Ir. SUMINARTO
BBKSDA Sulawesi Selatan , MAKASSAR, 20 Maret 2014
Bahan ajar Pelatihan KK sekitar kawasan Hutan, Afiat hotel, Makassar
Menteri
Kehutanan
Inspektorat Sekretaris
Jenderal Jenderal
2
KEPALA BALAI
Bagian TU
Kelompok
Jabatan Fungsional
LUWU % •
LUWU UTARA % • JENEPONTO
%
PALOPO % %
• SELAYAR
%
POLEWALI MANDAR
%
%
• MAROS
%
MAMASA
MAJENE %
%
• PANGKEP
%
MAMUJU • BARRU
PAREPARE
%
MAMUJU UTARA %
•
PINRANG
%
•
Makassar(X%
%
• SIDRAP
%
% %
• SOPPENG
% • WAJO
• BONE
• BANTAENG
POTENSI TSL YANG DAPAT DIKEMBANGKAN BENTUK
DI SULSEL BERDASARKAN STATUS PERLINDUNGAN PEMANFAATAN
Penangkaran
DILINDUNGI
Penangkaran
Khusus lola dapat
TUMBUHAN & diambil dari alam.
SATWA LIAR
(TSL)
Penangkaran
Tangkap/
TIDAK Ambil
DILINDUNGI dari Alam
DILINDUNGI …. ?
- mempunyai populasi yang kecil;
- adanya penurunan yg tajam pd jumlah
individu di alam;
- daerah penyebaran yang terbatas (endemik).
BERUBAH STATUS ?
populasinya telah mencapai tingkat
pertumbuhan tertentu
Perubahan dari jenis TSL dilindungi menjadi
tdk dilindungi & sebaliknya ditetapkan dgn
Keputusan Menteri setelah mendapat
pertimbangan Otoritas Keilmuan (Scientific
Authority)….. LIPI.
6
Tujuan Pemanfaatan Jenis TSL :
Agar jenis Tumbuhan dan Satwa Liar
dapat didayagunakan secara lestari
untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
ALAM
TSL
PENGAMBILAN /
PENANGKAPAN
PENANGKARAN
Captive breeding,
Artificial propagation,
Ranching
Quota (pertimbangan LIPI, penetapan
Ditjen PHKA).
Dilindungi (ditetapkan sbg satwa buru)
Diluar KPA, KSA dan TB
Apendiks dan non-Apendiks
Ijin Tangkap/Pengambilan
Ijin Penangkaran
Batasan jumlah hasil (sesuai
kemampuan penangkaran)
Apendiks dan non-apendiks
Dilindungi dan F1 (ditetapkan sebagai
satwa buru)
PENANGKARAN
Pengembangbiakan dalam
lingkungan terkontrol
Perbanyakan dalam
lingkungan terkontrol
Ketentuan lebih lanjut diatur
dalam SK Menhut tersendiri
Pasal 18
11
PEMANFAATAN SPESIMEN
PEMANFATAN dilakukan :
• Pengambilan atau penangkapan (komersial
dan non komersial)
• Peredaran (DN non komersial, DN komersial,
LN non komersial dan LN komersial)
Pasal 24
12
PEMANFAATAN SPESIMEN
13
SYARAT
Pengambilan / penangkapan (komersial dan
non komersial) wajib diliput dengan izin
Peredaran untuk kepentingan komersial, dapat
dizinkan bagi pengedar DN dan pengedar LN
yang terdaftar dan diakui
Pengambil atau penangkap untuk kepentingan
komersial, izin diberikan kepada pengedar DN
atau pengumpul TSL
Pasal 25
14
SYARAT PEMANFAAT TSL
Pemanfaat non komersial (perorangan,
koperasi, LK, LP, PT dan ornop bidang
KSDA)
Pemanfaat komersial (perusahaan
perorangan, koperasi, BUMN, BUMD dan
BUMS)
15
IZIN AMBIL/ TANGKAP
16
IZIN PEMANFAATAN NON KOMERSIAL
DALAM NEGERI
KALITBANG
PERTUKARAN
PEMELIHARAAN UNTUK KESENANGAN
PERAGAAN
Pasal 34
17
IZIN AMBIL/ TANGKAP
NON KOMERSIAL
18
IZIN AMBIL/ TANGKAP
NON KOMERSIAL
Tata Cara dan Prosedur (tidak dilindungi)
Permohonan diajukan kepada Kepala
BKSDA
Kepala BKSDA menelaah permohonan
Kepala BKSDA dapat menyetujui atau
menolak selambat-lambatnya dalam 14 hari
kerja
Jika kuota habis (kalitbang) Ka BKSDA wajib
berkonsultasi dgn Dirjen PHKA
Berdasarkan rekom LIPI dapat menolak/
setuju Pasal 30
19
IZIN AMBIL/ TANGKAP
NON KOMERSIAL
Tata Cara dan Prosedur (dilindungi/ App. I)
Hanya untuk kajian dan litbang
Permohonan diajukan kepada Menhut dgn
tembusan Dirjen PHKA dan LIPI
Rekom LIPI
Berdasarkan saran Dirjen PHKA dan rekom
LIPI Menhut dapat menolak/ setuju
20
IZIN AMBIL/ TANGKAP
KOMERSIAL
Izin ambil/ tangkap komersial diberikan
kepada : Perorangan, koperasi, BUMN,
BUMD atau BUMS
Jenis tidak dilindungi dan jenis dilindungi
yang ditetapkan sebagai satwa buru (App. II
dan III CITES)
Izin diberikan oleh Kepala BKSDA
Pasal 31
21
IZIN AMBIL/ TANGKAP
KOMERSIAL
Tata Cara dan Prosedur (tidak dilindungi)
Permohonan diajukan kepada Kepala
BKSDA
Kepala BKSDA menelaah permohonan
Kepala BKSDA dapat menyetujui atau
menolak selambat-lambatnya dalam 14 hari
kerja
Izin diberikan selama 1 tahun
Berdasarkan kuota
Pasal 32
22
1. Reptil (Ular sanca dan biawak)
2. Coral (46 jenis)
3. Ikan (napoleon, kud laut)
4. Tumbuhan (pakis dan gaharu)
5. Anthropoda (Lola merah)
6. Reptil (Kadal ekor biru dan hijau)
7. Insecta ( 140 Jenis)
Peredaran TSL adalah kegiatan mengedarkan
spesimen tumbuhan dan satwa liar berupa
mengumpulkan, membawa, mengangkut atau
memelihara spesimen tumbuhan dan satwa liar yang
ditangkap atau diambil dari habitat alam atau yang
berasal dari hasil penangkaran termasuk dari hasil
pengembangan populasi berbasis alam untuk
kepentingan pemanfaatan (penelitian pengembangan,
penangkaran, perburuan, perdagangan, peragaan,
pertukaran)
KOMERSIAL (DN & LN) NON KOMERSIAL (DN & LN)
• NON PROFIT
• EKONOMIS - Kalitbang, museum
- Kesenangan (barang
( jual beli, tukar bawaan pribadi)
menukar, jasa dan - Tukar menukar antara
bentuk lain) Lembaga Konservasi
• PENGEDAR • JENIS
Dalam Negeri dan Luar Dilindungi & Tidak
Dilindungi kecuali
Negeri Yang Terdaftar pemeliharaan untuk
kesenangan hanya jenis yg tdk
dilindungi.
29
Dokumen :
1. SATS-DN (Surat Angkut Tumbuhan dan
Satwa Dalam Negeri)
PEMERIKSAAN
•Laporan mutasi stok, legalitas asal-sul (izin ambil /
tangkap/penangkaran)
• Stok TSL
•Membuat BAP Stok
PENCERMATAN
Melakukan pemeriksaan dan pembubuhan paraf (Kasi
Pemanfaatan & Pelayanan dan Kabid Teknis)
PENANDATANGANAN
SATS-DN atau Form C/Rekom Ekspor oleh Ka. BKSDA/Kabid
Teknis
SATS-LN
SATS-DN SATS-LN Appendiks
Non Appendiks
33
Pemanfatan TSL wajib dipungut PNBP
Pengenaan saat ambil/ tangkap
Besarnya PNB disesuaikan dengan harga
patokan
Tata cara pengenaan iuran diatur dalam PP
no.12/2014 dan Permenhut No. 02/Menhut-
II/2006
34
Masyarakat
Karantina Kepolisian
PENGAWAS/
PEREDARAN TSL
Ditjen Bea
Ditjen PHKA
dan Cukai
35
Informasi lebih lanjut :
BALAI BESAR KSDA SULAWESI SELATAN
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 13,7 Daya Telp. (0411) 590371, Fax. (0411 ) 590370
MAKASSAR - 90241