Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN Ca. Serviks

Disusun Oleh: Kelompok 1


Nama Kelompok:
1. Carmelita Gusmao Da Silva 9. Kadek Sumiyanti Diantari
(17C10074) (17C10091)
2. Kadek Yuni Kartika 10. Ni Kadek Della Natalia
(17C10077) (17C10096)
3. Luh Ade Alit Juwita Anjani 11. Ni Made Titin Pradnyantari
(17C10079) (17C10101)
4. Ida Ayu Putu Aniaka Dewi 12. Ni Luh Wayan Anggreni Purnayosi
(17C10082) (17C10106)
5. Ni Made Rai Sri Widari 13. Ni Kadek YuliYanthi
(17C10083) (17C10108)
6. Ida Ayu Jumpung Putri Adnyaswari 14. Ni Kadek Yenita Endra Swari
(17C10086) (17C10119)
7. Ni Luh Ariska Dewi 15. I Gede Eka Saputra
(17C10089) (17C10120)
8. Pande Ayu Monica Sari 16. Ni Made Devi Yustini
(17C10090) (17C10126)
Ca. serviks

• Pertumbuhan sel yang abnormal


yang terdapat pada organ reproduksi
wanita yaitu serviks atau bagian
terendah dari rahim yang menempel
pada puncak vagina.
KLASIFIKASI

1. Karsinoma Pra invasif • Stadium III : Penyebaran sampai 1/3 distal


• Stadium 0 : Karsinoma in situ atau vagina atau ke parametrium sampaidinding
karsinoma intra epitel. panggul.
a. Stadium III a
2. Karsinoma Invasif b. Stadium III b
• Stadium I : Proses terbatas pada serviks • Stadium IV: Proses keganasan telah keluar
dari panggul kecil dan melibatkanmukosa
a. Stadium Ia
rektum dan atau vesika urinaria (dibuktikan
b. Stadium I b secara histologi) atau telahbermetastasis
keluar panggul atau ketempat yang jauh.
• Stadium II: Proses keganasan telah keluar a. Stadium IV a
dari serviks dan menjalar ke 2/3bagian b. Stadium IV b
atas vagina dan atau ke parametrium
tetapi tidak sampai dindingpanggul.
a. Stadium IIa
b. Stadium II b
ETIOLOGI
1. Infeksi Virus Human Papilloma (HVP)
2. Pasangan Seksual yang Berganti-ganti
3. Usia Pertama Melakukan Hubungan Seks
4. Merokok
5. Jumlah Anak
6. Kontrasepsi
7. Riwayat Keluarga
8. Kekebalan Tubuh
Keputihan

Perdarahan Pervagina

Perdarahan Kontak

Konstipasi

MANIFESTASI Inkontinensia Urin


KLINIS
Patosisiologi

Proses perkembangan kanker serviks berlangsung lambat, diawali


adanya perubahan displasia yang perlahan-lahan menjadi progresif.
Displasia ini dapat muncul bila ada aktivitas regenerasi epitel yang
meningkat misalnya akibat trauma mekanik atau kimiawi, infeksi
virus atau bakteri dan gangguan keseimbangan hormon. Dalam
jangka waktu 7-10 tahun perkembangan tersebut menjadi bentuk
preinvasif berkembang menjadi invasif pada stroma serviks dengan
adanya proses keganasan.
KOMPLIKASI
Komplikasi yang terjadi karena
radiasi Komplikasi akibat tindakan bedah

• Efek samping gastrointestinal secara Komplikasi yang paling sering akibat


akut termasuk diare, kejang bedah histerektomi secara radikal adalah
abdominal, rasa tidak enak pada disfungsi urin akibat denervasi partial
rektal danperdarahan pada GI. otot detrusor. Komplikasi yang lain
seperti vagina dipendekkan, fistula
ureterovaginal, pendarahan, infeksi,
obstruksi usus, striktur dan fibrosis
intestinal atau kolon rektosigmoid,
serta fistula kandung kemih dan
rektovagina.
Pemeriksaan penunjang

Sitologi/Pap smear • Sitologi adalah cara Skrining sel-sel serviks yang tampak sehat dan
tanpa gejala untuk kemudian diseleksi.

• kolposkopi menilai perubahan pola epitel dan vascular serviks yang


Kolposkopi mencerminkan perubahan biokimia dan perubahan metabolik yang
terjadi di jaringan serviks.

Biopsi • Biopsi dilakukan untuk mengetahui kelainan yang ada pada serviks.

• Pada pemeriksaan ini serviks diolesi larutan yodium. Pada


Tes Schiller serviks normal akan membentuk bayangan yang terjadi
pada sel epitel serviks karena adanya glikogen.
PENATALAKSANAAN
1. Pembedahan
2. Terapi penyinaran (radioterapi)
3. Kemoterapi
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY.E
DENGAN Ca.SERVIKS STADIUM III B
DI IRNA B3 RSUP DR KARIADI SEMARANG

1. Identitas Pasien
2. Identitas Penanggung Jawab
• Nama : Ny. E
• Nama : Tn. M
• Umur : 38 Tahun
• Umur : 39 Tahun
• Status perkawinan : Menikah
• Pekerjaan : Karyawan Swasta
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Bedono, Sayung
• Tanggal Masuk : 28-12-2009
• Hubungan dgn Klien : Suami
• Tanggal Pengkajian : 11-22010
• Diagnosa Medik : Ca. Serviks
Stadium III B
Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Saat dikaji pasien mengeluh mual. 3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan pernah dirawat di RS Sultan Agung
pada bulan Oktober 2009 dengan diagnosa medis
2. Riwayat Kesehatan Sekarang Ca.Serviks stadium III B, saat ini pasien dirawat di
Pasien mengatakan bulan Oktober 2009, RSUP Dr.Kariadi oleh rujukan dari RS Sultan Agung.
mengalami perdarahan mrongkol-mrongkol selama 7
4. Riwayat Penyakit Keluarga
hari, perdarahan terjadi setelah melakukan hubungan
Pasien mengatakan dari keluarga tidak ada yang
suami istri. Pasien juga mengatakan pernah keputihan pernah menderita penyakit seperti yang dialami pasien
1 minggu sebelum perdarahan. Oleh karena perdarahan yaitu kanker serviks, pasien juga mengatakan tidak
tersebut pasien dirawat di RS Sultan Agung dengan mempunyai penyakit menurun seperti DM, Hipertensi,
diagnosa medis Ca Servic stadium III B. Sebelum di Jantung, dll
rujuk ke RSUP Kariadi, pasien mendapat terapi Asam
Mefenamat dan vitamin penambah darah, dikatakan
pasien seingatnya. Mulai tanggal 28 Desember 2009,
pasien dirawat di RSUP Kariadi dengan diagnosis
medis Ca. Serviks stadium III B di ruang B3
Ginecology. Dengan pengobatan Terapi radiasi 25 kali
dan kemoterapi 5 kali. Sampai pengkajian klien sudah
mendapat kemoterapi ke-5 dan radiasi ke-22. Saat
dikaji pasien mengatakan sudah tidak terjadi
perdarahan, dan tidak keputihan. Pasien mengatakan
mual dan tidak nafsu makan.
Pola Kebiasaan

1. Makan dan minum


• Sebelum sakit : Pasien makan 3 kali sehari, nasi, sayur, dan lauk, 1
porsi habis. Berat badan sebelum sakit : 55 kg.
• Setelah sakit : Pasien mengatakan mual dan tidak nafsu makan.
Pasien jarang makan, porsi dari RS hanya habis 2-3 sendok makan,
pasien biasanya ngemil. BB saat dikaji : 49,5 kg.
2. Istirahat dan tidur
• Sebelum sakit : Pasien mengatakan sulit tidur.
• Selama sakit : Pasien mengatakan kalau siang dapat tidur, kalau
malam sulit tidur.
3. Rasa aman
• Sebelum sakit : Pasien merasa cemas karena penyakitnya.
• Setelah sakit : pasien merasa cemas karena penyakitnya.
Pemeriksaan fisik
1Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Tekanan darah : 100 / 80 mmHg
Nadi : 88 x / menit
Pernafasan : 20 x / menit
Suhu : 360 C
Berat badan : 49,5 kg
Tinggi badan : 152 cm
2. Pemeriksaan Per Sistem

1. Genetalia
• Ada lesi bekas digaruk di bagian monsfeneris, tidak terpasang
kateter, PPV (pengeluaran per vagina): tidak ada keputihan, tidak
ada perdarahan
2. Anus
• Ada lesi di lipatan bokong, tidak ada hemoroid eksternal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium Patologi Anatomi
Tanggal : 5 November 2009
Diagnosa Patologik:
Sediaan dari serviks uteri 2 jaringan ukuran 4 x 3 x 2 dan 2 x 2 x 2,5 cm menunjukkan gambaran serupa terdiri dari
poliferasi dan hiperplasi kelenjar berkelok-kelok yang saling berdekatan dengan epitel hiperkromatik disertai
mitosis patologik sebagian sel ganas tampak ke dalam stroma. Sesuai dengan adenokarsinoma serviks dengan
diferensiasi sedang.
2. Pemeriksaan Foto Thorax PA
Tanggal : 10 November 2009
Cor : CTR < 50%
Bentuk dan letak normal
Pulmo : corakan bronco vaskuler kanan normal, tidak tampak kesuraman maupun coin lesien pada kedua
lapang paru.
Diafragma kanan setinggi kosta posterior
Sinus kostophenikus kanan lancip
Tidak tampak destruksi pada tulang
Kesan: Tidak tampak metastase pada pulmo dan tulang.
3. Pemeriksaan USG Abdomen
Tanggal : 10 November 2009.
Hepar : Ukuran normal, permukaan rata, tepi tajam, parenkim eksogenitas normal, tidak tampak nodul,
porta dan V. hepatica tidak melebar.
Vesika urinaria: Dinding tidak menebal, tampak rata, tidak tampak masa maupun batu.
Uterus : Ukuran normal, tidak tampak masa.
Ginjal kanan : Bentuk dan ukuran normal, parenkim ginjal normal, batas kortikomeduler jelas, tidak tampak
penipisan korteks, tidak tampak batu dan ureter tidak melebar.
Ginjal kiri : Bentuk dan ukuran normal, parenkim ginjal normal, batas kortikomeduler jelas, tidak tampak
penipisan kortek, tampak batu pada pole bawah dengan ukuran 0,7 cm, pielokalisks tampak melebar, ureter tidak
melebar.
Kesan:
Hidronefrosis dan nefrilitiasis sinistra
Tidak tampak kelainan/metastase pada organ-organ intra abdomen lainnya diatas secara sonografi.
4. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan


Hematology
-Hemoglobin 11,8 12-15,00 gr%
-Hrmatokrit 34,30 35,0-47,00
%
-Eritrosit 4,36 3,90-5,60
-MCH 27,00 27,00-32,00 Juta/mmk
-MCV 78,70 27,00-96,00
fl
-MCHC 34,30 29,00-36,00
-Leukosit 4,10 4,00-11,00 g/dl
-Trombosit 171,0 150,00-400,00
ribu/mmk
-RDW 13,00 11,60-14,80
-MPV 7,11 4,00-11,00 ribu/mmk

%
Kimia Klinik
-Ureum 14 15-39 Fl
-Creatinin 0,64 0,60-1,30
mg/dl
-SGOT 17 15-37
-SGPT 25 30-65 mg/dl

u/l

u/l
4. Riwayat kemoterapi

Tanggal/jam

8 Februari 2010
07.00 Plastosin 60 mg infus
Infus NS 0,9 %
08.00 Infus manitol 2%
Infus DS
13.00 Metoclorpramid 1 amp
14.00 Metoclorpramid 1 amp

5. Terapi
a. Metoclorpramid 3 x 1 tablet
b. SF/BC/C 2 x 1 tablet
c. Vitamin A 1 X 50.000 UNIT
d. Antasid Syrup 3 x 1 sdm.
ANALISA DATA
No Tgl/jam Data Fokus Etiologi Masalah
1 11-2-10 DS: Efek samping Perubahan nutrisi;
11.00 Pasien mengatakan mual dan tidak nafsu kemoradiasi Kurang dari
makan kebutuhan tubuh
DO:
Makanan habis 2 sdm dari 1 porsi yang
disediakan
Ngemil (keripik, peyek)
BB sebelum sakit : 55 kg, selama sakit :
49,5 kg
Hasil laboratorium tanggal 5 Februari
2010 Hemoglobin = 11,80 gr%

2 12-2-10 DS: Ketidakpastian rentang Ansietas


17.00 Pasien menanyakan apakah pengobatan hasil yang diharapkan
sinar dapat menyembuhkan penyakit?
Apakah
kanker bisa tumbuh lagi?
DO:
Pasien tampak cemas
Pasien Nampak takut bila penyakitnya kambuh
lagi
Pasien banyak bertanya
3 13-2-10 DS: Proses penyakit, Perubahan
17.00 Pasien mengatakan sebelum sakit melakukan perubahan kebutuhan
hubungan seksual 2x seminggu, selama sakit anatomis seksualitas
tidak pernah melakukan hubungan seksual.

DO:
Pasien mengatakan frekuensi seksualitas
kepada perawat
4 23-2-10 DS: Efek Kemoradiasi Gangguan
17.00 Pasien mengatakan gatal di daerah kemaluan integritas kulit;
dan sekitar anus pruritus, eritema
DO:
Pasien terlihat menggaruk daerah yang gatal.
Bagian monsveneris terdapat lesi putih
Bagian lipatan bokong terdapat lesi berwarna
putih
Diagnosa Keperawatan
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan efek samping dari kemoradiasi.
• Ansietas berhubungan dengan ketidakpastian tentang hasil yang
diharapkan.
• Perubahan kebutuhan seksualitas berhubungan dengan proses
penyakit, perubahan anatomis
• Gangguan integritas kulit; pruritus;eritema berhubungan dengan
efek kemoradiasi.
Intervensi Keperawatan
Tgl / jam Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
1 11-2-10 Perubahan nutrisi: Setelah dilakukan tindakan - Kaji masukan makanan dan
11.00 Kurang dari keperawatan 3x24 jam, cairan yang disediakan
kebutuhan tubuh diharapkan pasien: Anjurkan makan porsi kecil tapi
berhubungan dengan
1. Nafsu makan meningkat sering
efek samping dari
kemoradiasi 2. Porsi makan habis - Jelaskan pada pasien tentang
3. BB normal kebutuhan nuttrisi
- Timbang berat badan pasien
setiap minggu dengan gunakan
timbangan yang sama
- Berikan antiemetik sebelum
kemoterapi
- Instruksikan keluarga untuk
membantu pasien meningkatkan
masukkan makanan.
Tgl / jam Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
2 12-2-10 Ansietas Setelah dilakukan tindakan a) Kaji tanda dan gejala adanya
17.00 berhubungan keperawatan 2x24 jam, ansietas
dengan diharapkan pasien: b) Gunakan satu sistem
ketidakpastian Cemas berkurng pendekatan yang tenang dan
tentang hasil yang Pasien memiliki koping yang meyakinkan
diharapkan positif c) Lakukan teknik mendengar
aktif
d) Instruksikan teknik relaksasi
seperti latihan relaksasi,
imajinasi, terapi music
e) Bantu pasien
menjelaskankeputusannya pada
anggota keluarga yang lainnya
Tgl / jam Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
3 13-2-10 Perubahan Setelah dilakukan tindakan a) Ciptakan hubungan terapeutik
17.00 kebutuhan keperawatan 1x24jam klien atas dasar saling percaya dan
seksualitas dan pasangan dapat saling menghargai, berikan
berhubungan memahami bahwa privasi dan kepercayaandiri
dengan proses seksualitas tidak hanya klien.
penyakit, terbatas pada b) Anjurkan klien untuk
perubahan aktivitas fisik mengungkapkan ketakutan dan
anatomis. menanyakan masalah
c) Diskusikan bentuk alternative
ekspresi seksual yang dapat
diterima pada klien sesuai
kebutuhan
d) Libatkan pasangan dalam
diskusi
Tgl / jam Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
4 13-210 Gangguan Setelah dilakukan a) Kaji integritas kulit
17.00 Integritas kulit ; tindakan keperawatan b) Inspeksi daerah kulit yang
pruritus, eritema selama 2x24jam tidak diradiasi
berhubungan terjadi kerusakan yang c) Bersihkan daerah yang
dengan efek berlebih, klien ikut terbuka dengan normal salin
kemoradiasi memelihara kulit dan air, pengeringan dengan
udara atau ditepuk
d) Instruksi pasien untuk
menghindari mencukur kulit
yang iritasi, memakai pakaian
Implementasi
keperawatan
Evaluasi Keperawatan
N0 Tgl / Evaluasi Ttd
dx jam

1 14-2-08 S : Saya sudah mau makan sedikit, tetapi masih terasa mual
13.00 O : - Makanan yang dihabiskan ½ porsi
BB : 50 kg
TB : 152 cm
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
2 14-2-08 S : Saya sudah mengetahuai tentang penyakit saya. Terima kasih, sus.
13.00 O : - Pasien mengerti penjelasan perawat
Cemas berkurang
Pasien memiliki koping yang positif A : Masalah teratasi
P : Pertahankan Intervensi
Evaluasi Keperawatan
N0 Tgl / Evaluasi Ttd
dx jam

3 14-2- : Suami saya kalau malam nunggu saya disini. Tadi pagi dia berangkat
08 kerja dari sini
13.00 O : Pasien dan pasangan memahami seksualitas tidak hanya sebatas
aktifitas itu.
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan Intervensi

24 14-2- S : Kalau gatal saya garuk, setelah mandi saya kasih bedak yang gatal.
08 O : Tidak ada kemerahan, masih terlihat lesi atau lecet bekas garuk
13.00 A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
ANY QUESTION?
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai