Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN

GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER : PENGARUH


PROSES MENUA PADA SISTEM KARDIOVASKULER
(DECOMPENSASI CORDIS)

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


1. NOOR ANDELLA (010117A067)
2. NURMA YULIANI (010117A072)
3. RISKA APRILIANA SARI (010117A086)
4. RITA LISTIAWATI (010117A087)
5. RIZAL OLIEF SYAFRUDIN (010117A089)
6. SYLVIA OKTA VIDYANINGRUM (010117A107)
Definisi Decompensasi Cordis

Decompensasi cordis atau gagal jantung adalah suatu keadaan


dimana terjadi penurunan kemampuan fungsi kontraktilitas yang
berakibat pada penurunan fungsi pompa jantung. Gagal jantung
sering disebut gagal jantung kongestif, adalah ketidakmampuan
jantung untuk memompa darah yang adekuat untuk memenuhi
kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi.
Klasifikasi Decompensasi Cordis

Klasifikasi fungsional gagal jantung menurut New York Heart Association (NYHA) yaitu:
• Derajat 1
Tanpa keluhan¸masih bisa melakukan aktivitas fisik sehari-hari tanpa disertai kelelahan ataupun sesak nafas.
• Derajat 2
Ringan, aktivitas fisik sedang menyebabkan keluhan atau sesak napas, tetapi jika aktivitas ini dihentikan maka
keluhanpun hilang.
• Derajat 3
Sedang, aktivitas fisik ringan menyebabkan kelelahan atau sesak nafas.
• Derajat 4
Berat, tidak dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari, bahkan pada saat istirahat keluhan tetap ada dan
semakin berat jika melakukan aktivitas-aktivitas ringan.
Etiologi Decompensasi Cordis
Penyebab gagal jantung antara lain yaitu :
 Kelainan mekanis
a. Peningkatan beban kanan
b. Sentral (stenosisi aorta, dsb)
c. Perifer (hipertensis sistemik, dsb)
d. Peningkatan beban volume (regurgitasi katub, peningaktan beban awal, dsb)
e. Obstruksi terhadap pengisian ventrikel (stenosis mezralis atau trikuspidalis)
 Kelainan Miokardium
a. Primer : kardiomiopati, kelainan metabolic, toksisitas (alcohol, kobalt, dsb)

b. Kelainan dinamik sekunder (sekunder terhadap kelainan mekanis)


c. Berubahnya irama jantung atau urutan konduksi
Manifestasi Klinis Decompensasi Cordis

1) Dyspnea
2) Ortopnea
3) Batuk non produktif
4) Hemoptysis
5) Hepatomegaly
6) Edema perifer
7) Nokturia
Patofisiologi Decompensasi Cordis

Penyebab decompensasi cordis atau gagal jantung yaitu kelainan intrinsic


pada gagal jantung akibat penyakit jantung iskemik, mengganggu
kemampuan pengosongan ventrikel yang efektif. Kontraktilitas ventrikel
kiri yang menurun mengurangi volume sekuncup, dan meningkatkan
volume residu ventrikel. Tetapi pada gagal jantung masalah utamanya
adalah kerusakan dan kekakuan serabut otot jantung dan volume sekuncup
itu dipengaruhi tiga factor yaitu preload, kontraktilitas dan afterload, jika
salah satu dari ketiga factor tersebut terganggu maka curah jantungnya akan
berkurang
Penatalaksanaan Decompensasi Cordis

Mengobati penyebab gagal jantung


a. Pembedahan bisa dilakukan untuk memperbaiki penyempitan atau kebocoran pada
katup jantung, memperbaiki hubungan abnormal diantara ruang-ruang jantung,
memperbaiki penyempitan arteri coroner.
b. Pemberian antibiotic untuk mengatasi infeksi
c. Pemberian obat anti hipertensi
Menghilangkan factor-faktor yang bisa memperburuk gagal jantung. Misalnya merokok,
konsumsi garam yang berlebihan, obesitas, konsumsi alcohol.
Mengobati gagal jantung
Pencegahan atau pengobatan dini terhadap penyebabnya
Pemeriksaan Diagnostik Decompensasi Cordis

1) Elektrokardiogram
2) Ekokardiogram
3) Ventrikulografi radionuklida
4) Radiografi dada
5) Hemodinamika
Komplikasi Decompensasi Cordis

Komplikasi dari decompensasi cordis, yaitu :


a) Syok kardiogenik
b) Episode tromboemboli
c) Efusi dan tamponade pericardium
Diagnosa keperawatan

1) Penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan kontraktilitas


jantung (00029)
2) Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi (00032)
3) Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
ketidakseimbagan antara suplai dan kebutuhan oksigen (00204)
4) Nyeri akut b.d agens cedera biologis (00132)
5) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbagan antara suplai dan
kebutuhan oksigen (00092)
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai