Anda di halaman 1dari 30

Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Teknologi

Bogor, 11 JUNI 2015


PERTANIAN BIOINDUSTRI
PENGERTIAN

Sistem pertanian yang pada


prinsipnya mengelola dan/atau KONSEP
memanfaatan secara optimal seluruh
sumberdaya hayati termasuk Bioindustri berkelanjutan memandang lahan
biomasa dan/atau limbah organik pertanian sebagai sumberdaya alam dan
pertanian, bagi kesejahteraan industri yang memanfaatkan seluruh faktor
masyarakat dalam suatu ekosistem produksi untuk menghasilkan pangan untuk
secara harmonis ketahanan pangan, maupun produk lain yang
dikelola menjadi bioenergi serta bebas limbah
dengan menerapkan prinsip mengurangi,
memanfaatkan kembali dan mendaur ulang
(reduce, reuse and recycle).
Prinsip Model Pertanian Bioindustri (Contoh)

PASCA
PANEN
PAKAN
KOMPOS
JERAMI PADI
Uahatani padi

BIO-
CYCLO-
PUPUK ORGANIK FARMING
SILASE

PENGOLAHAN
BIOENERGI LIMBAH PETERNAKAN
KEGIATAN (BALITBANGTAN TA 2015) MENDUKUNG
PERTANIAN BIOINDUSTRI BERKELANJUTAN

No. Kegiatan Penelitian/Pengkajian


1. Litbang Peternakan Pengembangan Laboratorium Lapang Inovasi Pertanian
(LLIP) dan Peternakan Bioindustri di Kab. Tanjung Jabung
Barat Provinsi Jambi
2. Litbang Pasca Panen Model Bioindustri Pengolahan Buah Tropis
Pertanian
Model Pengolahan Sumber Karbohidrat Potensial
melalui Aplikasi Konsep Bioindustri
Model Pengembangan Produk Susu dan Olahannya
Melalui Penerapan Konsep Bioindustri
Model Bioindustri Kakao
Lanjutan
No. Kegiatan Penelitian/Pengkajian

4. Litbang LLIP berbasis tebu-sapi


Perkebunan
Integrasi Proses Pengembangan Produk Bioindustri Berbasis
Perkebunan
Model Bioindustri Berbasis Perkebunan

Dukungan teknologi pengembangan perkebunan

5. Litbang Perakitan Varietas Unggul Ubikayu Berdaya Hasil dan


Tanaman Berkadar Pati Tinggi
Pangan
Teknologi Budidaya Kedelai pada Lahan Kering Beriklim Kering

Teknologi Budidaya Kacang Hijau untuk Peningkatan


Produktivitas dan Konservasi Lahan Di Daerah Beriklim Kering
Lanjutan
No. Kegiatan Penelitian/Pengkajian

Bioindustri sorgum mendukung kemandirian pangan


dan energi

3. Litbang Penyusunan Informasi Geospasial SDL Mendukung


Sumberdaya Lahan Pengembangan Kawasan Pertanian dan Swasembada
pertanian Komoditas Pertanian

Pengembangan Model Inovasi Pertanian Bio-industri


Berkelanjutan di Lahan Sub Optimal dan Lahan
Terdegradasi

Model Pengelolaan Berkelanjutan Lahan Gambut


Terdegardasi Ramah Lingkungan
Pengembangan Labolatorium Lapang Inovasi Pertanian
(LLIP) Lahan Kering Iklim Kering
Lanjutan

No. Kegiatan Penelitian/Pengkajian

Model pengelolaan varietas unggul jagung untuk


memenuhi kebutuhan industri hilir/olahan

Model bioindustri berbasis jagung dengan sistem


integrasi ternak ramah lingkungan dan minimum
waste
Model bioindustri sorgum manis untuk produksi
bioetanol dan gula
MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN
BIOINDUSTRI BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL
Action Plan  Roadmap 
growing & continous
improvement
• Penetapan tahapan persiapan
sampai implementasi lapangan
• Tahapan Pengembangan produk
turunan termasuk re-inovasi
• Proses distribusi
• Kelembagaan pendukung
Kajian untuk penetapan
Core Business
AEZ spesifik lokasi (misal Penyusunan Business Plan
lahan kering beriklim
kering)
Kapasitas Produksi  skala
ekonomi
Komoditas Dominan
spesifik lokasi Production line layouting  master
plan
Berdampak luas thd
penyediaan kebutuhan Pembiayaan
lokal  logistik  manfaat Destinasi Pasar (lokal  antar pulau)
ekonomi Penyediaan logistik
Infrastruktur Manfaat eknonomi (Margin keuntungan,
sarpras produksi B/C ratio, ROI dll)
Konektivitas output sbg
input Core Business yang
lain (integrasi output -
input)  Tidak harus
integrasi komoditas
Jenis produksi
9
IMPLEMENTASI TA. 2015

 Indikator Kinerja Utama (66) Renstra


Badan Litbang Pertanian 2015-2019
 Termasuk dalam Rencana Kegiatan
Tahunan (RKT) Badan Litbang Pertanian
2015 (66 model pengembangan pertanian
bio-industri)
RENCANA OPERASIONAL MODEL PENGEMBANGAN
SISTEM PERTANIAN BIOINDUSTRI (CONTOH-CONTOH)

BPTP Komoditas/Produk Sinergi dan dukungan Sinergi dan langkah2


Unggulan Teknologi/Inovasi UK/UPT operasional di lapangan
Balitbang (dengan stakeholder
daerah)
Aceh • Kopi Varietas • Hijauan pakan ternak Koordinasi dan sosialisasi
Arabika • Pakan ternak alternatif dg instansi/Pemda terkait,
• Ternak Sapi/ dan pupuk organik pemilihan lokasi dan
Kambing • Budidaya ternak sapi/ penentuan petani
kambing koperator
Kedelai + Kambing • Budidaya tanaman kedelai Pendampingan penyuluh
dan pascapanen lapangan dan Kerjasama
• Hijauan pakan ternak, dengan industri
pakan olahan (selase), pembuatan tahu untuk
budidaya pemeliharaan mendapatkan ampas tahu
ternak kambing
RENCANA OPERASIONAL MODEL PENGEMBANGAN
SISTEM PERTANIAN BIOINDUSTRI

BPTP Komoditas/Prod Sinergi dan dukungan Sinergi dan langkah2


uk Unggulan Teknologi/Inovasi UK/UPT operasional di
Balitbang lapangan (dengan
stakeholder daerah)
Sumbar Jagung dan  Integrasi Tanaman Jagung Bantuan teknis dan
Ternak Sapi dan Sapi (Balitsereal dan kerjasama penelitian
Balitnak)
 Inovasi teknologi hasil
dan limbah jagung
(Balitsereal, BB Pasca
Panen dan BB Mektan)
 Inovasi teknologi
perbanyakan benih
jagung hibrida
(Balitsereal)
RENCANA OPERASIONAL MODEL PENGEMBANGAN
SISTEM PERTANIAN BIOINDUSTRI
BPTP Komoditas/Produk Sinergi dan dukungan Sinergi dan langkah2
Unggulan Teknologi/Inovasi UK/UPT operasional di lapangan
Balitbang (dengan stakeholder
daerah)
Jawa Padi Organik dan • Teknologi budidaya padi Bekerjasama dengan
Barat Ketan Hitam organik, varietas unggul padi Kab Tasikmalaya,
Sapi dan Ayam KUB hitam kaya energi. memenuhi kebutuhan
• Teknologi pakan ternak sapi ekspor padi organik dan
dan ayam KUB berbahan baku padi hitam.
lokal
Kelapa • Teknologi pembuatan coconut Pemda: kerjasama
milk/cream (CM/CC) memfasilitasi
• Teknologi pemanfaatan serat pemberdayaan dan
sabut kelapa penguatan
kelembagaan petani.
Sapi perah • Teknologi reproduksi BB-Mektan: Penyediaan
• Teknologi pengolahan skim prototipe alat
milk powder dan Whole milk pengolahan maupun
Powder mesin
RENCANA OPERASIONAL MODEL PENGEMBANGAN
SISTEM PERTANIAN BIOINDUSTRI

BPTP Komoditas/Produ Sinergi dan dukungan Sinergi dan langkah2


k Unggulan Teknologi/Inovasi UK/UPT operasional di lapangan
Balitbang (dengan stakeholder daerah)
Bali Sapi Bali dan Babi Teknologi Penggemukan (pembuatan demplot/kaji terap)
di Kab Tabanan Sapi dan babi dengan Balitnak pada usaha
penggemukan sapi dan babi
Ubi kayu dan sapi Teknologi Penyambungan Sinergi perencanaan
di Kab Buleleng & pascapanen ubi kayu; pembangunan
Pembuatan benang dari Dukungan dana terutama untuk
ulat cassava dan uji infrastruktur (jalan, listrik,
kualitas benang; Teknik de- embung, instalasi biogas, saluran
sulfurisiasi dan de- air)
carbondioksidasi biogas Sinergi pemasaran hasil
RENCANA OPERASIONAL MODEL PENGEMBANGAN
SISTEM PERTANIAN BIOINDUSTRI
BPTP Komoditas/Pro Sinergi dan dukungan Sinergi dan langkah2 operasional di
duk Unggulan Teknologi/Inovasi lapangan (dengan stakeholder daerah)
UK/UPT Balitbang
NTT Sapi Bali di 2 • Mesin cacah/giling • Alsin (BB Mektan) dan Inovasi
lokasi pakan, bio-reaktor Teknologi (Puslitbangnak). Sinergi
dengan Pemda: dana, pelatihan
petani, penguatan kelembagaan dan
pengembangan (scalling up)
Jagung, Kacang • Benih sumber VUB Benih pokok (Balitsereal Maros,
Hijau, Sorgum terbaru, mesin Balitkabi via UPBS BPTP NTT) +
di 2 lokasi pipil, alat packing teknologi pengolahan (BB Pasca Panen).
benih Sinergi dengan Pemda: Pengawasan
oleh BPSB, pemasaran oleh Pemda
Padi sawah • Benih sumber VUB Benih pokok (BB Padi via UPBS BPTP
terbaru, mesin NTT). Sinergi dengan Pemda:
rontok/blower, alat Pengawasan oleh BPSB, pemasaran oleh
packing benih Pemda
RENCANA OPERASIONAL MODEL PENGEMBANGAN
SISTEM PERTANIAN BIOINDUSTRI
BPTP Komoditas/Produ Sinergi dan dukungan Sinergi dan langkah2
k Unggulan Teknologi/Inovasi UK/UPT operasional di lapangan (dengan
Balitbang stakeholder daerah)
Kalbar Padi, Sapi, 1. PTT Padi, Silase Jerami, UK/UPT: (Puslit Tanaman Pangan,
Sayuran Pengomposan Jerami, Balitpa Sukamandi, Balitsa, Puslit
Produksi beras premium, Peternakan, Lolit Sapi, Balitnak,
pengolahan sekam; 2. BB Mektan, BB Pasca panen, dan
Budidaya Sapi, biourine, BPTP Bali (Biourine) serta
pupuk organik granular, 3. PEMDA
budidaya sayuran
Kalteng Kelapa sawit Teknologi pengolahan Sharing kegiatan
Sapi potong bioethanol dari tandan Penyediaan tenaga ahli dan
kosong. pendampingan
Teknologi penggemukan
sapi
Padi Teknologi alsin pra panen Sharing kegiatan
Sapi potong (indo jarwo transplanter) Penyediaan tenaga ahli dan
Teknologi pengolahan pendampingan
biourine
RENCANA OPERASIONAL MODEL PENGEMBANGAN
SISTEM PERTANIAN BIOINDUSTRI
BPTP Komoditas/ Sinergi dan dukungan Sinergi dan langkah2 operasional
Produk Teknologi/Inovasi UK/UPT di lapangan (dengan stakeholder
Unggulan Balitbang daerah)
Sulawesi Sapi • Teknologi VUB (stay green) • Pengolahan limbah ternak
Tenggara Jagung • Teknologi budidaya jagung menjadi pupuk cair, padat, biogas
kerjasama Puslit Ternak.
Sagu • Teknologi pengolahan sagu • Pengolahan sagu kerjasama
Ternak menjadi mie, bihun. dengan BB.Pasca Panen
Sulawesi Padi • Pengolahan limbah jerami • Masyarakat menyediakan lahan,
Selatan Sapi padi - pakan - kompos penyedian ternak, dan tenaga
organik - media tumbuh kerja
Kakao • Teknologi fermentasi • penyediaan infrasturktur
Sapi kakao pendukung bioindustri (alsintan,
• Teknologi produksi pupuk dan sebagainya)
organik cair dari bio urine
Sapi • Teknologi dan • Dukungan program
Serai Wangi pemanfaatan limbah pengembangan pembibitan
Padi penyulingan menjadi ternak sapi
Jagung pakan ternak
RENCANA OPERASIONAL MODEL PENGEMBANGAN
SISTEM PERTANIAN BIOINDUSTRI
BPTP Komoditas/Produ Sinergi dan dukungan Sinergi dan langkah2
k Unggulan Teknologi/Inovasi UK/UPT operasional di lapangan
Balitbang (dengan stakeholder daerah)
Maluku Padi • Teknologi PTT padi Dinas Pertanian Provinsi, Dinas
Sapi sawah Teknologi Pertanian dan Peternakan Kab.
pemanfaatan limbah Buru (sinkronisasi program)
padi sebagai pakan sapi
Kelapa • Teknologi pembibitan, BPTP Passo, Balit Palma
Kakao penggemukan, pakan (sinkronisasi program dan
Sapi sapi (Balitnak) penyediaan teknologi)
• Teknologi pengolahan
hasil kelapa dan kakao
(BB Pasca panen)
Maluku Padi • Teknologi pengolahan Pemda: sinergi program
Utara Sapi pemanfaatan sekam pembangunan infrastrutkur
untuk sumber energi pertanian di lokasi model
arang briket. (perbaikan jaringan irigasi, jalan
• Teknologi pembuatan usahatani dll)
jamu ternak.
RENCANA OPERASIONAL MODEL PENGEMBANGAN
SISTEM PERTANIAN BIOINDUSTRI

BPTP Komoditas/Produ Sinergi dan dukungan Sinergi dan langkah2


k Unggulan Teknologi/Inovasi UK/UPT operasional di lapangan
Balitbang (dengan stakeholder daerah)
Papua Sagu Produksi bioetanol dari Dukungan Pemda: Provinsi,
pati dan ampas sagu Kabupaten, masyarakat adat
Produksi Biopestisida dari pemilik ulayat
akar sagu
Papua Kakao • Pengolahan Limbah • Dinas Perkebunan dan Dinas
Barat Kambing ternak untuk pupuk peternakan, provinsi dan
organik padat dan pupuk kabupaten dalam bentuk
organik cair (POC) sinergis program
• Teknologi Pasca Panen • Masyarakat lokal Papua
kakao (mutu biji, pasta sebagai pelaksana, didampingi
kakao Peneliti dan penyuluh
REVOLUSI HIJAU DAN REVOLUSI HAYATI

No ASPEK REVOLUSI HIJAU REVOLUSI HAYATI


1. Sasaran output Bahan pangan (beras, terigu, Biomassa (bahan pangan, feedstock biorefinery)
jagung)
2. Sifat teknologi
• Input •Tinggi •Rendah
• Pengolahan lahan •Intensif •Tanpa (Minimum) olah lahan
• Toleransi lingkungan •Rendah, atau lingkungan •Tinggi, atau teknologi disesuaikan dengan
disesuaikan dengan teknologi lingkungan
3. Sistem usahatani Monokultur Sistem plurifarming terpadu
4. Cakupan komoditas Tanaman pangan pokok: padi, Tanaman pangan, hutan, rumput, cacing, mikroba,
jagung, gandum ternak, ikan
5. Industri pengolahan Industri pangan dan pakan Bioindustri

6. Produk Pangan dan pakan Pangan, pakan, bionergi, biokimiawi, enzym,


biomaterial
7. Kepemilikan teknologi Publik (terbuka untuk umum) Privat (terbuka untuk umum)
8. Pelaku disseminasi Pemerintah Pemerintah, swasta, komunitas, individu, keluarga
9. Dampak SOSEK Kontroversial Kontroversial
10. Dampak lingkungan Kontroversial Ramah lingkungan
TUGAS KEMENTERIAN PERTANIAN MENURUT
INPRES NO. 1 TAHUN 2006
(Tentang Penyediaan dan Pemanfaatan BBN sebagai Bahan Bakar lain)

penyediaan bahan tanaman Bahan Bakar Nabati


(BBN/biofuel)

penyuluhan pengembangan tanaman untuk BBN

penyediaan benih dan bibit tanaman BBN

mengintegrasikan kegiatan pengembangan dan


kegiatan pasca panen tanaman BBN

21
KEBIJAKAN PENYEDIAAN BAHAN BAKU
BIOENERGI

JANGKA • Pengembangan/intensifikasi komoditas


yang sudah ditanam secara luas :
PENDEK kelapa sawit, tebu, ubi kayu , sagu.

JANGKA • Pengkajian dan pengembangan


komoditas potensial penghasil
MENENGAH bioenergi : kemiri sunan, nyamplung .

JANGKA • Pemanfaatan biomassa limbah


pertanian (generasi kedua)
PANJANG

22
Penyediaan Bahan Baku Bioenergi
Jangka Pendek :
Biodiesel Bioetanol
• sumber utama adalah CPO • Tebu (molases tebu)
• produksi cukup untuk memenuhi • Ubi kayu
target • Tersedia varietas unggul
penghasil bioetanol
• Perlu perluasan areal tanam
• Sagu
• diperlukan dukungan
infrastruktur untuk
meningkatkan aksesibilitas

23
Penyediaan Bahan Baku Bioenergi Jangka
Menengah :
Pengembangan Komoditas Potensial

• penciptaan varietas Pengembangan


ungggul, peningkatan
produktivitas dan
kadar minyak yang •Tanaman penghasil
tinggi dan efisien, dan biofuel yang tidak
dapat dikembangkan bersaing dengan
di lahan sub optimal pangan

Penelitian

24
Pengembangan Komoditas Potensial :
Kemiri Sunan
Produksi mulai umur 4 tahun, pada umur 8 tahun
produksi biji 15 ton (6 - 8 ton biodiesel) per ha/tahun

Dapat dikembangkan di lahan sub optimal

Sebagai penyerap karbon

Perlu kepastian harga dan pasar

25
Penyediaan Bahan Baku Bioenergi
Jangka Panjang :
Pemanfaatan Biomassa Limbah Pertanian
(Generasi kedua)

2
• sumber bahan • Melanjutkan
bakar nabati • Dimanfaatkan pengembangan
jangka untuk teknologi BBN
panjang mendukung generasi kedua
pertanian
berkelanjutan
1 3

26
Kebijakan Ke Depan
Kementerian Pertanian akan melanjutkan program sesuai Inpres
No. 1/2006

Jangka pendek : Mengembangkan dan mengintensifkan komoditas


yang sudah ditanam secara luas

Jangka menengah : Mengkaji dan mengembangkan komoditas


potensial penghasil bioenergi

Jangka panjang : Memanfaatkan biomassa limbah pertanian


(generasi kedua)

Mengembangkan perkebunan energi terintegrasi, konsep


menghubungkan kegiatan on farm dan pengolahan dalam satu
wilayah (hulu-hilir) terintegrasi dalam sebuah rantai nilai

27
YANG MEMERLUKAN PERHATIAN
•Ketersediaan lahan untuk mendukung
1 pengembangan Perkebunan Energi Terintegrasi

•Jaminan pasar dan harga ekonomi bahan baku


2 BBN (tidak terulang kasus jarak pagar)

•Insentif lain untuk mendukung pengembangan


3 Perkebunan Energi Terintegrasi

•Pengembangan industri pengolahan BBN skala


4 pedesaan untuk mendukung Desa Mandiri Energi

28
UPAYA KEMENTERIAN PERTANIAN DALAM RANGKA
PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN BIOINDUSTRI
DAN BIOENERGI
1. Menyusun peta jalan pengembangan bahan baku bioindustri dan
bioenergi.
2. Penguatan pasokan hasil produksi komoditas bahan baku bioindustri
dan bioenergi melalui pola kawasan produksi.
3. Mengembangkan industri pengolahan sederhana di perdesaan
4. Mendorong industri menerapkan zero waste management
5. Mendorong berkembangnya pengolahan lanjutan di dalam negeri dari
komoditas pertanian dengan mengacu pohon industri yang ada dan
berkembang.
6. Mendorong investasi PMA dan PMDN bidang pengolahan hasil
pertanian terutama berteknologi menengah dan tinggi.

29
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai