Anda di halaman 1dari 14

ASSALAMUALAKUM WR.

WB
1. Aulia Zahra (1911020166)
2. Arini Dwi Yulia (1911020167)
3. Aldila Dwi Nur Rahmah (1911020168)
4. M.Nur Malik Ibrahim (1911020169)
5. Vivi Aryani (1911020170)
KELOMPOK 5 6. Linda Alfiyaningsih (1911020171)
7. Nurma Sri Utami (1911020172)
8. Alya Rahmah Suryautami (1911020173)
9. Adisty Nur As Syfa (1911020174)
10. Rere Pirda Tria Amanda (1911020175)
Biografi John Broades Watsen
John Broades Watson dilahirkan di Greenville pada tanggal 9 Januari
1878 dan wafat di New York City pada tanggal 25 September 1958.Ia m
empelajari ilmu filsafat di University of Chicago dan memperoleh ge
lar Ph.D pada tahun 1903 dengan disertasi berjudul “Animal Educatio
n”. Watson dikenal sebagai ilmuwan yang banyak melakukan penyelidik
an tentang psikologi binatang.
Pada tahun 1908 ia menjadi profesor dalam psikologi eksperimenal da
n psikologi komparatif di John Hopkins University di Baltimore dan
sekaligus menjadi direktur laboratorium psikologi di universitas te
rsebut. Antara tahun 1920-1945 ia meninggalkan universitas dan beke
rja dalam bidang psikologi konsumen.
Biografi John Broades Watsen
John Watson dikenal sebagai pendiri aliran behaviorisme di Amerika
Serikat. Karyanya yang paling dikenal adalah “Psychology as the Be
haviourist view it” (1913). Menurut Watson dalam beberapa karyanya,
psikologi haruslah menjadi ilmu yang obyektif, oleh karena itu ia t
idak mengakui adanya kesadaran yang hanya diteliti melalui metode i
ntrospeksi. Watson juga berpendapat bahwa psikologi harus dipelajar
i seperti orang mempelajari ilmu pasti atau ilmu alam. Oleh karena
itu, psikologi harus dibatasi dengan ketat pada penyelidikan-penyel
idikan tentang tingkahlaku yang nyata saja. Meskipun banyak kritik
terhadap pendapat Watson, namun harus diakui bahwa peran Watson tet
ap dianggap penting, karena melalui dia berkembang metode-metode ob
yektif dalam psikologi.
Pandangan Utama Watsen
1. Psikologi mempelajari stimulus dan respons (S-R Psychology).
2. Tidak mempercayai unsur herediter (keturunan)
3. Dalam kerangka mind-body
4. Sejalan dengan fokusnya terhadap ilmu yang obyektif
5. Watson menolak konsep insting
6. konsep learning
7. memory
8. Proses thinking and speech
9. ketegasan pendapatnya bahwa perilaku dapat dikontrol dan ada hukum yang mengat
urnya.
STUDY KASUS

Menjalani perawatan di RSUD Tangerang Selatan (Tangsel), MS (14) yang menjadi korban bully
ing. Yang saat ini berada di ruang Unit Gawat Darurat (UGD). Ditemani sang ibu,Fatir Ahmad (F
A) nampak masih terbaring dengan luka memar membiru di bagian wajah. Korban mengalami tr
auma yang sangat mendalam sehingga harus di rawat.
ASUHANAN KEPERWATAN KEJIWAAN DAN PSIKOLOGI
Pangkajian
1. Perilaku
Gejala : stress, introvert, dan minder
Tanda : menyendiri dan emosional
2. Sirkulasi
Gejala : sesak nafas
Tanda : Muncul keringat dingin dan pucat
3. Eliminasi
Gejala : Ganguan kejiwaan dan psikologi
Tanda : Cemas, Takut, dan perubahan keperibadian
4. Makanan atau Cairan
Gejala : Tidak nafsu makan
Tanda : Penurunan berat badan
5. Neurosensori
Gejala : Sakit kepala, kejang
Tanda : Kurang kosentrasi
6. Nyeri atau Kenyamanan
Gejala : Halusinasi dan ketakutan
Tanda : Tidak bisa tidur, gelisah
7. Interaksi Sosial
Gejala : Tidak mampu menjalankan peran seperti biasanya
Tanda : Sulit bersosialisasi
Diagnosa
1. Kelambanan dalam berfikir
2. Mudah tersinggung
3. Sulit berinteraksi
4. Katakutan pada hal baru
PENATALAKSANAKAN MEDIS

a)Penanganan Medis
Obat-obatan
Untuk meredakan gejala yang dialami penderita dan meningkatkan efektifitas psikoterapi, dokter
dapat meresepkan sejumlah obat berikut:
Antidepresan, misalnya fluoxetine
Antipsikotik, seperti aripiprazole.
Pereda cemas, misalnya alprazolam.
Mood stabilizer, seperti lithium.
Perubahan gaya hidup
Menjalani gaya hidup sehat dapat memperbaiki kualitas tidur penderita gangguan mental yang ju
ga mengalami gangguan tidur, terutama bila dikombinasikan dengan metode pengobatan di atas.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:
Membatasi konsumsi minuman berkafein.
Mengelola stres dengan baik.
KONSEP PENERAPAN

Menurut Watson Behaviorisme hanya dibicarakan bahwa perilaku manus


ia itu sebagai akibat berinteraksi dengan lingkungan, dan pola interaksi te
rsebut harus bisa diamati dari luar. Segala perilaku manusia sebagian be
sar akibat pengaruh lingkungan sekitarnya, dan lingkunganlah yang mem
bentuk kepribadian manusia.

Jadi, dapat dikatakan bahwa lingkunganlah yang menjadi salah satu fakt
or utama dari tindakan yang dilakukan oleh teman FA terhadap FA. Lingk
ungan sekitar teman-teman FA menjadi pendorong munculnya perilaku n
egative tersebut yang disebabkan proses belajar yang menghasilkan res
pon negative. Sehingga, semakin hari semakin banyak pula kasus-kasus
seperti ini yang muncul ke permukaan.
Jean Watson membagi konsep utama keperawatan dalam 4 (empat) bagian, yaitu:
Kemanusiaan (Human Beeing)
Kesehatan
Lingkungan sosial
Keperawatan
Sepuluh faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain:
Membentuk sistem nilai humanistic altruistic
Membangkitkan rasa percaya dan harapan
Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain
Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping trust”
Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif, maupun negatif
Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk mengambil keputu
san
Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”
Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki kondisi mental, fisi
k, sosial-kultural, serta spiritual.
Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia
Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.
2020

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai