Anda di halaman 1dari 17

ADDISON’S DISEASE

Kelompok 1
Anatomi Glandula Suprarenalis
Embriologi Glandulae
Suprarenalis
Histologi Glandulae
Suprarenalis
Fisiologi Glandulae
Suprarenalis
 Fungsi Glandulae Suprarenalis
Korteks glandula suprarenalis mensekresikan
hormon-hormon, seperti;
1. Mineralokortikoid
2. Glukokortikoid
3. Hormon seks
Cont…

Gambar: Kendali
simpatik untuk
pelepasan
katekolamin dari
sel-sel epitel
medula
suprarenalis serta
respons korteks
dan medula
suprarenalis
terhadap stress.
Fungsi Hormon Yang Di
Hasilkan Oleh Adrenal
 Kortisol (glukokortikoid)
membantu tubuh merespon stress;
mempertahankan tekanan darah dan fungsi
jantung; memperlambat respon peradangan sistim
imun; menyeimbangkan efek-efek dari insulin
dalam mengurai gula untuk energi; dan mengatur
metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak.
 Aldosteron (mineralokortikoid)
membantu mempertahankan tekanan darah dan
keseimbangan air dan garam dalam tubuh dengan
membantu ginjal menahan natrium dan
mengeluarkan kalium.
ADDISON’S DISEASE
Definisi
Merupakan kegagalan korteks kelenjar
adrenal untuk memproduksi hormone
glukokortikoroid (kortisol)
EPIDEMIOLOGI
Frekuensi pada laki-laki dan wanita hampir
sama. laki-laki 56% dan wanita 44%
penyakit Addison dapat dijumpai pada
semua umur, tetapi lebih banyak terdapat
pada umur 30 – 50 tahun.
ETIOLOGI
 Proses autoimun
 Tuberkulosis
 Difisianse ACTH
KLASIFIKASI
1. Addison Primer
2. Addison Sekunder
3. Addison Idiopatik
PATOFISIOLOGI
 Defisiensi aldosteron memicu peningkatan N
yang dikeluarkan melalui urin menyebabkan
hiponatremia, dehidrasi, dan hipotensi.
Penurunan ekskresi K melalui urin akan
menyebabkan hiperkalemia. Kekurangan
hormon steroid ini, akan merangsang kelenjar
hipofisis untuk memproduksi ACTH, yang
berfungsi merangsang kelenjar adrenal.
Kemudian produksinya dihambat oleh hormon
steroid adrenal. Oleh karena itu, produksi
ACTH menjadi berlebihan.
MANIFESTASI KLINIS
 Kelemahan dan kelelahan progresif
 Anoreksia
 Penurunan berat badan
 Tekanan darah rendah
 Hipotensi ortostatik
 Hiperpigmentasi(warna coklat gelap diderah terpajan
matahari)
 Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
(hiperkalemia, hiponatremia, hipovolemia, asidosis
metabolik)
 Hipoglikemia puasa
 Gangguan sistem reproduksi (amenorea, dan hilangnya
rambut ketiak, pubis pada perempuan)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Uji ACTH
• Pemeriksaan Stimulasi CRH
• Tes Insulin-Induced Hypoglycemia
 Test darah
 Tes Pencitraan
PENATALAKSANAAN
 Terapi insufisiensi korteks adrenal primer
adalah terapi sulih hormon: Kortisol 20-30
mg/hari, 9-alfa-fluorokortisol (analog
aldosteron) 0,1-0,2 mg/hari.
 Kortisol digantikan dengan glukokortikoid
sintetik : hidrokortison, prednison atau
dexametason oral 1-3 kali sehari, tergantung
dari pengobatan yang dipilih.
 aldosteron (-) : fludrocortisone acetate
(Florinef) yang dikonsumsi 1 atau 2 kali
sehari
KESIMPULAN
 Penyakit addison’s (addison’s disease) adalah kegagalan
korteks kelenjar adrenal untuk memproduksi hormon
glukokortikoroid (kortisol), dan beberapa kasus di
temukan ketidakmampuan memproduksi hormon
mineralokortikoloid (aldosteron). Dapat terjadi pada
semua kelompok umur dan menimpa pria-pria dan
wanita-wanita sama rata. Di sebabkan oleh insufisiensi
adrenal.
 Diagnosis penyakit ini dapat di buat melalui gambaran
klinis dan pemeriksaan laboratrorium. Terapi penyakit
addison yaitu penggatian atau subtitusi hormon
kortisol memperbaiki difisiensi glukokortikoid dan
terapi standar pada keadaan krisis Addison.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai