Page 1 1
Page 2
BESARAN MASALAH HEPATITIS VIRUS
SITUASI DUNIA
Hepatitis A, B dan C masalah kesehatan dunia.
Page 3
SITUASI DI INDONESIA
< 2% Low
chronic liver disease
2–7% Intermediate
> 8% High 10 % menjadi liver fibrosis
Margolis et al., Semin Liver Dis 1991
liver cancer
1.250.000 orang Indonesia
berpotensi liver cancer
Page 4
ELIMINASI HEPATITIS B & C TAHUN 2030
• ELIMINASI INSIDENS HEPATITIS B
– E-MTCT hep B, HIV & Sifilis 2020
• >90% bayi baru lahir mendapatkan HBO <24 jam
setelah kelahirannya
• >90% bumil ditawarkan untuk Deteksi Dini Hep B
pada Bumil; >90% bumil melakukan DDHB; >90%
bumil dg HBsAg reaktif bayi mendapatkan HBIg dan
HBO < 24 jam
– >90% populasi berisiko melakukan DDHB;
>90% yg pos melakukan layanan lanjutan;
>90%nya melakukan, pengobatan, vaksinasi
dan PHBS
Page 5
ELIMINASI HEPATITIS B & C TAHUN 2030
Page 6
INDIKATOR PROGRAM DIARE,
HEPATITIS & ISP
Page 7
INDIKATOR HEPATITIS KEMENKES
NO INDIKATOR 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Kab/Kota yang melaksanakan kegiatan deteksi dini hepatitis B pada ibu hamil
dan kelompok beresiko sebesar 80% pada tahun 2019.
IKK : Meningkatnya Kab/kota. yang melaksanakan kegiatan deteksi dini
Hepatitis B & C sebesar 90% pada tahun 2019.
1 % Kab/kota yang melakukan 3 10 20 40 80 90
sosialisasi dan atau advokasi ttg
program hepatitis.
2 Jumlah Kab/Kota yang melakukan 3 3
kegiatan surveilans Sentinel
Hepatitis pada populasi beresiko
3 % Kab/Kota yang melakukan 3 10 20 40 80 90
deteksi dini hep B pada bumil
4 % Kab/Kota yang melakukan NA 10 20 40 80 90
deteksi dini hep B dan C pada
populasi beresiko
Page 8
NO INDIKATOR 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Page 9
DASAR MASUKNYA PROGRAM
HEPATITIS
INDONESIA sebagai sponsor utama bersama
sama dengan Brasil dalam menggolkan
resolusi mengenai Hepatitis virus pada sidang
WHA ke 63.
Page 10
Inisiatif Indonesia Di Dunia
Dengan melihat kenyataan bahwa:
Diperlukan:
Upaya global untuk pencegahan dan pengobatan Hepatitis
yang bersifat komprehensif
Page 11
Inisiatif Indonesia Di Dunia
Mengusulkan kepada Executive Board WHO untuk
menjadikan Hepatitis sebagai issue dunia dengan melakukan
penanganan komprehensif dan menetapkannya sebagai
Resolusi WHA tentang Hepatitis virus.
INTI RESOLUSI
Menyerukan kepada semua negara di dunia untuk melakukan
penanganan Hepatitis virus secara komprehensif mulai dari
pencegahan sampai dengan pengobatan, meliputi berbagai
aspek termasuk surveilans dan penelitian
Page 13
UPAYA YANG TELAH
DILAKUKAN PEMERINTAH INDONESIA
Sejak tahun 1992 dilakukan penapisan darah donor oleh Palang Merah
Indonesia (PMI) terhadap Hepatitis B & C .
Page 14
BEBERAPA HAL PENTING
• Kegiatan advokasi dan atau sosialisasi ditujukan untuk
pengambil keputusan, :
– Advokasi pengambil keputusan dukungan
– Sosialisasimasy peningkatan pengetahuan &
komitmen
o Perlu penguatan SKD KLB Hep A, E, agar KLB dapat
dicegah, atau akibat dapat diperingan
• Deteksi Dini Hepatitis B dan C dilakukan pada kelompok
masyarakat paling berisiko, dapat dilakukan bersama –
sama dengan program lain (KIA, HIV-KT-PPIA, dll), harus
disiapkan dg sangat baik, termasuk TL dan jejaringnya
• Perlu pengembangan jejaring kemitraan demi suksesnya
kegiatan
Page 15
KEBIJAKAN & STRATEGI
Page 1616
TUJUAN
TUJUAN UMUM
Melaksanakan kegiatan pengendalian Hepatitis & ISP
secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal
TUJUAN KHUSUS
•Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
•Mencegah terjadinya penularan
•Menurunkan angka kesakitan dan kematian
•Meningkatkan kualitas hidup orang dengan hepatitis
Pencapaian sasaran/komitmen
Memprioritaskan global, regional, nasional dan lokal
Page 18
strategi
- pemberdayaan masy, swasta dlm pengendalian
DHISP mell kerjasama lokal, nas, regi & global
Meningkatkan - keg deteksi dini yg efektif & efisien terutama
pd masy berisiko
- Akses thd layanan kes yg berkualitas mell
pe SDM
- pengamatan DHISP di fasyankes, kajian & riset
Page 19
Ada 3 Kegiatan Utama Pencegahan
Pencegahan Primer :
Page 20
Pencegahan Sekunder :
- Pengobatan
o Lamivudine, Telbuvudine, Tenofovir, Entecavir
Pencegahan Tersier
- Mencegah keparahan & rehabilitasi
- Monitoring pengobatan untuk mengetahui efektifitas & resistensi
terhadap obat pilihan
Pendampingan dengan operational & clinical research
Page 22
PENDAHULUAN
• Deteksi dini merupakan suatu upaya
pencegahan penularan baru dan upaya
untuk melakukan upaya – upaya lanjut
bagi yg terinfeksi
Page 23
DETEKSI DINI HEPATITIS B DAN C
(DDHBC)
• Tujuan jangka pendek:
– Untuk mengetahui ada tidaknya infeksi Hep B, C dan
atau HIV dan Syphilis
– Mencegah terjadinya penularan Hep B pada bayi dari
ibu dg HBsAg positif
– Terlaksananya layanan lanjutan sedini mungkin untuk
peningkatan kualitas hidup dan rawatan lanjutan.
• Tujuan jangka panjang
– Menurunnya infeksi baru
– Menurunnya angka kesakitan
– Menurunnya angka kematian
Page 24
• DDHBC perlu dilakukan pada kelompok berisiko
tinggi yaitu:
– Ibu hamil
– Petugas dan mahasiswa/pelajar kesehatan
– Orang dengan riwayat keluarga pengidap Hep/kontak
erat dg pengidap
– Orang yg belum mendapatkan imunisasi
– Orang yg karena perilaku berisikonya (WBP, penasun,
waria, pekerja seks, gay, mereka yang melakukan
hubungan seks berisiko tinggi)
– Penderita IMS
– Penerima donor berulang, pasien hemodialisis
– dll
Page 25
• DDHB Pada Bumil:
– Reaktif bayi yg dilahirkan diberikan HBIG dan HBO
<24 jam setelah kelahirannya; Pada ibunya dirujuk
untuk pemeriksaan lanjutan
– Non reaktifditawarkan untuk imunisasi mandiri
setelah melakukan pemeriksaan anti HBS
• DDHB pada kelompok lainnya:
– Reaktif dirujuk untuk pem lanjutan
– Non reaktif ditawarkan untuk imunissai mandiri,
stlh melakukan pemeriksaan anti HBS
• DDHC reaktif dirujuk
Page 26
MENGAPA HEPATITIS B merupakan
masalah
• Jumlah pengidap sangat banyak
• 80 % tanpa gejala (tidak disadari)
• Menular
• Berpotensi menjadi sirosis dan kanker hati
• Pengobatan sulit
• Dapat dicegah
Page 27
PERMASALAHAN
Page 28
FAKTA
Page 29
DUKUNGAN :
Page 3131
TANTANGAN PROGRAM
1. Program Pengendalian Hepatitis merupakan
program baru, perlu peningkatan koordinasi,
sosialisasi, advokasi
2. Membangun jejaring dan kolaborasi dengan
program lain (KIA, HIV-AIDS, Surveilans)
3. Membangun jejaring dan kolaborasi dengan
sektor lain dan organisasi profesi
4. Meningkatkan edukasi ke masyarakat tentang
hepatitis (bahaya dan cara pencegahannya)
Page 32
TANTANGAN HEPATITIS
Page 33
TANTANGAN KEDEPAN
BESARAN MASALAH
KESINAMBUNGAN TANTANGAN
ADANYA PERILAKU BERISIKO
PELAKSANAAN KE & INFEKSI LAIN
PROGRAM DEPAN
KOMITMEN &
SDM
KEPEDULIAN
KETERBATASAN AKSES
SAYANGI
HATIMU
Page 35
“Fenomena Gunung Es”
TERIMA KASIH
Page 36
Hepatitis B – Arti Istilah
Page 37
Penularan Hepatitis B
Page 38