Anda di halaman 1dari 33

ANGGARAN PEMERINTAHAN :

APBN DAN APBD


 AGENDA

Rencana Pembangunan
Pemerintah

Penyusunan Anggaran
Pemerintah

Anggaran Pendapatan Belanja


Negara (APBN)

Anggaran Pendapatan Belanja


Daerah (APBD)
A. RENCANA PEMBANGUNAN
PEMERINTAH (1)

Pemerintah telah menyusn 3 rencana


pembangunan
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN)
2. Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN)
3. Rencana Pembangunan Tahunan
(Rencana Kerja Pemerintah)
A. RENCANA PEMBANGUNAN
PEMERINTAH (2)

1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang


Nasional (RPJPN)
- Mengacu pada visi misi pembangunan
jangka Panjang
- Dokumen perencanaan utk periode 20 thn
- Merupakan arah pembangunan nasional
A. RENCANA PEMBANGUNAN
PEMERINTAH (3)
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN)
- Dokumen perencanaan utk periode 5 tahun
- Merupakan penjabaran program presiden
- Mengacu pada RPJPN
- Memuat strategi pembangunan Nasional,
kebijakan umum, program kementrian, lintas
kementrian, kewilayahan dan lintas kewilayahan
dan kerangka ekonomi makro
A. RENCANA PEMBANGUNAN
PEMERINTAH (4)

3. Rencana Pembangunan Tahunan


(Rencana Kerja Pemerintah)
- Dok perencanaan ini dibuat utk periode 1
tahun
- Penjabaran dari RJPM Nasional
- Memuat prioritas pembangunan,
rancangan ekonomi makro,
A. RENCANA PEMBANGUNAN
PEMERINTAH (5)
Rencana Pembangunan Pemerintah Daerah
adalah sbb:
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJPD)
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD)
3. Rencana Pembangunan tahunan / Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
B. PENYUSUNAN ANGGARAN PEMERINTAHAN (1)

Penyusunan anggaran mengacu kjepada rencana strategis


(Renstra) dan rencana kerja (Renja)
Renstra pada tingkat nasional memuat visi, misi tujuan,
strategi, kebijakan program dan kegiatan pembangunan
sesuai dengan tugas dan fungsi kementrian / Lembaga yang
disusun berpedoman pada RPJM.

Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada


tingkat daerah memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan ,
program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai
dengan tugas dan fungsi SKPD serta kepada RPJM Daerah.
B. PENYUSUNAN ANGGARAN PEMERINTAHAN (2)

Renja pada tingkat nasional disusun berpedoman pada


Renstra Kementrian / Lembaga dan mengacu pada prioritas
pembangunan nasional serta memuat kebijakan, program
dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan
langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan
mendorong partisipasi masyarakat.
Sedangkan Renja SKPD disusun dengan berpedoman
kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) , memuat kebijakan , program dan
kegiatan pembangunan baik oleh Pemda maupun ditempuh
dnegna mendorong partisipasi masyarakat.
B. PENYUSUNAN ANGGARAN PEMERINTAHAN (3)

Perencanaan pembangunan nasional dan Daerah diatas


harus dilakukan secara terpadu dengan memperhitungkan
kebutuhan rakyat dan memanfaatkan ketersediaan sumber
daya, informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Anggaran pemerintah dibagi menjadi 2 yaitu Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
C. ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA
(apbn) -1
 APBN merupakan rencana keuangan yang dibuat
pemerintah setiap tahun, disetujui oleh DPR.
 Isi APBN memuat rencana penerimaan dan pengeluaran
negara selama satu tahun anggaran (1 jan sd 31 Des)
yg ditetapkan dengan UU.
 APBN terdiri dari anggarna pendapatan, belanja dan
pembiayaan
 Ruang lingkup APBN adalah mencakup seluruh
penerimaan dan pengeluaran yang ditampung dalam
satu rekening yang disebut rekening Bendaharawan
Umum Negara (BUN) di bank Sentral (Bank Indonesia)
 Semua penerimaan dan pengeluaran yang telah
dimasukan dalam rekening BUN merupan penerimaan
dan pengeluaran “on budget”
C. ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA
(apbn) -2
1. Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
a. Pendapatan negara terdiri dari penerimaan pajak dan penerimaan
bukan pajak
b. Belanja Negara terdiri dari belanja pemerintah dan belanja daerah
Belanja negara adalah belanja yang digunakan untuk membiayai kegiatan
pembangunan Pemerintah Pusat baik yang dilaksanakan di pusat maupun
di daerah (dekosentrasi dan tugas pembantuan) .
Belanja Pemerintah Pusat : belanja pegawai, belanja barang, belanja
modal, pembiayaan bunga utang , subsidi BBM dan subsidi Non BBM,
belanja hibah, belanja sosial (termasuk bencana) dan belanja lainnya
Belanja daerah adalah belanja yang didibagi bagi pemerintah pusat ke
Pemda, kemudian masuk ke APBD meliputi Dana Bagi hasil, dana alokasi
umum, dana alokasi khusus dan dana otonomi khusus
C. ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA
(apbn) -3
c. Pembiayaan terdiri dari pembiayaan dalam negeri dan pembiayaan
luar negeri
Pembiayaan dalam negeri meliputi pembiayaan perbankan , privatisasi,
surat utang negara serta penyertaan modal negara
Pembiayaan luar negeri meliputi penarikan pinjaman luar negeri
(pinjman program dan pinjaman proyek), pembayaran cicilan pokok
utang luar negeri (jatuh tempo dan moratorium)
C. ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA
(apbn) -4
2. Sistematika Penyusunan Anggaran (1)
Pembiayaan terdiri dari pembiayaan dalam negeri dan pembiayaan luar
negeri
Pembiayaan dalam negeri meliputi pembiayaan perbankan , privatisasi,
surat utang negara serta penyertaan modal negara
Pembiayaan luar negeri meliputi penarikan pinjaman luar negeri
(pinjman program dan pinjaman proyek), pembayaran cicilan pokok
utang luar negeri (jatuh tempo dan moratorium)
C. ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA
(apbn) -5
2. Sistematika Penyusunan Anggaran (2)
C. ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA
(apbn) -6
3. Pelaksanaan APBN
C. ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA
(apbn) -7
4. Pertanggungjawaban APBN

Pertanggungjawaban melalui Laporan Keuangan dan laporan kinerja


Lap keu disusun berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan
Lap Kinerja seusia Peraturan Pemerintah yang mengatur Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah
Lap Keu yang diserahkan ke DPR / DPRD adalah lap keu yang sudah
diperiksa oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) selambat-lambatnya 6 bulan
setelah tahun anggaran berakhir beserta dilampirkan ikhtisar laporan keuangan
perusahaan negara / daerah dan satuan kerja lainnya yang pengelolaannya
diatus secara khusus seperti Badan Layanan Umum
Lap Keuangan terdiri dari : (1) Laporan Realisasi Anggaran (2) Neraca (3)
Laporan Arus Kas (4) Catatan atas Laporan Keuangan
D. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH (APBD) - 1
APBD adalah rencana keuangan yang dibuat pemerintah daerah setiap
tahunnya, disetujui oleh DPRD .
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah
Masa APBD adalah 1 tahun dari 1 Jan sd 31 Des
A. Pihak Yang terlibat dalam Anggaran Pemerintah Daerah
1. Pihak Eksekutif
1) Bupati / Walikota => Pengambil keputusan utama
2) Sekretaris Daerah => Koordinator Tim Anggaran Eksekutif
3) Tim Anggaran Eksekutif => Menyusun Kebijakan Umum dan Kompilasi
4) Satuan Kerja Perangkat Daerah => pengguna & menyusun anggaran
5) Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) =>
unit yang memp tugas menyiapkan dolumen perencanaan
6) Badan Pengelola Keuangan Daerah => menyusun dan melaksanakan
kebijakan pengelolaan keuangan daerah dan berfungsi sebagai
bendahara umum. Serta bertanggungjawab menyusun laporan keuangan
D. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH (APBD) - 2
2. Pihak Legislatif
1) Panitia Anggaran Legislatif => Tim Khusus utk memberikan saran dan
masukan kepada kepada daerah tentang penetapan, perubahan dan perhi-
tungan PABD sebelum ditetapkan dalam Rapat Paripurna
2) Komisi DPRD => alat pelengkap DPRD yang dibentuk untuk memper-
lancar tugas DPRD dalam bidang pemerintahan, perekonomian dan
pembangunan, keuangan, investasi daerah serta kesejahteraan rakyat

3. Pihak Pengawas
a) Badan Pemeriksa Keuangan => pengawas keuangan eksternal yang melakukan audit
atas laporan keuangan, kinerja seta pemeriksaan atas tujuan tertentu
b) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) => Lembaga pemerintah
non departemen yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden dimana Lembaga
tersebut pengawasan internal terhadap pengelolaan keuangan daerah yang menggunakan
dana APBN
c) Badan Pengawas Daerah (Bawasda) => pengawas internal pemda yang bertugas
mengaudit dan meaporkan kondisi keuangan dari Lembaga yang dibiayai APBD
D. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH (APBD) - 3
B. Struktur Organisasi Pemerintah Daerah (1)
1. Struktur Organisasi di Propinsi
D. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH (APBD) - 4
B. Struktur Organisasi Pemerintah Daerah (2)
2. Struktur Organisasi di Kotamadya / Kabupaten
D. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH (APBD) - 5
C. Siklus Anggaran Pemerintah Daerah (1)
1. Penyusunan dan Penetapan Anggaran (1 tahun sebelum tahun
anggaran)
D. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH (APBD) - 6
C. Siklus Anggaran Pemerintah Daerah (2)
2. Pelaksanaan Anggaran ( 1 tahun saat tahun anggaran berjalan)
 Pelaksanaan dimulai sejak APBD disahkan melalui peraturan daerah pada setiap
akhir tahun sebelum tahun anggaran baru dimulai.
 Berlangsung 1 tahun

3. Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


Tahapan ini mencakup antara penyiapan Laporan Semester pertama dan Laporan
Tahunan termasuk penelaahan atas pelaksanaan anggaran untuk waktu satu tahun
anggaran yang bersangkutan
Tahapan pemeriksaan terdiri dari pemeriksaan internal oleh Bawasda dan BPKP (utk
belanja yang menggunakan APBN) serta pemeriksaan eksternal oleh BPK
D. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH (APBD) - 7
D. Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (1)
1. Anggaran Pendapatan
Terdiri atas Pendapatan Asli Daerah (pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan
kekayaan daerah dan penerimaan lain-lain), Bagian dana perimbangan (dana bagi
hasil, dana alokasi umum, dan Dana alokasi khusus), pendapatan lain-lain yang sah
seperti dana hibah atau dana darurat
2. Anggaran Belanja
Dana untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintah daerah
3. Pembiayaan (1)
Setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaranyang akan
diterima kembali , baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun
anggaran berikutnya
D. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH (APBD) - 8
D. Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (2)
3. Pembiayaan (2)
D. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH (APBD) - 9
E. Penyusunan APBD

Proses Perencanaan dan Penyusunan APBD mengacu pada PP


Pengelolaan Keuangan Daerah adalah sbb:
a. Penyusnan rencana kerja Pemda
b. Penyusunan rancangan kebijakan umum anggaran (KUA)
c. Penetapan prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS)
d. Penyusunan rencana kerja dan anggaran Satuan Kerja
Pemerintahan Daerah (SKPD)
e. Penyusunan rancangan perda APBD
f. Penetapan APBD
g. Pelaksanaan APBD
D. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH (APBD) - 10
F. Pelaksanaan APBD (1)
Pelaksanaan Anggaran sebagai berikut :
1. Ketentuan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Daerah
1) Semua pengelolaan terhadap pendapatan daerah harus dilaksanakan melalui
rekening umum daerah
2) Setiap pendapatan daerah harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah
3) Setiap satuan kerja yang memungut pendapatan daerah harus mengintesifkan
pemungutan pendapatan yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya
4) Setiap satuan kerja (SKPD) tidak boleh melakukan pungutan selain dari yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan
5) Pendapatan daerah mencakup komisi, rabat, potongan atau pendapatan lain
dengan menggunakan nama dan dalam bentuk apapun yang dapat dinilai dengna
uang
6) Semua pendapatan dari dana perimbangan dan lain lain pendapata yang sah,
dilaksanakan melalui rekening kas umum kas daerah dan dicatat sebagai
pendapatan daerah
D. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH (APBD) - 11
F. Pelaksanaan APBD (2)
Pelaksanaan Anggaran sebagai berikut :
2. Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah
1) Pengeluaran kas yang menjadi beban APBD tidak boleh dilakukan sebelum
rancangan peraturan daerah ttg APBD ditetapkan dan dicantumkam dalam
lembaran daerah
2) Dasar pengeluaran belanja yang keperluan tidak terduga yang dianggarkan dalam
APBD harus ditetapkan dengan keputusan kepala daerah dan diberitahukan
kepada DPRD paling lama 1 bulan sejak keputusan tersebut ditetapkan
3) Pimpinan instansi / Lembaga penerima dan tanggap darurat harus bertanggung
jawab atas penggunaan dana tersebut dan wajib menyampaikan laporan realisasi
penggunaan dana kepada atasan langsung dan kepala daerah
4) Bendahara pengeluaran sebagai wajib pungut pajak penghasilan (Pph) dan pajak
lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang
dipungutnya ke rekening kas negara pada bank yang telah ditetapkan oleh Mentri
Keuangan.
5) Untuk kelancaran pelaksaan tugas SKPD, kepada pengguna anggaran dapat
diberikan uang persediaan yang dikelola oleh bendahara pengeluaran
D. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH (APBD) - 12
F. Pelaksanaan APBD (3)
Pelaksanaan Anggaran sebagai berikut :
3. Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan Daerah
1) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun sebelumnya
Adalah selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode tahun anggaran
SILPA tahun sebelumnya merupakan penerimaan pembiayaan yang dapat digunakan (1) untuk menutupi
deficit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil daripada realisasi belanja daerah, (2) mendanai
pelaksanaakn kegiatan lanjutan atas beban belanja langsung dan (3) mendanai kewajiban lainnya yang
sampai dengan akhir tahun anggaran belum terselesaikan
2) Dana Cadangan
Adalah dana yang disishkan guna mendanai kegiatan yang memerlukan dana yang relative besar yang tidak
dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran
Yang perlu diperhatikan :
- Dana cadangan dibukaukan dalam rekening tersendiri atas nama dan cadangan pemerintah daerah yang
dikelola oleh bendaharan umum daerah
- Dana cadangan tidak boleh digunakan untuk membiayai program dan kegiatan lain di luar yang telah
ditetapkan dalam peraturan daerah tentang pembentukan dana cadangan
- Program dan kegiatan sebagaimana disebutkan pada butir 2 baru boleh dilaksanakan apabila dana
cadangan telah mencukupi untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan tersebut
- Untuk membiayai program dan kegiatan tersebut danan cadangan harus dipindahbukukan dahulu ke
rekening kas umum daerah yang harus dilengkapi dengan surat perintah pemindahbukuan oleh kuasa
bendahara umum daeran atas persetujuan DPRD
- Penatausahaan pelaksanaan program dan kegiatan yang dibiayai dari dana cadangan diperlakukan sama
dengan penatausahaan pelaksanaan program dan kegiatan lainnya
D. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH (APBD) - 13
F. Pelaksanaan APBD (4)
Pelaksanaan Anggaran sebagai berikut :
3. Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan Daerah (2)
3) Investasi
Adalah penggunaan asset untuk memperoleh manfaat ekonomis seperti bunga,
deviden, royalty , manfaat sosial atau manfaat lainnya sehingga dapat
meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
4) Pinjaman Daerah dan Obligasi
Pinjaman daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan daerah menerima
sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain sehingga
daerah dibebani kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut
Yang harus dicernmati :
- Penerimaan pinjaman dan obligasi daerah harus dilakukan melalui rekening kas
umum daerah
- Pendapata daerah atau asset daerah tidak boleh dijadikan jaminan
- Kegiatan yang dibiayai oleh obligasi daerah beserta barang milik daerah yang
melekat dalam kegiatan tersebut dapat dijadikan jaminan obligasi daerah.
Penatausahaan atas pinjman daerah dilaksanakan oleh Kepala Satua Kerja
Pengelola Keuangan Daerah
D. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH (APBD) - 14
F. Pelaksanaan APBD (5)
Pelaksanaan Anggaran sebagai berikut :
3. Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan Daerah (3)
5) Piutang Daerah
Adalah uang yang wajib dibayar kembali oleh pemerintah daerah yang dinilai dengan uang
sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang undangan.
Hal yang perlu diperhatikan
- Setiap piutang daerah harus diselesaikan seluruhnya dengan tepat waktu
- Pejabat penatausahaan keuangan SKPD melakukan penatausahaan atas penerimaan
piutang atau tagihan daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD
- Piutang daerah yang tidak dapat diselesaikan seluruhnya pada saat jatuh tempo
diselesaikan sesuai dengan peraturan perundangan
- Piutang pajak daerah dan piutan retribusi daerah merupakan prioritas untuk didahulukan
penyelesaiannya sesuai aturan
- Piutang daerah yang terjadi akibat hubunga ke-perdata-an dapat diseleisakan dengan cara
damai, kecuali piutan daerah yang cara menyelesaikannya diatur sendiri dalam peraturan
- Penghapusan piutang ditempuh dgn ketentuan, sampai dengan Rp 5 M penghapusan
ditentukan oleh kepala daerah, untuk diatas Rp 5 M ditetapkan oleh Kepala Daerah dan
perseutjuan DPRD
Semua pengeluaran harus didasarkan Daftar Isian Kegiatan Daerah (DIKDA),
Daftar Isian Proyek Daerah (DIPDA), Surat Pemintaan Pembayaran (SPP) dan
Surat Keputusan Otorisasi (SKO)
D. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH (APBD) - 15
F. Pelaksanaan APBD (6)
Pelaksanaan Anggaran sebagai berikut :
3. Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan Daerah (4)
6) Pengawasan dan Pertanggungjawaban APBD
Untuk pengawasan dilakukan secara internal dan eksternal.Internal diperiksan oleh instansi
dalam jajarannya dan eksternal diperiksa oleh DPRD dan BPK.
Setiap akhir tahun anggaran berakhir pemerintah daerah harus mempertanggungjawabkan
APBD melalui Laporan keuangan dan laporan kinerja

Anda mungkin juga menyukai