Anda di halaman 1dari 27

KELOMPOK 6

LIBERTUS RINALDI KELSEN


BONIFASIUS SUTARNO
YOSI YENI HARIYANI SITORUS
HELEN FERA OPELIA
NATALIA SITHORUS
FLOREN SAULI
ARISTA YULIENSA MOSDISARI
APA ITU DIABETES MELITUS?

Diabetes mellitus adalah suatu keadaan yang diamana terjadinya


peningkatan glukosa dalam darah. Lebih tepat digunaan untuk
menyebutkan sekelompok kondisi yang ditandai naiknya kadar glukosa
darah (hiperglikemia) akibat defisiensi insulin yang absoulut dan relatif.
APA SAJA TIPE DIABETES MELITUS?

Untuk Diabetas Melitus secara umum lebih dikenal terbagi menjadi dua tipe
yaitu Diabetes Melitu Tipe 1(DMT 1) yang disebut insulin dependent diabetes
atau IDDM dan Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) yang sebelumnya disebut non
insulin dependent diabetes (NIDDM).
DIABETES MELITUS TIPE 1

Pada diabetes melitus tipe 1 (DMT 1) yang disebut insulin dependent diabetes
atau IDDM, terjadi destruksi sel β pulau Langerhans pankreas yanng
memproduksi insulin dan destruksi ini biasanya disebabkan oleh proses
autoimun. Pemberian insulin dilakukan dengan suntikan dibawah kulit sangat
penting untuk mempertahankan hidup diabetisi.
DIABETES MELITUS TIPE 2

Pada diabetes tipe 2 (DMT2) yang sebelumnya disebut non insulin dependent
diabetes (NIDDM), abnormalitas utamanya berupa resistensi terhadap kerja
insulin, dan pada tahap awal penyakit sebenarnya akan terjadi peningkatan
kadar insulin ketika sel β pankreas memproduksi insulin lebih banyak dalam
upaya mengatasi resistensi insulin. Pada banyak pasien DMT2, sel β yang
memproduksi insulin dari pulau Langerhans prankeas dapat menunjukkan
derajat kegagalan dalam suatu tahap selama serangkaian proses penyakit.
Pasien DMT2 pada awalnya dirawat dengan terapi “ modifikasi gaya hidup”.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DM

Diabetes Tipe1 (Insulin Dependent Diabetes Mellitus


[IDDM])
Belum diketahui hal apa yang memicu terjadinya kejadian autoimun ini, namun
bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa faktor genetik dan faktor lingkungan
seperti infeksi virus tertentu berperan dalam prosesnya. Sekitar 70-90% sel β
hancur sebelum timbul gejala klinis.
DIABETES TIPE-2 (NON-INSULIN DEPENDENT DIABETES
MELLITUS [NIDDM])
Kelainan genetik
Untuk kelainan genetik, ini sangat perpengaruk bagi penyakit diabetes, karena dari genetic
peneyakit ini lebih mudah diturunkan kepada anak-anak, sehingga peluang untuk menderita
diabetes lebih besar kemungkinannya.
Usia
Imumnya manusia mengalami penurunan fisiologis yang secara dramatis menurun dengan cepat
pada usia setelah 40 tahun. Penurunan ini yang akan berisiko pada penurunan fungsi endokrin
pankreas untuk memproduksi insulin.
Infeksi
Masuknya bakteri atau virus ke dalam pankreas akan berakibat rusaknya sel-sel pankreas.
Kerusakan ini berakibat pada penurunan fungsi pankreas.
Gaya hidup dan stress
Stres kronis cenderung membuat seseorang mencari makanan yang cepat saji kaya pengawet,
lemak, dan gula. Makanan ini berpengaruh besar terhadap kerja pankreas. Stres juga akan
meningkatkan kerja metabolisme dan meningkatkan kebutuhan akan sumber energi yang
berakibat pada kenaikan kerja pankreas. Beban yang tinggi membuat pankreas mudah rusak
hingga berdampak pada penurunan insulin.
Pola makan yang salah
Kurang gizi atau kelebihan berat badan sama-sama meningkatkan risiko terkena diabetes.
Obesitas ( terutama pada abdomen)
Obesitas mengakibatkan sel-sel β pankreas mengalami hipertrofi sehingga akan berpengaruh
terhadap penurunan produksi insulin. Peningkatan BERAT BADAN 10kg pada pria dan 8 kg
pada wanita dari batas normal IMT (indeks masa tubuh)akan meningkatkan risiko diabetes
melitus tipe 2 (Camacho, P.M., dkk., 2007)
APA GEJALA DARI PENDERITA DIABETES MELITUS?
Rasa lelah dan kelemahan otot
Kekurangan energi sel menyebabkan pasien cepat lelah dan lemah,selain itu kondisi ini juga
terjadi karena motabolisme protein dan kehilangan kalium lewat urine.
Kelainan ginekologis (Keputihan dengan penyebab tersering yaitu jamur terutama kandida)
Diabetes akan menurunkan sistem kekebalan tubuh secara umum, sehingga tubuh rentan
terhadap infeksi. Selain itu, jamur dan bakteri mampu berkembang biak pesat di lingkungan
yang tinggi gula (hiperglikemia)
Kepala
Rambut tipis dan mudah rontok, telinga sering mendenging (berdesing) dan jika keadaan ini
tidak segera diobati dapat menjadi tuli. Mata dapat menjadi katarak, glukoma (peningkatan
bola mata), produksi air mata menurun dan retinopati diabetik (penyempitan pembuluh darah
kapiler yang disertai eksudasi dan pendarahan pada retina sehingga mata penderita
maenjadi kabur dan tidak dapat sembuh dengan kacamata bahkan menjadi buta.
Rongga mulut
Lidah terasa membesar atau tebal, kadang-kadang timbul gangguan rasa pengecapan.
Ludah penderita diabetes melitus sering kali menjadi lebih kental, sehingga mulutnya
terasa kering yang disebut xerostamia diabetik. Keadaan ludah kental ini dapat
mengganggu kesehatan rongga mulut dan mudah mengalami infeksi. Kadang-kadang
terasa ludah yang amat berlebihan yang disebut hipersalivasi diabetik.
Paru-paru dan jantung
Penderita diabetes melitus bila batuk biasanya berlangsung lama karena pertahanan
tubuh menurun dan penderita diabetes melitus lebih mudah menderita TBC. Penderita
DM juga lebih mudah menderita infark jantung dan daya pompa jantung lemah
sehingga penderita mudah sesak nafas ketika jalan atau naik tangga (payah
jantung/dekompensasi kordis)
Hati
Penderita diabetes melitus yang tidak dirawat dengan baik, akan mengalami
atau menderita penyakit liver akibat dari diabetesnya, bukan karena kekurangan
glukosa dalam dietnya. Penyakit ini disebut dengan penyakit perlemakan hati
non-alkohol, yang terjadi dalam kurun waktu 5 tahun setelah menderita atau DM
tipe 2.
Saluran pencernaan
• Lambung
Serabut saraf yang memelihara lambung akan rusak sehingga fungsi lambung
untuk menghancurkan makanan menjadi lemah, kemudian lambung
menggelembung sehingga proses pengosongan lambung terganggu dan makanan
lebih lama tertinggal di dalam lambung.
• Usus
Gangguan pada usus yang paling sering dialami penderita diabetes melitus adalah
sukar buang air besar, perut kembung, kotoran keras, buang air besar hanya sekali
dalam 2-3 hari. Kadang terjadi sebaliknya yaitu penderita menunjukkan keluhan diare
4-5 kali sehari, kotoran banyak mengandung air, sering timbul pada malam hari.
Semua ini akibat komplikasi saraf pada usus besar.

Ginjal dan kandung kemih


• Ginjal
Dibandingkan dengan ginjal orang normal, penderita diabetes melitus mempunyai
kecenderungan 17 kali lebih mudah mengalami gangguan fungsi ginjal. Semuanya ini
disebabkan oleh faktor infeksi berulang yang sering timbul dan adanya faktor
penyempitan pembuluh darah kapiler yang disebut mikroangiopati diabetik ginjal.
• Kandung kemih
Penderita sering mengalami infeksi saluran kemih (ISK) yang berulang. Saraf yang
memelihara kandung kemih yang sering rusak, sehingga dinding kandung kemih
menjadi lemah. Kandung kemih akan menggelembung dan kadang-kadang
penderita tidak dapat BAK secara spontan, urine tertimbun dan tertahan di
kandung kemih. Keadaan ini disebut retensio urine. Sebaliknya, bila kontrol saraf
terganggu, penderita sering ngompol atau urine keluar sendiri yang disebut
inkontinensia urine.

Impotensi
Penyebab utama terjadinya impotensi pada diabetes adalah neuropati
(kerusakan saraf) sehingga tidak terjadi relaksasi pada A. Helicina penis. Ini
menyebabkan saluran darah dalam penis tidak lancar sehingga penis tidak dapat
ereksi.
Keadaan saraf
Peningkatan kadar glukosa dalam darah akan merusak urat saraf penderita,
keadaan ini disebut neuropatik diabetik. Berikut ini gejala-gejala neuropatik
diabetik :
• Kesemutan
• Rasa panas atau rasa tertusuk-tusuk jarum
• Rasa tebal di telapak kaki sehingga penderita merasa seperti berjalan di
atas kasur
• Kram
• Keseluruhan tubuh yang terjadi pada banyak serabut saraf yang disebut
polineuropati diabetik. Pada keadaan ini jalan penderita akan pincang dan
otot-otot kakinya mengecil (atrofi)
Pembuluh darah
Komplikasi diabetes melitus yang paling berbahaya adalah komplikasi pada
pembulu darah. Pemnuluh darah penderita diabetes melitus mudah menyempit
dan tersumbat oleh gumpalan darah. Penyempitan pembuluh darah pada
penderita diabetes melitus disebut angiopati diabetik. Angiopati diabetik pada
pembuluh darah besar atau sedang disebut makroangiopati diabetik,
sedangkan pada pembuluh darah kapiler disebut mikroangiopati diabetik.
APA ITU DIET PENDERITA DIABETES MELITUS?
Tujuan umum diet adalah memperbaiki kebiasaan gizi memperbaiki kebiasaan
gizi dan olah raga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik, dan
beberapa tambahan tujuan khusus yaitu:
• Mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal dengan
keseimbangan asupan makanan dengan insulin (endogen atau eksogen) atau
obat hipoglikemik oral dan tingkat aktivitas
• Mencapai kadar serum lipid
• Memberikan kadar energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan
berat badan yang memadai pada orang dewasa, mecapai pertumbuhan,
dan perkembangan yang normal pada anak dan remaja, untuk peningkatan
kebutuhan metabolik selama kehamilan dan llaktasi atau penyembuhan dari
penyakit katabolik.
• Berat badan memadai diartikan sebagai berat badan yang dianggap dapat
dicapai dan dipertahankan baik jangka pendek maupun jangka panjang
oleh orang dengan diabetes itu sendiri maupun oleh petugas kesehatan. Ini
mungkin saja tidak sama dengan yang biasanya didefinisikan sebagai berat
badan idaman.
• Menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan diabetes yang
menggunakan insulin sepertii hipoglikema, penyakit-penyakit jangka pendek,
masalah yang berhubungan dengan latihan jasmani dan komplikasi kronik
diabetes seperti: penyakit ginjal, neuropati autonomik, hipertensi, dan
penyakit jantung.
• Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal
TIPE-TIPE DIET DIABETES MELITUS
Diet Diabetes Melitus Tipe 1
Standart Nama Bahan Pagi Siang Sore Snack

DM I
Energi 1087.2 kalori Nasi 50 gr 50 gr 50 gr 09.30 kacang hijau 25 gr

Protein 55,1 gr Daging 25 gr 25 gr 25 gr


Lemak 26.7 gr Tempe 25 gr 50 gr 50 gr
Karbohidrat 160 gr Sayuran A 100 gr 100 gr 100 gr 15.30 kacang hijau 25 gr

ARGININ 2423,5 mgr Sayuran B 25 gr 50 gr 50 gr

Asam Folat 689,5 Minyak jagung 2,5 gr 2,5 gr 2,5 gr

Serat 11,9 gr 21.30 pisang 150 gr


Kolestrol 52,5 mgr

LTJG 4,8
LJ 5
P/S 1
• Diet Diabetes Melitus Tipe 2
Standart Nama Bahan Pagi Siang Sore Snack

DM II
Energi 1323 kalori Nasi 50 gr 75 gr 75 gr 09.30 kacang hijau 25 gr, pisang 75 gr

Protein 63,3 gr Daging 25 gr 25 gr 25 gr


Lemak 30,5 gr Tempe 25 gr 50 gr 25 gr
Karbohidrat 208,1 gr Sayuran A 100 gr 100 gr 100 gr 15.30 kacang hijau 25 gr, pisang 75 gr

ARGININ 3239 mgr Sayuran B 25 gr 50 gr 50 gr

Asam Folat 521 Minyak jagung 2,5 gr 5 gr 2,5 gr

Serat 11,9 gr 21.30 susu skim 25 gr, pisang 75 gr

Kolestrol 52,5 mgr

LTJG 6,3
LJ 5,4
P/S 1,2
JENIS DIET DM DAN KOMPOSISI ZAT GIZI YANG
TERKANDUNG BERDASARKAN GOLONGAN
Jenis Kalori KH Protein Lemak
I 1100 160 50 30
II 1300 195 55 35
III 1500 225 60 40
IV 1700 260 65 45
V 1900 300 70 50
VI 2100 325 80 55
VII 2300 350 85 65
VIII 2500 390 90 65

Diet I,II, dan III diperuntukkan bagi diabetes yang obes, diet IV, V untuk pasien dengan BB
normal , diet VI, VII, VIII untuk pasien yang kurus, diabetes remaja, atau penyandang DM
dengan penyulit.
KADAR GULA DARAH NORMAL DALM TUBUH
MENURUT WHO
Menurut WHO, memahami angka normal dari kadar glukosa darah adalah
bagian penting dari kontrol dan perawatan diabetes. Angka Normal dalam
rentang gula darah di halaman ini untuk orang dewasa dan anak-anak, mereka
yang memiliki diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 dan angka gula darah untuk
menentukan diagnosa diabetes.
Angka-angka di bawah ini adalah panduan yang diberikan oleh Institute for
Clinical Excellence (NICE), disetujui WHO
Angka-angka di bawah ini adalah panduan yang diberikan
oleh Institute for Clinical Excellence (NICE) yang disetujui WHO.
Orang normal non-diabetes
• Angka gula darah normal : individual
• Angka gula darah setelah makan : 4.0 to 5.9 mmol/L
• ANgka gula darah 90 menit setelah makan : di bawah 7.8 mmol/L

Penderita diabetes tipe 2


• Angka gula darah normal : individual
• Angka gula darah setelah makan : 4 to 7 mmol/L
• ANgka gula darah 90 menit setelah makan : di bawah 8.5 mmol/L
Penderita diabetes tipe 1
• Angka gula darah normal : 5 to 7 mmol/L
• Angka gula darah setelah makan : 4 to 7 mmol/L
• ANgka gula darah 90 menit setelah makan : 5 to 9 mmol/L

Anak-anak penderita diabetes tipe 1


• Angka gula darah normal : 4 to 7 mmol/L
• Angka gula darah setelah makan : 4 to 7 mmol/L
• ANgka gula darah 90 menit setelah makan : 5 to 9 mmol/L
Angka gula darah normal untuk orang sehat dan diabetes
• Angka gula darah normal untuk orang sehat
Bagi sebagian besar orang yang sehat, kadar gula darah normal adalah
sebagai berikut:
• Antara 4,0-6,0 mmol / L (72-108 mg / dL) saat puasa
• Antara 7,8 mmol / L (140 mg / dL) pada 2 jam setelah makan
• Target gula darah normal untuk diabetes
Untuk orang dengan diabetes, target tingkat gula darah adalah sebagai
berikut:
• Sebelum makan: 4-7 mmol / L untuk orang dengan tipe 1 atau tipe 2 diabetes
• Setelah makan: target
• Di bawah 9 mmol / L untuk orang-orang dengan diabetes tipe 1
• Di bawah 8.5mmol / L untuk orang-orang dengan diabetes tipe 2
Angka gula darah untuk mendiagnosis pradiabetes dan diabetes
Anda tidak didiagnosa diabetes, jika
• Gula darah puasa : Di bawah 6,1 mmol / l atau di bawah 108 mg / dl
• 2 jam setelah makan : di bawah 7,8 mmol / l atau di bawah 140 mg / dl

Anda akan didiagnosa prediabetes, jika


• Gula darah puasa : 6.1 hingga 6.9 mmol/l; atau 108 hingga 125 mg/dl
• 2 jam setelah makan : 7.8 hingga 11.0 mmol/l; atau 140 hingga 199 mg/dl

Anda didiagnosa diabetes, jika


• Tes random/acak : 11.1 mmol/l atau lebih; 200 mg/dl atau lebih
• Gula darah puasa : 7.0 mmol/l atau lebih; 126 mg/dl atau lebih.
• 2 jam setelah makan :11.1 mmol/l atau lebih; 200 mg/dl atau lebih.
METODE PENGUKURAN GULA DARAH
Jika seseorang memiliki parameter, test strip dan alat pengujian, sangat penting untuk
mengetahui apa artinya tingkat glukosa darah sebagai berikut:
 Tes glukosa plasma acak/random
Sampel darah diambil sewaktu-waktu, tidak memerlukan banyak perencanaan dan
karena itu digunakan dalam diagnosis diabetes tipe 1.

 Tes glukosa plasma puasa


Tes glukosa plasma puasa diambil setelah setidaknya delapan jam puasa dan
biasanya diambil di pagi hari, biasanya untuk diagnosa diabetes tipe 2.
 Tes Toleransi Glukosa Oral (OGTT)
Tes toleransi glukosa oral dengan mengambil sampel puasa darah dan kemudian
mengambil minuman yang mengandung 75g glukosa sangat manis. Setelah minum,
Anda beristirahat sampai sampel darah lebih lanjut diambil setelah 2 jam.
 Tes HbA1c
Tes HbA1c tidak langsung mengukur tingkat glukosa darah, namun, hasil tes
dipengaruhi oleh seberapa tinggi atau rendah kadar glukosa darah Anda
selama 2 sampai 3 bulan. Angka glukosa darah yang direkomendasikan
memiliki tingkat interpretasi berbeda untuk setiap individu, jadi Anda harus
membicarakan hal ini dengan tim kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai