Anda di halaman 1dari 125

METODOLOGI PENELITIAN

1
SUSUNAN MATERI
 KONSEP DASAR PENELITIAN
 STRATEGI PENELITIAN ILMIAH
 KERANGKA PENELITIAN ILMIAH
 SARANA PENELITIAN ILMIAH
 TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
 KORELASI DAN REGRESI
 PENELITIAN EKONOMETRIS

2
PENDAHULUAN
 Penelitian ilmiah merupakan bagian tak
terpisahkan dari ilmu pengetahuan
 Penelitian ilmiah dan ilmu pengetahuan
merupakan dua sejoli yang tidak mungkin
terpisahkan satu dari lainnya.
 Penelitian ilmiah merupakan mesin yang
memproses produk ilmu pengetahuan

3
Tugas yang diemban :
 Memberikan diskripsi tentang keadaan
 Menerangkan kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa,
mengadakan eksplanasi
 Mencari hukum-hukum atau pola mengenai hubungan antara
kondisi dan peristiwa, menyusun teori ilmiah.
 Memperkirakan peristiwa yang bakal terjadi, mengadakan
estimasi dan proyek.
 Melakukan tindakan dan mengadakan pengendalian.

4
Meneliti untuk apa ?
 Untuk mendapatkan kredit point
 Kenaikan pangkat
 Memperoleh penghasilan tambahan
 Agar temasyur
 Mendapatkan gelar tambahan
 TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI

5
Motivasi Utama Penelitian :
 Mendapatkan kebenaran ilmiah
 Bagi seorang peneliti profesional insentif yang
paling berharga dari semua karyanya adalah
menemukan kebenaran ilmiah.
 Mungkin yang tidak sama adalah tingkat kebenaran
ilmiah yang ingin atau berhasil dicapainya.

6
Penemuan Kebenaran Ilmiah
Dimaksudkan Untuk :
 Scientific objective : yang bermaksud
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dengan
teori-teori baru yang lebih sahih dan terandalkan.

 Practical objective : yang bertujuan untuk


memecahkan problem praktikal yang mendesak.

7
Kebenaran Ilmiah :
 Untuk memperoleh kebenaran ilmiah seperti itu,
dikembangkan metode ilmiah yang memiliki pola
umum yaitu :

KERANGKA PENELITIAN ILMIAH

8
Model Umum Kerangka Penelitian
Ilmiah :
 Penelitian ilmiah merupakan serangkaian kegiatan
sistematis yang didasarkan pada metode ilmiah
 Tujuannya mendapatkan jawaban secara ilmiah
terhadap permasalahan atau pertanyaan penelitian
yang diajukan sebelumnya.

9
Garis Besar Kerangka Penelitian
Ilmiah :
 Dimulai dengan adanya permasalahan yang perlu
dicari jawaban atau pemecahannya secara ilmiah.
 Pertemuan antara aspek objective (permasalahan)
dan aspek subjective (dorongan mencari jawaban)
ini merupakan titik tolak dari semua penelitian.

10
Jawaban Secara Ilmiah Terhadap
Permasalahan:
 Peneliti mencoba menggali khasanah pustaka untuk
mencari teori atau konsep yang relevan dengan
permasalahan yang diajukan
 Peneliti mulai membaca dan membaca hasil
bacaannya, menelaah dan kemudian
membandingkan, mempersoalkan, mencari-cari
alternatif jawaban yang paling sesuai.

11
MEKANISMENYA :
 Penalaran deduktif maupun induktif (*)
 Analisis-sintesis-spesifikasi-generalisasi
 Setiap saat dilakukan pengujian secara logik maupun empirik
 Apriori (anggapan umum yang subyektif) dan aposteori
(anggapan yang didasari teori)
 Apriori bermula dari konsep atau batasan yang telah
dikembangkan (oleh peneliti) dan aposteori berdasarkan
hasil penelitian (dijustifikasi teori)

12
SIFAT JAWABAN PENELITIAN
 Sebagai jawaban final terhadap permasalahan penelitian
 Jawaban tadi walaupun dianggap sebagai jawaban yang
paling benar namun masih akan dibuktikan lagi pada
tahap lain.
 Jawaban pertama di atas merupakan conclusi dan
diperlakukan sebagai tesis, sedangkan jawaban yang
kedua dipandang sebagai konklusi sementara dan
diperlakukan sebagai hipotesis.
 Jika jawaban itu diperlakukan sebagai hipotesis, maka
masih ada satu tahap lagi yang harus dilewati, yaitu
pembuktiannya.

13
Contoh Model Riset Manaj. Kesehatan

PENYAMPAIA
N JASA

CITRA
RUMAH
SAKIT

KEPUASAN LOYALITAS
PASIEN PASIEN

14
Contoh Model Penelitian Strategik
Faktor
Manajerial

Intensitas
Perencanaa
Faktor n Strategik
Lingkungan

Faktor
Organisasi
onal Kinerja
Keuangan

15
Dari mana kita dapat mengembangkan model ?

 Research Gap (Penelitian Murni)

 Permasalahan dalam Kehidupan Sehari-Hari


(penelitian Aplikasi)

16
Tujuan Riset
1. Penemuan
2. Pembuktian
3. Pengembangan

17
Jenis-jenis Penelitian
PENELITIAN MENURUT TUJUANNYA

 PENELITIAN MURNI
Penelitian untuk memahami permasalahan secara
lebih mendalam atau untuk mengembangkan teori
yang sudah ada.
 PENELITIAN TERAPAN
Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi yang digunakan untuk memecahkan
masalah.

18
Penelitian Tingkat Eksplanasi
 PENELITIAN DESKRIPTIF
 PENELITIAN KOMPARATIF
 PENELITIAN ASOSIATIF
 Korelasional
 Kausal

Penelitian Jenis Dan Analisis Data


 PENELITIAN KUANTITATIF
 PENELITIAN KUALITATIF
 PENELITIAN CAMPURAN

19
Riset Ilmiah yang Baik
 Kualitas riset tidak hanya dilihat dari hasil akhir
riset saja akan tetapi tergantung pada tiga
faktor utama yaitu:
 Input
 Proses
 Output

20
Untuk menilai kualitas penelitian yang baik
ada beberapa kriteria:
1. Memiliki tujuan yang jelas, berdasarkan pada permasalahan yang
tepat.
2. Menggunakan landasan teori yang tepat dan metode penelitian
yang cermat dan teliti.
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji.
4. Dapat didukung (diulang) dengan menggunakan riset-riset yang
lain, sehingga dapat diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya .
5. Memiliki tingkat ketepatan dan kepercayaan yang tinggi
6. Bersifat obyektif, artinya kesimpulan yang ditarik harus benar-
benar berdasarkan data yang diperoleh dilapangan
7. Dapat digeneralisasikan, artinya hasil penelitian dapat diterapkan
pada lingkup yang lebih luas

21
BAB. II
PENDEFINISIAN DAN
PERUMUSAN MASALAH

22
PERMASALAHAN PENELITIAN
 Masalah penelitian sebagai dasar mengapa
penelitian dilakukan
 Permasalahan dituangkan dalam latar
belakang penelitian
 Latar belakang dimulai dari hal yang bersifat
umum kemudian mengerucut ke permasalahan
yang lebih spesifik

23
Hubungan Antara Ketepatan Masalah Dan
Pemecahannya
KETEPATAN MASALAH KETEPATAN MASALAH

1. MASALAH BENAR PEMECAHAN BENAR


2. MASALAH BENAR PEMECAHAN SALAH
3. MASALAH SALAH PEMECAHAN BENAR
4. MASALAH SALAH PEMECAHAN SALAH

24
Sumber Permasalahan Dalam Penelitian:
1. Bersumber dari kehidupan sehari-hari.
 Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
 Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan
 Terdapat pengaduan
 Adanya persaingan
2. Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya
 Untuk penyempurnaan
 Untuk verivikasi
 Untuk pengembangan

25
Permasalahan yang baik:
1. Bermanfaat
2. Dapat dilaksanakan
1. Kemampuan teori dari peneliti
2. Waktu yang tersedia
3. Tenaga yang tersedia
4. Dana yang tersedia
5. Adanya faktor pendukung
6. Tersedianya Data
7. Tersedianya ijin dari pihak yang berwenang
3. Adanya Faktor Pendukung
1. Tersedianya Data
2. Tersedianya ijin dari pihak berwenang

26
Judul Penelitian
Setelah permasalahan diidentifikasikan dengan tepat langkah berikutnya adalah
memberikan nama penelitian “Judul Penelitian”
Dua orintasi dalam meberikan judul penelitian:
1.Orientasi Singkat
Contoh:
Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan
2. Berorientasi Jelas
 Jenis Penelitian
 Obyek yang diteliti
 Subyek penelitian
 Lokasi Penelitian
 Waktu Pelaksanaan Penelitian
Contoh:
Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank-Bank
Pemerintah di Surabaya tahun 2007

27
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
merumuskan masalah
1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan
tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda
2. Rumusan masalah hendaknya dapat
mengungkapkan hubungan antara dua variabel
atau lebih.
3. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan dalam
kalimat tanya

28
Beberapa kesalahan yang terjadi dalam memilih
permasalahan penelitian:

 Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar


masalah yang sesungguhnya
 Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai
dengan kemampuan peneliti, baik dalam
penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana.
 Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai
dengan faktor-faktor pendukung yang ada.

29
PEMBATASAN MASALAH:
 Agar penelitian dapat
mengarah ke inti masalah
Permasalahan secara
yang sesungguhnya maka umum
diperlukan pembatasan
penelitian sehingga Pembatasan
penelitian yang dihasilkan
menjadi lebih fokus dan Inti
tajam Masalah

30
BAB. III
STUDI PENDAHULUAN

31
CARA DALAM MELAKUKAN STUDI
PENDAHULUAN

A. KAJIAN TEORITIS
B. PENELITIAN EMPIRIS
C. PENELITIAN KECIL
D. KONSULTASI

32
KAJIAN TEORITIS
Permasalahan

Teori

Riset

Kesimpulan

33
PROSES TERBENTUKNYA
TEORI
Pendapat Pendapat Pendapat Pendapat Pendapat

Diuji Diuji Diuji Diuji Diuji

Benar

Teori

34
FUNGSI TEORI DALAM
PENELITIAN
 Sebagai penjelas
 Sebagai prediksi
 Sebagai kontrol

35
CONTOH TELAAH TEORI
PENGARUH PENYAMPAIAN JASA DALAM MEMBENTUK CITRA
RUMAH SAKIT DAN KEPUASAN PASIEN UNTUK MENCAPAI
LOYALITAS PASIEN PADA RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN
KABUPATEN MALANG

1.Tetapkan nama variabel yang diteliti


2.Cari sumber bacaan yang relevan
3.Lihat daftar isi buku
4.Baca seluruh isi topik
5.Deskripsikan teori

36
CONTOH SISTEMATIKA PENULISAN
LANDASAN TEORI

Definisi Jasa dan Karakteristik Jasa

Service Quality Pada Jasa Rumah Sakit

Kepuasan Pelanggan

Loyalitas
Pelanggan

37
PENELITIAN EMPIRIS

Penelitian sebelumnya dapat dipergunakan untuk:

1. Mengetahui kekurangan-kekurangan penelitaian


sebelumnya
2. Mengetahui apa yang telah dihasilkan dari penelitian
sebelumnya
3. Mengetahui perbedaan dengan penelitian sebelumnya

38
PENYAJIAN PENELITIAN EMPIRIS DALAM LAPORAN
PENELITIAN

A. Bentuk Paragraf
B. Bentuk matrik
Nama Peneliti Judul Penelitian Tujuan Alat Analisis Hasil Penelitian
(th) Penelitian

39
PENELITIAN KECIL
(SMALL RESEARCH)

 Penelitian kecil dilakukan dengan melakukan penelitian


dengan mengambil sampel kecil untuk memperoleh
gambaran tentang apa yang akan kita teliti.

40
KONSULTASI
 Cara ini dilakukan dengan cara bertemu dan
meminta informasi tentang apa yang akan kita
teliti kepada orang-orang yang dianggap ahli dalam
bidangnya.
 Keberhasilan teknik ini akan sangat tergantung
kepada ketepatan peneliti dalam mememilih nara
sumber
 Teknik ini sangat cocok jika peneliti memiliki
keterbatasan dalam hal waktu dan biaya.

41
KERANGKA PEMIKIRAN
 Kerangka pemikiran merupakan miniatur
keseluruhan dari proses penelitian
 Kerangka pemikiran harus menerangkan:
1. Mengapa penelitian dilakukan ?
2. Bagaimana proses penelitian dilakukan ?
3. Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut?
4. Untuk apa hasil penelitain diperoleh ?

42
SALAH KAPRAH !!!

Sub struktur penelitian  kerangka teoritis 


Kerangka pemikiran

43
Sub Struktur Penelitian
Tangible
(nyata)

Reliability
(handal)

Responsiveness
(mau mendengarkan) Satisfaction
(kepuasan)

Assurance
(jaminan/kepastian)

Emphaty

44
Kerangka Teoritis
Perusahaan Konsumen

Produk Kebutuhan

Kenerja Harapan

Kepuasan

45
Kerangka Pemikiran
Permasalahan Stratetegi Pemasaran Apakah terdapat Pengaruh
Krisis ekonomi Pelayanan, Harga, Pelayanan, Harga, Kelengkapan
Persaingan yang ketat Kelengkapan Barang dan Barang dan Promosi terhadap
Selera konsumen yang Promosi keputusan pembelian?
senatiasa berubah Variabel manakah yang memiliki
pengaruh terbesar terhadap
keputusan pembelian?

Analisis Data
Regresi
Uji F dan uji T

Pengaruh Pelayanan, Harga,


Kelengkapan Barang dan Promosi
terhadap keputusan pembelian
Variabel yang paling berpe garuh
Umpan Balik terhadap penjualan

46
BAB. IV
PERUMUSAN HIPOTESIS

47
PENGERTIAN HIPOTESIS

 Hipotesis merupakan jawaban sementara yang


hendak diuji kebenarannya.
 Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis,
penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif
tidak memerlukan hipotesis

48
MANFAAT HIPOTESIS
1. Menjelaskan masalah penelitian
2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
3. Pedoman untuk memilih metode analisis data
4. Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.

49
CONTOH HIPOTESIS
Ada pengaruh positif yang signifikan pemberian insentif, lingkungan
kerja, dan kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan PT. Astra
International

HIPOTESIS DAPAT MENUJUKKAN:


 MASALAH PENELITIAN
 VARIABEL PENELITIAN
 METODE ANALISIS DATA
 KESIMPULAN

50
DASAR MERUMUSKAN
HIPOTESIS
1. Berdasarkan pada teori
2. Berdasarkan penelitian terdahulu
3. Berdasarkan penelitian pendahuluan
4. Berdasarkan akal sehat peneliti

51
KONSEP DASAR PERUMUSAN HIPOTESIS
Sumber Masalah
Kehidupan sehari-hari
Teoritis

Teori
Penelitian terdahulu
Penelitian Pendahuluan
Akal sehat

Perumusan Hipotesis

Instrumen penelitian
Variabel, Data

Pengujian Hipotesis

Kesimpulan Dan
Implikasi

52
PEMBAGIAN HIPOTESIS
1. HIPOTESIS DESKRIPTIF
 Pelayanan Rumah sakit Enggal Waras tidak Memuaskan
 Kinerja Keuangan Bank CBA Baik
 Semangat Kerja Karyawan PT. Yasinta Tinggi
2. HIPOTESIS KOMPARATIF
 Rumah sakit enggal sembuh lebih memuaskan dibandingkan pelayanan rumah
sakit enggal waras
 Kinerja keuangan bank CBA lebih baik dibandingkan dengan kinerja bank CNB
 Semangat kerja karyawan PT.BUKOPIN lebih tinggi dibandingkan dengan
semangat kerja PT. PAKOPIN
3. HIPOTESIS ASOSIATIF
 Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
 Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank CBA
 Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas
karyawan

53
Dalam Sebuah Penelitian Hipotesis Dapat Dinyatakan Dalam
Beberapa Bentuk
1. Hipotesis Nol
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh
antar variabel sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak
terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel.
2. Hipotesis Alternatif
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan,
hubungan atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol.
Atau dengan kata lain terdapat perbedaan, hubungan atau
pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari hipotesis
alternatif)

54
Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
 Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (jelas)
 Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas karyawan
(tidak jelas)

2. Dapat diuji secara alamiah


 Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat
diuji)
 Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada
hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data
tentang batu yang belum terlihat manusia)

3. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat


 Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu teori
permintaan dan penawaran)
 Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa. (tidak memiliki
dasar kuat)

55
BAB. V
DESAIN PENELITIAN

56
MENGAPA PERLU DESAIN RISET ?
 Digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
proses penelitian.
 Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak
yang terlibat dalam proses penelitian.

57
Kita dapat mengelompkan desain penelitian dilihat dari
berbagai sudut pandang.
1. Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya.
1. Penelitian eksploratif
2. Peneltian uji hipotesis
2. Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data
1. Penelitian pengamatan
2. Peneltian Survai
3. Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh
peneliti
1. Penelitian eksperimental
2. Penelitian ex post facto
4. Desain penelitian menurut tujuannya
1. Penelitian deskriptif
2. Penelitian komparatif
3. Penelitian asosiatif

58
5. Desain penelitian dilihat dari dimensi waktu
1. Penelitian Time Series 2. Penelitian Cross Section

59
6. Desain penelitian dilihat dari lingkungan studi
dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:
1. Studi lapangan
2. Eksperimen lapangan
3. Eksperimen laboratorium

60
Berkaitan dengan perumusan masalah ?
 Apa permasalahan utama sehingga perlu dilakukan penelitian?
 Apakah tujuan dilaksanakannya penelitian?
 Apakah datanya dapat diperoleh?
 Apakah mampu untuk melakukan penelitian dilihat dari biaya,
tenaga, waktu dan latar belakang teori?
 Apakah dapat mempeoleh ijin penelitian?
 Berapa banyak informasi yang sudah diperoleh?
 Apakah masih perlu dilakukan studi pendahuluan?

61
Berkaitan dengan tinjauan teoritis

 Teori-teori apa yang dapat mendukung penelitian?


 Dari mana dapat diperoleh teori-teori pendukung
penelitian?
 Apakah sudah ada penelitian terdahulu yang relevan?
 Bagaimana bentuk kerangka pemikiran penelitian?

62
Berkaitan dengan perumusan hipotesis
 Apakah penelitian memerlukan hipotesis?
 Apa dasar yang digunakan untuk merumuskan
hipotesis?
 Bagaimana bentuk hipotesis yang akan
dirumuskan?

63
Berkaitan dengan desain penelitian
 Bagaimana desain perumusan masalahnya?
 Bagaimana desain landasan teoritisnya?
 Bagaimana desain perumusan hipotesisnya?
 Bagaimana skala pengukurannya?
 Berapa jumlah sampel yang diperlukan?
 Bagaimana teknik pengambilan sampel?
 Instrumen apa yang akan digunakan dalam
penelitian?

64
Berkaitan dengan penentuan variabel dan
sumber data
1. Variabel apa saja yang akan diteliti?
2. Dari mana data akan diperoleh?

65
Berkaitan dengan pengumpulan data
1. Data apa saja yang harus dikumpulkan?
2. Bagaimana instrumen untuk mengumpulkan data?
3. Siapa yang akan mengumpulkan data?
4. Berapa biaya untuk mengumpulkan data?
5. Berapa tenaga yang diperlukan untuk
mengumpulkan data?
6. Bagaimana prosedur yang harus dipenuhi untuk
mengumpulkan data?

66
Berkaitan dengan analisis dan interpretasi data
1. Bagaimana format untuk tabulasi data?
2. Siapa yang akan melaksanakan tabulasi data?
3. Berapa lama proses tabulasi data?
4. Alat analisis apa yang akan digunakan?
5. Software apa yang akan digunakan untuk analisis data?

67
Berkaitan dengan pembuatan
kesimpulan dan saran
 Bagaimana cara penyampaian kesimpulan?
 Untuk siapa saja saran yang akan diberikan?
 Apakah saran dalam bentuk umum atau spesifik?

68
Berkaitan dengan penyusunan laporan

 Bagaimana format laporan penelitian?


 Siapa saja yang akan membaca laporan?
 Berapa banyak laporan akan digandakan?
 Berapa kali presentasi hasil penelitian dilakukan?
 Kepada siapa presentasi hasil penelitian dilakukan?

69
DESAIN VARIABEL PENELITIAN

 Variabel penelitian: gejala yang nilainya


bervariasi.
 Gejala yang nilainya selalu tetap tidak dapat
diguanakan sebagai variabel penelitian.

70
Pembagian variabel berdasarkan sifatnya:
1.Variabel Dikotomis
Variabel yang mempunyai dua nilai kategori yang saling
berlawanan.
Laki-Laki : 1
Perempuan : 2
2. Variabel Kontinyu
Variabel yang mempunyai nilai-nilai dalam satu variabel
tertentu.
Berat badan Didi : 50 Kg
Berat badan Dodo : 62,75 Kg

71
Pembagian variabel berdasarkan pada hubungan
antar variabel:
1. Variabel Bebas 3. Variabel Moderator
L. Kerja
Upah Semangat
Kerja

Upah Semangat
Kerja
2. Variabel Tergantung
4. Variabel Intervening
Upah Semangat
Kerja
Nasib

Prestasi
Karir
Akademik

72
5. Variabel Kontrol

Karyawan Karyawan

Tidak
Dilatih Dilatih

73
Desain Pengukuran
1. Skala Likert
2. Skala Guttman
3. Skala Semantic Deferensial
4. Skala Rating

74
Skala Likert
 Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.
 Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang
saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1

75
Skala Gudman
 Skala Guttman akan memberikan respon yang
tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
 Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya

76
Skala Semamtik Deferensial
 Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau
checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat
negatif terletak disebelah kiri, sedangkan nilai yang sangat positif terletak
disebelah kanan .
 Contoh:
Bagaimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah sakit
ini ?

1. 5.
Sangat Buruk Sangat Baik

77
Skala Rating
 Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif, kemudian
peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data
kualitatif.

 Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank CBA:
5 4 3 2 1

Kebersihan ruang parkir Bank CBA:


5 4 3 2 1

78
DESAIN SKALA
Skala dalam penelitian ada lima tingkatan:
1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
4. Skala Rasio

79
Skala Nominal
 Skala nominal adalah skala yang hanya digunakan
untuk memberikan kategori saja
 Contoh:
Wanita 1
Laki-laki 2

80
Skala Ordinal
 Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, akan tetapi jarak atau
interval antar tingkatan belum jelas.
 Contoh:
Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas pelayanannya !
Sri Ratu……………………… 1
Moro ………………………… 3
Matahari ………………….. 5
Rita I ………………………. 2
Rita II ……………………… 4
Super Ekonomi …………. 6

81
Skala Interval
 Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar
tingkatan sudah jelas, namun belum memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak.

 Contoh:
1. Skala Pada Termometer
2. Skala Pada Jam
3. Skala Pada Tanggal

82
Skala Rasio
 Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan
untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan
jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan
memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak .
 Contoh:
1. Berat Badan

2. Pendapatan

3. Hasil Penjualan

83
Ringkasan Tentang Skala
Skala Tipe Pengukuran

Kategori Peringkat Jarak Perbandingan

Nominal Ya Tidak Tidak Tidak

Ordinal Ya Ya Tidak Tidak

Interval Ya Ya Ya Tidak

Rasio Ya Ya Ya Ya

84
Desain Sampling
Alasan Menggunakan Sampel
1. Mengurangi kerepotan
2. Jika populasinya terlalu besar, maka akan ada yang
terlewati
3. Dengan penelitian sampel, maka akan lebih efesien
4. Seringkali penelitian populasi dapat bersifat merusak
5. Adanya bias dalam pengumpulan data
6. Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian dengan
populasi

85
ILustrasi Sampel Yang Baik

Popul Samp
asi el

Populasi samp
el

86
PERMASALAHAN DALAM
SAMPEL
1. Berapa jumlah sampel yang akan diambil?
2. Bagaimana teknik pengambilan sampel?

87
Pertimbangan Dalam Menentukan
Sampel
1. Seberapa besar keragaman populasi?
2. Berapa besar tingkat keyakinan yang diperlukan?
3. Berapa toleransi tingkat kesalahan yang dapat
diterima?
4. Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan?
5. Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti.

88
Prosedur Penentuan Sampel
Identifikasi populasi target

Memilih Kerangka sampel

Menentukan Metode Pemilihan


Sampel

Merencanakan Prosedur
Pemilihan Unit Sampel

Menentukan ukuran Sampel

Menentukan unit sampel

Pelaksanaan Kerja Lapangan

89
Populasi Kerangka sampel
Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed No Nama
Angkatan 1992 01 Suli
02 Rofiq
03 Prio ….
95 Malik

Prosedur Teknik sampling


Setelah populasi ditetapkan, Probablitas: Simple random
kerangka sampling dibuat, teknik Sampling
sampling simple random sampling
maka dilakukan pengundian

Menentukan ukuran sampel Unit sampel


Misal sampel yang ditetapkan 20 Berdasarkan undian diperoleh sampe:
02,05,01,08,65,85,92,
orang 18,17,15,13,25,27,29,45,44,42,

90
Pedoman Menentukan Jumlah Sampel
N
1. Pendapat Slovin n
1  Ne 2
Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada
karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut terdapat 130
orang karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel
sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?

130
n  98,11
1  130(0,05) 2

91
2. Interval Penaksiran
 Untuk menaksir parameter rata-rata 
Z  
2

n   /2 
 e 
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan
bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen adalah 2,7.
dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar
deviasi indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi
ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat
keyakinan sebesar 95% dan error estimasi  kurang dari 0,05,?
2
 (1,96)(0,25) 
n     96,04
 (0,05) 

92
 Untuk menaksir parameter proporsi P
 Z 2 / 2 pq 
n   2

 e 
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang menggunakan
angkutan kota waktu pergi kuliah. Berapa sampel yang diperlukan jika
dengan tingkat kepercayaan 95% dan kesalahan yang mungkin terjadi
0,10 ?

 1,962 
n   2
  96,04
 4( 0,10) 

93
3. Pendekatan Isac Michel
a. Untuk menentukan sampel untuk menaksir
parameter rata-rata 
NZ 2 S 2
n
Nd 2  Z 2 S 2
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang
menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan
Manajemen yang berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7. Dari 30
sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar
deviasi Indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25. Untuk menguji
hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita
menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi 
kurang dari 5 persen ?

(175)(1,96) 2 (0,25) 2
n  62
(175)(0,05)  (1,96) (0,25)
2 2 2

94
B. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P

NZ 2 pq
n
Nd 2  Z 2 pq

Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan manajemen


unsoed yang berjumlah 175 orang. Berdasarkan penelitian
pendahuluan diperoleh data proporsi mahasiswa manajemen
menggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa
sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan
derajat penyimpangan sebesar 0,10.?

(175)(1,96) 2 (0,4)(0,6)
n  60,38
(175)(0,1)  (1,96) (0,4)(0,6)
2 2

95
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Sampling

Probability Sampling Non Probability


Sampling

 Simple Random Convenience


Sampling Sampling
 Stratified Purposive sampling
Sampling Judgement Sampling
 Propotional Quota Sampling
 Disproportional Snowball Sampling
 Cluster Sampling
 Double Sampling

96
Simple Random Sampling
 Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan
kesempatan yang sama kepada populasi untuk dijadikan sampel.
 Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah:
 Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen
 Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen populasi
yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel.

Populasi
Sampel

97
Sistematis Random Sampling
 Merupakan cara pengambilan sampel dimana
sampel pertama ditentukan secara acak,sedangkan
sampel berikutnya diambil berdasarkan satu
interval tertentu

98
Stratified Random Sampling
 Adakalanya populasi
yang ada memiliki Strata Anggota Persentase Sampel
strata atau tingkatan Populasi (%)

dan setiap tingkatan


1 2 3 4 = (3 x
memiliki 50)
karakteristik sendiri SD 150 37,5 19

SMP 125 31,25 16

SMU 75 18,75 9

Sarjana 50 12,5 6

Jumlah 400 100 50

99
Disproposional Random Sampling
Strata Anggota Populasi Persentase Sampel Sampel Non
(%) proporsional proporsional

1 2 3 4 = (3 x 50) 5

SD 150 37,5 19 18

SMP 125 31,25 16 15

SMU 122 30,5 15 14

Sarjana 3 0,75 0 3

Jumlah 400 100 50 50

100
Cluster Sampling
 Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik stratified.
Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified anggota populasi dalam satu
strata relatif homogen sedangkan pada cluster sampling anggota dalam satu
cluster bersifat heterogen

Surabaya
Surabaya Barat Surabaya
Surabaya Timur Surabaya Selatan
•Surabaya Utara Sidoarjo
Surabaya Selatan
Sidoarjo
Gresik
Bangkalan
Lamongan

101
Double Sampng/Multyphase Sampling
 Double sample (sampel ganda) sering juga disebut dengan istilah
sequential sampling (sampel berjenjang, multiphase-sampling/
sampel multi tahap).

Surabaya Surabaya Selatan Margorejo


Surabaya Utara Wonocolo RW 1
Surabaya Barat Margorejo RW 2
Surabaya Timur Menanggal RW 3
Surabaya Selatan RW 4

102
Convenience Sampling
 Sampel convenience adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota
populasi yang ditemui peneliti dan bersedia
menjadi responden di jadikan sampel.

Purposive Sampling
 Merupakan metode penetapan sampel dengan
berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu

103
Quota Sampling
 Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan
quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok,
sebelum quata masing-masing kelompok terpenuhi, maka
peneltian belum dianggap selesai.

Snow Ball Sampling


 Adalah teknik pengambilan sampel
yang pada mulanya jumlahnya kecil A

tetapi makin lama makin banyak;


berhenti sampai informasi yang B B B
1 2 3
didapatkan dinilai telah cukup.
Teknik ini baik untuk diterapkan jika
calon responden sulit untuk
C C C C C C
identifikasi. 1 2 3 4 5 6

104
BAB. VI
INSTRUMEN PENELITIAN

105
Transformasi Data Menjadi Informasi
Diolah
Data Informasi/
Kesimpulan

Syarat-syarat data yang baik adalah:


 Data harus Akurat
 Data harus relevan
 Data harus up-to date
106
Pembagian data menurut cara
memperolehnya:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri
oleh peneliti langsung dari sumber pertama.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau
digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya

107
Pembagian data menurut sumbernya
1. Data Internal
Data internal adalah data yang berasal dari
dalam instansi mengenai kegiatan lembaga dan
untuk kepentingan instansi itu sendiri.
2. Data Ekternal
Data eksternal adalah data yang berasal dari
luar instansi.

108
Pembagian data menurut waktu
pengumpulannya
1. Data Time Series
Data time series adalah data yang dikumpulkan dari
waktu-kewaktu pada satu obyek dengan tujuan untuk
menggambarkan perkembangan.
2. Data Cross Section
Data cross section adalah data yang di kumpulkan
pada satu waktu tertentu pada beberapa obyek
dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan

109
Data menurut sifatnya dibagi menjadi
dua, yaitu:
1. Data Kualitatif
Adalah data yang berupa pendapan atau judgement sehingga tidak
berupa angka akan tetapi berupa kata atau kalimat.
Contoh:
 Pelayanan rumah sakit Enggal Waras Sangat Baik
 Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Banyumas Tinggi
2. Data Kuantitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan
Contoh:
 Tingkat kepuasan pasien di Rumah sakit Enggal Waras mencapai 92%
 Tingkat pendapatan masyarakat bamyumas mencapai Rp.
800.000/bulan

110
Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam
penelitian bisnis adalah sebagai berikut:
1. Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data yang
digunakan untuk mengevaluasi yaitu membedakan antara
kondisi awal dengan kondisi sesudahnya.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana
peneliti langsung berdialog dengan responden untuk
menggali informasi dari responden.

111
Matrik wawancara dalam penelitian tentang potensi
gula kelapa di Banyumas.

112
3. Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
menggunakan indra; jadi tidak hanya dengan pengamatan
menggunakan mata saja. Mendengarkan, mencium, mengecap
meraba termasuk salah satu bentuk dari observasi.
Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah panduan
pengamatan dan lembar pengamatan.

113
Indeks Kesepakatan Observasi
2S
KK 
N1  N 2

2 x7
KK   0,7
10  10

Karena indek kesesuaian 


0,6 maka dikatakan hasil
observasi tersebut valid.

114
4. Teknik Angket ( Kuesioner)
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk
mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan
kepada responden agar responden tersebut memberikan
jawabannya.
 Kuesioner terbuka
Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk menjawab sesuai
dengan kalimatnya sendiri.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket
ini?……………………………………………………
 Kuesioner tertutup
Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga
responden tinggal memilih saja.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini ?
 Sangat mahal  Murah
 Mahal  Sangat murah
 Cukup

115
Keuntungan penelitian dengan
menggunakan kuesioner
1. Tidak memerlukan hadirnya si peneliti
2. Dapat dibagikan serentak
3. Dapat dijawab oleh rensponden sesuai dengan
waktu yang ada
4. Dapat dibuat anomin
5. Kuesioner dapat dibuat standar

116
Langkah-langkah dalam penyusunan kuesioner agar
kuesioner tersebut efesien dan efektif yaitu:

1. Menentukan variabel yang diteliti


2. Mementukan Indikator
3. Menentukan subindikator
4. Mentransformasi sub indikator menjadi
kuesioner

117
118
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
KUESIONER
 Validitas sebuah alat ukur ditunjukan dari kemampuan alat ukur
tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
 Validitas Eksternal
Instrumen yang dicapai bila data yang dicapai sesuai dengan data atau
informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud
 Validitas Internal
Bila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan
instrumen secara keseluruhan.
 Melalui Analisis Faktor
 Melalui Analisis Butir
Kriteria:
 Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992.
Soegiyono, 1999 )
 Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (  ; n-2 ) n = jumlah
sampel.
 Nilai Sig.  

119
Uji Reliabilitas Instrumen
 Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil
suatu pengukuran dapat dipercaya.
 Metode Pendekatan: secara garis besar ada dua jenis reliabilitas,
yaitu :
 Teknik Paralel (parallel form)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden yang intinya
sama akan tetapi menggunakan kalimat yang berbeda:
Misalnya:
 Apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak mahal ?
 Apakah harga di kereta ini telah sesuai dengan pelayanan yang
saudara terima ?
 Teknik Ulang (double test / test pretest)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu yang
berbeda.
Misalnya:
 Pada minggu I ditanyakan:
 Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas dosen di Universitas
Calibakal ?
 Pada minggu III ditanyakan:
 Ditanyakan lagi pada responden yang sama dengan pertanyaan yang
sama.
120
 Reliabilitas Internal (Internal Consistensy)
 Uji reliabilitas internal digunakan untuk
menghilangkan kelemahan-kelamahan pada uji
reliabilitas eksternal.
1. Dengan rumus Spearman-Brown
2. Dengan rumus Flanagant
3. Dengan rumus Rulon
4. Dengan rumus K – R.21
5. Dengan rumus Hoyt
6. Dengan rumus Alpha Cronbach

121
Langkah dalam melakukan uji validitas dan reliabilitas
internal adalah sebagai berikut:
1. Cobalah item di lapangan kepada paling sedikit 30 orang
responden (batas sampel besar dalam statistik)
2. Tabulasi data yang telah masuk
3. Ujilah validitas dan reliabilitasnya
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor
total. Korelasi Rank Spearman jika data yang diperoleh adalah data
ordinal, sedangkan jika data yang diperoleh data interval kita bisa
menggunakan korelasi Product Moment. Sedangkan uji reliabilitas
yang paling sering digunakan adalah uji, Alpha, Hoyt dan Spearman
Brown

122
BUKU LITERATUR
 Emory C. William dan Donald R. Cooper. Businness Research Methods.
Boston: Richard D Irwin, Inc. 1995.
 FN. Kerlinger, 1998, Azas-Azas Penelitian Behavioral, 3th edition,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

 Sekaran Uma, Research Method for Business. John Wiley and Sons, Inc.
New York. 1992.

 Ziikmud, William G. Business Research Methods. Fort Word. The Dryden


Press. 1991.

 Nur Indiantoro dan Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk


Akuntansi dan Manajemen.

123
124
 Deduktif→ penarikan kesimpulan dari keadaan
yang umum.

 Induktif → penarikan kesimpulan berdasarkan


keadaan-keadaan yang khusus untuk diperlakukan
secara umum.

125

Anda mungkin juga menyukai