Anda di halaman 1dari 17

Karakteristik khusus sediaan parenteral :

1. Aman secara toksikologi


2. Steril
3. Bebas dari kontaminasi bahan pirogenik
4. Bebas partikel partikulat asing
5. Stabil , tidak hanya secara fisika dan kimia tapi
juga secara mikrobiologi
6. Isotonis
7. Kompatibel dengan obat lain , jika diberikan
dalam bentuk intravena admixture
Tantangan Umum :

Relatif hanya sedikit eksipien yang dapat diterima dalam


formulasi dan dapat digunakan untuk sediaan injeksi

Selama proses pembuatan sediaan injeksi , produk hrs


dilindungi dari kontaminasi personil .

Kebanyakan sediaan injeksi diberikan oleh para


profesional (dokter dan perawat).
Tantangan Mikroorganisme dan kontaminasi lain

Kontaminasi mikroba dapat berasal dari bahan baku dan


eksipien. Mikroba dapat memasuki sediaan selama proses
manufaktur (peralatan, operator, udara dan material
pengemas), selama penyimpanan dan penggunaan. Untuk
bahan baku dicantumkan dalam USP “ microbial limit test”

Sediaan injeksi (terutama voleme besar) harus bebas


pirogen dan endotoksin. Pengujian pirogen secara in vivo
dan in vitro.

Sediaan injeksi jika disuntikkan dalam bentuk larutan harus


bebas dari partikel partikulat.
Tantangan Stabilitas

Sediaan injeksi biasanya diberikan dalam bentuk larutan


air dan sistem dispersi (suspensi, emulsi, liposom atau
sistem partikulat lain). Secara umum sediaan injeksi
bermasalah dalam hal stabilitas kimia, fisika dan
mikrobiologi.

Kimia : hidrolisis, oksidasi, rasemasi dan fotolisis

Fisika : pada sediaan injeksi protein, cendrung terbentuk


self- aggregate yang selanjutnya akan mengendap,
kekeruhan, penurunan kelarutan dan pertumbuhan
kristal.
Stabilitas mikrobiologi : kontaminasi mikrorganisme selama
proses pembuatan dan penyimpanan. Dpt diatasi dengan
pengunaan kemasan yang tepat dan penambahan bahan
pengawet.

Pengujian kompatibilitas antara sediaan injeksi dengan


kombinasi cairan sediaan intravena lain (NaCl, dektrosa dan
laktat ringeri) atau sediaan injeksi lain diperlukan untuk
mencegah hal yang tidak diinginkan pada pasien pengguna
sediaan .
Tantangan kelarutan

Kebanyakan senyawa obat memiliki kelarutan yang


terbatas dalam air, seperti ; steroide, fenitoin, diazepam
dan digoksin. Masalah kelarutan dapat diatasi dengan
beberapa cara :

1. Pembentukan garam
2. Pengaturan pH
3. Penggunaan kosolven
4. Penambahan surfaktan
5. Pembentukan kompleks inclusi dengan beta
cyclodextrin
6. Formulasi sediaan mikroemulsi, liposom, mixed miccele
Tantangan Kemasan

Formulasi sediaan injeksi harus kompatibel dengan sistem


kemasan dan penutup kemasan .

Kemasan yg paling luas digunakan vial gelas dan penutup karet.


Kriteria penutup karet sangat penting diperhatikan krn dapat
mengadsorpsi bahan aktif dan bahan eksipien. Atau leaching
material pengemas ke dalam larutan injeksi
Tantangan Manufakturing

• Tantangan paling utama : apabila bahan aktif


tidak dapat disterilisasi secara terminal
• Faktor yang perlu diperhatikan :
• Pemantauan lingkungan
• Keterlibatan operator
• Fasilitas
• Validasi dan siklus sterilisasi
• Validasi filtrasi steril
• Integritas kemasan tertutup
Selain jaminan sterilitas, tantangan manufacturing meliputi

• Meminimalkan pembentukan partikel partikulat selama proses


• Menjaga stabilitas produk, terutama produk protein selama proses.
• Pengembangan , control dan validasi siklus freeze rrying (liofilisasi).
• Penanganan yang baik terhadap produk jadi sebelum diloloskan dan
distribusikan .
Tantangan pemberian injeksi

• Potensi kecelakaan dan ketidaknyamanan pada pemberian


obat suntik (rasa nyeri dan iritasi jaringan).
OBAT-OBAT YANG HARUS STERIL

1. LARUTAN PARENTERAL

2. OBAT-OBAT MATA

3. PREPARAT RADIO FARMASI

4. SOLUTION FOR IRIGATION

5. DIAGNOSTIC AGENT

6. ALLERGENIC EKSTRACT
BAHAN-BAHAN PEMBANTU PEMBUATAN OBAT SUNTIK.

OBAT JADI TERMASUK OBAT SUNTIK , JARANG YANG DIBERIKAN


DALAM BENTUK OBAT BERKHASIAT SAJA . OBAT JADI INI
UMUMNYA DIBUAT DENGAN PENAMBAHAN BAHAN-BAHAN
PEMBANTU.

DEFF.
BAHAN PEMBANTU ADALAH SUBSTAN YANG DITAMBAHKAN
ATAU DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN SEDIAAN JADI ,
SEHINGGA OBAT INI MEMPUNYAI SIFAT-SIFAT YANG LEBIH BAIK
DAN MEMUNGKINKAN UNTUK DIGUNAKAN .
FI. ED III.

ZAT TAMBAHAN ADALAH ZAT YANG DITAMBAHKAN


PADA SUATU SEDIAAN UNTUK MEMPERTINGGI
KEGUNAAN , KEMANTAPAN , KEAWETAN DAN
SEBAGAI ZAT WARNA , DIMANA DALAM JUMLAH
YANG DIGUNAKAN TIDAK MEMBAHAYAKAN , TIDAK
MENGGANGGU DAN MENGURANGI KHASIAT OBAT ,
TIDAK BOLEH MENGGANGGU PEMERIKSAAN
PENETAPAN KADAR .
HARUS INNERT DAN TIDAK TOXIS DAN
DALAM DOSIS YANG DIGUNAKAN TIDAK
BERKHASIAT

SECARA KIMIA DAN FISIKA


DAPAT BERCAMPUR DENGAN
OBAT DAN TIDAK
MENGIRITASI , MAUPUN
REAKSI ALERGI
SYARAT- SYARAT
UMUM BAHAN
PEMBANTU TIDAK BOLEH MENGGANGGU PEN
ENTUAN ATAU PEMERIKSAAN ZAT
BERKHAISAT

PENGARUH TERHADAP LIBERASI OBAT


HARUS DIKETAHUI , PENGARUH
NEGATIF TIDAK BOLEH
TUJUAN UMUM MEMELIHARA KELARUTAN OBAT
MEMPERTINGGI
KEGUNAAN DAN
STABILITAS MENCAPAI ISOTONI

MEMELIHARA
STABILITAS FISIKA DAN
KIMIA OBAT
TUJUAN PENAMBAHAN
ZAT PEMBANTU
MEMUDAHKAN PEMAKAIAN
OBAT , DENGAN MENGURANGI
RASA SAKIT SEWAKTU
PENYUNTIKAN

MEMELIHARA STERILITAS BILA DIBERIKAN DALAM


TAKARAN BERGANDA
Bahan aktif obat dan eksipien
Derjat kemurnian zat aktif :

1. Derajat teknis
2. Derajat farmakope (bahan obat dan eksipien).
3. Derajat analisis (pro analisis) >> yang
mencantumkan cemaran dan persentase cemaran.
4. Derajat dengan keperluan tertentu spt. HPLC
Cemaran (impurities)
Cemaran dalam senyawa obat :
• cemaran organik
• Cemaran anorganik
• Residue pelarut
Khusus bahan – bahan baku untuk sediaan steril
sebaiknya digunakan bahan baku dengan spesifikasi :

1. Derajat Farmakope
2. Derajat tambahan ; pro –injections dengan asumsi
bahan tersebut bersifat steril dan atau dengan
bioburden seminimal mungkin

Anda mungkin juga menyukai