Anda di halaman 1dari 27

SEJARAH LAHIRNYA

PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NEGARA
Tim Penyusun :

 Robi’ah Bidayah
 Ilma Melika Ardita
 Faisal Nobyyandi
Awal Berdirinya Pancasila
Istilah pancasila berasal dari bahasa
sansekerta yaitu dari dua kata
“panca”yang artinya lima dan “sila” yang
artinya dasar,yang secara harfiah berarti
dasar Negara yang mempunyai lima
unsur.
Pancasila sebelum menjadi dasar Negara
yang sah,nilai-nilainya telah ada dalam
bangsa Indonesia itu sendiri dan selalu
diterapkan baik itu nilai adat istiadat,
Secara kausalitas asal mula pancasila di bagi menjadi dua
macam, yaitu: asal mula langsung dan asal mula tidak langsung.
a. Asal mula langsung
Asal mula langsung di artikan atau di bedakan menjadi tiga
macam yaitu:
1. Asal mula bahan (kausamaterialis)
Nilai-nilai dari pancasila itu sendiri telah ada dalam
bangsa Indonesia.sehingga pada hakikatnya nilai
pancasila dapat di gali dalam bangsa Indonesia itu
sendiri.
2. Asal mula bentuk (kausaformalis)
Perumusan bentuk dari pada pancasila yang di
lakukan oleh ir.Soekarno, Drs. Moh. Hatta beserta
BPUPKI sebagaimana yang terkandung dalam UUD
1945.
3. Asal mula tujuan (kausafinalis)
Pancasila di rumuskan dan di bahas oleh
para pendiri negara tujuannya untuk di
jadikan dasar negara dan yang
merumuskan tujuan dari pancasila itu sendiri
adalah BPUPKI, Ir. Soekarno dan Drs.
Moh. Hatta kemudian ditetapkan oleh PPKI.
b. Asal mula tidak langsung
Adapun maksud dari asal mula tidak
langsung yaitu nilai- nilai pancasila telah
terkandung dalam kehidupan bangsa
Indonesia jauh sebelum di rumuskannya oleh
para pendiri negara. Sehingga apabila asal
mula tidak langsung ini dirinci akan terjabarkan
• Unsur-unsur pancasila tersebut sebelum diurumuskan
menjadi dasar filsafat Negara,nilai persatuan,kerakyatan dan
keadilan telah ada dan tercermin dalam kehidupan sehari-
hari dalam kehidupan bangsa Indonesia.
• Nilai-nilai yang tedapat dalam pancasila sebelum menjadi
dasar filsafat Negara telah menjadi pedoman dan
memecahkan permasalahan-permaslahan dalam kehidupan
sehari-hari
• Dapat di simpulkan bahwa segala asal mula tidak langsung
terdapat pada bangsa Indonesia ini sendiri.
Sejarah Terbentuknya Pancasila
Pada tahun 1293 berdirilah kerajaan
majapahit yang mampu mencapai masa
keemasan pada pemerintahan raja hayam
wuruk dengan mahapahit gajah mada yang
di bantu oleh laksamana nala dalam
memimpin armadanya untuk menguasai
nusantara. Pada saat itu agama hindu dan
budha hidup berdampingan dengan damai
dalam satu kerajaan. Empu pra panca
menulis Negarakertagama dalam kitab
tersebut telah terdapat istilah pancasila.
Empu tantular mengarang buku sutasoma
Rumusan Pancasila
Proses perumusan Pancasila sebagai dasar
negara berawal pada sidang Badan Penyelidik Usaha-
usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
dr.Radjiman Wedyodiningrat, selaku ketua BPUPKI
pada awal sidang mengajukan suatu masalah sebagai
agenda sidang. Masalah tersebut adalah tentang
suatu calon rumusan dasar negara Indonesia yang
akan dibentuk. Kemudian tampillah dalam sidang
tersebut tiga tokoh pembicara untuk memaparkan
Mr.Muhammad Yamin
(29 Mei 1945)

Secara Pidato Secara Tertulis


1) Peri Kebangsaan; 1) Ketuhanan Yang Maha Esa;
2) Peri Kemanusiaan; 2) Kebangsaan Persatuan
3) Peri Ketuhanan; Indonesia;
4) Peri Kerakyatan; dan 3) Rasa Kemanusian yang Adil
5) Kesejahteraan Rakyat. dan Beradab;
4) Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmah kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan/perwakilan;
dan
5) Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
Prof.Dr.Mr.Soepomo
(31 Mei 1945)

Dalam pidatonya itu


beliau menyampaikan
gagasannya
mengenai lima dasar
negara Indonesia
merdeka yang terdiri
dari:
1)Persatuan;
2)Kekeluargaan;
3)Keseimbangan lahir
batin;
Ir.Soekarno
(1 Juni 1945)
Dalam pidato tersebut
diajukan oleh
Ir.Soekarno secara lisan
usulan lima asas
sebagai dasar Negara
Indonesia yang akan
dibentuk,yang terdiri dari
:
1) Nasionalisme atau
Kebangsaan Indonesia;
2)Internasionalisme atau
Perikemanusiaan;
3) Mufakat atau
Selesai sidang
pertama, pada Adapun anggota panitia
tanggal 1 Juni 1945 kecil ini terdiri atas
para anggota delapan orang, yaitu :
BPUPKI sepakat 1.Ir.Soekarno
untuk membentuk 2.Ki BagusHadikusumo
sebuah panitia kecil 3.K.H. WachidHasjim
yang tugasnya adalah 4.Mr. Muh.Yamin
menampung usul- 5.M.
usul yang masuk dan SutardjoKartohadikusum
o
memeriksanya serta
6.Mr. A.A. Maramis R.
melaporkan kepada
7.Otto IskandarDinata
sidang pleno 8.Drs. Muh. Hatta
BPUPKI. Tiap-tiap
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara
Panitia Kecil, dengan para anggota BPUPKI yang berdomisili di
Jakarta. Hasil yang dicapai antara lain disetujuinya dibentuknya
sebuah Panitia Kecil Penyelidik Usul-Usul/PerumusDasar
Negara, yang terdiri atas sembilan orang, yaitu:
1. Ir.Soekarno
2. Drs.Muh.Hatta
3. Mr.A.A.Maramis
4. K.H.WachidHasyim
5. Abdul KaharMuzakkir
6. AbikusnoTjokrosujoso
7. H. AgusSalim
8. Mr.AhmadSubardjo
9. Mr. Muh. Yamin
Setelah sidang bersama BPUPKI panitia
sembilan menghasilkan rumusan yang
dikenal dengan Piagam Jakarta. Dalam
pembahasan tersebut didalamnya terdapat
rumusan dan sistematika Pancasila sebagai
berikut :
a. Ketuhanan dengam menjalankan syariat
islam bagi pemeluk-pemeluknya
b. Kemanusiaan yang adil dan beradap
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
• Sore hari tanggal 17 Agustus 1945, wakil-wakil dari Indonesia
daerah Kaigun (Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan
Kalimantan), diantaranya A. A. Maramis, Mr., menemui
Sukarno menyatakan keberatan dengan rumusan “dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya” untuk ikut disahkan menjadi bagian dasar negara.
Untuk menjaga integrasi bangsa yang baru diproklamasikan,
Sukarno segera menghubungi Hatta dan berdua menemui
wakil-wakil golongan Islam. Semula, wakil golongan Islam,
diantaranya Teuku Moh Hasan, Mr. Kasman Singodimedjo,
dan Ki Bagus Hadikusumo, keberatan dengan usul
penghapusan itu. Setelah diadakan konsultasi mendalam
akhirnya mereka menyetujui penggantian rumusan
“Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya” dengan rumusan “Ketuhanan Yang
Maha Esa” sebagai sebuah “emergency exit” yang hanya
bersifat sementara dan demi keutuhan Indonesia. Pagi harinya
tanggal 18 Agustus 1945 usul penghilangan rumusan “dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya” dikemukakan dalam rapat pleno PPKI.
• Konstitusi RIS disetujui pada 14 Desember 1949 oleh
enam belas negara bagian dan satuan kenegaraan
yang tergabung dalam RIS. Rumusan kalimat “…,
berdasar pengakuan ke-Tuhanan Yang Maha Esa,
perikemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan dan
keadilan sosial.” Rumusan dengan penomoran (utuh)
1.ke-Tuhanan Yang Maha Esa
• 2.perikemanusiaan
• 3.kebangsaan
• 4.kerakyatan
• 5.dan keadilan sosial
• pada 5 Juli 1959 Presiden Indonesia saat itu, Sukarno,
mengambil langkah mengeluarkan Dekrit Kepala Negara
yang salah satu isinya menetapkan berlakunya kembali
UUD yang disahkan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945
menjadi UUD Negara Indonesia menggantikan UUD
Sementara. Dengan pemberlakuan kembali UUD 1945
maka rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan
UUD kembali menjadi rumusan resmi yang digunakan.
Versi Populer Rumusan terakhir yang akan dikemukakan
• 1.Ketuhanan Yang Maha Esa
• 2.Kemanusiaan yang adil dan beradab
• 3.Persatuan Indonesia
• 4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan
• 5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Makna Symbol-Symbol pada Burung
Garuda
Burung garuda merupakan mitos dalam mitodologi hindu dan
budha.garuda dalam mitos tersebut di gambarkan dengan makhluk separuh
burung. Banyak simbol -simbol yang terdapat dalam diri burung garuda
yaitu:

Garuda

Garuda Pancasila merupakan


burung yang sudah dikenal melalui
mitologi kuno di sejarah Nusantara
(Indonesia), yaitu tunggangan Dewa
Wishnu yang berwujud seperti burung
elang rajawali. Garuda dipakai sebagai
Simbol Negara untuk menggambarkan
Negara Indonesia merupakan bangsa
yang kuat dan besar.
• Warna keemasan di burung
Garuda mengambarkan
kejayaan dan keagungan.
• Garuda memiliki sayap,
paruh, cakar dan ekor yang
melambangkan tenaga
dan kekuatan pembangunan.

Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan


Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain:
• Sayapburunggarudamempunyai 17 bulu,
• Ekorburunggarudamempunyai 8 bulu,
• Bulu di bawahPerisaimempunyai 19 bulu,
• Bulu di lehermempunyai 45 bulu.
Perisai

 Perisai merupakan tameng yang telah lama dikenal dalam budaya dan
peradaban Nusantara sebagai senjata yang melambangkan
perlindungan, pertahanan dan perjuangan diri untuk mencapai tujuan.
 Di tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang menggambarkan
garis khatulistiwa hal tersebut mencerminkan lokasi / Letak Indonesia,
yaitu indonesia sebagai negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa.
 Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara
Pancasila.
 Warna dasar pada ruang perisai merupakan warna bendera Indonesia
(merah-putih). dan pada bagian tengahnya memiliki warna dasar hitam.
Makna Sila 1,

Ketuhanan Yang Maha Esa


dilambangkan dengan Perisai hitam
dengan sebuah bintang emas
berkepala lima (bersudut lima),
bintang emas sendiri dapat diartikan
sebagai sebuah cahaya seperti
layaknya Tuhan yang menjadi cahaya
kerohanian bagi setiap manusia.
Makna Sila 2,

Kemanusiaan yang Adil


dan Beradab dilambangkan Rantai
yang disusun atasgelang-gelang
kecil ini menandakan hubungan
manusia satu sama lain yang
saling membantu, gelang yang
persegi menggambarkan pria
sedangkan gelang yang lingkaran
menggambarkan wanita.
Makna Sila 3

Persatuan Indonesia dilambangkan


dengan pohon beringin (Ficus benjamina) di
bagian kiri atas perisai berlatar putih, Pohon
beringin merupakan sebuah pohon Indonesia
yang berakar tunjang - sebuah akar tunggal
panjang yang menunjang pohon yang besar
ini dengan tumbuh sangat dalam ke dalam
tanah. Hal ini mencerminkan kesatuan dan
persatuan Indonesia. Pohon Beringin juga
mempunyai banyak akar yang
menggelantung dari ranting-rantingnya. ini
mencerminkan Indonesia sebagai negara
kesatuan namun memiliki berbagai latar
belakang budaya yang berbeda-beda
(bermacam-macam).
Makna Sila 4

Kerakyatan yang Dipimpin


oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan /
Perwakilan. yang disimbolkan
dengan kepala banteng pada
bagian kanan atas perisai
berlatar merah. Lembu liar atau
Banteng merupakan binatang
sosial yang suka berkumpul,
sama halnya dengan manusia
dimana dalam pengambilan
keputusan harus dilakukan
secara musyawarah salah
satunya dengan cara berkumpul
untuk mendiskusikan sesuatu.
Makna Sila 5
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
dilambangkan dengan padi dan kapas di bagian
kanan bawah perisai yang berlatar putih. kapas
dan padi (mencerminkan pangan dan sandang)
merupakan kebutuhan pokok semua masyarakat
Indonesia tanpa melihat status maupun
kedudukannya. ini mencerminkan persamaan
sosial dimana tidak adanya kesenjangan sosial
anatara satu dan yang lainnya, tapi hal ini
(persamaan sosial) bukan berarti bahwa
Indonesia memakai ideologi komunisme.
Pita yang bertulis semboyan "Bhinneka
Tunggal Ika“

 Sehelai pita putih dengan tulisan "Bhinneka


Tunggal Ika" berwarna hitam dicengkeram
oleh Kedua cakar Garuda Pancasila.
 Semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan
kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu
Tantular. Kata "bhinneka" memiliki arti beraneka
ragam atau berbeda-beda, sedang kata "tunggal"
berarti satu, dan kata "ika" bermakna itu. Secara
harfiah Bhinneka Tunggal Ika diartikan "Beraneka
Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda beda
tapi pada hakikatnya tetap satu kesatuan.
Makna Warna pada Garuda
Pancasila
Ada beberapa warna yang terdapat pada
Lambang Garuda Pancasila. Warna-warna yang
dipakai menjadi warna pada lambang Garuda
Pancasila ini memiliki makna dan arti kurang
lebih sebagai berikut:
 Warna putih memiliki arti kesucian, kebenaran,
dan kemurnian.
 Warna hitam memiliki makna keabadian.
 Warna merah memiliki artian keberanian.
Thank you ;)

Anda mungkin juga menyukai