Sebagai contoh kasus, bila seorang anak buang air besar di lantai ruang tamu,
umpamanya, maka langkah pertama untuk menyucikannya adalah dengan
membuang lebih dahulu kotoran yang ada di lantai. Ini berarti najis ‘ainiyahnya
sudah tidak ada dan yang tersisa adalah najis hukmiyah. Setelah yakin bahwa
wujud kotoran itu sudah tidak ada (dengan tidak adanya warna, bau dan rasa dan
lantai juga terlihat kering) baru kemudian menyiramkan air ke lantai yang terkena
najis tersebut. Tindakan menyiramkan air ini bisa juga diganti dengan mengelapnya
dengan menggunakan kain yang bersih dan basah dengan air yang cukup.