Anda di halaman 1dari 52

Pendalaman

Integrasi Pelayanan
Kesehatan Primer
​dr. Rima Damayanti, M.Kes
​Ketua Tim Kerja ILP
​Direktorat Tata Kelola Kesmas

​29 Februari 2024


​RAKERKESDA JATENG
1
1. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
2. Skrining Kesehatan dan Care Pathway ILP
3. Scale – Up ILP
TOPIK 4. Harapan
KMK Petunjuk Teknis ILP

1
Integrasi pelayanan kesehatan primer merupakan upaya untuk
menata dan mengoordinasikan berbagai pelayanan
kesehatan primer dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan
pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup bagi
3
perseorangan, keluarga dan masyarakat. Integrasi pelayanan kesehatan primer
sebagaimana dimaksud dalam menitikberatkan
pada:
a. penguatan promotif dan preventif melalui
pendekatan pada setiap fase kehidupan
dengan tetap menyelenggarakan kuratif,
rehabilitatif dan paliatif;
b. pendekatan pelayanan kesehatan melalui
Integrasi pelayanan kesehatan primer sebagaimana dimaksud sistem jejaring pelayanan kesehatan primer

2
dalam Diktum KESATU bertujuan untuk mendekatkan akses mulai dari tingkat kecamatan, desa/kelurahan,
dan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, dusun, rukun warga, rukun tetangga; dan
kuratif, rehabilitatif, dan/atau paliatif pada setiap fase c. penguatan Pemantauan Wilayah Setempat
kehidupan secara komprehensif dan berkualitas bagi
(PWS) melalui digitalisasi dan pemantauan
Masyarakat
dengan dashboard situasi kesehatan per
desa/kelurahan, serta kunjungan
keluarga/kunjungan rumah
KMK Petunjuk Teknis ILP

4 Integrasi Pelayanan kesehatan primer dilaksanakan di Puskesmas, jejaring


dan jaringan pelayanan kesehatan primer

5
Integrasi Pelayanan kesehatan primer harus didukung dengan sistem informasi yang
terintegrasi dengan Sistem Informasi Kesehatan Nasional

6 3
Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan integrasi pelayanan kesehatan primer
dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer

2 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini

7
Panduan bagi Dinas Kesehatan, Puskesmas, jejaring dan jaringan pelayanan kesehatan
primer dalam mengimplementasikan integrasi pelayanan kesehatan primer
Kemenkes telah menetapkan 3 fokus Integrasi Pelayanan
Kesehatan Primer ​+270 juta penduduk Indonesia
mendapatkan Pelayanan Kesehatan
Primer berkualitas

​1. Siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan


sekaligus sebagai fokus penguatan promosi dan pencegahan

​+300 ribu unit penyedia


​2. Mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring hingga pelayanan kesehatan rimer dengan
tingkat desa dan dusun, termasuk untuk memperkuat promosi
dan pencegahan serta resiliensi terhadap pandemi
fasilitas dan SDM terstandardisasi

​3. Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)


melalui digitalisasi dan pemantauan dengan dashboard situasi
kesehatan per desa, serta kunjungan keluarga
​100% wilayah dan kondisi
kesehatan penduduk termonitor secara
berkala
1. PWS: Pemantauan Wilayah Setempat

5
Salah satu Penguatan Penting dalam Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer adalah Penguatan Struktur
yang Menjangkau Masyarakat
Kondisi Eksisting Kondisi yang diharapkan
Masih terfragmentasi
KECAMATAN
7,281 PUSKESMAS PUSKESMAS

DESA/
KELURAHAN
83,794 Unit Pelayanan Kesehatan
POSKESRI POLINDES PUSTU POSKESDES
PUSTU
PUSKESMAS di Desa/Kelurahan
PEMBANTU (PUSTU)

DUSUN/
RT/RW Berbagai jenis UKBM (belum terintegrasi)

~300,000
Posyandu Posyandu Lansia Posbindu PTM Pos UKK

POSYANDU

Posyandu Remaja Pos Malaria Pos TB

~273.5 juta KELUARGA / MASYARAKAT KUNJUNGAN RUMAH


penduduk

6
PENYELENGGARAAN INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

Ilustrasi Pola Kerja Sistem Layanan Kesehatan Primer


Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan
X untuk Klaster Ibu Hamil-Remaja

​ uskesmas
P
Pemantauan Wilayah
​(Kecamatan)
Setempat (PWS) Integrasi Pelayanan
Dashboard hingga tingkat
Klaster Manajemen desa Kesehatan Primer
berfokus pada siklus hidup,
Klaster Ibu - Klaster Usia Klaster Penanggulangan
Anak Dewasa-Lansia Penyakit Menular jejaring pelayanan, dan
Pemantauan Wilayah
Laboratorium
7 Puskesmas dan Unit di Setempat (PWS).
Desa melakukan
ANC rendah; Bumil KEK tinggi; evaluasi bulanan
1
Cakupan imunisasi rendah ​Tindak
Puskesmas melakukan evaluasi lanjut
Unit di Desa dan Dusun ​Kunjungan terjadwal untuk kader Integrasi Puskesmas
cakupan berdasar wilayah 6 5
melakukan evaluasi
mingguan
melakukan pengecekan catatan home based Puskesmas, Puskesmas
record (buku KIA) saat kunjungan rumah
Pustu ​Tindak lanjut dan mengidentifikasi missing services Pembantu (Pustu) dan
Unit Kesehatan Posyandu, serta seluruh
2 ​Puskesmas meneruksan data Desa/Kelurahan
Dusun/RT/RW fasilitas kesehatan tingkat
evaluasi capaian ke unit di
Desa pertama menjadi faktor
4 ​Kader menindaklanjuti penting dalam pendekatan
permasalahan evaluasi capaian
​Posyandu meneruskan data dan masalah yang ditemukan ini.
3 Posyandu
evaluasi capaian ke Kader di dengan melakukan kunjungan
Dusun/RT/RW Dusun/RT/RW rumah
Posyandu melayani
semua siklus hidup
7
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup
Penguatan Struktur disertai Standardisasi Paket Pelayanan Kesehatan
Unit Pemberi Pelayanan
Sasaran Masalah
Puskesmas
Kesehatan Pustu (Desa/Kelurahan) Posyandu (Dusun/RT/RW)
(Kecamatan)
1. ANC Terpadu (6x + USG oleh dokter) 1. ANC Terpadu (K2,K3, K4, K6) 1. Kelas ibu hamil
2. Kelas ibu hamil 2. Kelas ibu hamil 2. Pemberian Tambahan Asupan
3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) 3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil Kurang Energi Gizi pada Ibu Hamil Kurang
Ibu hamil, bersalin, 4. Persalinan normal Kronik (KEK) Energi Kronik (KEK)
5. Pelayanan Pasca Persalinan (nifas) 4. Pelayanan Pasca Persalinan ( nifas)
nifas 6. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtPA) 5. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtPA)
7. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut 6. Pengobatan sederhana
8. Pengobatan

1. Pelayanan Neonatal Esensial 1. Pelayanan Neonatal Esensial 1. Kelas Ibu Balita


2. Kelas Ibu Balita 2. Kelas Ibu Balita 2. Pemantauan Pertumbuhan dan
3. Pelayanan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 3. Pemantauan Bayi dengan Berat Lahir Rendah Perkembangan
4. Pengambilan dan pengiriman sampel SHK (BBLR) 3. Imunisasi Rutin Lengkap
5. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan 4. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan 4. Pemberian Vitamin A dan obat
6. Imunisasi Rutin Lengkap 5. Imunisasi Rutin Lengkap cacing
Bayi dan anak pra- 7. Pemberian Vitamin A dan obat cacing 6. Pemberian Vitamin A dan obat cacing 5. Deteksi dini, Pendampingan
sekolah 8. Pencegahan, deteksi dini , Tatalaksana dan rujukan balita weight faltering, 7. Pencegahan, deteksi dini, tatalaksana dan rujukan balita weight serta rujukan balita weight
underweight, gizi kurang, gizi buruk dan stunting faltering, underweight, gizi kurang, gizi buruk dan stunting faltering, underweight, gizi
9. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) 8. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) kurang, gizi buruk dan
10. Skrining kasus TBC 9. Skrining kasus TBC stunting
11. Skrining Talasemia 10. Skrining Talasemia 6. Skrining kasus TBC
12. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtPA) 11. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtPA)
13. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut 12. Pengobatan sederhana
14. Pengobatan
1. Skrining kesehatan (PTM & PM) 1. Skrining kesehatan 1. KIE Kesehatan Remaja
2. Vaksinasi / Imunisasi 2. Vaksinasi / Imunisasi 2. Pencegahan anemia
3. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja 3. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Usia sekolah dan
4. Fasilitasi UKS 4. Pencegahan anemia
remaja 5. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtPA) 5. Pengobatan sederhana
6. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
7. Pengobatan
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup

Unit Pemberi Pelayanan


Sasaran
Puskesmas Pustu
Masalah Kesehatan Posyandu (Dusun/RT/RW)
(Kecamatan) (Desa/Kelurahan)
1. Skrining Obesitas 1. Skrining Obesitas 1. Skrining Obesitas
2. Skrining Hipertensi 2. Skrining Hipertensi 2. Skrining Hipertensi
3. Skrining DM 3. SKrining DM 3. Skrining DM
4. Skrining faktor risiko stroke 4. Skrining kanker (Kanker payudara, Kanker Leher 4. Skrining TBC
5. Skrining faktor risiko penyakit jantung Rahim, Kanker Paru) 5. Skrining PPOK
6. Skrining kanker ( Kanker Leher Rahim, Kanker Payudara, Kanker 5. Skrining Talasemia 6. Skrining Malaria
Kolorektal, Kanker Paru) 6. Skrining PPOK 7. Skrining Indera Penglihatan
7. Skrining PPOK 7. Skrining TBC 8. Skrining masalah kesehatan jiwa
8. Skrining TBC 8. Skrining Malaria 9. Skrining layak hamil bagi PUS
9. Skrining Indera Penglihatan 9. Skrining Indera Penglihatan 10. Pelayanan KB
Usia Dewasa dan 10. Skrining Malaria 10. Skrining masalah kesehatan jiwa 11. Skrining Geriatri
Lansia 10. Skrining kebugaran 11. Skrining layak hamil bagi PUS
11. Skrining Talasemia 12. Skrining kasus kekerasan terhadap perempuan
12. Skrining kasus kekerasan terhadap perempuan 13. Pelayanan KB
13. Skrining masalah kesehatan jiwa 14. Skrining Geriatri
14. Pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin 15. Pengobatan sederhana
15. Skrining layak hamil bagi PUS
16. Pelayanan KB
17. Pelayanan Penyakit Akibat Kerja
18. Skrining Geriatri
19. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
20. Pelayanan Pengobatan
1. Pencegahan, Kewaspadaan Dini, Respon
Pengendalian 2. Pengawasan Kualitas Lingkungan
Penyakit Menular
1. Laboratorium 1. Laboratorium dengan RDT 1. Laboratorium dengan RDT
2. Farmasi
Layanan lain 3. Kegawatdaruratan
4. Rawat inap
INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI PUSKESMAS
 Klaster 1 mengkoordinir
Berdasarkan klaster, tata organisasi Puskesmas adalah sebagai berikut: manajemen dan
ketatausahaan
 Klaster 2 dan 3 memberikan
Kepala Puskesmas pelayanan komprehensif dan
PWS
Klaster 1 (Manajemen) Klaster 2 (Ibu dan Anak)
Klaster 3 Klaster 4 (Penanggulangan
Lintas Klaster
 Klaster 4 menghentikan
(Usia Dewasa dan Lansia) Penyakit Menular)
penularan penyakit dengan
surveilans dan pengawasan
Ibu Hamil, Bersalin, Kesehatan
Ketatausahaan
Nifas
Usia Dewasa
Lingkungan
Kegawatdaruratan kualitas lingkungan
 Dalam hal keterbatasan
Manajemen Sumber Balita dan Anak Pra-
Lanjut Usia Surveilans Rawat Inap* SDM, pelayanan dapat
Daya sekolah
diberikan oleh petugas dari
klaster lainnya yang
Anak Usia Sekolah
Manajemen Puskesmas
dan Remaja
Laboratorium memiliki kompetensi dan
kewenangan yang sesuai
Manajemen Mutu dan
Kefarmasian  Pembagian ruang pelayanan
Keselamatan
mengikuti sistem klaster dan
sasaran pelayanan,
Manajemen Jejaring
Puskesmas diutamakan ruangan
tersebut berdekatan dalam
Sistem Informasi
Puskesmas dan
1 klaster
Dashboard PWS

* Pada Puskesmas Rawat Inap

10
Kepala Puskesmas akan menetapkan pembagian seluruh petugas Puskesmas ke dalam klaster-
klaster dan lintas klaster

Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota


Klaster 1  Ketatausahaan: kepegawaian, keuangan dan sistem PJ: Kepala Tata Usaha
(Manajemen) informasi  Manajemen data dan sistem informasi
 Manajemen Sumber Daya  Manajemen keuangan
 Manajemen Puskesmas  Manajemen aset
 Manajemen mutu pelayanan dan keselamatan bagi  Manajemen sumber daya (SDM, sarpras, obat dan
masyarakat, pasien, dan petugas BMHP)
 Manajemen Jejaring Puskesmas  Manajemen program/klaster
 Manajemen pengelolan sediaan farmasi dan  Mengoordinir manajemen Puskesmas
BMHP  Mengoordinir manajemen mutu
 Manajemen pemberdayaan Masyarakat

11
Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota

Klaster 2 (Ibu  Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi ibu Mampu memberikan pelayanan:
dan Anak) hamil, bersalin, nifas  ANC
 Menyelenggarakan pelayanan bagi kesehatan anak  Ibu hamil
balita dan anak prasekolah  Persalinan normal dan nifas.
 Menyelenggarakan pelayanan bagi kesehatan anak  Neonatal esensial
usia sekolah dan remaja  Pelayanan gizi bagi ibu dan anak
 SDIDTK
 Imunisasi
 Skrining penyakit
 Skrining Kesehatan jiwa
 MTBS
 Pengobatan umum
 Kesehatan gigi dan mulut
 Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
 Gadar Matneo
 Perkesmas
 Skrining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

12
Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota

Klaster 3 (Usia  Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan bagi Usia Mampu memberikan pelayanan:
Dewasa dan Lansia) Dewasa  Skrining penyakit menular
 Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan bagi  Skrining PTM
lanjut usia  Skrining Kesehatan jiwa
 Skrining kebugaran
 Skrining layak hamil
 Skrining geriatri
 Kespro bagi catin
 KB
 Pelayanan gizi bagi usia dewasa dan lansia
 Pengobatan umum
 Kesehatan gigi dan mulut
 Kesehatan kerja
 Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
 Perkesmas
 Skrining KtPA

13
Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota

Klaster 4  Pencegahan, Kewaspadaan Dini dan Respon Mampu melakukan:


(Penanggulangan  Pengawasan kualitas lingkungan  Surveilans
Penyakit Menular)  Penemuan kasus
 Penyelidikan epidemiologi
 Pengendalian vector
 Outbreak Respon Imunization (ORI)
 Pelayanan Kesehatan lingkungan
 Komunikasi Antar Pribadi (KAP)

Klaster 5 (Lintas  Pelayanan gawat darurat Mampu melakukan pelayanan:


Klaster)  Pelayanan rawat inap *)  Kegawatdaruratan
 Pelayanan kefarmasian  Rawat inap*)
 Pelayanan Laboratorium  Kefarmasian
 Pemeriksaan laboratorium specimen manusia, zoonosis

*) Pada Puskesmas Rawat Inap


14
Alur Kerja Klaster Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
LAYANAN DALAM PUSKESMAS • Ibu hamil
Datang sendiri
Penanganan Ya • Ibu bersalin
Kasus Gawat • Ibu nifas
Rujuk di Ruang Gawat Darurat • Balita dan Pra sekolah Rujukan/kiriman dari:
Puskesmas/FKTP Darurat
lain yang lebih • Anak usia sekolah • Posyandu
Tidak
kompeten Dapat • Remaja • Pemberi layanan primer: dokter praktek, bidan
ditangani praktek swasta, klinik pratama
• Masyarakat
Rujuk FKRTL • Sekolah
Penanganan Ibu bersalin 1 Registrasi • Rujuk balik dari FKRTL
Ya di Ruang Bersalin Ya

Penanganan Faskes lainnya


sesuai kasus termasuk FKRTL

PWS:
Poli Klaster 2 *)
(Ibu dan Anak)
6 Analisa Beban Penyakit meliputi
Ya morbiditas dan cakupan pelayanan

2
Klaster
Klaster
Pelayanan: Penanggulangan Penyakit
Ibu dan Anak
• Pengobatan Gigi dan Mulut Menular
Konsultasi • Laboratorium Membutuhkan pelayanan
ulang • Rawat Inap (bila ada) lainnya
• Pelayanan klaster lainnya (rujukan Ya 7
antar klaster) Tindak Lanjut
3 Tidak
Rujuk FKRTL 8
Pustu
Tidak Perlu penanganan Ya •Pelayanan kesehatan
lanjutan 5 •Evaluasi PWS
LAYANAN
Spesialistik/ rujukan laiin
LUAR
Rujukan lain **) Tindak Lanjut Pada Kegiatan PUSKESMAS
Posyandu
Keterangan: 9
*) Pemeriksaan sesuai standar: Tidak
• ibu hamil ANC sesuai standar (10 T) 4 Tidak
Pelayanan Perlu Pemantauan
• ibu bersalin, nifas, dan bayi baru lahir sesuai standar kunjungan nifas dan neonatal Farmasi (jika diperlukan) Lanjutan
• balita dan pra sekolah sesuai standar pelayanan balita dan pra sekolah
• Usia sekolah dan remaja sesuai skrining masalah kesehatan usekrem dengan pendekatan 10 Ya
HEADSSS, termasuk skrining PTM bagi usia >15 tahun Kegiatan Kunjungan Rumah
**) Rujukan sosial dan hukum Pasien Pulang (Nakes/Kader)
Alur kerja klaster penanggulangan penyakit
menular

1. Petugas memantau data PWS:


morbiditas dan mortalitas
penyakit menular dan cakupan
pelayanan di wilayah kerja
Puskesmas.
2. Data penyakit menular dinilai
apakah berpotensi KLB atau
bukan.
3. Penyakit berpotensi KLB
dilaporkan ke dalam aplikasi
Sistem Kewaspadaan Dini dan
Respon (SKDR).
4. Tindak lanjut: penyelidikan
epidemiologi, penelusuran kontak
erat, pengendalian faktor risiko
dan lingkungan/vektor/binatang
pembawa penyakit termasuk
pemeriksaan laboratorium serta
pemberian imunisasi.
5. Klaster 4 melakukan kegiatan
dengan melibatkan Pustu dan
kader serta lintas sektor terkait
lainnya.
Unit Pelayanan Kesehatan di Desa/Kelurahan memberikan pelayanan kesehatan dan
mengoordinasikan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan

SDM / tenaga pelaksana


Minimal :
• 2 Tenaga Kesehatan
(1 perawat dan 1 bidan),dan
• 2 Kader Kegiatan
Layanan kesehatan pemberdayaan
setiap hari masyarakat di bidang
kesehatan

Ruangan untuk evaluasi mingguan kunjungan


rumah kader dan kegiatan partisipasi masyarakat
Sarana, prasarana, dan alkes sesuai standar
Unit Pelayanan Kesehatan di
Paket layanan terstandar sesuai siklus hidup: Desa/Kelurahan tersedia di Kegiatan pemberdayaan di bidang kesehatan:
1. Skrining, edukasi kesehatan seluruh desa/kelurahan 1. Perencanaan desa & pemberdayaan masyarakat desa
2. Pengobatan terbatas 2. Manajemen kader Posyandu
3. Laboratorium dengan PoCT1 Waktu buka: 3. Kunjungan rumah
• Pk. 08.00 – 11.00: Pelayanan
4. Perencanaan desa dan pendampingan Posyandu 4. PWS
• Pk. 11.00 – 15.00: Pemberdayaan
5. Kunjungan rumah masyarakat atau kunjungan rumah—atau
6. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) sesuai dengan kondisi setempat

17
1. Point-of-Care Testing
Pustu bertanggung jawab atas hasil status kesehatan masyarakat di
desa/kelurahan
Masalah Kesehatan di setiap siklus hidup yang ingin diatasi
Ibu Hamil, bersalin, nifas Bayi dan balita Remaja Usia Produktif Lansia
PTM (hipertensi, DM, Stroke, PPOK) , PTM (hipertensi, DM,
Status gizi Ibu Hamil Kehamilan, Status gizi, tumbuh Status gizi, Anemia remaja, Karies
kanker, penyakit menular/ infeksi stroke, PPOK), kanker,
persalinan dan nifas beresiko. kembang, infeksi gigi, Penglihatan pendengaran,
Perilaku berisiko, obesitas, maslaah
(TBC,dll), masalah gizi (anemia, masalah gizi, penglihatan,
obesitas) gangguan mental emosional demensia. tingkat
kebugaran dan depresi, masalah kebugaran,
masalah layak hamil
kemandirian lansia,
gangguan mental emosional

Pustu dan Posyandu


• Semua Ibu Hamil
memeriksakan kandungan Bayi dan • Seluruh sasaran dilakukan • Seluruh sasaran • Seluruh sasaran
(ANC) Balita mendapatkan skrining mendapatkan skrining
skrining kesehatan.
• Semua Ibu hamil mengikuti mendapatkan Hipertensi, Diabetes
kelas ibu hamil
• Memastikan sasaran yang Hipertensi, Diabetes
: bermasalah kesehatan Melitus, jantung dan
• Semua ibu hamil • ASI Ekslusif
Melitus, kanker, PPOK,
mendapatkan pelayanan stroke, kanker, PPOK,
mendapatkan edukasi gizi • Imunisasi dasar dan obesitas, gejala TBC,
geriatri terpadu, gejala
seimbang kesehatan
lanjutan masalah kesehatan jiwa, TBC, katarak,
• Semua Ibu Hamil • Seluruh remaja
mendapatkan dan konsumsi
• Pemantauan tumbuh putri kebugaran, layak hamil kebugaran
TTD kembang mengkonsumsi TTD • Memastikan usia subur • Pemantauan kepatuhan
• Ibu Hamil KEK mendapatkan dan • Memastikan sasaran yang • Seluruh remaja pengobatan pada
menjadi akseptor KB
mengonsumsi makanan sakit mendapatkan mendapatkan sasaran dengan
tambahan layanan kesehatan edukasi kesehatan
• Semua ibu pasca bersalin penyakit kronis
reproduksi
mendapatkan pelayanan
nifas
• Semua ibu memberikan ASI
Kunjungan rumah oleh kader: memastikan keluarga sudah mendapatkan layanan kesehatan, penemuan dini masalah kesehatan
dan tanda bahaya, monitoring kepatuhan dalam pengobatan
2134
Draft Layout Puskesmas Pembantu

Luas Bangunan : 143 m2

Luas Lahan : 396 m2


Posyandu di Era Transformasi Layanan Primer

​Hari Buka Posyandu ​Di Luar Hari Buka Posyandu


1 Setiap bulan 1 Kunjungan rumah

Pelaksanaan serentak atau terjadwal untuk menjangkau • Kunjungan rutin: seluruh KK


seluruh sasaran: • Kunjungan khusus: sesuai kebutuhan untuk sasaran

Pelaksana: • Ibu hamil


• Balita
Usia dewasa
Usia lanjut
tidak akses, belum lengkap layanan, dsb

• Remaja
•1 Kader sedikitnya
5 orang
2 Sasaran seluruh siklus hidup 2 Pemberdayaan masyarakat
• Didampingi oleh Layanan kesehatan terintegrasi: Membantu kader kesehatan/fasiiitator pemberdayaan
2 Tenaga kesehatan • Ibu hamil Usia dewasa masyarakat dalam melakukan:
• Balita Usia lanjut • Survey mawas diri
• Remaja • Musyawarah masyarakat desa

3 Layanan promotif preventif 3 Koordinasi Puskesmas Pembantu


• Penyuluhan Imunisasi,
• Manajemen kader
• Deteksi dini Suplementasi • Pemantauan wilayah setempat
• Rapid test

20
KUNJUNGAN RUMAH

21
Peningkatan Kapasitas Kader dengan 25 Keterampilan Dasar Kader Bidang Kesehatan
• Puskesmas melakukan
1 penilaian dengan instrument daftar tilik Tingkatan Kader
• Penyematan ‘tanda kecakapan’ jika kader memenuhi keterampilan pelayanan kesehatan di Posyandu
• Penyematan dapat diagendakan bersama Kades/Lurah/TP PKK/Pejabat TNI AD setempat
Keterampilan Pengelolaan Keterampilan Ibu Hamil, Keterampilan Usia Sekolah & Keterampilan Usia Produktif &
Keterampilan Bayi dan Balita
Posyandu Menyusui Remaja Lansia
Utama
Menjelaskan Penggunaan Buku Menjelaskan Penggunaan Melakukan penyuluhan isi Melakukan penyuluhan
Menjelaskan paket layanan Buku KIA bagian ibu Germas (isi piringku,
posyandu untuk seluruh KIA bagian balita piringku, aktivitas fisik • 5 Kelompok
hamil, nifas dan cek kesehatan aktivitas fisik dan cek
siklus hidup kesehatan) ketrampilan
• 25 pin
Menjelaskan program Melakukan penyuluhan penyakit
Melakukan penyuluhan ASI Melakukan penyuluhan Isi pencegahan anemia (TTD terbanyak (obesitas, hipertensi,
Melakukan pencatatan dan Eksklusif, MP ASI Kaya Protein Piringku Ibu Hamil dan Ibu dan skrining Hb remaja stroke, kanker, PPOK, TB,diare,
pelaporan Hewani sesuai umur Menyusui putri) kesehatan jiwa, geriatri)

Madya
Melakukan deteksi dini usia
Melakukan penyuluhan produktif lansia dengan • 4 Kelompok
Melakukan kunjungan Melakukan penimbangan, Menjelaskan Pemeriksaan
rumah pengukuran panjang/ tinggi badan Ibu Hamil dan Ibu Nifas
bahaya merokok dan napza pengukuran lingkar perut, ketrampilan
dan kehamilan remaja tekanan darah (obesitas,
dan lingkar kepala, lengan atas
hipertensi) • Pin purwa ditambah 1
kelompok keterampilan
Melakukan deteksi dini usia
Menjelaskan bahwa ibu hamil
Melakukan komunikasi Menjelaskan hasil pengukuran produktif dan lansia dengan
perlu memantau berat badan,
efektif berat dan tinggi badan normal, lingkar lengan dan tekanan darah kuesioner (PPOK, TBC,
kurang dan tindaklanjutnya dengan kurva Buku KIA kesehatan jiwa, geriatri dan
diabetes)

Menjelaskan stimulasi
Menjelaskan anjuran minum Melakukan penyuluhan Purwa
perkembangan, vitamin A dan obat
TTD setiap hari selama hamil keluarga berencana
cacing sesuai umur
• 3 Kelompok
Menjelaskan layanan imunisasi ketrampilan
rutin lengkap dan PD3I Menjelaskan pemantauan
(Hepatitis, Difteri, Campak, tanda bahaya ibu hamil, ibu • 11 pin ( ungu dan biru),
Rubela, Diare) nifas
ditambah salah satu
kelompok pin pink atau
Menjelaskan pemantauan tanda hijau atau kuning
bahaya bayi dan balita
1. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
2. Skrining Kesehatan dan Care Pathway ILP
3. Scale – Up ILP
TOPIK 4. Harapan
KMK HK.01.07/MENKES/2090/2023 KMK HK.01.07/MENKES/2015/2023
tentang Juknis Pelaksanaan Pelayanan tentang Juknis Integrasi Pelayanan
Skrining Kesehatan dalam JKN Kesehatan Primer

Peraturan Menteri Kesehatan


terkait Skrining Siklus Hidup
yang dibiayai oleh Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)
Pilar Transformasi Layanan
Primer untuk memperkuat
promotif dan preventif salah
satunya dengan skrining

25
Jadwal skrining kesehatan
pada ibu hamil saat
kunjungan antenatal

26
Jadwal skrining kesehatan
pada bayi, balita dan anak
pra sekolah

27
Jadwal skrining kesehatan
pada anak usia sekolah
dan remaja

28
Jadwal skrining kesehatan
pada anak usia dewasa dan
lansia

29
Klaster Ibu dan Anak

a. Skrining Kesehatan Ibu Hamil

No Skrining Waktu Frekuensi Metode Skrining Delivery Unit Pembiayaan


skrining/usia PKM Pustu Posyandu

1 Periksa Kehamilan K1 , K2, K3, K4, K5 , Min 6 kali/kehamilan √ √ Non Kapitasi


K6 (setiap kunjunga)

2 Preeklampsia Setiap kunjungan Min 6 kali/kehamilan Skoring PE di buku KIA √ √ Non Kapitasi
(masuk paket ANC)

3 TBC Setiap kunjungan Min 6 kali/kehamilan Anamnesis Gejala √ √ Non Kapitasi


(masuk paket ANC)

4 Kekerasan terhadap Setiap kunjungan Min 6 kali/kehamilan Pemeriksaan Fisik, form Kapitasi*
Perempuan (bild diduga WAST
mengalami kekerasan)

5 USG K1, K5 2x/kehamilan USG √ Non Kapitasi

6 Kesehatan Jiwa K1, K5 2x/kehamilan Kuesioner SRQ 20 √ √ Program

7 Anemia K1, K5 2x/kehamilan Pemeriksaan Hemoglobin √ √ Kapitasi

8 Malaria (daerah endemis) K1 1x/kehamilan Rapid test √ Program

9 HIV K1 1x/kehamilan Rapid test √ Program

10 Hepatitis B K1 1x/kehamilan Rapid test √ Program


30
11 Sifilis K1
* Masih berproses pada revisi perpres 82/2018
1x/kehamilan Rapid test √ Program
Klaster Ibu dan Anak

b. Skrining Kesehatan Bayi dan Anak Usia Pra Sekolah (1/2)

No Skrining Waktu Frekuensi Metode Skrining Delivery Unit Pembiayaan


skrining/usia
PKM Pustu Posyandu

1 Hipotiroid Kongenital 48-72 jam 1x/seumur hidup Pemeriksaan sample √ Non Kapitasi
setelah lahir menggunakan kertas
saring
2 Penyakit Jantung Bawaan 24-48 jam stlh 1x/seumur hidup Pemeriksaan dengan √ Program
lahir atau Pulse oksimeter
sblm plg dr
faskes

3 Timbang BB, Ukur TB, dan Pantau 0 bulan – 6 1x/bulan Pengukuran dengan √ √ √ Program
Perkembangan tahun antropometri kit,
pemantauan dgn SDIDTK

4 Kekerasan terhadap Anak (bila 0 bulan – 6 Setiap kunjungan Pemeriksaan Fisik, form √ Kapitasi*
diduga mengalami kekerasan) tahun WAST
5 Gigi dan Mulut 1 bulan – 6 1x/bulan Pemeriksaan Gigi dan √ √ √ Program
tahun Mulut
6 Indera Pendengaran 6 bln – 6 thn 1x/tahun Pemeriksaan telinga luar √ √ Program
dan fungsi pendengaran
dengan tes berbisik
modifikasi dan tes penala.

7 Gang Spektrum Autism 16 bln – 2,5 1x/tahun SDIDTK √ √ Program


thn
31
Klaster Ibu dan Anak

b. Skrining Kesehatan Bayi dan Anak Usia Pra Sekolah (2/2)

No Skrining Waktu Frekuensi Metode Skrining Delivery Unit Pembiayaan


skrining/usia
PKM Pustu Posyandu

8 Talasemia 2 – 6 thn 1x/seumur hidup (bila Anamnesis,bila risiko √(lab) √ √ Non Kapitasi
belum skrining) dilanjutkan Pemeriksaan (anam (anamnesis)
darah lengkap (Hb, MCV, nesis)
MCHC) dan pembuatan
apusan darah tepi

9 Penyimpangan perilaku dan emosi 3 – 6 thn 1x/tahun SDIDTK √ √ Program

10 Gangguan Pemusatan Perhatian dan 3 – 6 thn 1x/tahun SDIDTK √ √ Program


Hiperaktivitas
11 Obesitas 6 thn 1x/tahun Pengukuran dengan √ √ √ Program
antropometri kit
12 Hipertensi 6 thn 1x/tahun Pengukuran tek darah √ √ Program
dengan Tensimeter

13 Diabetes (dengan indikasi 6 thn 1x/tahun GDS dengan glukometer √ √ Program


obesitas/hipertensi

32
Klaster Ibu dan Anak

c. Skrining Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (1/2)

No Skrining Waktu Frekuensi Metode Skrining Delivery Unit Pembiayaan


skrining/usia
PKM Pustu Posya Sekolah
ndu
1 Gigi dan Mulut 7 - <18 thn 1x/thn Pemeriksaan gigi dan mulut √ √ √ Program

2 Indera Pendengaran 7 - <18 thn 1x/thn Pemeriksaan telinga luar dan √ √ √ Program
fungsi pendengaran dengan
tes berbisik modifikasi dan
tes penala.

3 Indera Penglihatan 7 - <18 thn 1x/thn Pemeriksaan mata luar, √ √ √ Program


tajam penglihatan dan
pemeriksaan buta warna.

4 Talasemia 7 - <18 thn 1x/seumur hidup (untuk Anamnesis,bila risiko √ √ √ √ Non Kapitasi
yang belum skrining) dilanjutkan Pemeriksaan lab anamne anamn anamnesis (PKM)
darah lengkap (Hb, MCV, sis esis
MCHC) dan pembuatan
apusan darah tepi

5 Obesitas 7 - <18 thn 1x/thn Pengukuran dengan √ √ √ √ Program


antropometri kit
6 Hipertensi 7 - <18 thn 1x/thn Pengukuran dengan √ √ √ √ Program,
tensimeter Kapitasi (>15thn)

33
Klaster Ibu dan Anak

c. Skrining Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (2/2)

No Skrining Waktu Frekuensi Metode Skrining Delivery Unit Pembiayaan


skrining/usia
PKM Pustu Posyandu Sekolah

7 Diabetes Melitus 7 - <18 thn 1x/thn GDS dengan √ √ √ Non Kapitasi (di
glukometer PKM)
Kapitasi (pustu)
Program
(Posyandu)

8 Kesehatan Jiwa 7 - <18 thn 1x/thn Kuesioner SDQ √ √ √ √ Program


9 Kekerasan Terhadap Anak (bila 7 - <18 thn Setiap kunjungan Pemeriksaan Fisik, √ Kapitasi*
diduga mengalami kekerasan) form WAST

10 Kebugaran 10- <18 thn 1x/thn Test rockport √ √ Program

11 Faktor Risiko Merokok 10 - <18 thn 1x/thn Wawancara perilaku √ √ √ Program


merokok Anali
sis
kadar
CO

12 Anemia 12 & 15 thn 1x pd kls 7 dan 10 Cek Hb dengan √ √ √ √ Kapitasi,


Hbmeter Program,
(posyandu,
sekolah)

13 Kanker Payudara 15 - <18 thn 1x/thn SADARI √ √ √ Program,


34
Klaster Usia Dewasa dan lansia

d. Skrining Kesehatan Usia Dewasa dan Lansia (1/2)


No Skrining Waktu Frekuensi Metode Delivery Unit Pembiayaan
skrining/usia
PKM Pustu Posyandu

1 Talasemia ≥18 thn 1x/seumur hidup (untuk Anamnesis,bila risiko √ √ Non Kapitasi
yang belum skrining) dilanjutkan Pemeriksaan (lab) (non lab)
darah lengkap (Hb, MCV,
MCHC) dan pembuatan
apusan darah tepi

2 Indera Penglihatan ≥18 thn 1x/tahun Pemeriksaan mata luar, √ √ Program


tajam penglihatan dan
pemeriksaan buta warna.

3 Obesitas ≥18 thn 1x/tahun Pengukuran dengan √ √ √ Program


antropometri kit
4 Hipertensi ≥18 thn 1x/tahun Pengukuran dengan √ √ √ Kapitasi
tensimeter
5 Diabetes Melitus ≥18 thn 1x/tahun GDS dengan glukometer √ √ √ Non Kapitasi (di
- dengan PKM)
indikasi(Obesitas/Hipertensi) usia Kapitasi (pustu)
< 40thn) Program
- ≥ 40 thn (Posyandu)

6 Kesehatan Jiwa ≥18 thn 1x/tahun Kuesioner SRQ 20 √ √ √ Program


7 Kebugaran ≥18 thn 2x/tahun Metode Rockport √ Program
8 Kanker Payudara ≥18 thn 1x/tahun USG √ Non Kapitasi
35
Klaster Usia Dewasa dan lansia

d. Skrining Kesehatan Usia Dewasa dan Lansia (2/2)


No Skrining Waktu Frekuensi Metode Delivery Unit Pembiayaan
skrining/usia
PKM Pustu Posyandu

9 Faktor Risiko Merokok ≥18 thn 1x/tahun Wawancara perilaku √ √ Program


merokok Analisis
kadar CO

10 Kekerasan thd Perempuan (bila ≥18 thn Setiap kunjungan Pemeriksaan Fisik, form √ Kapitasi*
diduga mengalami kekerasan) WAST

11 Layak Hamil ≥18 thn - < 1x/tahun Skrining melalui aplikasi √ √ Program
50thn
12 Pemeriksaan Kesehatan bagi ≥18 thn - < 50 3 bln sblm pernikahan Pemeriksaan catin √ Program
calon pengantin thn
13 Kanker Leher Rahim ≥ 30 thn 1x/10 tahun HPV DNA √ Non Kapitasi
14 Faktor Risiko stroke (indikasi ≥ 40 thn 1x/tahun Profil lipid (Kolesterol total, √ Non Kapitasi
HT/DM) HDL, LDL, Trigliserida) (profil lipid)

15 Faktor Risiko Jantung(indikasi ≥ 40 thn 1x/tahun EKG, profil lipid (Kolesterol √ Kapitasi (EKG),
HT/DM) total, HDL, LDL, Non Kapitasi
Trigliserida) (profil lipid)
16 PPOK ≥ 40 thn 1x/tahun Kuesioner PUMA √ √ √ Kapitasi
17 Kanker Paru ≥ 45 thn 1x/tahun Anamnesis faktor risiko √ Kapitasi
kanker paru
18 Kanker Usus ≥ 50 thn 1x/tahun Darah samar feces, colok √ Non Kapitasi
dubur
36
19 Geriatri ≥ 60 thn 1x/tahun P3g, Skrining Sekilas √ √ √ Program
1. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
2. Skrining Kesehatan dan Care Pathway ILP
3. Scale – Up ILP
TOPIK 4. Harapan
Launching Nasional Integrasi Pelayanan Kesehatan
Primer
31 Agustus 2023 bertempat di JIEXPO Kemayoran
1 2

1 Serah Terima KMK Juknis ILP


kepada Gubernur Sumbar sebagai
perwakilan daerah

Penandatanganan MoU Sinergisitas


2 Transformasi Kesehatan antara
Kemenkes, Kemendagri dan
Kemendes

3 4 3 Penghargaan mitra

4 Penghargaan 9 Lokus ILP

38
Target pengembangan scale up ILP sampai tahun 2024 sebanyak + 4.000 Puskesmas
(1/2)
No Provinsi Jumlah Jumlah Jumlah PKM Rencana Pengembangan PKM ILP 2024
Kab/kota PKM di melaksanakan
Provinsi ILP Pengemb Lokus Lokus DAK Lokus DAK Lokus DAK Lokus DAK Lokus Lokus Total Target 2024
angan SOPHI Non Fisik Fisik Sarana Fisik Alkes Fisik 2024 USAID Global Dukungan (50% dari
oleh 2024 2023 2023 MOmentu Fund ILP 2024* dukungan ILP)
Pemda m
1 Aceh 23 365 1 123 308 1
50 137 14 338 169
2 Sumatera Utara 33 616 164 455 1
0 0 57 25 487 244
3 Sumatera Barat 19 280 2 1 64 223 1
0 0 2 228 114
4 Riau 12 238 1 12 89 193 1
0 0 19 215 108
5 Jambi 11 208 1 94 175 1
0 0 6 183 92
6 Sumatera Selatan 17 348 1 159 287 0 0 11 323 162
7 Bengkulu 10 179 5 55 133 1
0 0 0 145 73
8 Lampung 15 319 89 282 1
0 0 29 287 144
9 Kepulauan Bangka 7 64 12 1
Belitung 52 37 62
0 0 1 52 26
10 Kepulauan Riau 7 94 1 5 19 73 1
0 0 1 77 39
11 DKI Jakarta 6 44 0 0 0 0 44 22
12 Jawa Barat 27 1,100 1 351 798 2
1 0 45 866 433
13 Jawa Tengah 35 880 3 481 680 2**
0 0 39 789 395
14 DI Yogyakarta 5 121 5 70 115 1
0 0 10 114 57
15 Jawa Timur 38 972 1 603 904 2
0 0 9 40 947 474
16 Banten 8 251 67 200 2
0 0 3 30 214 107
17 Bali 9 120 1 76 94 1
0 1 6 112 56
18 Nusa Tenggara Barat 10 176 12 164 107 166 1
19 172 14 164 82
19 Nusa Tenggara Timur 22 433 1 5 39 357 86 165 49 118 393 197

39
*mempertimbangkan irisan antar dukungan
Target pengembangan scale up ILP sampai tahun 2024 sebanyak + 4.000 Puskesmas
(1/2)
No Provinsi Jumlah Jumlah Jumlah PKM Rencana Pengembangan PKM ILP 2024
Kab/kota PKM di melaksanakan
Provinsi ILP Pengemb Lokus Lokus DAK Lokus DAK Lokus DAK Lokus DAK Lokus Lokus Total Target 2024
angan SOPHI Non Fisik Fisik Sarana Fisik Alkes Fisik 2024 USAID Global Dukungan (50% dari
oleh 2024 2023 2023 Momentu Fund ILP 2024 dukungan ILP)
Pemda m
20 Kalimantan Barat 23 365 105 212 2
0 14 9 227 114
21 Kalimantan Tengah 33 616 1 63 173 1
0 1 13 185 93
22 Kalimantan Selatan 19 280 2 13 118 210 1
6 173 10 237 119
23 Kalimantan Timur 12 238 1 57 117 1
0 0 0 139 70
24 Kalimantan Utara 11 208 1 1 14 52 1
0 0 8 54 27
25 Sulawesi Utara 17 348 1 22 92 1
0 0 11 104 52
26 Sulawesi Tengah 10 179 5 15 81 162 0 0 18 183 92
27 Sulawesi Selatan 15 319 177 418 2
0 1 36 20 435 218
28 Sulawesi Tenggara 7 64 12 41 236 1
110 167 11 271 136
29 Gorontalo 7 94 1 17 78 1
0 1 1 81 41
30 Sulawesi Barat 6 44 9 10 87 1
10 84 5 97 49
31 Maluku 27 1,100 1 5 44 184 1
0 0 6 192 96
32 Maluku Utara 35 880 3 20 120 1
0 0 0 121 61
33 Papua Barat 5 121 5 1 3 34 2
0 0 3 39 20
34 Papua 38 972 1 25 103 4
0 0 11 109 55
35 Papua Selatan 8 251 15 37 28 0 0 3 51 26
36 Papua Tengah 9 120 1 21 52 0 0 0 72 36
37 Papua Pegunungan 10 176 12 11 117 0 0 12 123 62
38 Papua Barat Daya 22 433 1 15 49 0 0 0 58 29
TOTAL 514 10.145 54 300 3568 8029 40
282 916 472 233 8756 4378
40
*mempertimbangkan irisan antar dukungan
Target pengembangan scale up ILP tahun 2024 untuk Jawa Tengah sebanyak 395
Puskesmas (1/2)
No Provinsi Jumlah Jumlah Jumlah PKM Rencana Pengembangan PKM ILP 2024
Kab/kota PKM di melaksanakan
Provinsi ILP Pengemb Lokus Lokus DAK Lokus DAK Lokus DAK Lokus DAK Lokus Lokus Total Target 2024
angan SOPHI Non Fisik Fisik Sarana Fisik Alkes Fisik 2024 USAID Global Dukungan (50% dari
oleh 2024 2023 2023 MOmentu Fund ILP 2024* dukungan ILP)
Pemda m
1 24 38 0 0 35 38
Kab. Cilacap 0 0 1 0 38 19
2 27 40 0 0 7 30
Kab. Banyumas 0 0 1 0 32 16
3 18 22 0 0 18 22
Kab. Purbalingga 0 0 0 0 22 11
4 20 35 0 0 19 29
Kab. Banjarnegara 0 0 0 0 32 16
5 26 35 0 0 21 24
Kab. Kebumen 0 0 2 0 31 16
6 16 27 0 0 2 27
Kab. Purworejo 0 0 1 0 27 14
7 15 24 0 0 21 22
Kab. Wonosobo 0 0 0 0 24 12
8 21 29 0 0 16 19
Kab. Magelang 0 0 2 0 24 12
9 22 25 1 0 23 5
Kab. Boyolali 0 0 0 0 22 11
10 26 34 0 0 19 12
Kab. Klaten 0 0 1 0 21 11
11 12 12 0 0 11 12
Kab. Sukoharjo 0 0 0 0 12 6
12 25 34 0 0 4 34
Kab. Wonogiri 0 0 6 0 34 17
13 17 21 0 0 13 14
Kab. Karanganyar 0 0 5 0 17 9
14 20 25 0 0 4 24
Kab. Sragen 0 0 1 0 25 13
15 19 30 0 0 28 29
Kab. Grobogan 0 0 3 0 30 15
16 16 26 0 0 15 26
Kab. Blora 0 0 2 0 26 13
17 14 17 0 0 9 16
Kab. Rembang 0 0 0 0 16 8
18 21 29 0 0 6 22
Kab. Pati 0 0 0 0 23 12
19 9 19 0 0 10 14
Kab. Kudus 0 0 0 0 17 9

41
*mempertimbangkan irisan antar dukungan
Target pengembangan scale up ILP sampai tahun 2024 sebanyak 395 Puskesmas
(2/2)
No Provinsi Jumlah Jumlah Jumlah PKM Rencana Pengembangan PKM ILP 2024
Kab/kota PKM di melaksanakan
Provinsi ILP Pengemb Lokus Lokus DAK Lokus DAK Lokus DAK Lokus DAK Lokus Lokus Total Target 2024
angan SOPHI Non Fisik Fisik Sarana Fisik Alkes Fisik 2024 USAID Global Dukungan (50% dari
oleh 2024 2023 2023 Momentu Fund ILP 2024 dukungan ILP)
Pemda m
20 16 22 0 0 18 22
Kab. Jepara 0 0 0 0 22 11
21 14 27 0 0 23 23
Kab. Demak 0 0 5 0 27 14
22 19 26 0 0 26 26
Kab. Semarang 0 0 0 0 26 13
23 20 26 0 0 0 25
Kab. Temanggung 0 0 1 0 25 13
24 20 30 2 0 21 27
Kab. Kendal 0 0 0 0 26 13
25 15 21 0 0 19 21
Kab. Batang 0 0 4 0 21 11
26 19 27 0 0 0 16
Kab. Pekalongan 0 0 0 0 16 8
27 14 25 0 0 10 1
Kab. Pemalang 0 0 0 0 10 5
28 18 29 0 0 28 2
Kab. Tegal 0 0 4 0 29 15
29 17 38 0 0 26 14
Kab. Brebes 0 0 0 0 28 14
30 3 5 0 0 4 5
Kota Magelang 0 0 0 0 5 3
31 5 17 0 0 0 17
Kota Surakarta 0 0 0 0 17 9
32 4 6 0 0 0 6
Kota Salatiga 0 0 0 0 6 3
33 16 37 0 0 8 36
Kota Semarang 0 0 0 0 36 18
34 4 14 0 0 11 13
Kota Pekalongan 0 0 0 0 14 7
35 4 8 0 0 6 7
Kota Tegal 0 0 0 0 8 4
TOTAL 576 880 3 0 481 680 0 0 39 0 0 789 395

42
*mempertimbangkan irisan antar dukungan
Lokus DAK Fisik Kesehatan Pustu
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah Lokus DAK Jumlah Jumlah Lokus DAK
Jumlah
No Provinsi Lokus DAK Lokus Lokus DAK Pembangunan No Provinsi Lokus DAK Lokus DAK Pembangunan
Lokus DAK 2024
2023 DAK 2024 2025 Pustu Baru (2025- 2023 2025 Pustu Baru
2027) (2025-2027)
124 19 155 2894 20 Kalimantan Barat 0 16 239 267
1 Aceh
2 Sumatera Utara 0 106 276 2355 21 Kalimantan Tengah 0 36 117 166

3 Sumatera Barat 0 4 124 161


22 Kalimantan Selatan 9 16 121 418
4 Riau 0 25 90 318
0 25 144 458 23 Kalimantan Timur 0 0 83 241
5 Jambi
24 Kalimantan Utara 0 11 23 234
6 Sumatera Selatan 0 22 154 435
25 Sulawesi Utara 0 25 103 930
7 Bengkulu 0 0 112 610
26 Sulawesi Tengah 0 48 147 231
8 Lampung 0 45 155 934
27 Sulawesi Selatan 0 63 193 580
Kepulauan Bangka 0 6 13 52 28 Sulawesi Tenggara 334 32 105 782
9 Belitung
0 1 50 65 29 Gorontalo 0 1 34 273
10 Kepulauan Riau
0 0 0 48 30 Sulawesi Barat 13 13 44 137
11 DKI Jakarta
31 Maluku 0 8 85 496
12 Jawa Barat 0 61 199 2516
32 Maluku Utara 0 0 38 373
13 Jawa Tengah 0 52 201 1378
33 Papua Barat 0 5 43 549
14 DI Yogyakarta 0 17 61 144
34 Papua 0 16 71 523
15 Jawa Timur 0 10 157 1424 35 Papua Selatan 0 4 106 627
16 Banten 0 3 40 1083 36 Papua Tengah 0 0 37 1000

17 Bali 0 6 47 154 0 18 75 1793


37 Papua Pegunungan
18 Nusa Tenggara Barat 25 26 83 155
38 Papua Barat Daya 0 0 59 746
19 Nusa Tenggara Timur 210 85 184 729
TOTAL 715 825 3968 26279
Lokus DAK Pembangunan Pustu Baru 2025-2027 sedang melalui proses verifikasi
usulan
Lokus DAK Fisik Kesehatan Pustu di Jawa Tengah per 26 Februari 2024
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah Lokus DAK Jumlah Jumlah Lokus DAK
Kab. Kota Jumlah
No Kab. Kota Lokus DAK Lokus Lokus DAK Pembangunan No Lokus DAK Lokus DAK Pembangunan
Lokus DAK 2024
2023 DAK 2024 2025 Pustu Baru (2025- 2023 2025 Pustu Baru
2027) (2025-2027)
0 13 46 20 Kab. Jepara 0 0 3 6
1 Kab. Cilacap 1
2 Kab. Banyumas 0 1 7 34 21 0 9 27
Kab. Demak 5
3 Kab. Purbalingga 0 0 4 6
22 0 3 12
4 Kab. Banjarnegara 0 0 2 31 Kab. Semarang 0
0 2 66 23 Kab. Temanggung 0 2 7 33
5 Kab. Kebumen 3
24 Kab. Kendal 0 0 4 48
6 Kab. Purworejo 0 1 8 264
25 Kab. Batang 0 4 4 49
7 Kab. Wonosobo 0 0 14 18
26 Kab. Pekalongan 0 0 10 92
8 Kab. Magelang 0 2 5 38
27 Kab. Pemalang 0 0 10 64
9 Kab. Boyolali 0 0 10 11 28 0 7 47
Kab. Tegal 5
10 Kab. Klaten 0 1 2 17 29 Kab. Brebes 0 0 1 11

Kab. Sukoharjo 0 0 1 28 30 Kota Magelang 0 0 0 7


11
0 28 29 31 Kota Surakarta 0 0 2 32
12 Kab. Wonogiri 14
0 4 5 32 Kota Salatiga 0 0 2 6
13 Kab. Karanganyar 5
33 Kota Semarang 0 0 0 139
14 Kab. Sragen 0 1 10 5
34 Kota Pekalongan 0 0 2 5
15 Kab. Grobogan 0 4 2 30
35 Kota Tegal 0 0 0 5
16 Kab. Blora 0 3 10 36
36 Kab. Jepara 0 0 3 6
17 Kab. Rembang 0 0 10 116
37 0 9 27
18 Kab. Pati 0 0 3 1 Kab. Demak 5
0 2 14 38 Kab. Semarang 0 0 3 12
19 Kab. Kudus 0
TOTAL 0 52 201 1.378
Lokus DAK Pembangunan Pustu Baru 2025-2027 sedang melalui proses verifikasi
usulan
Penguatan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
melalui Digitalisasi Layanan Primer

SATU Morbidity/pola penyakit cakupan layanan sesuai


SEHAT by siklus hidup siklus hidup

berdasarkan tingkat adminsitrasi : desa/kelurahan,


puskesmas/kecamatan, kab/kota, provinsi, nasional

SIMPUS
Dalam Gedung

DASHBOARD PWS
ASIK Whatsapp
Nakes Kader Pemanfaatan Monitoring program secara real-
Luar Gedung Dashboard PWS: time
Pengambilan kebijakan
INDIKATOR MONITORING & EVALUASI ILP
EVENT KLUSTER 1 KLUSTER 3 KLUSTER 4
Orientasi ILP • Infrastruktur Persentase skrining: • Pencegahan, Kewaspadaan Dini,
• Orientasi nasional ke provinsi • Sumberdaya manusia (tenaga Respon
• hipertensi
(Jumlah partisipan per prov, kesehatan) • Pengawasan Kualitas Lingkungan
• DM
Peningkatan nilai pengetahuan dan • Teknologi digital untuk • Skrining TBC
kesehatan/sistem informasi
• faktor risiko stroke
simulasi) • Investigasi kontak dan hasilnya
• • Fasilitas dan layanan kesehatan • faktor risiko penyakit jantung
Orientasi provinsi ke ka/ko
• Orientasi ka/ko ke Puskesmas yang kuat • kanker paru
• Kick off nasional • Supervisi fasillitatif • kanker payudara
• kanker serviks NON KLUSTER
Launching • kanker kolorektal
• Pengeluaran regulasi/ surat KLUSTER 2 • TB Paru
keputusan/surat edaran Pemda • PPOK Pustu
• Event kick-off daerah Ibu hamil Jumlah nakes (perawat dan bidan)
• talasemia
• Persentase ibu hamil yang • Anemia
Scale-up: adopsi konsep ILP mendapatkan pelayanan ANC 6 kali Posyandu
• Hepatitis • Jumlah kader aktif (purwa, madya,
• Puskesmas memberikan layanan per bayi
siklus hidup • Persentase bayi baru lahir yang utama)
• Puskesmas memiliki jejaring Pustu
• Persentase usia dewasa penderita • Ketersediaan Kit kader
melakukan kunjungan neonatal
• Pustu memberikan layanan per siklus lengkap hipertensi terkendali (Sistole • Jumlah Posyandu aktif
hidup • Persentase bayi yang <140mmHg dan diastole <90 • Jumlah Posyandu terintegrasi
• Posyandu dengan pelayanan mendapatkan imunisasi dasar mmHg)
terintegrasi lengkap • Persentase usia dewasa penderita Kunjungan keluarga
• Pemenuhan alat kesehatan • Presentase bayi kurang dari 6 DM dengan kadar gula darah • persentase keluarga dikunjungi kader
Puskesmas, pustu, posyandu • Persentase keluarga yang memiliki
bulan yang mendapatkan ASI terkendali
• Pendampingan pelaksanaan scale-up eksklusif jamban sehat
• Persentase usia dewasa
2023 (prov ke ka/ko, ka/ko ke • Persentase keluarga yang memiliki air
balita terdiagnosa TB Paru yang patuh
puskesmas) • Prevalensi balita stunting bersih
dalam pengobatan • Persentase keluarga yang tidak
• Pendampingan persiapan scale-up Remaja
2024 • Presentase remaja putri memiliki anggota keluarga perokok
mendapatkan TTD sesuai standar
• Skrining indera penglihatan

46
INDEKS PER KLUSTER
MONEV MELALUI https://asdk.kemkes.go.id/

PUSKESMAS

PUSTU/Desa
47
Peran dan dukungan masing-masing level dalam mencapai
strategi tersebut

1 2 3
Kemenkes Dinkes Provinsi Dinkes Kab/Kota

• • Sosialisasi dan Advokasi Pemda


• Finalisasi RPP dan Revisi PMK Sosialisasi dan Advokasi Pemda
• Koordinasi antar OPD untuk
43/2019 • Koordinasi antar OPD untuk mendukung ILP, termasuk camat dan
• Sosialisasi Juknis KMK ILP mendukung ILP kepala desa/lurah
• Pendampingan pelaksanaan ILP • Memasukkan ILP dalam rencana • Memasukkan ILP dalam rencana
• Penyusunan Dashboard dan anggaran 2024 anggaran 2024
Indikator Monev ILP • Orientasi ILP untuk Kab/Kota • Orientasi ILP untuk Puskesmas, Pustu,
• Pendampingan pelaksanaan ILP Posyandu
• Mapping Puskesmas dan
bagi kab/kota
jejaringnya untuk pengembangan
ILP
• Pendampingan pelaksanaan ILP bagi
kab/kota

48
Peran dan dukungan masing-masing level dalam mencapai
strategi tersebut

4 5 6
Puskesmas Puskesmas Pembantu Posyandu
• Melakukan sosialisasi internal Puskesmas dan
Pustu/Poskesdes tentang Integrasi Pelayanan
Kesehatan Primer • Memiliki minimal 2 nakes (1 bidan, 1 • Memiliki minimal 5 orang kader
• Menyusun SK Tim di masing-masing klaster perawat) dan 2 kader koordinator • Menyusun perencanaan Posyandu yang
• Menyusun SOP Alur Pelayanan Klaster dan SOP • Sosialisasi internal kader Posyandu dan terintegrasi berbasis siklus hidup
pelayanan di masing-masing klaster, Pokja Posyandu • Melaksanakan kegiatan posyandu yang
• Memastikan ketersediaan logistik untuk • Melaksanakan pelayanan kesehatan dan dilakukan secara terintegrasi
pelayanan
kegiatan pemberdayaan masyarakat • Melaksanakan kunjungan rumah
• Melaksanakan Pelayanan sesuai klaster
• Melakukan evaluasi di tingkat • Melakukan pencatatan dan pelaporan
• Melaksanakan pencatatan dan pelaporan, desa/kelurahan setiap minggu dan sesuai sistem informasi yang berlaku ,
mencatat baseline sebelum pelaksanaan ILP, dapat menggunakan aplikasi ASIK
untuk dibandingkan setelah diterapkan ILP
setiap bulan di tingkat kecamatan.
Posyandu (bila sudah tersosialisasi)
• Melaksanakan monitoring dan evaluasi

49
1. Latar Belakang
2. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
3. Hasil Ujicoba ILP 9 Lokus
TOPIK 4. Skrining Kesehatan dan Care Pathway ILP
5. Scale – Up ILP
6. Harapan
Kesimpulan

​1 ​
​2 ​
​3 ​
​4 ​
​Integrasi Pelayanan ​Perluasan jangkauan ​Melalui integrasi pelayanan ​Pemerintah Pusat, Daerah,
Kesehatan Primer pelayanan kesehatan primer kesehatan primer, peran Desa serta seluruh mitra
memfokuskan pelayanan untuk mendekatkan akses Puskesmas sebagai potensial di bidang
pada pendekatan berbasis pelayanan dilakukan dengan penanggung jawab wilayah kesehatan memiliki peran
siklus hidup, bukan berbasis mendayagunakan Pustu dalam kesehatan di wilayah yang menentukan untuk
program dengan penerapan sebagai unit kesehatan di kerjanya akan semakin keberlangsungan integrasi
integrasi layanan guna desa/keluraha dan Lembaga diperkuat dengan aktifnya pelayanan kesehatan primer
mewujudkan pelayanan Kemasyarakatan Desa PWS tingkat desa/kelurahan
kesehatan yang lebih Posyandu di tingkat oleh petugas kesehatan
komprehensif, responsif, dan dusun/RT/RW bersama kader
terjangkau

51

Anda mungkin juga menyukai