Anda di halaman 1dari 14

KODE ETIK PERILAKU

AKUNTANSI
DISUSUN OLEH :
• (D3-0317008) NUR KHOLUFATUN UMAYAH
• (D3-0317019) ISMI NADIA LUDDICA
Point
1 Pengertian Kode Etik Akuntansi

2 Tujuan Kode Etik Profesi Akuntansi

3 Prinsip Etika Profesi Menurut IFAC, AICPA dan IAI

4 Garis Besar Kode Etik dan Perilaku Profesional

5 Aturan Etika Dalam Akuntan Dan Interpretasi Etika

6 RUU Profesi Akuntan

7 Pelanggaran Kode Etik Profesi Akuntansi


Pengertian Kode Etik Akuntansi

Sebagai pedoman sikap, tingkah


laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam
kehidupan sehari-hari dalam
profesi akuntansi.
Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik IAI

Tanggung
jawab
Kepada
Publik

Pemakai
Rekan Jasa
Akuntan
Tujuan Kode Etik Akuntansi

Meningkatkat Menjaga dan me Menjunjung Meningkatkan Meningkatkan


mutu organisasi melihara tinggi mutu pengabdian
profesi Kesejahteraan martabat profesi para anggota
para anggotanya profesi profesi

Meningkatkan layanan Mempunyai organisasi Menentukan baku


diatas keuntungan profesional yang kuat standar
pribadi dan terjalin erat
PRINSIP ETIKA MENURUT :

KOMPETENSI PRILAKU
INTEGRITAS OBJEKTIVITAS PROFESIONAL DAN KERAHASIAAN PROFESIONAL
KESUNGGUHAN
PRINSIP ETIKA MENURUT :

Sifat dan Cakupan


6 1 Tanggungjawab
Layanan

Due Care
5 2 Kepentingan Umum

Objektivitas dan 3
4 Integritas
Independensi
PRINSIP ETIKA MENURUT :

Kompetensi dan Kehati-hatian


Tanggungjawab Profesi Profesional

Kepentingan Publik Kerahasiaan

Integritas Perilaku Profesional

Objektivitas Standar Teknis


Garis Besar Kode Etik dan Perilaku Profesional

1 Kontribusi Untuk Masyarakat Hak Milik Yang Temasuk


5 Hak Cipta dan Hak Paten
dan Kesejahteraan Manusia

Memberikan Kredit Yang


2 Hindari Menyakiti Orang 6 Pantas Untuk Properti Intel
Lain ektual

Bersikap Jujur dan dapat Menghormati Privasi Orang


3 7
Dipercaya 04
Lain

Bersikap Adil dan Tidak 8 Kepercayaan


4
Mendiskriminasi
Aturan Etika dalam Akuntan dan Interpretasi Etika
1. Aturan Etika adalah sebagai berikut :

 Independensi, integritas, dan objektifitas.


 Standar umum dan prinsip akuntansi.
 Tanggungjawab kepada klien.
 Tanggungjawab kepada rekan seprofesi.
 Tanggungjawab dan praktek lain.

2. Interpretasi

Interpretasi aturan etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan


oleh badan yang dibentuk oleh himpunan setelah memperhatikan
tanggapan dari anggota dan pihak-pihak berkepentingan lainnya,
sebagai panduan dalam penerapan aturan etika, tanpa dimaksud
kan untuk membatasi lingkup dan penerapannya
RUU Profesi Akuntansi

Departemen Keuangan (DepKeu)


mempunyai aturan sendiri yaitu
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No
.17 Tahun 2008 yang mewajibkan akun
tan dalam melaksanakan tugas
dari kliennya berdasarkan SPAP
(Standar Profesi Akuntan Publik)
dan kode etik
Pelanggaran Kode Etik Profesi Akuntansi

Kode etik merupakan sebuah pesan untuk dijadikan sebagai pedoman


dalam berprilaku. Alasan kode etik sangat perlu dibuat untuk
membatasi perilaku sehingga tidak keluar dari aturan alam
melakukan suatu kegiatan, pekerjaan, atau profesi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelanggaran etika, antara lain :


1. Kebutuhan individu
2. Tidak ada pedoman
3. Perilaku dan kebiaaan individu yang terakumulasi dan tak dikoreksi
4. Lingkungan yang tidak etis
5. Perilaku dari komunitas
Contoh Kasus Pelanggaran
Contoh kasus pelanggaran kode etik profesi akuntan terjadi pada 9 kantor akuntan publik yang diduga
melakukan kolusi dengan kliennya.

Jakarta, 19 April 2001

Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta pihak kepolisian mengusut sembilan Kantor Akuntan Publik
(KAP), yang berdasarkan laporan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Diduga
telah melakukan kolusi dengan pihak bank yang pernah diauditnya antara tahun 1995-1997.
berdasarkan temuan BPKP, sembilan dari sepuluh KAP yang melakukan audit terhadap sekitar 36 bank
bermasalah ternyata tidak melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar audit. Hasil audit tersebut
ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya sehingga akibatnya mayoritas bank-bank yang diaudit
tersebut termasuk di antara bank-bank yang dibekukan kegiatan usahanya oleh pemerintah sekitar
tahun 1999. Kesembilan KAP tersebut adalah AI & R, HT & M, H & R, JM & R, PU & R, RY, S & S,
SD & R, dan RBT & R. ICW juga sudah melaporkan tindakan dari kesembilan KAP tersebut kepada
Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan sekaligus meminta supaya dilakukan tindakan
etis terhadap anggotanya yang melanggar kode etik profesi akuntan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai