerakannya air selain melarutkan sesuatu, juga
mengkikis bumi, sehingga akhirnya terbentuklah cekungan dimana air
tertampung melalui saluran kecil dan atau besar, yang disebut dengan
istilah alur sungai (badan sungai).
Sifat Fisik dan Kimia Air Sungai

Sifat Fisik Sifat Kimia


 Kedalaman dan kecerahan sungai .  Saprobitas.
 Debit sungai  DO
 Suhu air  CO2
 Salinitas  Alkalinitas
 Padatan Tersuspensi  Derajat Keasaman
 Kesadahan
Air Danau

 Danau adalah sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi disuatu
tempat yang cukup luas yang dapat terjadi karena mencairnya gletser,
aliran sungai, atau karena adanya mata air. Kebanyakan danau adalah
air tawar dan banyak berada di belahan bumi utara pada ketingggian
yang yang lebih atas. Danau juga merupakan suatu cekungan pada
permukaan bumi yang berisi air.
Sifat Fisik dan Kimia Air Danau

Sifat Fisik Sifat Kimia


 Kecerahan  PH
 Suhu  DO
 Kaarbon dioksida terlarut
 Alkalinitas
 Kesadahan
 Ca dan Mg
Zat Pengotor dalam air

1.Kontaminan yang Larut dalam Air (dissolved matter)


Air dapat melarutkan zat-zat dari batu-batuan dan tanah yang terkontak dengannya.Bahan-
bahan mineral yang dapat terkandung dalam air karena kontaknya dengan batu-batuan tersebut,
antara lain : CaCO3, MgCO3, CaSO4, MgSO4, NaCl, Na2SO4, SiO2, dan sebagainya.
Kontaminan ini dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
 KONTAMINAN PRIMER
Merupakan padatan terlarut yang pada umumnya mempunya konsentrasi diatas 5 mg/L antara
lain :Bikarbonat (HCO3-),Kalsium (Ca2+) ,Klorida (Cl-) Total Dissolved Solid (TDS)
 KONTAMINAN SEKUNDER
Kontaminan sekunder biasanya berada dalam kisaran konsentrasi di atas 0,1 mg/L sampai 5
mg/L. antara lain Ammonia (NH3),Flourida, Iron (Fe2+ dan Fe+) – BM 55,9
 KONTAMINAN TERSIER
Kontaminan tersier biasanya berada dalam kisaran konsentrasi di atas 0,01 mg/L sampai 0,1 mg/L.
antara lain arsen, tembaga dan timbal
2. Bahan yang Tidak Larut (non soluble contaminat)
Kontaminan tidak larut dalam air dapat berupa koloid, suspensi, atau makhluk hidup.
Kontaminan tidak larut memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Kontaminan tidak larut merupakan istilah yang diterapkan pada zat heterogen yang
terkandung dalam kebanyakan jenis air.
 Kontaminan tidak larut terutama terdiri atas lumpur, humus, limbah dan bahan buangan
industri.
 Kontaminan tidak larut menyebabkan air menjadi keruh dan bila digunakan sebagai air
umpan ketel akan menyebabkan terbentuknya deposit, kerak dan atau busa.
 Kontaminan tidak larut dalam air pendingin akan menimbulkan endapan dan timbulnya
korosi di bawah endapan tersebut.
Penjernihan Air

Tujuan penjernihan air yaitu untuk menghilangkan zat pengotor atau untuk memperoleh
air yang kualitasnya memenuhi standar persyaratan kualitas air seperti :
 Menghilangkan gas-gas terlarut
 Menghilangkan rasa yang tidak enak
 Membasmi bakteri patogen yang sangat berbahaya
 Mengelolah agar air dapat digunakan untuk rumah tangga dan industri
 Memperkecil sifat air yang menyebabkan terjadinya endapan dan korosif pada pipa
atau saluran air lainnya.
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air bersih, dan
cara yang paling mudah adalah dengan :
1. Penyaringan
 Aerasi
 Saringan Pasir Lambat (SPL)
 Saringan Pasir Cepat (SPC)
 Gravity-Fed Filtering System
2. Pengendapan
 Tawas
 Kaporit
 Kapur Gamping
 Arang batok kelapa
Studi Kasus

 Judul: PENGARUH PENAMBAHAN TAWAS Al2(SO4)3 DAN KAPORIT Ca(OCl)2 TERHADAP


KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA AIR SUNGAI LAMBIDARO
 Tujuan: Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui karakteristik kimia dan fisik air Sungai Lambidaro
dan untuk mengetahui pengaruh penambahan tawas dan kaporit terhadap kualitas air sungai
tersebut. Sifat fisik dan kimia yang diuji terdiri dari :
1. Padatan Terlarut (TDS) yaitu total impurities yang terlarut di dalam air, berupa natrium klorida,
kalsium bikarbonat, kalsium sulfat, dan magnesium bikarbonat.
2. Padatan Tersuspensi (TSS) yaitu total impurities yang tidak terlarut di dalam air, berupa partikel
yang menyebabkan air keruh, gas terlarut, dan mikroorganisme penyebab bau dan rasa.
3. BOD5
4. COD
5. DO
Zat kimia yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu tawas sebagai koagulan
dan kaporit sebagai desinfektan.
Baku mutu air berdasarkan Peraturan
Gubernur Sumsel No.16 Th.2005
Hasil dan pembahasan
 TDS

Dari gambar di ketahui bahwa pada penambahan larutan kaporit 10-


40 ppm kadar TDS turun hingga 87 mg/L. Oleh karenanya semakin
banyak zat besi dan mangan terlarut yang teroksidasi maka akan
menurunkan kadar TDS di dalam air tersebut.

Dari gambar dapat terlihat bahwa pada


penambahan tawas 25-100 ppm tawas akan
menurunkan kadar TDS hingga 89 mg/L. Hal ini
disebabkan karena adanya pengaruh
penambahan larutan kaporit yang cenderung
dapat menurunkan TDS air hingga 87 mg/L.
 TSS

Dari uji laboratorium diketahui bahwa pada peningkatan volume


penambahan kaporit hingga 40 ppm, kadar TSS dalam sampel air tersebut
akan terus turun hingga 28,6 mg/L. Ini disebabkan karena di dalam larutan
kaporit Ca(OCl)2 kaporit, terdapat HClO. Ini berarti daya desinfeksi makin besar
sehingga akan menurunkan kadar TSS.

Dari analisa laboratorium terlihat bahwa kadar TSS


dalam sampel akan terus turun hingga
penambahan 75 ppm tawas.
 BOD5

Pada penambahan hingga 40 ppm kaporit akan menurunkan angka


BOD hingga 1,8-1,85 mg/L. Semakin sedikitnya jumlah mikroorganisme
di dalam air maka semakin sedikit pula oksigen yang dibutuhkan oleh
bakteri untuk mengoksidasi zat-zat organik terlarut, maka semakin
rendah pula angka BOD.

Terlihat juga pada penambahan tawas, nilai BOD akan


cenderung turun pada range 1,8- 1,85 mg/L. Diketahui bahwa
dengan bertambahnya massa koagulan yang digunakan berarti
konsentrasi koagulan. Tingginya konsentrasi koagulan
menyebabkan nilai BOD air limbah semakin rendah.
 COD

Terlihat bahwa penambahan kaporit akan cenderung menurunkan


nilai COD hingga kurang dari 5 mg/L

Pada penambahan tawas hingga 100 ppm, kebutuhan oksigen kimia


(COD) masing-masing sampel akan turun hingga 2 mg/L
 DO

Terlihat bahwa penambahan kaporit hingga 30 ppm, kadar DO di


dalam air akan meningkat hingga 2,75 mg/L

Terlihat juga pada penambahan konsentrasi tawas hingga 100 ppm,


jumlah oksigen terlarut juga akan meningkat hingga 3,44 mg/L.
 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa BOD5 dan COD
dalam air sungai lambidaro melebihi baku mutu berdasar Peraturan Gubernur Sumsel No.16
Th.2005. Namun air Sungai Lambidaro ini termasuk normal karena tidak mengandung senyawa
berbahaya yaitu raksa, arsen, selenium, nitrat dan cobalt. Sementara itu, penambahan tawas dan
kaporit akan menurunkan nilai TDS, TSS, BOD,dan COD. Dan akan menaikkan kadar oksigen terlarut
di dalam air Sungai Lambidaro.
Hasil terbaik di dapatkan pada penambahan 25 ppm tawas + 10 ppm kaporit. Karena pada
penambahan 25 ppm tawas + 10 ppm kaporit didapatkan nilai DO tertinggi serta COD dan BOD
terendah

Anda mungkin juga menyukai