Anda di halaman 1dari 40

KEBIJAKAN NASIONAL DAN STRATEGI

KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR ,


BAYI DAN ANAK BALITA

Dr. Eni Gustina, MPH


Direktur Kesehatan Keluarga

Pertemuan DTPS Provinsi Lampung, 2 November 2016

1
1. PENDAHULUAN

2
TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi
bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis. (Pasal 2 UU 36/2009)

Pasal 46 : Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang Pasal 47 : Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk
setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan
kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh,
upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan dan berkesinambungan.
masyarakat

SUMBERDAYA KESEHATAN 3
VISI DAN MISI PRESIDEN
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR

TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik; Berkepribadian dlm budaya
UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia

PROGRAM INDONESIA KERJA


PROGRAM INDONESIA PINTAR PROGRAM INDONESIA SEHAT PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA

RENSTRA
2015-2019
PARADIGMA SEHAT PENGUATAN YANKES JKN

D
T
PENDKATAN KELUARGA
P
SEHAT
K 4
2. ANALISIS SITUASI

5
ANGKA KEMATIAN IBU
Hasil SP2000-2010, SDKI 1994-2012, SUPAS 2015,
Target MDG’s 2015 dan Target RPJMN 2019
Adjusted
(MMR)

450
390
400 360 359
334 346
350 305
307 306
300 259
250 228 230

200
150
102
100
50
0
1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020
(Tahun)
SP SDKI SUPAS2015 Target MDG's Target RPJMN
ANGKA KEMATIAN BALITA, BAYI DAN NEONATAL
1991 -2015

120
33%
97
100 37%
81 Angka Kematian Neonatal
80 68 43%
48%
Angka Kematian Bayi
57 58 Angka Kematian Balita
60
46 46 44 40
40 32 35 34 32 32
30 26
20 19 19 23
26,29
20 14
22,23

0
1991 1995 1999 2003 2007 2012 2014 2015

SUPAS 2015:
AKBA 26,29/1000 KH

AKB 22,23/1000 KH
PENYEBAB KEMATIAN IBU DAN BAYI (2015)

Sumber : Data rutin direktorat Bina kesehatan Ibu dan Anak , 2015
GRAFIK PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL
TAHUN 2015
3. KEBIJAKAN

10
ARAH KEBIJAKAN
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang bermutu bagi setiap orang pada
setiap tahapan kehidupan dengan pendekatan satu kesatuan pelayanan (continuum
of care) :
• melalui intervensi komprehensif (six building block),
• integratif promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif;
• paripurna,
• berjenjang mulai dari masyarakat, fasyankes tingkat pertama dan rujukan
• fokus pada kelompok sasaran sesuai kelompok umur (life cycle), daerah populasi
tinggi, DTPK, jumlah kasus kematian ibu, bayi tertinggi, gizi buruk dan stunting
• kemitraan antar pelaku sesuai strata kewenangan (provinsi, kabupaten/kota,
swasta)

11
PETA STRATEGI KEMENKES 2015 - 2019

12
NORMA PEMBANGUNAN STANDAR PELAYANAN
KABINET KERJA MINIMAL
ARAH NORMA STANDART
TIGA DIMENSI

PROGRAM GENERIK & TEKNIS KEMENTERIAN


KEBIJAKAN &
STRATEGI PEMBANGUNAN PROSEDUR DAN KRITERIA
NASIONAL
(RPJMN 2015- PROGRAM INDONESIA ADVOKASI DAN
2019) SEHAT DUKUNGAN PEMBIAYAAN

ARAH BAYI -
IBU HAMIL INTERVENSI INSTITUSI KELEMBAGAAN
KEBIJAKAN BALITA
KEMENKES: KESEHATAN
•Penguatan
primary 1. RUMAH SAKIT (Pusat/Daerah/Swasta)
health care
CONTINUUM 2. DINAS KESEHATAN (Prov/Kab/Kota)
(UKP dan of CARE 3. BALAI KESEHATAN
UKM) INTERVENSI 4. PUSKESMAS
ANAK USIA
•Continum of LANSIA BERBASIS SEKOLAH
care thru life HEALTH RISK
cycle
•Intervensi
berbasis
health risk OPERASIONALISASI
UPAYA KESEHATAN TERMASUK PERBAIKAN
PASANGAN
USIA REMAJA
GIZI
SUBUR 13
PENYELARASAN RPJMN DAN RPJMD BIDANG KESEHATAN

MAKRO SUBSTANSIAL MANAJERIAL TEKNIS OPERASIONAL

KERJASAMA KOLABORATIF PENGUATAN


KONSOLIDASI PERENC
KOMPETENSI - INTEGRITAS
PENGUATAN
PERAN PUSKESMAS PEMANTAUAN PENGUATAN
PENDAMPINGAN MANAJEMEN PROGRAM
PP 61 TAHUN 2014 – KESPRO
PP 103 /2014 - yankestrad PENGUATAN
ADVOKASI PEMBIAYAAN
• Permenkes 25/2014 – Upaya PERAN PROVINSI
Kesehatan Anak
• Permenkes 97/2014 – FOKUS PADA
• Upaya Kes Ibu AKI – AKB – Gizi Buruk – ASI Eksklusif – KB
• Permenkes 23/2014-Upaya
Permenkes 75/2014 ANUNG utk RAKORNIS GIKIA 2015 14
Perbaikan Gizi PROVINSI BESAR – KAB/KOTA DG KASUS TINGGI/Capaian
PUSKESMAS rendah
PENDEKATAN INTERVENSI PROGRAM
Meningkatkan AKSES PELAYANAN KESEHATAN YANG BERMUTU bagi setiap orang pada
SETIAP TAHAPAN KEHIDUPAN dengan pendekatan SATU KESATUAN PELAYANAN
(continuum of care) melalui intervensi komprehensif (promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif) secara paripurna

FOKUS FOKUS FOKUS

KELOMPOK DAERAH PENDEKATAN


1. IBU HAMIL 1. POPULASI TINGGI 1. KOMPREHENSIF (SIX
2. BAYI BUILDING BLOCK)
2. TERPENCIL 2. INTERGRATIF PROMOTIF,
3. BALITA 3. PERBATASAN PREVENTIF, KURATIF &
4. ANAK USIA SEKOLAH 4. KEPULAUAN REHABILITATIF
5. REMAJA PUTRI 3. KEMITRAAN antar pelaku
6. PEKERJA WANITA DESA/KELURAHAN sesuai STRATA KEWENANGAN
7. PUS KABUPATEN/KOTA
8. LANSIA PROVINSI
ANUNG utk RAKORNIS GIKIA 2015 15
UUD 1945
Konvensi Hak-hak Anak (KHA) (Ratifikasi,berlaku dgn
UU No. 36 Tahun 2009 Kepres No.36 thn 1990)
UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan UUNo.23 tahun
Tentang Kesehatan 2002 tentang Perlindungan Anak, UU No. 21 tahun 2007
Pasal 1 tentang perdagangan dan ekploitasi.
Konvensi HAK Anak :
Ps 71 – 77 : Kesehatan Reproduksi
1. Child survival
Ps 79 : Kesehatan Sekolah 2. Child Development
Ps 126 – 140: Kesehatan Ibu, Bayi, Anak, Remaja 3. Child protection
Lanjut Usia, dan Penyandang Cacat 4. Child paticipation

Pmk 51 Pmk 68 Th Pmk 70 th Pmk 97 Th 2014 Pmk 25 Pmk 78 Pmk 53 Pmk 66 Pmk 25
Th 2013 2013 2013 Tentang Pelayanan Th 2014 Th 2014 th 2014 Th 2014 Th 2015 Tentang
Tentang Kewajiban Tentang Kesehatan Masa tentang Tentang Tentang Tentang Penyelenggaraan
Pedoman Pemberi Penyelengg Sebelum Hamil, Masa Upaya Skrining Pelayanan Pemantauan Pemeriksaan
Pencegahan Layanan
araan Hamil, Persalinan, kesehata Hipotiroid Kesehatan Pertumbuhan, Laboratorium Untuk
, Penularan Kesehatan
HIV dari Ibu Untuk Manajemen Dan Masa Sesudah n anak Kongenital Neonatal Perkembanga Ibu Hamil, Bersalin,
ke Anak Memberikan Balita Sakit Melahirkan, Esensial n, dan Dan Nifas Di
Informasi Berbasis Penyelenggaraan Gangguan Fasilitas Pelayanan
Atas Adanya Masyarakat Pelayanan Tumbuh Kesehatan Dan
Dugaan Kontrasepsi, Serta Kembang Jaringan
Kekerasan
Pelayanan Kesehatan Anak Pelayanannya
Terhadap
Anak Seksual
3. SINERGITAS KEGIATAN DAN LANGKAH
OPERASIONAL

17
Mengutamakan Promotif - Preventif
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

GENERASI SEHAT,
PRODUKTIF

SEHAT (70%)

Promosi kesehatan dan


X Mengeluh Sakit (30%)
Selfcare (42%) Yankes (58%)

pemberdayaan masyarakat
Selfcare Sarana
rasional kesehatan

• Perilaku sehat : pola makan, dll  peningkatan kes dan pencegahan penyakit Kualitas
• Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyakat (Posyandu, Kelas ibu, dll) yankes

18
Sumber: Susenas 2010
INTERVENSI KEGIATAN
• Pemantauan Tumbuh
kembang (Posyandu-
•Revitalisasi UKS PAUD terintegrasi)
•Imunisasi Anak Sekolah •PMT Balita
•Buku Rapor Kesehatanku •MP ASI
•School Feeding
•PMT AS
Anak usia sekolah •MTBS
Remaja Balita
•MTBM
PENDEKATAN SIKLUS HIDUP
•PKPR •ASI Eksklusif
•Pendidikan •PMBA
Gizi Seimbang •Imunisasi dasar lengkap
•TTD untuk
Remaja Putri Dewasa muda Bayi (dan ibu
Bersalin dan bayi baru menyusui) •Rumah Tunggu Kelahiran
•Inisiasi Menyusui Dini
lahir
Hamil dan Janin •Pelayanan Nifas
•PMT Bumil KEK •KB Pasca Salin (MKJP),
• TTD untuk catin •TTD Bumil •Audit Maternal Perinatal
•GP2SP (Konseling Gizi dan Pemberian TTD •ANC terpadu •Supervisi Fasilitatif
pada pekerja perempuan) •Buku KIA •Pelayanan Neonatal Esensial
•Kespro catin •P4K 1000 HARI PERTAMA
•Kelas Ibu KEHIDUPAN
•Kemitraan Bidan Dukun

Pemberdayaan Masyarakat Peran NGO, OP, Pendidikan dll


Kebijakan berwawasan kes Peningkatan Pengetahuan  Perilaku sehat
 UKBM “Kemitraan”

STRATEGI PROMOSI
ANUNG KESEHATAN
utk RAKONTEK GIKIA 2015 19
SINERGITAS KEGIATAN UNGGULAN DALAM PENURUNAN
AKI DAN AKB 2015 – 2019
REVITALISASI UKS
Penguatan Kelembagaan TP UKS
Pemberian PMT AS REVITALISASI POS YANDU
Penggunaan Rapor Kesehatan Penguatan Kelembagaan POKJANAL
Penguatan SDM Puskesmas Transformasi Buku KIA – KMS
PENUNDAAN USIA PERKAWINAN PHBS, tatanan sekolah Penguatan Kader Pos Yandu
Penambahan Puskesmas PKPR PMT Balita
Pemberian TTD
Pendidikan Kespro di Sekolah
JAMINAN MUTU KN LENGKAP
KONSELING ASI EKSKLUSIF
PELAYANAN KB PASCA
KONSELING PRA NIKAH PERSALINAN
GP2SP – wanita perkerja Pemberian MP ASI
Pemberian Imunisasi dan TTD
Konseling KB Pra marital STBM, PKAM, YANKESLING
Konseling Gizi Seimbang PUSKESMAS, PENYEHATAN
SENTRA JAJANAN
MAKANAN, PENGELOLAAN
JAMINAN MUTU ANC TERPADU LIMBAH MEDIS FASYANKES,
KAMPANYE/ILM, PHBS DAN RUMAH TUNGGU KELAHIRAN PEMBINAAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERSALINAN DI FASKES KABUPATEN/KOTA SEHAT,
Konseling IMD & KB Pasca Persalinan 20
Penyediaan Buku KIA
SINERGITAS KEGIATAN UNGGULAN PROGRAM GIZI 2015 – 2019
PERBAIKAN GIZI PADA 1000 HPK
PEMBERIAN PMT – AS PMT Ibu Hamil KEK
Promosi Gizi Seimbang Pemberian TTD untuk Ibu Hamil
Pendidikan PHBS Promosi dan Konseling IMD
Promosi dan Konseling ASI
Eksklusif
PERBAIKAN GIZI
Pemantauan Pertumbuhan
REMAJA PUTERI
Pemberian Makanan Bayi dan Anak
dan CATIN
Tata Laksana Gizi Buruk
Penundaan Usia
Pemberian Vitamin A
Perkawinan
Pemberian Taburia
Pemberian TTD
Suplementasi
Kampanye Gizi
Seimbang
STBM,PKAM, YANKESLING
PUSKESMAS, PENYEHATAN
SENTRA JAJANAN
MAKANAN, PENGELOLAAN
LIMBAH MEDIS FASYANKES,
KAMPANYE/ILM, PHBS DAN PEMBINAAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA SEHAT,
21
KEGIATAN DUKUNGAN TEKNIS DAN MANAJEMEN LAINNYA

PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN MANAJEMEN


DINAS KESEHATAN DAN PUSKESMAS
ADVOKASI DAN PENGUATAN MEKANISME PEMBINAAN

PENGUATAN KERJSAMA ORGANISASI PROFESI DAN


WILAYAH SERTA SUPERVISI TERPADU

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT


PENGUATAN KERJASAMA LEMBAGA PENDIDIKAN NAKES DENGAN KEMKES DAN DINKES

22
HEALTH PROMOTION

COMMUNITY COMMUNITY
DEVELOPMENT REGULATORY PARTICIPATION
TEKNIK – METODE
FOLLOWER/PASSENGER

FOLLOWER/PASSENGER
ORGANI
POLICY SOCIAL SUPPORT ZATIONAL
LEADER /DRIVER

LEADER /DRIVER
HEALTH
ADVOKASI
EDUCATION

POLITIC EMPOWERMENT
SOCIAL
PENGGUNAAN MEDIA
ORGANIZATIONAL
ORGANIZATIONAL
DEVELOPMENT ECONOMIC
BEHAVIOR

HEALTH PROMOTION 23
24
ANUNG UNTUK KEGIATAN DAN ANGGARAN KESMAS
25
TAHUN 2016
KEWAJIBAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Salah satu Kewajiban Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah :


(pasal 67 UU No. 23 Tahun 2014)

“Melaksanakan Program Strategis Nasional”


Yang dimaksud dengan “Program Strategis Nasional” adalah program yang ditetapkan presiden
sebagai program yang memiliki sifat strategis secara nasional dalam upaya meningkatkan
pertumbuhan dan pemerataan pembangunan serta menjaga pertahanan dan keamanan dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan msyarakat

NAWA CITA PRESIDEN JOKO WIDODO


Poin nomor 5 (lima) :
“…..akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui.....layanan kesehatan
masyarakat......”
26
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43
TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG
KESEHATAN

• SPM Bidang Kesehatan merupakan acuan bagi Pemerintah Daerah


Kabupaten/Kota dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang
berhak diperoleh setiap warga secara minimal.
SANKSI KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

 Kepala daerah dan/atau wakil kepala Daerah yg tidak melaksanakan Program Strategis
Nasional dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis oleh Menteri untuk Gubernur
dan/atau wakil Gubernur serta oleh Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat untuk Bupati
dan/atau Wakil Bupati atau Walikota dan/atau Walikota
 Dalam hal teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-turut dan tetap tidak
dilaksanakan, Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah diberhentikan sementara selama
3 (tiga) bulan
 Dalam hal Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah telah selesai menjalani
pemberhentian sementara, tetap tidak melaksanakan program strategis nasional, yang
bersangkutan diberhentikan sebagai Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah

(Pasal 68 UU No. 23 Tahun 2014)


PENDEKATAN KELUARGA
AREA PRIORITAS PROGRAM KESEHATAN

 KESEHATAN IBU:
- MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI)
 KESEHATAN ANAK:
- MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB)
- MENURUNKAN PREVALENSI BALITA PENDEK (STUNTING)
 PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR:
- MEMPERTAHANKAN PREVALENSI HIV-AIDS <0,5
- MENURUNKAN PREVALENSI TUBERKULOSIS
- MENURUNKAN PREVALENSI MALARIA
 PENGENDALIAN PENYAKIT TDK MENULAR
- MENURUNKAN PREVALENSI HIPERTENSI
- MEMPERTAHANKAN PREVALENSI OBESITAS PADA 15,4
- MENURUNKAN PREVALENSI DIABETES
- MENURUNKAN PREVALENSI KANKER
- MENINGKATKAN KESEHATAN JIWA
30
Pendekatan keluarga

Puskesmas

UKBM: Posyandu, PAUD, UKS, Poskestren,


Upaya Kes Kerja, Posbindu PTM, dll

Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga

31
Indikator Keluarga Sehat
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
11 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes

32
PROGRAM NUSANTARA SEHAT

Dokter

Kesmas Dokter Gigi

Tenaga Bidan
Analis Tenaga
Kesehatan
Berbasis Tim

Tenaga
Perawat
Farmasi

Tenaga Tenaga
Kesling Gizi
LATAR BELAKANG

 Penempatan tenaga kesehatan (nakes) berbasis tim adalah salah satu


upaya untuk memperkuat layanan kesehatan primer di Indonesia,
berdasarkan Model Intervensi Integratif.
 Nakes berbasis tim yang terdiri dari dokter, perawat, bidan dan nakes
lainnya akan dikirim untuk mengabdi di daerah terpencil, perbatasan,
dan kepulauan (DTPK) di seluruh Indonesia.
 Penempatan tenaga kesehatan dalam Nusantara Sehat dilakukan
berbasis tim, melalui penugasan khusus selama 2 tahun.

34
TUJUAN
(sesuai sesuai dengan Permenkes 23 Tahun 2015)

 Memberikan pelayanan kesehatan untuk menjangkau remote area


 Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan
 Menangani masalah kesehatan sesuai dengan kebutuhan daerah
 Meningkatkan retensi tenaga kesehatan yang bertugas
 Penggerakan pemberdayaan masyarakat
 Pelayanan terintegrasi, dan
 Peningkatan dan pemerataan pelayanan

35
CAKUPAN PROGRAM

Tahun 2015, 655 tenaga kesehatan dalam 120 tim ditempatkan di 120 Puskesmas di 44 kabupaten/kota dengan kategori Daerah
Terpencil, Perbatasan Dan Kepulauan (DTPK) dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK)

Sampai pertengahan 2016, telah ditempatkan 194 tenaga kesehatan dalam 38 tim ke 38 Puskesmas di 25 kabupaten dari total
keseluruhan 130 Puskesmas sasaran intervensi program tahun 2016, sehingga akan ada batch 4 dan 5 masing-masing 46 Puskesmas.
KOMPETENSI

1. Menunjukkan jiwa bela Negara.


2. Melakukan manajemen Puskesmas.
3. Melakukan penguatan program kesehatan:
a) Melakukan penanggulangan penyakit menular.
b) Melakukan penanggulangan penyakit tidak menular.
c) Melakukan pelayanan kesehatan lingkungan.
d) Melakukan pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana.
e) Melakukan pelayanan gizi.
f) Melakukan pelayanan kefarmasian dan pengelolaan obat.
KOMPETENSI

4. Menjelaskan pola pendekatan pelayanan kesehatan di remote area.


5. Menjelaskan JKN.
6. Menjelaskan imunisasi dan surveilans kesehatan.
7. Menjelaskan konsep quality assurance.
8. Melakukan promosi kesehatan.
9. Melakukan kepemimpinan apresiatif.
10. Melakukan komunikasi interaktif.
11. Melakukan advokasi.
12. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan.
13. Melakukan Pelayanan Medis
14. Melakukan pelayanan kesehatan komunitas.
PENUTUP
• PELAJARI TUSI SESUAI SOTK BARU
• Lakukan SINKRONISASI, INTEGRASI Program dan Kegiatan di lingkup Dinkes Provinsi dan kab/kota
menyesuaikan dengan SOTK baru
• PENYESUAIAN INDIKATOR dan TARGET dengan arah pembangunan jangka menengah (RPJMN dan Renstra),
lengkap dengan definisi operasional, cara pengukuran, waktu pengukuran hingga format pelaporan
• BREAKDOWN TARGET INDIKATOR secara berjenjang (nasional, provinsi, kabupaten/kota, Puskesmas)
• SOSIALISASI indikator program kesehatan masyarakat secara berjenjang di internal dan eksternal lingkup
kesehatan untuk mendapatkan komitmen pelaksanan dan tercapainya target indikator.
• TENTUKAN KEGIATAN UNGGULAN berdaya ungkit tinggi, efisien dan efektif
• Lakukan PENGAWALAN/PENDAMPINGAN SECARA INTENSIF secara berjenjang pada daerah yang menjadi
locus minoritas masalah. Manfaatkan para penanggung jawab bina wilayah dalam melakukan
pendampingan/supervisi.
• LAPORKAN hasil kegiatan secara berkala dan TEPAT (tepat waktu, tepat sasaran, tepat sesuai standar)

39
TANTANGAN DAN HARAPAN
1. PEMAHAMAN dan KOMITMEN yang sama tentang
penyelesaian faktor penyebab tidak langsung dan akar masalah
KEMATIAN IBU, BAYI, GIZI BURUK khususnya di daerah.
2. PENGINTEGRASIAN dan SINKRONISASI kegiatan-kegiatan antar
lembaga dan antar tingkat pemerintahan di lapangan dalam
rangka pelaksanaan RAD Penurunan AKI, AKB, Gernas
Percepatan Perbaikan Gizi.
3. PENDAYAGUNAAN sumberdaya yang ada melalui tatakelola
yang baik dan benar
40
TERIMA KASIH

41

Anda mungkin juga menyukai