Anda di halaman 1dari 21

CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Kelompok 4
Arinda Eka Pratiwi (1804004)
Evi Ayu (1804010)
Gladya Lady Liana (1804013)
Kholifatul Khasanah (1804015)
Marwa Delvina (1804018)
Novela Amalia Handayani (1804022)
Anatomi fisiologi Cairan Tubuh
• Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air dan zat
terlarut.

• Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel


bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan
• Cairan dan elektrolit masuk kedalam tubuh
melalui makanan, minuman, dan cairan
intravena (IV) dan didistribusikan keseluruh
bagian tubuh.
• Keseimbangan cairan dan elektrolit
menandakan cairan dan elektrolit tubuh total
yang normal, demikian juga dengan
distribusinya dalam seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit saling
bergantung satu dengan yang lainnya, jika
salah satu terganggu maka demikian pula yang
lainnya.
• Air tubuh total (TBW total body water) yaitu
persentase dari berat air dibandingkan dengan berat
badan total, bervariasi menurut jenis kelamin, umur
dan kandungan lemak dalam tubuh.
• Air membentuk sekitar 60% berat badan pada orang
dewasa, pada orang tua TBW sekitar 45 – 50% dari
berat badannya

Jenis Presentase Cairan Tubuh

Bayi (baru lahir) 75%

Dewasa pria (20-40 tahun) 60%

Dewasa wanita (20-40 tahun) 50%

Usia lanjut 45-50%


pembagian cairan tubuh
• Cairan Intrasel adalah cairan yang berada
didalam sel , sekitar 40% dari jumlah cairan
tubuh.
• Cairan Ekstrasel adalah cairan yang berada
diluar sel dan cairan ini terus menerus
bercampur. Jumlah total cairan didalam
ruangan ekstrasel sekitar 20%.
Cairan ekstrasel dapat dibagi menjadi :
1. Cairan interstitial, yaitu cairan yang berada
dicelah-celah jaringan antar sel.
2. Plasma (cairan intra vascular), yaitu cairan yang
berada dalam pembulu darah (5%).
3. Cairan limfe, yaitu cairan yang berada didalam
pembuluh limfe.
4. Cairan tran selular, yairu cairan yang berada
ditempat-tempat usus seperti cairan
serebrospinalis, cairan intraokular, cairan traktus
gastro interspinalis, dan cairan ruang-ruang
potensial.
Mekanisme Homeostatis Cairan Tubuh
• Homeostatis adalah usaha dari tubuh sendiri
agar lingkungan sel tubuh dalam keadaan
stabil. Keseimbangan cairan tubuh dicapai
dengan masukan dan keluarkan air yang
seimbang
• air dalam tubuh dapat diperoleh dengan dua
cara yaitu: dengan minum dan makan-
makanan yang mengandung air.
Proses kehilangan air terjadi dalam
empat cara
1. Sebagai urin sekitar 1,5 liter per hari
2. Dengan ekspirasi udara dari paru-paru sekitar
400 mili perhari
3. Dalam feses sekitar 100 mili perhari
4. Melalui kulit sebagai keringat, jumlahnya sesuai
dengan temperatur kelembaban dan sirkulasi
udara.
Kehilangan air terbesar melalui ginjal yang
merupakan bagian yang tidak dapat dihindarkan,
bagian yang dikendalikan oleh antidiuretik hormon
(ADH).
Anatomi Fisiologi Cairan Elektrolit
• zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari
elektrolit dan non elektrolit.
• Cairan nonelektrolit adalah zat terlarut yang tidak
terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik.
Cairan non elektrolit terdiri dari: Protein, Urea,
Glukosa, Oksigen, Karbon dioksida, Asam organik
lainnya
• Cairan elektrolit. Garam yang terurai didalam air
menjadi satu atau lebih partikel bermuatan, disebut
ion atau elektrolit. Elektrolit tubuh mencakup antara
lain adalah: Na+, K+, Ca+, Mg++, Cl+, HCO3-, HPO4, SO4-
Anatomi dan Fisiologi Zat Terlarut
Pembatas utama perpindahan zat terlarut dalam
tubuh yaitu :
- membran sel.
- Molekul lemak.
- protein
Pengaturan Fisiologi Cairan dan
Elektrolit
Keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit normal
terjadi akibat keseimbang dinamis antara makanan
dan minuman yang masuk dengan keseimbangan
yang melibatkan sejumlah besar sistem organ, yang
terutama berperan adalah ginjal, sistem
kardiovaskular, kelenjar hipofisis, kelenjar
paratiroid, kelenjar adrenal, dan paru. Ginjal
memperantai sebagian besar pengendalian kadar
elektrolit dan ciran. TWB dan konsentrasielektrolit
sangat ditentungan oleh apa yang disimpan ginjal.
Ginjal sendiri berspon terhadap sejumlah hormon
dalam menjalankan fungsi regulsinya
• Natrium dan air
• Keseimbangan air dan pengaturan osmotik
• Pengaturan keseimbangan natrium dan
volume.
Gangguan Keseimbangan Cairan
1. Dehidrasi
Dehidrasi adalah tubuh terlalu banyak kehilangan
air dan elektrolit. Seseorang bisa mengalami
dehidrasi antara lain adalah: Berkeringat terlalu
banyak, seperti pada keadaan ditempat panas
tinggi, Muntah-muntah hebat karena berbagai
sebab, Diare hebat, Diuresis
2. Over Hidrasi
Suatu keadaan klinis akibat kelebihan cairan
ekstraselluler secara keseluruhan dan kelebihan
cairan baik dalam kompartemen plasma maupun
kompartemen cairan interstitiel
3. Edema
Edema adalah terkumpulnya cairan didalam
cairan interstitiel lebih dari jumlah yang biasa.
Hal ini ada hubungannya dengan gangguan
pertukaran cairan dan elektrolit antara plasma
dengan jaringan interstitiel. Edema bisa terjadi
akibat Tekanan darah kapiler yang meningkat,
sehingga darah seperti diperas kejaringan.
Hal yang terjadi: Vena terbendung, Arteriol
berdilatasi atau melebar,
Tekanan darah kapiler yang meningkat
kejaringan yaitu :
• Vena terbendung
Pada kasus ibu hamil dengan edema pada tungkai ini
diakibatkan bendungan vena kava inferior dan vena
dalam panggul.
• Arteriol berdilatasi atau melebar
- Artiola melebar seperti keran air yang terbuka lebar.
- Berkurangnya jumlah protein plasma.
- Bendungan aliran limfe.
Gangguan Keseimbangan Elektrolit
keadaan gangguan keseimbangan elektrolit
adalah:
1. Hiponatremia
Hiponatremia selalu mencerminkan retensi air
baik dari peningkatan mutlak dalam jumlah
berat badan (total body weight, TBW) atau
hilangnya natrium dalam relatif lebih hilangnya
air
2. Hipernatremia
Hiperosmolalitas terjadi setiap kali total
kandungan tubuh terlarut meningkatkan relatif
terhadap TBW dan biasanya, tapi tidak selalu,
berhubungan dengan hipernatremia ([Na+]> 145
mEq/L). Hiperosmolalitas tanpa hipernatremia
dapat dilihat selama hiperglikemia ditandai atau
mengikuti akumulasi zat osmotik aktif normal
dalam plasma.
3. Hipokalemia
Nilai normal Kalium plasma adalah 3,5-4,5 mEq/L.
Disebut hipokalemia apabila kadar kalium
<3,5mEq/L. Dapat terjadi akibat dari redistribusi
akut kalium dari cairan ekstraselular ke intraselular
atau dari pengurangan kronis kadar total kalium
tubuh. Tanda dan gejala hipokalemia dapat berupa
disritmik jantung, perubahan EKG (QRS segmen
melebar, ST segmen depresi, hipotensi postural,
kelemahan otot skeletal, poliuria, intoleransi
glukosa.
4. Hiperkalemia
Hiperkalemia adalah jika kadar kalium >5 mEq/L.
Hiperkalemia sering terjadi karena insufisiensi renal
atau obat yang membatasi ekskresi kalium (NSAIDs,
ACE-inhibitor, siklosporin, diuretik). Tanda dan
gejalanya terutama melibatkan susunan saraf pusat
(parestesia, kelemahan otot) dan sistem
kardiovaskular (disritmik, perubahan EKG). 3 Efek
paling penting dari hiperkalemia berada di otot
rangka dan jantung
5. Hipokalsemia
Meskipun 98% dari total kalsium tubuh dalam tulang,
pemeliharaan konsentrasi kalsium ekstraseluler normal
adalah penting untuk homeostasis. Ion kalsium terlibat
dalam fungsi biologis hampir semua penting, termasuk
kontraksi otot, pelepasan neurotransmitter dan hormon,
pembekuan darah, dan metabolisme tulang, dan kelainan
pada keseimbangan kalsium dapat mengakibatkan
derangements fisiologis yang mendalam. Asupan
kalsium pada orang dewasa rata-rata 600-800 mg/d.
Penyerapan kalsium terjadi di usus terutama di usus kecil
proksimal tetapi adalah variabel. Kalsium juga disekresi ke
dalam saluran usus, dimana sekresi ini tampaknya
konstan dan independen dari penyerapan. Hingga 80%
dari asupan kalsium harian biasanya hilang dalam feses
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai