Anda di halaman 1dari 21

Pelaksanaan & evaluasi

askepga

Dr. Ns. Komang Ayu Henny Achjar, MKep, SpKom


Prioritas masalah
Kriteria bobot skor

Sifat masalah 1 -Aktual : 3


-Risiko ; 2
-Potensial : 1
Kemungkinan 2 -Mudah : 2
masalah untuk diubah -Sebagian : 1
-Tidak dapat : 0
Potensi masalah 1 -Tinggi : 3
untuk dicegah -Cukup : 2
-Rendah : 1
Kriteria Bobot Skor

Menonjolnya masalah 1 -Segera diatasi : 2


-Tidak segera diatasi : 1
-Tidak dirasakan adanya msl : 0
Kriteria evaluasi
• Respon verbal : respon yg disampaikan
keluarga dg bentuk pernyataan atau
pertanyaan yg disampaikan.
• Respon afektif: sikap yang ditunjukkan
oleh keluarga
• Respon psikomotor: tindakan yang
dilakukan keluarga
Evaluasi askepga
• S = subjektif
• O = Objektif
• A = Analysis (apakah masalah belum
tercapai, tercapai sebagian atau sudah
tercapai)
• P= planning (apa yang akan direncanakan
kembali)
Tingkat kemandirian keluarga
• Tingkat kemandirian I : menerima petugas
puskesmas, menerima pelayanan sesuai
rencana
• Tingkat kemandirian II : ditambah
menyatakan masalah secara benar,
memanfaatkan sarana kes sesuai anjuran,
melaksanakan perawatan sederhana
sesuai anjuran.
• Tingkat kemandirian III : ditambah
melaksanakan tindakan pencegahan
secara aktif
• Tingkat kemandirian IV : ditambah
melaksanakan tindakan promosi secara
aktif.
Laporan pendahuluan Kegiatan askep
keluarga
• Terdiri dari;
1. Latar belakang
-Karakteristik keluarga
-Data yg perlu dikaji lebih lanjut
-Masalah kep keluarga
2. Proses keperawatan klp / komunitas;
-Diagnosis kep keluarga
-Tujuan umum dan khusus <sesuai prinsip SMART>
3. Implementasi tindakan keperawatan
-Metode
-Media dan alat
-Waktu dan tempat
-Pengorganisasian mhs beserta tugas, susunan acara, setting tempat
acara
4. Kriteria evaluasi
-Evaluasi struktur
-Evaluasi proses
-Evaluasi hasil <sebutkan prosentase pencapaian yg diinginkan>
Prinsip pendokumentasian
• Cantumkan nama terang
• Tanda tangan
• Tanggal pelaksanaan
• Hindari salah tulis
• Menggunakan format askepga yang
sudah baku
Pemberdayaan klg
• Merupakan proses memberikan kekuatan
kepada klg shg mereka mampu mencapai solusi
yang mereka inginkan.
• Upaya memobilisasi klg shg masing-masing
komponen berperan dalam pengambilan
keputusan dan tindakan strategis.
• Merupakan upaya fasilitasi agar klg mengenal
msl yang dihadapi, merencanakan dan
melakukan upaya pemecahan dg memanfaatkan
potensi setempat sesuai sikon dan kebutuhan
setempat.
Tujuan empowerment

• Untuk meningkatkan potensi klg dlm bidang


kesehatan agar mampu meningkatkan
kualitas hidup yg lebih baik mll kegiatan
swadaya.
• Membantu klg agar mampu membantu dirinya
sendiri
• Klg yang mandiri, berswadaya, mampu
mengadopsi inovasi.
Proses pemberdayaan keluarga
1. Mengetahui karakeristik klg yang akan
diberdayakan, termasuk perbedaan
karakteristik.
2. Mengumpulkan pengetahuan yg menyangkut
informasi klg (nilai, sikap, kepemimpinan dsb)
3. Identifikasi dukungan tokoh setempat
4. Pendekatan agar klg sadar bahwa mereka
punya masalah yg harus dipecahkan dan
kebutuhan yg harus dipenuhi.
Metode dan alat bantu pendidikan
kesehatan
• Media (AVA)/ alat bantu/ alat peraga : alat
yang digunakan dalam menyampaikan
bahan pendidikan.
• Akat bantu disebut alat peraga karena
berfungsi utk membantu dan
memperagakan sesuatu agar pesan
kesehatan dapat disampaikan sec lebih
jelas dan masy dpt menerima pesan dg
jelas juga.
Teori Elgar dale:
• Urutan Tingkat intensitas alat peraga:

– 1 1. Kata-kata
– 2 2. Tulisan
– 3 3. Rekaman radio
– 4 4. Film
– 5 5. Televisi
– 6 6. Pameran
– 7 7. Field Trip
– 8 8. Demonstrasi
– 9 9. Sandiwara
– 10 10. Benda tiruan
– 11 11. Benda asli
Manfaat alat peraga
• Menimbulkan minat sasaran
• Mencapai sasaran yang lebih banyak
• Membantu mengatasi banyak hambatan
• Membantu sasaran belajar lebih banyak dan
cepat
• Mempermudah penyampaian bahan oleh
pendidik
• Mempermudah penerimaan informasi oleh
sasaran
• Merangsang sasarn utk menyampaikan pesan-
pesan kepada orang lain
Jenis alat peraga
1. Alat peraga yang complicated / rumit:
1. Film
2. Slide
2. Alat peraga sederhana:
1. Di rumah (keluarga) : leaflet, buku cerita
bergambar, benda nyata
2. Di sekolah/ kantor : papan tulis, poster,
leaflet, flip chart, buku cerita bergambar,
booklet
3. Di masyarakat: poster, leaflet.
Media dan alat bantu askepga
• Leaflet
• Booklet
• Lembar balik
• Poster
• Flipchart
1. Poster
• Dibuat dalam tata letak yg menarik (besarnya
huruf, gambar, warna yg menjolok)
• Dapat dibaca orang lewat
• Tidak lebih dari 7 kata
• Dapat dibaca dg jarak 6 meter
• Harus dapat menggugah emosi
• Ukuran (besar 50x70 cm, kecil 35x50 cm)
• Dipasang ditempat umum (orang sering kumpul)
spt pemberhentian bis, dekat pasar,
pesimpangan jalan, RS, Puskesmas
2.Leaflet / pamphlet
• Tulisan 200-400 kata
• Isi harus dapat ditangkap dg sekali baca
• Ukuran 20 x 30 cm
• Berisi tulisan cetak dg masalah khusus utk
sasaran dan tujuan tertentu
3. Flip chart
• Koleksi chart yg disusun dalam urutan
tertentu
• Ukuran sama dg poster
4. Buku cerita bergambar/ lembar
balik
• Buku berisi cerita/ gambar/ foto
• Keterangan ditulis pada setiap gambar,
diletakkan di belakang gambar
• Buku terdiri dari12 halaman
• Dapat digunakan sbg bahan diskusi

Anda mungkin juga menyukai