Anda di halaman 1dari 12

BAB 8

TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA

Salah satu jenis perbankan yang paling utama dan paling pnting adalah Bank Sentral (central bank)
Fungsih utama Bank Sentral adalah mengatur masalah-masalah yang berhubungan dengan
keuangan di suatu Negara secara luas baik di dalam negeri maupun keluar negeri di Indonesia tugas
Bank Sentral dipegang oleh Bank Indonesia (BI) peranan Bank Indonesia sebagai bank sentral atau
disebut bank to bank dalam pembangunan memang penting dan sangat di butuhkan keberadaannya
hal ini di sebabkan bahwa pembangunan disektor apapun selalu membutuhkan dana dan dana ini
diperoleh dari sector lembaga keuangan tugas bank Indonesia adalah mengatur, mengoordinasi,
mengawasi serta memberikan tindakan kepada dunia perbankan. Bank Indonesia juga mengatur
dan mengawasi kegiatan perbankan secara keseluruhannya.
TUJUAN BANK INDONESIA
Tujuan Bank Indonesia tertuang dalam UU RI Nomor 23 Tahun 1999 Bab 3 Pasal 7 adalah untuk
mencapai dan memelihara kesetabilan rupiah. Adapun maksud dari kesetabilan rupiah yang
diinginkan oleh Bank Indonesia adalah
1. kesetabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang di ukur dengan atau tercermin dari laju
inflasi
2. kesetabilan nilai rupiah terhadap mata uang Negara lain.
Agar kesetabilan nilai rupiah dapat tercapai dan terpelihara, maka Bank Indonesia memiliki tugas:
1. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
2. mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran.
TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA

Tugas-tugas Bank Indoesia dalam rangka mencapai dan memelihara kesetabilan nilai rupiah
1. Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter
2. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran
HUBUNGAN DENGAN PEMERINTAH

Hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah seperti yang dituangkan dalam UU Nomor 23 Tahun
1999 adalah sbb:
1. Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah
2. Untuk dan atas nama pemerintah Bank Indonesia dapat menerima pinjaman luar negri, menata
usahakan serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan pemerintah terhadap pihak luar
negeri
3. Pemerintah wajib meminta pendpat Bank Indonesia dalam siding cabinet yang membahas
masalah ekonomi.
4. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah mengenai rancangan anggaran
pendapatan dan belanja Negara serta kebijakan lain yang berkaitan dengan tugas dan
wewenang Bank Indonesia
5. Dalam hal pemerintah menerbitkan surat-surat utang Negara, pemerintah wajib terlebih dahulu
berkonsultasi dengan bank Indonesia dan pemerintah juga wajib terlebih dulu berkonsultasi
dengan dewan perwakilan rakyat .
6. Bank Indonesia dapat membantu penerbitan surat-surat utang Negara yang di terbitkan
pemerintah.
7. Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada pemerintah.
HUBUNGAN DENGAN DUNIA INTERNASIONAL

Dalam hal hubungan Bank Indonesia dengan dunia internasional, maka bank Indonesia:
1. Dapat melakukan kerja sama dengan Bank Sentral Negara lain, organisasi dan lembaga
internasional
2. Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota internasional atau lembaga multilateral adalah
Negara, maka ban Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama Negara republic Indonesia
sebagai anggota
BAB 9
BANK SYARIAH

Bank Syariah pertama di Indonesia merupakan hasil kerja tim perbankan MUI, yaitu dengan
dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonsia (BNI). Dalam perkembangan selanjutnya berdiri Bank
Syariah sebagai cabang dari Bank Konvesional yang sudah ada, seperti bank BNI, bank IFI, dan
BPD Jabar. Bank-bank syariah lain yang direncanakan akan membuka cabang adalah BRI, Bank
Niaga, dan Bank Bukopin.
PRODUK BANK SYARIAH
Bank Syariah juga menawarkan nasabah dengan beragam produk perbankan. Produk-produk yang ditawarkan sudah
tentu sangat islami, termasuk dalam memberikan layanan nasabahnya. Berikut ini jenis-jenis bank syariah yang
ditawarkan :
1. Al-wadi’ah ( Simpanan )
2. Pembiayaan dengan bagi hasil
3. Bai’ al-Murabahah
4. Bai’ as-Salam
5. Bai’ Al-Istihna
6. Al-Ijarah ( Leasing )
7. Al-Wakalah ( Amanat )
8. Al-Kafalah (Garansi)
9. Al-Hawalah
10. Ar-Rahn
PENILAIAN KESEHATAN BANK SYARIAH

Penilaian kesehatan Bank Syariah dilakukan berdasarkan peraturan bank Indonesia (PBI) no
9/1/PBI/2007 tentang system penilaian tingkat penilaian bank umum berdasarkan prinsip syariah
yang berlau mulai 24 januari 2007. dari hasil penjelasan deputi gubernur, bank Indonesia siti
chalimah fadjrijah menjelaskan bahwa penerapan ini dilakukan dengan memperkirakan produk dan
jasa perbankan syariah kedepan kian beragam dan kompleks sehigga eksporsur resiko tersebut akan
mengubah profil resiko bank syariah , yang pada gilirannya akan mempengaruhi tingkat kesehatan
bank tersebut.
Bank Umum Syariah wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulanan yang
meliputi factor-factor :
1. Permodalan ( Chapital )
2. Kualitas Aset ( Aset Quality )
3. Rentabilitas ( Earning )
4. Likuiditas ( Liquidty )
5. Sensifitas terhadap resiko pasar ( Sensivity to market risk )
6. Dan manajemen ( Menegement )
Rincian penilaian tingkat kesehatan bank pengkreditan rakyat ( BPN ) berdasarkan prinsip syariah
sebagai berikut :
1. Penilaian secara kualitatif dilakukan dengan mempertimbangkan indicator pendukung atau
pembanding yang relevan.
2. Peringkat setiap komponen membentuk factor keungan terdir dari peringkatan 1,2,3,4, dan 5.
3. Peringkat setiap kompenen pembentuk factor menejemen terdiri dari peringkat A,B dan C
4. Proses penilaian peringkat factor keuangan dilakukan dengan pembobotan atas nilai peringkat
factor permodalan, kualitas asset, rentabilitas, liquiditas.
5. Berdasarkan hasil penilaian peringkat factor keuangan dan penilaian peringkat factor
manajemen, ditetapka peringkat komposit yang merupakan peringkat akhir hasil penilaian
tingkat kesehatan bank.
6. Poses penilaian peringkat komposit dilaksanakan melalui penggabungan atas peringkat factor
keuangan dan peringkat manajemen menggunakan tabel konversi dengan mempertimbangkan
indicator pendukung dan unsur judgment.
Kemudian, untuk menentukan Peringkat Komposit yang merupakan peringkat akhir hasil penilaian
Tingkat Kesehatan Bank ditetapkan sebagai berkut.

No Peringkat Keterangan
1 Komposit 1 Bank memiliki kondisi tingkat kesehatan yang sangat baik
sebagai hasil dari pengelolaan usaha yang sangat baik
2 Komposit 2 Bank memiliki kondisi tingkat kesehatan yang baik sebagai hasil
dari pengelolaan usaha yang baik
3 Komposit 3 Bank memiliki kondisi tingkat kesehatan yang cukup baik
sebagai hasil dari pengelolaan usaha yang baik
4 Komposit 4 Bank memiliki kondisi tingkat kesehatan yang kurang baik
sebagai hasil dari pengelolaan usaha yang kurang baik
5 Komposit 5 Bank memiliki kondisi tingkat kesehatan yang tidak baik
sebagai hasil dari pengelolaan usaha yang tidak baik

Anda mungkin juga menyukai