RPS
• Pasien dikatakan sudah mengalami keluhan ini sejak usia 7 tahun
• Diawali ketika pasien berusia 7 tahun mengalami kejang demam dengan durasi 15 menit
• Rawat inap selama 8 hari
• Ketika sadar pasien mulai tidak nyambung ketika diajak berbicara. Sebelum kejang pasien lancar
berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman-temannya
• Kondisi terus mengalami penurunan setelah pulang
• Mulai marah ketika keinginan tidak terpenuhi
• Tidak mau menggunakan celana
• Terjadi serangan kerjang tanpa disertai demam 3 tahun kemudian, namun tidak dibawa ke fasilitas
kesehatan
• Pasien sudah diikat kakinya sejak 9 tahun yang lalu, dengan alasan pasien sering kabur
• Ikatan pada kaki hanya dilepaskan ketika pasien akan tidur
Pada saat ini, pasien hanya duduk diteras rumahnya dengan panjang tali yang mengikat kakinya
kurang lebih 1.5 meter. Pasien tidak dapat makan sendiri dan harus disuapi. Pasien juga tidak
dapat mandi sendiri. Pasien ketika ingin BAB dan BAK akan memberitahu orang tuanya dengan
berteriak dan melambaikan tangannya. Pasien juga terkadang sering menangkap kucing,ayam
atau bebek yang lewat didepannya kemudian dilempar
RPD
• Riwayat kejang demam disertai keluar busa dari mulut pada saat usia 7 tahun. Kemudian
kambuh kembali pada saat usia pasien 10 tahun
• Riwayat merokok, konsumsi alkohol atau penggunaan NAPZA disangkal
GENOGRAM
Situasi Sosial Sekarang
• Pasien tinggal dalam 1 rumah dengan kedua orang tua dan kakaknya
• Pasien tidur dikamar bersama kedua orang tuanya
• Kamar pasien terdiri dari 1 buah kasur dan lantai dari semen dengan pencahayaan yang
redup
• Untuk BAB dan BAK pasien selalu dikamar mandi.
• Rumah tempat tinggal pasien terdiri dari 2 ruang kamar dan 1 kamar mandi
• Dinding rumah disusun dari tembok dan beratap genteng
• Secara umum, penampilan rumah pasien cukup layak, namun nampak tidak rapi dan tidak
bersih
• Tempat tinggal pasien berada di daerah perbuktian dengan lingkungan yang tidak terlalu
padat penduduk
• Rumah tetangga pasien berjarang kurang lebih 5 meter dari rumah pasien.
Denah rumah
PEMERIKSAAN FISIK
DAN STATUS MENTAL
Pemeriksaan fisik
Status General:
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : Kompos mentis
• Tanda Vital :
• Tekanan darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 84 x/menit, reguler
• Respirasi : 18x/menit
• Suhu : 36,60 C
• Kepala/Leher : anemis (-), ikterik (-), pembesaran KGB (-)
• Thoraks : ukuran dan bentuk dada normal, gerak simetris, ictus cordis tidak terlihat. Suara nafas
vesikuler (+), rhonki (-), wheezing (-). S1S2 tunggal regular, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen : distensi (-), BU (+), nyeri tekan (-), organomegali (-)
• Ekstremitas : hangat (+), edema (-)
Status Mental
Penampilan
• Laki – laki, tampak sesuai usia, perawatan diri kurang baik ditunjukkan dengan pasien yang tidak memakai
celana dan nampak tidak bersih
Kesadaran
• Kompos Mentis
Pembicaraan
• Pasien tidak berbicara sama sekali
Fungsi Kognitif
• Taraf pendidikan, pengetahuan dan kecerdasan : Pasien tidak bersekolah
• Orientasi:
• Orang : Tidak dapat dievaluasi
• Tempat : Tidak dapat dievaluasi
• Waktu : Tidak dapat dievaluasi
• Daya konsentrasi : Tidak dapat dievaluasi
• Daya ingat : Tidak dapat dievaluasi
• Pikiran abstrak : Tidak dapat dievaluasi
• Fungsi visuospasial : Tidak dapat dievaluasi
• Kemampuan membaca dan menulis : Tidak dapat dievaluasi
• Kemampuan berhitung : Tidak dapat dievaluasi
Gangguan persepsi
• Tidak dapat dievaluasi
Pikiran
• Bentuk pikir : Tidak dapat dievaluasi
• Arus pikir : Tidak dapat dievaluasi
• Isi pikir : Tidak dapat dievaluasi
Intelegensi dan kemampuan toleransi
• Tidak dapat dievaluasi