Anda di halaman 1dari 8

PENGANTAR

USHUL FIQH
Oleh:
1. Rahma Cahya M
2. Ikhwan Maulana
3. Uswatun Hasanah
PENGERTIAN USHUL FIQH
O Ushul Fiqh berasal dari bahasa Arab Ushul al Fiqh,
yang berdiri dari dua kata,yaitu al-ushl dan al-fiqh.
Kata al-ushul, adalah jamak (plural) dari kata al-ashl,
menurut bahasa berarti “landasan tempat
membangun sesuatu”.
O Kata al-fiqh menurut bahasa berarti pemahaman.
Fiqh adalah ilmu tentang (himpunan) hukum-hukum
syara’ mengenai perbuatan manusia ditinjau dari
apakah perbuatan itu diharuskan (wajib), sunah, atau
haram untuk dikerjakan.
O Ushul fiqih adalah kaidah-kaidah, asas,
langkah-langkah dan metode yang disusun
oleh seorang mujtahid ketika hendak
memulai beristinbat dalam menggali hukum
syara’ agar tidak terjadi kesalahan.
PERBEDAAN USHUL FIQH
DAN ILMU FIQH
a) Dari segi objeknya
Objek kajian ilmu ushul fiqh adalah dalil yang dijadikan
dasar hukum, hukum itu sendiri dan kaidah dan metode
istinbath. Sedangkan objek kajian fiqh adalah
perbuatan orang mukallaf ditinjau dari segi hukumnya.
b) Dari segi tujuannya.
Tujuan ilmu ushul fiqh adalah menerangkan kaidah
pada dalil-dalil untuk menghasilakan hukum syara’
terapan. Sedangkan tujuan ilmu fiqh adalah mengetahui
status hukum orang mukhallaf atau menetapkan hukum
pada setiap perbuatan mukallaf.
OBJEK KAJIAN USHUL FIQH
O Al-Quran
O Al-Sunnah
O Ijma’
O Qiyas
O Istihsan
O Maslahah Mursalah
O Urf
O Istishab
O Syar’u Manqablana
O Madzhab al-shahabi
O Al-ahkam al-syar’iyyah
URGENSI MEMPELAJARI
USHUL FIQH
O a. Mengetahui kaidah-kaidah dan cara-
cara yang digunakan oleh para fukaha atau
mujtahid dalam istinbath hukum syara’.
O b. Untuk memperoleh kemampuan dalam
melakukan istinbath hukum dari dalil-
dalilnya terutama bagi mujtahid. Seorang
mujtahid sangat dituntut mampu menggali
dan menghasilkan berbagai ketetapan
hukum syara’ dengan jalan istinbath
O c. Bagi mujtahid khususnya, akan
membantu mereka dalam melakukan
istinbath hukum dari dalil-dalil nash.
O d. Mempelajari ushul fiqih adalah
merupakan jalan untuk memelihara agama
dan sendi-sendi hukum syariat beserta dalil-
dalilnya.
O e. Mampu menerapkan kaidah ushul
dalam menghadapi dan menjawab kasus-
kasus baru yang tidak ditemukan dalilnya
dalam nash secara tekstual.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai