Anda di halaman 1dari 55

CONTOH SOAL-SOAL

RANAH KOGNITIF
Studi international tentang
kecenderungan atau perkembangan
matematika dan sains pada suatu negara

Programme Trends International


Internationale for Mathematics and
Student Assesment ( Science Study (TIMSS)
PISA )
Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)
International Association for the Evaluation of Education
Achievement (IEA)
PISA dan TIMSS
PISA TIMSS
Kepanjangan The Programme for International Trends International Mathematics
Student Assement and Science Study

Organisasi Organisation for Economic International Association for the


Pengembang Cooperation and Development Evaluation of Education
(OECD) Achievement (IEA)
Berkedudukan Perancis Belanda
Pengukuran 1. literasi membaca 1. dimensi konten dan
2. literasi matematika 2. dimensi kognitif.
3. literasi sains
Tujuan Menilai kemahiran yang tepat dalam Mengetahui peningkatan
membaca, matematika dan ilmu pembelajaran matematika dan sains.
pengetahuan

Pengukuran Tiap 3 tahun. Mulai tahun 2000 4 tahun sekali, dilakukan mulai
tahun 1995
PISA TAHUN 2015-
2016, bahwa
SINGAPORE
berada pada
peringat 1,
INDONESIA berada
pada ZONA MERAH
dengan Urutan
Nomor 62 dari 70
Negara

Source: Organization for Economic


Cooperation and Development
(OECD),
2015-2016
Tahun 2012
Tahun 2012
Tahun 2012
LEVEL dalam PISA

PISA membagi capaian kemampuan literasi


siswa dalam enam tingkatan kecakapan,
mulai level 1 (terendah) sampai level 6
(tertinggi) untuk matematika dan sains.
Level-level tersebut menggambarkan tingkat
penalaran dalam menyelesaikan masalah.
LEVEL Aktivitas Yang dilakukan Siswa
Level 6 Siswa dapat melakukan konseptualisasi, generalisasi dan menggunakan informasi
( ≥669,3) berdasarkan pada investegasi dan modeling pada situasi permasalahan yang kompleks

Level 5 Siswa dapat mengembangkan dan bekerja dengan model pada situasi yang komplek,
mengidentifikasi kendala dan menjelaskan dengan tepat dugaan-dugaan.
(≥607,0)
Level 4 Siswa dapat bekerja secara efektif dengan model yang tersirat dalam situasi yang konkret
tetapi komplek yang terdapat hambatan-hambatan atau membuat asumsi-asumsi
( ≥544,7)
Level 3 Siswa dapat melaksanakan prosedur dengan baik, termasuk prosedur yang memerlukan
keputusan secara berurutan.Siswa dapat memilih dan menerapkan strategi memecahkan
( ≥482,7) masalah yang sederhana.
Level 2 Siswa dapat menginterpretasikan dan mengenali situasi dalam
(≥420,1) konteks yang memerlukan penarikan kesimpulan
secara langsung
Level 1 Siswa dapat menjawab pertanyaan yang konteknya umum
(≥357,8) dimana informasi yang relevan telah tersedia dan
pertanyaan telah diberikan dengan jelas.
How Tall Is The Table?
Metode 1 : Rumus Aljabar
Metode 2 : Visual
KKO

18
Level Pengetahuan (C1)
Mengetahui ......
Misalnya: istilah, fakta, aturan, urutan, metoda

20
21 Contoh Soal 1 (C1)
22 Contoh Soal 1 (C1)
23 Contoh Soal 1 (C1)
24 Contoh Soal 2 (C1)
25 Contoh Soal 2 (C1)
Level Memahami (C2)
Memahami...
misalnya: konsep, kaidah, prinsip, kaitan antara, fakta, isi pokok.

26
27 Contoh Soal 3 (C2)
28 Contoh Soal 3 (C2)
29 Contoh Soal 4 (C2)
30 Contoh Soal 4 (C2)
31 Contoh Soal 4 (C2)
Level Menerapkan (C3)
Memecahkan masalah, Menggunakan…
misalnya: metoda, prosedur, konsep, kaidah, prinsip.

32
33 Contoh Soal 5 (C3)
Contoh Soal 5 (C3)
34
35 Contoh Soal 5 (C3)
36 Contoh Soal 6 (C3)
37 Contoh Soal 6 (C3)
38 Contoh Soal 6 (C3)
Level Menganalisis (C4)
Mengenali kesalahan, Menganalisis…
misalnya: fakta-fakta, struktur, bagian, hubungan.

39
40 Contoh Soal 7 (C4)
41 Contoh Soal 7 (C4)
42 Contoh Soal 8 (C4)
43 Contoh Soal 8 (C4)
Level Mengevaluasi (C5)
Menghasilkan…,Menyusun ....
misalnya: klasifikasi, karangan, teori, laporan, rencana, skema, program, proposal

44
Ada sejumlah kartu yang terdiri dari angka :
5 25 9 3 17 10 11 31 15
Perhatikan sembilan kartu di samping. Yani mengambil empat kartu bilangan
bernilai 31, 5, 9 dan 10. Berapakah total nilai kartu-kartu bilangan tersebut?
Bagaimana jika Yani mengambil empat kartu dengan total nilai 55? Kartu bilangan
mana sajakah yang diambilnya?

45
Yani mengambil empat kartu bilangan bernilai 31, 5, 9 dan
10. Berapakah total nilai kartu-kartu bilangan tersebut?
Dengan proses penjumlahan sederhana diperoleh jawaban
55. Sekarang ajukan pertanyaan: Bagaimana jika…?
Bagaimana Jika…?
1. Bagaimana jika Yani mengambil empat kartu dengan total
nilai 55? Kartu bilangan manakah yang diambilnya?
Banyak jawaban terhadap pertanyaan ini. Artinya,
terdapat banyak jawaban benar. Soal terakhir ini lebih
memerlukan analisa, bukan sekedar latihan penjumlahan.

46
Bagaimana jika …?
2. Bagaimana jika kartu bilangan 10 dibuang? Jika Yani mengambil
empat kartu dengan total nilai 55, Kartu-kartu manakah yang
diambilnya?
Soal ini membuat siswa menganalisa lebih jauh. Setelah mencoba
beberapa kombinasi siswa akan menyadari bahwa jumlah tersebut
tidak mungkin diperoleh. Mengapa? Apa penjelasan
matematisnya? Jumlah dua bilangan genap selalu akan genap,
sehingga tidak mungkin diperoleh 55.
Dengan mengajukan pertanyaan Bagaimana jika …? Masalah rutin
dapat diubah menjadi suatu kegiatan yang menarik untuk
member kesempatan untuk menggunakan berfikir kritisnya.

47
Level Menciptakan (C6)
Menilai berdasarkan norma internal ....
misalnya: hasil karya, mutu karangan, dll.

48
Soal 1: Sebuah perusahaan furnitur akan
membuat dua jenis bangku berkaki- tiga dan
berkaki-empat. Kedua jenis bangku ini
menggunakan jenis kaki yang sama. Pada
suatu kesempatan perusahaan ini mendapat
pesanan 340 kaki untuk 100 buah bangku.
Berapakah masing-masing jenis bangku yang
akan diproduksi?

49
Jawaban 1
Misal x = banyak bangku berkaki-tiga
y = banyak bangku berkaki-empat
x+y = 100
3x + 4y = 340
Dengan berbagai cara akan diperoleh 60
bangku berkaki-tiga dan 40 bangku berkaki-
empat.
Selanjutnya ajukan pertanyaan kemungkinan
cara lain untuk mendapatkan jawaban yang
sama.
50
Kondisi berubah
Berpengaruh pada jawaban
Siswa menganalisa apa yang terjadi
Memaksa critical thinking
CONTOH
Di suatu
Setelah
kota
penyelesaian,
terdapat siswa
dua system
diminta tarif taksi,
tarif lama
membuat
dankeputusan.
tarif baru. Biaya tariff lama
adalah Dasar
Rp keputusan:
4000 + Rp250/km,
gagasan atausedangkan
pengalaman tariff
baru adalah
pribadi Rp5000 + Rp200/km.
Siswa menjelaskan dasar keputusan
ApabilaMerangsang creative thinking
anda memerlukan dan berlatih
taksi, taksi
manakahcommunication
yang akanskillsdipilih? Mengapa?
CONTOH

52
Evaluasi :
Jika seorang penumpang ingin menggunakan taxi dengan
menempuh perjalan sejauh 20 km, maka:
1. Jika menggunakan taxi tarif lama, besarnya ongkos yang harus
Dibayar adalah :
a. Saat membuka pintu = Rp. 4000
b. Biaya per km = (Rp. 2500 /km x 20 km) = Rp. 50.000
Sehingga harus membayar Rp. 4000 + Rp 50.000. = Rp. 54.000

2. Jika taxi menggunakan tarif baru, maka yang harus dibayar:


a. Saat membuka pintu = Rp. 5000
b. Biaya per km = (Rp. 2000 /km x 20 km) = Rp. 40.000
Sehingga harus membayar Rp. 5000 + Rp 40.000. = Rp. 44.000

53
Pembahasan;
Jika mengamati gambaran sekilas dari soal, maka siswa yang memiliki tingkat
pemahaman berpikir di tingkat di level Memahami (C2), maka akan terjebak dengan
Angka membuka pintu dengan nilai besar (Rp. 5000), sehingga akan memilih taxi
dengan tarif lama karena terkesan lebih murah (Rp. 4000).
Tetapi bagi siswa yang terampil menggunakan critical thinking akan menggunakan
Logika pikir dengan keterampilan berfikir kritis (critical thinking) dengan cara
Menghitung menerapkan dasar pengetahuan yang diajarkan sebelumnya.

Pada penyelesaian soal ini, siswa dituntut untuk mengembangkan keterampilan


berfikir critical thinking, karena mereka harus kreatif untuk mengevaluasi soal.

54
Sekian
terimakasih

55

Anda mungkin juga menyukai