LEARNING.
BLOK SISTEM KARDIORESPIRASI
MEMBER
Tutor : dr. Rebecca Weriditi
: Delvia Entama
:Desi Ronsumbre
:Ida Febriani
:Muhammad. R. D. L. The
:Nurcahyani Apaseray
4
ANALYSIS OF PROBLEM
SKENARIO
5
* According to a Survey
ANATOMI PEMBULUH DARAH DI FEMUR
Vena
Ventrikel Dextra
Arteri pulmonari
Kapiler
Pulmo/paru
Vena Pulmonari
Arteriol
Atrium Sinistra
SYOK
Tekanan Darah kurang dari 90 mmHg
Syok adalah kegagalan sistem Frekuensi jantung istirahat tinggi karena stimulasi
simpatis yang meningkatnya kadar epinefrin dalam
kardiovaskuler untuk darah
menyalurkan cukup O2 dan
nutrient untuk memenuhi
Denyut nadi cepat dan lemah karena berkurangnya
kebutuhan metabolism seluler. curah jantung dan tingginya frekuensi denyut
jantung
12
MEKANISME PEMBEKUAN DARAH
13
FAKTOR PEMBEKUAN DARAH
14
GCS
(GLASGOW COMA SCALE)
Pemeriksaan
GCS
Nilai Respon
Respon
Membuka Verbal
Motorik
Mata Bicara
15
TABEL TINGKAT KESADARAN
Respiratorik
pH < 7,35 Asidosis
Metabolik
PH Darah
Respiratorik
pH >7,45 Alkalosis
metabolik
19
KESIMPULAN
Dari scenario yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa Tn. Beno mengalami
luka di paha kiri bagian dalam, tepatnya pada arteri femorali. Hal ini menyebabkan
banyak darah yang keluar sehingga Tn. Beno mengalai syok hipovolemik stadium 3
yang ditandai dengan cemas, berkeringat dingin, badan lemas, dan takikardi. Ini semua
merupakan usaha tubuh untuk mempertahankan keseimbangan tubuh yang disebut
dengan homeostatis. Adapun frekuensi napas cepas dan dalam merupakan mekanisme
regulasi keseimbangan asam basa dimana paru-paru berespon cepat terhadap
perubahan H+ dalam darah, inilah yang disebut dengan asidosis respiratorik.
Setelah tiba di RS Tn. Beno tidak sadarkan diri dengan nilai GCS 9 atau
dikategorikan Somnolen yaitu kondisi seseorang yang mengantuk namun masih dapat
sadar bila dirangsang. Adapun stosel pada luka Tn. Beno, stosel sendiri merupakan
gumpalan darah dimana terjadi melalui mekanisme hemostatis. Untuk
penatalaksanaanya diberikan cairan dextrose 5% tidak tepat dikarenakan Tn. Beno
membutuhkan cairan penambah volume darah dan untuk lebih tepatnya sebaiknya Tn.
Beno diberikan cairan RL atau NaCl bersamaan dengan pemantauan TTV. Jika tidak
terjadi perbaikan hemodinamik maka pilihan selanjutnya adalah pemberian koloid, dan 20