Anda di halaman 1dari 16

SIFILIS

FPPT.com
DEFINISI
• Sifilis merupakan infeksi sistemik yang disebabkan
oleh spirochaete, Treponema pallidum (T. pallidum)

• Merupakan salah satu bentuk infeksi menular seksual


(IMS)
PENDAHULUAN
• Sifilis merupakan salah satu IMS (infeksi menular seksual)
yg dpt menimbulkan kondisi cukup parah misalnya infeksi
otak (neurosifilis), kecacatan tubuh (guma).

• Pada ibu hamil yg terinfeksi sifilis, bila tidak diobati


dengan adekuat, akan menyebabkan 67% kehamilan
berakhir dengan abortus, lahir mati, atau infeksi
neonatus (sifilis kongenital)
EPIDEMIOLOGI
Prealensi sifilis di indonesia (2011):
• Waria = 25%
• WPSL (wanita penjaja seks langsung) = 10%,
• LSL (lelaki yang berhubungan seks dgn lelaki) = 9%
• Binaan lembaga pemasyarakatan = 5%
• Pria berisiko tinggi = 4%,
• WPSTL (wanita penjaja seks tidak langsung) = 3%
• Penasun (pengguna narkoba suntik) = 3%.
EPIDEMIOLOGI
Sifilis secara umum dapat dibedakan

1. Sifilis kongenital : ditularkan dari ibu ke


janin selama dalam kandungan
2. Sifilis yang didapat / acquired : ditularkan
melalui hubungan seks atau jarum suntik
dan produk darah yang tercemar
SIFILIS KONGENITAL

Sifilis kongenital dini Sifilis kongenital lanjut

Dalam dua tahun Berlanjut sampai setelah


pertama kehidupan usia 2 tahun
bayi.
SIFILIS YANG DIDAPAT

Sifilis dini Sifilis Lanjut


Mudah menular dan merespon 1. Sifilis laten lanjut
pengobatan dengan baik. (telah diderita selama
lebih dari 1 tahun)
1. Sifilis stadium primer
2. Sifilis tersier: gumma,
2. Sifilis stadium sekunder
neurosifilis, dan sifilis
3. Sifilis laten dini (diderita selama
kurang dari 1 tahun)
kardiovaskular.
MANIFESTASI KLINIS
MANIFESTASI KLINIS

Ulkus sifilis primer di anorektal Ulkus sifilis primer di penis


MANIFESTASI KLINIS
Ulkus sifilis Bercak kemerahan di
primer di labiya telapak kaki, sifilis
mayora sekunder
TES SEROLOGI SIFILIS

1. Tes non-treponema
• Mendeteksi imunoglobulin yang merupakan antibodi terhadap bahan-
bahan lipid sel-sel T. Pallidum yang hancur.
• Antibodi ini dapat timbul sebagai reaksi terhadap infeksi sifilis. Namun
antibodi ini juga dapat timbul pada infeksi akut (misalnya infeksi virus
akut) dan penyakit kronis (misalnya: penyakit otoimun kronis).
• Tes ini bersifat non-spesifik, dan bisa menunjukkan hasil positif palsu.
• Tes non-spesifik dipakai untuk mendeteksi infeksi & reinfeksi yang bersifat
aktif & memantau keberhasilan terapi
TES SEROLOGI SIFILIS

2. Tes spesifik treponema


• Mendeteksi antibodi yang bersifat spesifik terhadap treponema.
• Tes ini jarang memberikan hasil positif palsu.
• Tes ini dapat menunjukkan hasil positif/reaktif seumur hidup walaupun terapi
sifilis telah berhasil.
• Tes jenis ini tidak dapat digunakan untuk membedakan antara infeksi aktif
dan infeksi yang telah diterapi secara adekuat.
FARMAKOTERAPI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai