Anda di halaman 1dari 24

Kardiomiopati

Marselia wulansari utami


121.0211.032
 Penyakit yang mengenai miokardium
secara primer, dan bukan sebagai akibat
hipertensi, kelainan kongenital, katup,
kroner, arterial dan perikardial.

Definisi
Klasifikasi berdasarkan WHO
 Definisi : kelainan jantung yang ditandai
oleh dilatasi salah satu atau kedua
ventrikel disertai disfungsi kontraktilitas
pada salah satu atau kedua ventrikel,,
aritmia, emboli dan seringkali disertai
gejala gagal jantung kongestif.
 Epidemiologi :
◦ segala usia,>> usia pertengahan
◦ Pria > perempuan
◦ 5-8 kasus per 100.000 populasi

Kardiomiopati dilatasi
Diagnosis
 Pemeriksaan Fisik :
◦ Tanda-tanda gagal jantung kongestif
◦ JVP >>
◦ Terdeengar bunyi jantung ketiga dan keempat
◦ Regurgitasi trikuspid atau mitral
◦ Bising diastolik
◦ Kalsifikasi katup
◦ hipertensi
 Pemeriksaan Penunjang :
◦ Rontgen :
 pembesaran jantung sedang – besar
 Hipertensi vena pulmonal
◦ EKG : kelainan ST
◦ Ekokardiogram : dilatasi dan disfungsi ventrikel
kiri
◦ Radionuklir : dilatasi dan disfungsi ventrikel kiri
(RVG)
◦ Kateterisasi :
 dilatasi dan disfungsi ventrikel kiri
 Elevasi tekanan ventrikel kiri dankanan
 Curah jantung menurun
Patogenesis & patofisiologi
kardiomiopati dilatasi
 Terapi : serupa dengan terapi gagal
jantung kongestif yaitu : pemberian
digitalis, preparat beta blockers, ACE
inhibitor, ARB, diuretik, vasodilator atau
transplantasi jantung. Antikoagulasi
dilakukan untuk mencegah emboli.
 Prognosis : secara umum dubia et malam
 Definisi : hipertrofi ventrikel tanpa
penyakit jantung atau sistemik lain yang
dapat menyebabkan hipertrofi ventrikel ini
 Epidemiologi :
◦ Insiden tertinggi pada usia remaja, dekade 4
dan dekade 6
◦ Terutama laki-laki pada usia muda
◦ Dan perempuan usia tua

Kardiomiopati Hipertrofi
Diagnosis :
 Pemeriksaan fisik :
◦ Biasanya fisik baik
◦ Berumur muda
◦ Denyut jantung teratur
◦ Bising sistolik dapat berubah-ubah, bisa hilang
atau mengurang bila penderita mengubah
posisi berdiri lalu jongkok atau dengan
melakukan olahraga
◦ Pembesaran jantung ringan
◦ S4 terdengar
 Pemeriksaan penunjang :
◦ Rontgen : Pembesaran jantung ringan
◦ EKG : hipertrofi ventrikel kiri, kelainan segemn
ST dan gelombang T, gelombang Q yang
abnormal dan artimia atrial, dan ventrikular.
◦ Ekokardiogram : penebalan dinding ventrikel
kiri , sistolik normal
◦ Radionuklir : fungsi sistolik normal (RVG)
◦ Kateterisasi : fungsi sistemik normal,
peningkatan tekanan pengisian kanan dan kiri
Patofisiologi Kardiomipati
Hipertrofik
 Terapi : tujuan terapi adalah untuk
mempertahankan pengisian ventrikel agar
tidak terjadi obstruksi. Beta blocker dan
antagonis Ca untuk mempelambat frekuensi
jantung (HR) dan meningkatkan waktu
pengisian diastolik diasamping untuk
menurunkan konsumsi oksigen pada
miokardium. Alat defibrilator karioverter di
implantasikan pada pasien risiko tinggi untuk
mencegah kematian jantung mendadak.
 Prognosis : angka mortalitas hanya 1%
per tahun, penyakit cukup jinak.
 Definisi : merupakan jenis kardiomiopati
yang paling jarang ditemukan, jenis ini
disebabkan oleh penyakit yang
menginfiltrasi miokardium sehingga
menghalangi pengisian diastolik jantung.

Kardiomiopati Restriktif
Diagnosis :
 Pemeriksaan fisik :
◦ Lemah
◦ Sesak nafas
◦ Tanda-tanda gagal jantung sebelah kanan
 Pemeriksaan penunjang :
◦ Rontgen : pembesaran jantung ringan sampai
sedang
◦ EKG : kelainan St, hipertrofi ventrikel kiri, Q
abnormal
◦ Ekokardiogram : Hipertrofi septum asimetris (ASH),
gerakan katup mitrak ke muka saat diastolik
◦ Radionuklir : fungsi sistolik kuat, ASH
◦ Kateterisasi : fungsi sistolik, obstruksi aliran
ventrikel kiri, elevasi tekanan ventrikel kanan dan
kiri.
 Terapi : Transplantasi jantung merupakan
pilihan.
 IPD UI
 Buku ajar kardiologi
 Sinopsis organ sistem kardiovaskular
 Bahan ajar dep.kardiologi dan kedokteran
vaskular FK UI

Referensi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai