Status Epileptikus
OLEH :
Vania Shabrina Laksmi
H1A014077
PEMBIMBING :
dr. Ilsa Hunaifi, Sp. S
1
BAB II
LAPORAN KASUS
2.2 Anamnesis
2.2.1 Keluhan utama
Kejang
2.2.2 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Provinsi NTB rujukan RSUD Praya dengan
keluhan kejang. Kejang dikatakan terjadi sebanyak 3x. Kejang pertama
terjadi pada pukul 02.00 (12/8/19) dengan durasi kejang sekitar 1 menit,
pada saat kejang, tangan kanan menekuk ke atas, mata mendelik ke atas,
mulut berbusa, dan setelah kejang pasien tidak sadarkan diri. Kejang
kedua terjadi saat perjalanan ke Puskesmas Pringgarata dengan pola yang
sama dan terjadi selama sekitar 1 menit, pasien tidak sadar diantara kejang
pertama dan kedua. Kejang yang ketiga terjadi saat diberikan penanganan
di puskesmas dan langsung dirujuk ke RSUD Praya dan dari sana dirujuk
ke RSUD Provinsi NTB. Saat tiba di IGD, pasien sadarkan diri, gelisah,
bicara melantur, dan tidak ingat orang di sekitarnya. Keluhan kejang baru
pertama kali dirasakan oleh pasien, sebelumnya pasien mengatakan hanya
2
mengeluhkan nyeri kepala yang dirasakan muncul satu tahun yang lalu
namun hilang timbul. Keluhan lain seperti mual-muntah, demam, batuk,
pilek disangkal.
3
2.3.2 Status Lokalis
Kepala :
- Ekspresi wajah : normal
- Bentuk dan ukuran : bulat dan normal
- Rambut : sebaran rambut rata, kebotakan (-)
- Edema wajah (-)
Mata :
- Bentuk : normal, simetris
- Alis : normal
- Bola mata: exophtalmus (-/-), anophtalmus (-/-), nystagmus (-/-),
strabismus (-/-)
- Palpebra: hematoma (-/-), ptosis (-/-)
- Konjungtiva : anemis (-/-), hiperemia (-/-)
- Sklera : ikterus (-/-), perdarahan (-), hiperemia (-/-), pterigium (-/-)
- Pupil : bulat, isokor, refleks cahaya (+/+)
- Kornea : normal
- Lensa: keruh (-/-)
Telinga :
- Bentuk : normal, simetris kiri dan kanan
- Liang telinga (MAE) : normal, sekret (-/-), serumen (-/-)
- Nyeri tekantragus : (-/-)
Hidung :
- Bentuk: simetris, deviasi septum (-)
- Napas cuping hidung (-)
- Perdarahan (-/-), sekret (-/-)
Mulut :
- Bentuk : simetris
- Bibir : sianosis (-), edema (-), stomatitis angularis (-), pursed lips
breathing (-)
- Gusi : hiperemia (-), edema (-), perdarahan (-), benjolan (-)
4
- Gigi : karang gigi (-), caries (-)
- Mukosa :pucat (-), lesi (-), kotor (-)
- Lidah : glositis (-), atropi (-), lidah berselaput (-), kemerahan di
pinggir (-), tremor (-), lidah kotor (-), pseudomembran (-)
- Faring : hiperemia (-)
Leher :
- Pembesaran KGB: (-)
- Trakea : posisi di tengah
- JVP : 5 + 2 (normal)
- Otot SCM : aktif (-), hipertrofi (-)
- Pembesaran tiroid : (-)
Thoraks
Inspeksi :
- Bentuk dan ukuran dada normal simetris, barrel chest (-).
- Pergerakan dinding dada simetris
- Permukaan dinding dada: scar (-), massa (-), spider naevi (-),
ictus cordis tidak tampak.
- Penggunaan otot bantu napas: otot sternokledomastoideus tidak
aktif, hipertrofi otot stenokleidomastoideus (-), otot bantu
abdomen tidak aktif, hipertrofi otot bantu abdomen (-).
- Tulang iga & sela iga: pelebaran ICS (-), penyempitan ICS (-).
- Fossa supraklavikula dan infraklavikula cembung simetris,
fossa jugularis: deviasi trakea (-).
- Tipe pernapasan torakoabdominal dengan frekuensi napas
20x/menit.
Palpasi :
- Posisi mediastinum: deviasi trakea (-), ictus cordis teraba di
ICS V linea midclavicularis sinistra, thrill (-)
- Nyeri tekan (-), benjolan (-), krepitasi (-), suhu normal.
- Pergerakan dinding dada simetris
5
Perkusi :
- Densitas
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
- Rhonki basah:
- -
- -
- -
- Wheezing :
- -
- -
- -
Abdomen
Inspeksi :
1. Distensi (-)
2. Umbilikus masuk merata
6
3. Permukaan kulit: ikterik (-),bercak luka yang mengering (-),
scar (-), massa(-), vena kolateral (-), caput medusa (-).
Auskultasi :
1. Bising usus (+) normal
2. Metalic sound (-)
3. Bising aorta (-)
Perkusi :
1. Timpani (+) pada seluruh lapang abdomen
2. Nyeri ketok (-)
3. Shifting dullness (-)
Palpasi :
1. Nyeri tekan (-)
2. Massa (-)
3. Hepatomegali (-)
4. Splenomegali (-)
5. Defans muscular (-)
Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Akral hangat : +/+
Pucat : -/-
Deformitas : -/-
Edema : -/-
Sianosis : -/-
Petekie : -/-
Bercak luka : -/-
Clubbing finger : -/-
CRT : < 2 detik
Ekstremitas Bawah
Akral hangat : +/+
7
Pucat : -/-
Deformitas : -/-
Edema : -/-
Sianosis : -/-
Petekie : -/-
Luka : -/-
Clubbing finger : -/-
CRT : < 2 detik
8
N II (Optikus)
Tajam penglihatan >2/60 >2/60
Lapangan pandang sama dengan pemeriksa sama dengan pemeriksa
Melihat warna Tde Tde
Funduskopi Tde Tde
N III (Okulomotorius),IV (Trochlearis), dan VI(Abducens)
Celah kelopak mata
Ptosis - -
Exophthalmus - -
Posisi bola mata Orthotropia
Pupil 3mm/3mm, isokor
Bentuk Bulat
Refleks cahaya langsung + +
Refleks cahaya tidak + +
langsung
Gerakan bola mata
Paresis - -
Nistagmus - -
N V (Trigeminus)
Motorik
Membuka mulut Dbn Dbn
Menggerakkan rahang Dbn Dbn
Menggigit Dbn Dbn
Mengunyah Dbn Dbn
-Sensorik
N. V1
*Reflex kornea + +
*Sensibilitas + +
N. V2
*Reflex Masseter + +
9
*Sensibilitas + +
N. V3
*Sensibilitas + +
N VII (Fasialis)
Raut wajah Normal Normal
Sekresi air mata Dbn Dbn
Fisura palpebral Dbn Dbn
Menggerakkan dahi Dbn Dbn
Menutup mata Dbn Dbn
Mencibir/bersiul Dbn Dbn
Memperlihatkan gigi Dbn Dbn
Sensasi lidah 2/3 depan Tde Tde
Hiperakusis - -
N VIII (Vestibularis)
Pendengaran
Rinne test Tde Tde
Weber test Tde Tde
Swabach test Tde Tde
N IX (Glossofaringeus), N X (Vagus)
Posisi arkus faring Dbn
Uvula Dbn
Refleks menelan/ muntah Dbn
Artikulasi Dbn
Suara Dbn
Pengecapan 1/3 posterior Tde Tde
N XI (Asesorius)
Menoleh ke kanan Dbn
Menoleh ke kiri Dbn
Mengangkat bahu kanan Dbn
Mengangkat bahu kiri Dbn
10
N XII (Hipoglosus)
Deviasi Lidah -
Tremor -
Fasikulasi -
Atrofi -
7. Sistem Refleks
a. Refleks fisiologis
Biceps : +2/+2
Triceps : +2/+2
Patella : +2/+2
Achilles : +2/+2
11
b. Refleks Patologis
Hoffman : -/-
Trommer : -/-
Babinsky : -/-
Chadock : -/-
Gordon : -/-
Schaefer : -/-
Oppenheim : -/-
8. Serebelum
Gangguan Koordinasi
o Tes telunjuk hidung : dismetria (-)
o Tes pronasi-supinasi : disdiadokokinesis (-)
o Tes tumit : dismetria (-)
Gangguan keseimbangan
o Tes Romberg : tidak dievaluasi
9. Kolumna vertebralis
Inspeksi : normal, massa (-), jejas (-)
Pergerakan : normal
Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-)
Perkusi : nyeri ketok (-)
10. Fungsi otonom
Miksi : baik
Defekasi : baik
Sekresi keringat : baik
2.4 Assesment
Diagnosis Neurologis:
Diagnosis klinis : fokal impair aware motor seizure
Diagnosis topis : korteks serebri lobus frontal sinistra
Diagnosis etiologis : status epileptikus konvulsif et causa
12
Diagnosis sekunder : SIRS
2.5 Planning
Diagnostik
Lab : DL, fungsi ginjal, fungsi hati, Elektrolit, GDS
CT Scan Kepala tanpa kontras
Terapi
a. Nonmedikamentosa
Istirahat
b. Medikamentosa
Citicolin 500 mg/8 jam
Ceftriaxon 1 gr/ hari
Omeprazol 1 ampul/hari
Phenitoin 1 ampul/8 jam
Furamin 1 ampul/hari
Infus RL
Paracetamol 3x500 mg per oral
Monitoring
Keluhan
Tanda vital
Status neurologis
13
MCV 85.7 fL 80.0-100.0
MCH 27.1 pg 26.0-34.0
MCHC 31.7 g/dL 32.0-36.0
Hitung Jenis
Basofil 0.1% 0.0-1.0
Eosinofil 0.1% 1.0-26.0
Neutrofil 82.5 % 50.0-70.0
Limfosit 8.9% 20.0-40.0
Monosit 8.4% 2.0-8.0
Fungsi Ginjal
Ureum 39 mg/dL 10-50
Kreatinin 1.7 mg/dL 0.9-1.3
Diabetes
GDS 96 mg/dL <160.00
Elektrolit
Natrium (Na) 140 mmol/L 135-144
Kalium (K) 4.4 mmol/L 3.6-5.2
Klorida (Cl) 106 mmol/L 97-106
Fungsi Hati
SGOT 176 U/l 0-40
SGPT 54 U/l 0-41
Albumin 4.4 mg/dL 3.5 – 5.2
Bilirubin total 0.7 mg/dL <1.00
Bilirubin direk 0.29 mg/dL <0.20
14
EKG : 12/08/2019
Hasil :
Hipodense lesion pada thalamus dextra, dd:
Massa, subacute infarction, non pressure hydrocephalus (NPH)
Tidak tampak midline shift
System ventrikel tidak melebar/ menyempit
Kedua orbita dalam batas normal
Sinus paranasalis dan air cell mastoid dalam batas normal
Tulang- tulang dan jaringan lunak ekstrakranial dalam batas normal
15
2.6 Resume
Pasien laki-laki, 43 tahun, datang ke IGD RSUP NTB dengan keluhan kejang.
Kejang sebanyak 3 kali, durasi tiap kejang sekitar 1 menit, dan setelah kejang
tidak sadarkan diri. Saat kejang, tangan fleksi, mata mendelik ke atas, mulut
berbusa. Keluhan kejang baru pertama kali dirasakan. Keluhan nyeri kepala,
mual muntah, dan demam disangkal. Sebelumnya pernah merasa nyeri kepala
satu tahun yang lalu hilang timbul. Riwayat keluarga disangkal. Pasien
perokok aktif. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg,
frekuensi nadi 96x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 37,9ºC.
pemeriksaan fisik neurologis tidak didapatkan adanya gangguan. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan leukositosis, peningkatan SGOT, SGPT, dan
bilirubin direk pada darah. Pemeriksaan CT-scan kepala menunjukkan ada lesi
hipodens pada thalamus dextra.
2.8 Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
16
BAB III
PEMBAHASAN
17
BAB IV
PENUTUP
18
DAFTAR PUSTAKA
19