Anda di halaman 1dari 19

JAPANESE ENCHEPALITIS

KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA KELOMPOK

APRIANA TANGGU DEDO


MARIA STEFANIA ALVES
MARIA CARISA CHINTYA ODJAN
NATALIA VERANDA DESIMAN
NAVE HAUTEAS
SANTI BATU SARIANA KADJA
YOHANIS P. U. LODONG
PENGERTIAN JE

 Japanese encephalitis adalah


penyakit tular vektor yang
disebabkan oleh nyamuk
khususnya Culek
tritaeniorhynchus pada manusia
dan menyebabkan peradangan
membran disekitar otak.
PENYEBAB JE
 Virus Japanese Enchepalitis
termasuk Arbovirus dari genus
Flavivirus dan famili
Flaviviridae.
MASA INKUBASI
Masa inkubasi bervariasi
antara 4 sampai 14 hari.
GEJALA KLINIS
 Perkembangan gejala terbagi atas 4
stadium:
1) Prodromal (2-3 hari)
Mulai dari timbulnya keluhan sampai timbulnya
gejala yang sangat dominan yaitu demam tanpa
menggigil dan nyeri kepala.
Gejala lain seperti mual, muntah dan nyeri di
daerah epigastrium (nyeri bagian atas perut).
2) Fase akut (3-4 hari)
◦ Ditandai dengan demam tinggi yang tidak
turun dengan pemberian antipiretik (obat
penurun panas).
◦ Nyeri yang diserta kekakuan pada leher
◦ Berat badan menurun disertai dehidrasi
◦ Gangguan keseimbangan dan koordinasi,
kelemahan otot-otot, tremor, kekakuan pada
wajah, nyeri kepala, mual, muntah, kejang,
penurunan kesadaran dari apatis hingga koma.
3) Fase subakut (7-10 hari)
Gangguan fungsi saraf dapat menetap seperti
paralisis spastik (lumpuh otak) sebagai akibat
perawatan yang lama dan pemasangan kateter
urin, fasikulasi, gangguan saraf cranial dan
gangguan ekstrapiramidal
4) Fase pemulihan/ convalescence (4-7minggu).
◦ Stadium ini dimulai saat menghilangnya
inflamasi yaitu pada saat suhu tubuh kembali
normal.
◦ Namun memiliki gejala sisa yang sering
dijumpai ialah gangguan mental berupa emosi
tidak stabil.
CARA PENULARAN
 Penularan JE kepada manusia melalui
gigitan nyamuk yang terinfeksi terutama
nyamuk Culex tritaeniorhynchus
 Pertama nyamuk menggigit ternak yaitu
unggas dan babi yang didalam tubuh
hewan tersebut sudah mengandung virus
JE yang kemudian nyamuk tersebut
menggigit lagi manusia dan menularkan
virus tersebut melalui gigitan nyamuk.
PATOFISIOLOGI
PENGOBATAN

 Obat – obat yang dapat diberikan adalah


obat simtomatik sekedar meringankan dan
mengurangi gejala saja, seperti anti
peritika, anti konvulsi, infuse elektrolit,
zatkebal (gamma globuline), interferon
atau bila perlu obat kortikosteroid.
PENCEGAHAN
 Mencegah gigitan nyamuk (Culek
Tritaeniorhynchus)
 Melakukan vaksinasi pada hewan ternak (babi)
 Melakukan imunisasi untuk meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap infeksi virus
 Menghambat populasi vektor penyakit dengan
pemberian insektisida
 Pengunaan kelambu saat tidur, menggunakan
pakaian yang tertutup atau dengan menggunakan
lotion anti-nyamuk
 Menjauhkan kandang babi dari sekitar pemukiman
 Melakukan penyuluhan tentang JE
EPIDEMIOLOGI
1) Penyebaran
 Kurang dari 1% infeksi JEV(Japanese encephalitis
virus) manusia menghasilkan Japanese Encephalitis
 Sekitar 20-30% kasus JE berakibat fatal dan 30-50%
korban selamat memiliki gejala sisa neurologis yang
signitifan
 Sekitar 69.700 kasus JE biasanya terjadi setiap tahun
di 24 negara endemik JE, untuk kejadian 1,8 per
100.000 secara keseluruhan
 Sekitar 33.900(50%) dari kasus-kasus ini terjadi di
Cina(tidak termasuk Taiwan) dan sekitar 55.000(81%)
terjadi di daerah dengan program maksiman JE yang
berkembang biak atau berkembang, sementara sekitar
12.900( 19%) terjadi di daerah dengan minimal atau
tidak ada program vaksinasi.
2) Person
 Semua kelompok usia berisiko terkena
JEV
 Populasi yang dirugikan
 75% dari kasus terjadi pada anak-anak
berusia 0-14 tahun
 15% pada kelompok usia >15 tahun
 Angka kematian lebih tinggi pada anak
yang berusia <10 tahun.
3) Place
 Tinggal di daerah endemik JE
 Daerah subtropis dan tropis
 Daerah pedesaan dan pinggiran kota
dimana budaya padi dan peternakan babi
hidup berdampingan
 Berdasarkan tempat perindukan vektor.
4) Time
 Perilaku vektor berkaitan dengan aktivitas
menggigit
 Kasus sering terjadi selama musin hujan.
Data
Nasional

 Hasil surveilans sentinel tahun 2016 yang dilakukan di


11 provinsi di Indonesia menunjukkan bahwa terdapat
326 kasus Acute Encephalitis Syndrome (AES) dengan
43 kasus (13%) diantaranya positif JE.
 Sebanyak 85% kasus JE di Indonesia terdapat pada
kelompok usia 15 tahun dan 15% pada kelompok usia
>15 tahun. Data surveilans kasus JE di Indonesia tahun
2016 menunjukkan bahwa terdapat 9 provinsi yang
melaporkan adanya kasus JE, diantaranya adalah
provinsi Bali, Kalimantan barat, sulawesi utara, NTT,
DKI Jakarta, DI Jogyakarta, Jawa tengah, NTB, dan
Kepulauan Riau, dengan kasus JE terbanyak terdapat di
provinsi Bali yaitu 226 kasus (69,3%).
Internasional

 Penyakit ini telah menyebar luas di Asia


bagian Timur seperti Jepang, Korea, Siberia,
China, Taiwan, Thailand, Laos, Kamboja,
Vietnam. Philiphina, Malaysia, Indonesia,
Myanmar, Banglades, India, Srilangka, dan
Nepal. Di indonesia kasus JE pertama kali
dilaporkan pada tahun 1960 (Erlanger
2010). Kasus JE banyak dilaporkan di
daerah Bali.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Terjemahan Baru
    Terjemahan Baru
    Dokumen2 halaman
    Terjemahan Baru
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Akk Edit
    Akk Edit
    Dokumen12 halaman
    Akk Edit
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Ring Kasan
    Ring Kasan
    Dokumen8 halaman
    Ring Kasan
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Perkebunan
    Perkebunan
    Dokumen3 halaman
    Perkebunan
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Perkebunan
    Perkebunan
    Dokumen51 halaman
    Perkebunan
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Motivasi Pek
    Motivasi Pek
    Dokumen4 halaman
    Motivasi Pek
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Karunia Motivasi CBP
    Karunia Motivasi CBP
    Dokumen6 halaman
    Karunia Motivasi CBP
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen7 halaman
    1
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Alat Reproduksi Wanita Dan Fungsinya
    Alat Reproduksi Wanita Dan Fungsinya
    Dokumen3 halaman
    Alat Reproduksi Wanita Dan Fungsinya
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Bindo 2
    Bindo 2
    Dokumen2 halaman
    Bindo 2
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Perkebunan
    Perkebunan
    Dokumen51 halaman
    Perkebunan
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Materi Promkes
    Materi Promkes
    Dokumen10 halaman
    Materi Promkes
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Alat Reproduksi Wanita Dan Fungsinya
    Alat Reproduksi Wanita Dan Fungsinya
    Dokumen3 halaman
    Alat Reproduksi Wanita Dan Fungsinya
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Alat Reproduksi Wanita Dan Fungsinya
    Alat Reproduksi Wanita Dan Fungsinya
    Dokumen3 halaman
    Alat Reproduksi Wanita Dan Fungsinya
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Bindo
    Bindo
    Dokumen2 halaman
    Bindo
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Air
    Air
    Dokumen4 halaman
    Air
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Bingaa
    Bingaa
    Dokumen4 halaman
    Bingaa
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • NXZDCJVCDK
    NXZDCJVCDK
    Dokumen12 halaman
    NXZDCJVCDK
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Always You
    Always You
    Dokumen2 halaman
    Always You
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Materi Promkes
    Materi Promkes
    Dokumen18 halaman
    Materi Promkes
    weli
    Belum ada peringkat
  • Proses Terbentuk Nya Urine
    Proses Terbentuk Nya Urine
    Dokumen2 halaman
    Proses Terbentuk Nya Urine
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Bingb
    Bingb
    Dokumen4 halaman
    Bingb
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2.1
    Tugas 2.1
    Dokumen1 halaman
    Tugas 2.1
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Novel
    Novel
    Dokumen1 halaman
    Novel
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Novel
    Novel
    Dokumen1 halaman
    Novel
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Always You2
    Always You2
    Dokumen2 halaman
    Always You2
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Puisi
    Kumpulan Puisi
    Dokumen12 halaman
    Kumpulan Puisi
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • GGH
    GGH
    Dokumen1 halaman
    GGH
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat
  • Tilisan
    Tilisan
    Dokumen3 halaman
    Tilisan
    WeliNomleni
    Belum ada peringkat