Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN KUALITAS AIR

Tentang :
NITRAT, NITRIT, AMONIAK DAN TOTAL NITROGEN

Disusun Oleh :
INDRA HARTAWAN
DENNI FAISOL

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
PENDAHULUAN

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan, air menutupi hampir 71%
permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar
terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan - lapisan es (di kutub dan puncak - puncak gunung), akan tetapi
juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es.
Dalam air, terdapat berbagai kandungan bahan kimia.
Bahan kimia inidapat berefek positif ataupun negatif bagi tubuh manusia dan makhluk
lainnya.Kondisi lingkungan sumber air ikut mempengaruhi karakteristik
air,sehingga bahan kimia yang terkandung di dalamnya dapat beragam, begitu pula dengan kadarnya.
Berdasarkan keragaman tersebut, maka ditetapkan suatu standar yang mengatur kualitas air yang baik
untuk dikonsumsi. Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia. Menurut departemen
kesehatan, syarat - syaratair minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak
mengandungmikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat. Air minumadalah air
yang melalui proses pengolahan ataupun tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung di minum (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002).
NITRIT

Nitrit (NO2) merupakan bentuk peralihan


antara ammonia dan nitrat (nitrifikasi)
oleh bakteri Nitrosomonas dan antara
nitrat dengan gasnitrogen (denitrifikasi)
oleh karena itu, nitrit bersifat tidak stabil
Keberadaan nitrit menggambarka dengan keberadaan oksigen. Kandungan
n berlangsungnya proses biologis nitrit pada perairan alami mengandung
perombakan bahan organik yang nitrit sekitar 0.001 mg/L. Kadar nitrit
memiliki kadar oksigen terlarutya yang lebih dari 0.06 mg/L adalah bersifat
ng rendah. Selain itu nitrit juga toksik bagi organisme perairan.
bersifat racun karena dapat
bereaksi dengan hemoglobin
dalam darah, sehingga darah tidak
dapat mengangkut oksigen,
disamping itu juga nitrit
membentuk nitrosamin (RRN-
NO) pada air buangan tertentu
dan dapat menimbulkan kanker
(Maladi, Irham, dkk. 2013).
LANJUTAN

Berdasarkan PERMENKES No.416/MENKES/PER/IX/1990 kadarmaksimum


nitrit dalam air minum dan air bersih adalah 1 mg/L. Selain itu ada beberapa
peraturan yang mengatur baku mutu untuk nitrit, yaitu:
1. PP No 82 Tahun 2001 tentang Pengolahan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air. Kadar maksimun yang di
perbolehkan untuk Nitrat dan Nitrit dibagi menjadi 4 kelas air. Nitrat untuk
Kelas 1 - 2 kadar maksimumnya 10mg/l sedangkan untuk kelas 3 -
4 kadar maksimumnya 20 mg/l. Nitrit untuk Kelas 1 - 3 kadar maksimumnya
0,06 mg/l sedangkan untuk kelas 4 tidak di persyaratkan.
2. Kepmen LH No 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut. Kadarmaksimum
yang diperbolehkan untuk Nitrat (sebagai NO3 -N) adalah 0,008mg/l.
Penentuan kadar nitrit dilakukan dengan metode spektrofotometer (SNI 06-
6989.9-2004). Dalam suasana asam (pH 22,5), nitrit akan bereaksi dengan
Sulfanilamid (SA) dan N-(1-naphthyl) ethylene diamine dihydrochloride (NED
dihydrochloride) membentuk senyawa azo yang berwarna merah keunguan yang
dapat diukur pada panjang gelombang 543 nm.
Kandungan nitrit yang terdapat dalam air dapat dianalisis
metode Nessler.Kadar nitrit dapat diukur dengan menggunakan
metode Nessler kualitatif dankuantitatif. Dimana metode nessler
kualitatif yaitu dengan cara menggunakanasam sulfonil dan napthyl
amine. Dimana warna sampel dibandingkan denganwarna larutan
standart atau larutan stock nitrit. Warna sampel yang palingmendekati
warna larutan stock nitrit itulah yang paling tinggi kadar nitritnya.
Metode Nessler secara kuantitatif yaitu dapat digunakan
dengan spektrofotometri.Alat yang digunakan adalah spektrofotometri
UV-Visible. Spektrofotometri SinarTampak (UV-Vis) adalah
pengukuran energi cahaya oleh suatu sistem kimia pada panjang
gelombang tertentu (Day, 2002).Sinar ultraviolet (UV) mempunyai
panjang gelombang antara 200-400 nm, dan sinar tampak (visible)
mempunyai panjang gelombang 400-750 nm.
Pengukuran spektrofotometri menggunakan alat
spektrofotometer yang melibatkan energi elektronik yang cukup besar
pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometer UV-Vis lebih
banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif.
Spektrum UV-Vis sangat berguna untuk pengukuran secara kuantitatif.
Konsentrasi dari analit di dalam larutan bisa ditentukan
denganmengukur absorban pada panjang gelombang tertentu dengan
menggunakan hukum Lambert-Beer (Rohman, 2007).
Nitrit
Nitrat (NO3) adalah bentuk senyawa nitrogen yang
merupakan sebuah senyawa yang stabil. Nitrat merupakan
salah satu unsur penting untuk sintesis protein tumbuh-
tumbuhan dan hewan, akan tetapi nitrat pada konsentrasi
yang tinggi dapat mengakumulasi pertumbuhan ganggang
yang tak terbatas sehingga air kekurangan oksigen terlarut
dan menyebabkan kematian pada ikan. Kadar nitrat secara
alamiah biasanya agak rendah, namun kadar nitrat dapat
menjadi tinggi sekali pada air tanah di daerah-daerah yang
diberi pupuk dan mengandung nitrat (Alaerts dan Santika,
1987).

NITRAT

Senyawa nitrogen dalam air laut terdapat dalam 3 bentuk


utama yang berada dalam keseimbangan, yaitu amoniak,
nitrit dan nitrat. Keseimbangan tersebut sangat
dipengaruhi oleh kandungan oksigen bebas dalam air.
Pada saat kadar oksigen rendah, keseimbangan bergerak
menuju amoniak, sedangkan pada saat kadar oksigen
tinggi keseimbangan bergerak menuju nitrat sehingga
nitrat merupakan hasil akhir dari oksidasi nitrogen dalam
air laut.
LANJUTAN

Nitrat sebagai unsur hara utama Nitrogen dalam bentuk NO3- digunakan sebagai substansi atau komponen
dinding sel yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu Nitrat sebagai senyawa-senyawa
nitrogen anorganik utama dalam air laut tedapat sebagai ion nitrat (NO3) nitrit dan amoniak (NH3), dan sangat
dipengaruhi oleh oksigen bebas dalam air.
Sumber utama nitrat di perairan berasal dari limbah yang mengandung senyawa nitrat berupa bahan
organik dan senyawa anorganik seperti pupuk nitrogen. Sedangkan distribusi horizontal kadar nitrat menurut
Hutagalung (1997), semakin tinggi menuju ke arah pantai dan kadar nitrat tertinggi biasanya ditemukan di
perairan muara. Selanjutnya dikatakan bahwa peningkatan kadar nitrat di laut disebabkan oleh masuknya
limbah domestik atau perairan (pemupukan) yang mengandung nitrat.
Menurut Dugdale dan Goering (1967) bahwa produktifitas primer yang memerlukan nitrogen yaitu
produktifitas yang nitratnya didapatkan dari lapisan eufotik karena gerakan bawah air dan produktifitas lanjutan
melalui mineralisasi dari nitrogen organik yang melewati jaringan makanan pada lapisan tersebut. Nitrogen
merupakan unsur yang sangat penting bagi pertumbuhan fitoplankton dan merupakan salah satu unsur utama
dalam pembentukan protein. Selain itu juga diperlukan dalam proses fotosintesis yang diserap dalam bentuk
nitrat, kemudian diubah menjadi protein dan selanjutnya menjadi sumber makanan bagi ikan.
Kandungan nitrat dalam kadar yang berbeda dibutuhkan oleh setiap jenis alga untuk keperluan
pertumbuhannya. Agar fitoplankton dapat tumbuh optimal diperlukan kandungan nitrat antara 0,9 – 3,5 mg/l,
tetapi apabila kadar nitrat dibawah 0,1 atau diatas 45 mg/l maka nitrat dapat merupakan faktor pembatas (Chu,
1943 dalam Suminto, 1984)
Nitrat kedalam badan sungai disebabkan manusia yang membuang
kotoran dalam air sungai, kotoran banyak mengandung amoniak.
Kemungkinan lain penyebab konsentrasi nitrat tinggi ialah pembusukan
sisa tanaman dan hewan, pembuangan industri, dan kotoran hewan.
Pengotoran 1000 ternak sama dengan kotoran kota berpenduduk 5000
jiwa.

Nitrat menyebabkan kualitas air menurun, menurunkan oksigen


terlarut, penurunan populasi ikan, bau busuk, rasa tidak enak. Nitrat
adalah ancaman bagi kesehatan manusia terutama untuk bayi,
menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai methemoglobinemia, yang
juga disebut “sindrom bayi biru”. Air tanah yang digunakan untuk
membuat susu bayi yang mengandung nitrat, saat nitrat masuk kedalam
tubuh bayi nitrat dikonversikan dalam usus menjadi nitrit, yang kemudian
berikatan dengan hemoglobin dan membentuk methemoglobin, sehingga
mengurangi daya angkut oksigen oleh darah (Tresna, 2000)
Nitrat ( NO3 ) merupakan bentuk inorganik dari derivat senyawa
Nitrogen. Senyawa nitrat ini biasanya digunakan oleh tanaman hijau untuk proses
fotosintesis. Sedangkan kaitan hal tersebut dengan pencemaran terhadap badan air,
nitrat pada konsentrasi tinggi bersama – sama dengan phosphor akan
menyebabkan algae blooming sehingga menyebabkan air menjadi berwarna hijau
( green-colored water ) dan penyebab eutrofikasi.

Telah disebutkan bahwa Nitrogen adalah unsur utama protein,


sehingga nitrat ( NO3 ) sebagai derivat Nitrogen juga sebagai unsur penting dalam
protein. Dalam halini nitrat sangat dibutuhkan untuk sintesa protein hewan dan
tumbuhan. Adapun sumber nitrat yang mencemari badan air bermacam – macam,
yaitu berasal dari industri bahan peledak, industri pupuk, dll.
Nitrat biasanya dianalisa menggunakan tes air minum. Untuk kadar nitrat dalam air alami
maupun air olahan seringkali ditetapkan dengan teknik kolorimetri ( di sini dipakai
spektrofotometer ). Sebagai contoh, tes yang umum untuk nitrat adalah metode asam
Phenoldisulfanilat. Intensitas warna kuning yang di hasilkan oleh reaksi antara asam
Phenoldisulfanilat tadi dengan nitrat, berhubungan dengan konsentrasi nitrat secara langsung.
Warna yang di hasilkan dalam spesimen yang tak diketahui dapat dibandingkan dengan corak
warna larutan yang dihasilkan dengan konsentrasinya diketahui menggunakan tabung Nessler,
filterfotometer, atau spektrofotometer.
Telah disebutkan bahwa tes nitrat dipakai dalam analisa air minum, sebab tes nitrat ( juga tes
nitrit ) pada air buangan lebih sulit untuk dilakukan. Hal ini disebabkan konsentrasi yang tinggi
dari substansi penggganggu, seperti Chlorida dan zat organik. Selain dipakai hanya untuk sampel
air minum atau air bersih, tes nitrat juga dipakai untuk analisa air buangan yang telah diolah. Hasil
analisa nitrat biasanya dinyatakan dalam miligram Nitrogen perliter.
Konsentrasi senyawa nitrat yang boleh ada dalam air minum adalah tidak lebih dari 10 mg N
/ liter. Jika konsentrasi nitrat di atas 10 mgN/liter, maka akan bersifat racun. Nitrat ini bersifat
racun pada bayi hewan, termasuk juga manusia yang dapat menyebabkan problem serius dan
bahkan kematian. Faktanya, asiditas yang rendah dalam organ usus bayi mendukung pertumbuhan
bakteri pereduksi nitrat yang mengubah nitrat menjadi nitrit, yang kemudian diabsorbsi ke dalam
pembuluh darah. Hal ini menyebabkan kekurangan oksigen sebab tubuh menolak masukan
oksigen, hasilnya tubuh akan berubah warna menjadi kebiru – biruan. Keracunan nitrat ini disebut
sebagai sindroma blue baby karena perubahan warna tadi, ini merupakan istilah yang umum
dipakai walaupun istilah sebenarnya adalah methemoglobinemia. Jadi adanya nitrat pada air minum
walaupun dalam kadar normal tetap harus diwaspadai.
NITRIT

PERBEDAAN NITRAT DAN NITRIT

NITRAT
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3.
Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau
tajam yang khas (disebut bau Amonia). Walaupun
amonia memiliki sumbangan penting bagi
keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah
senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan.
Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi
dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan
bahkankematian. Sekalipun amonia di AS diatur
sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih
digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup, dan
pengangkutan amonia berjumlah lebih besar dari
3.500 galon (13,248 L) harus disertai surat izin

AMONIAK
LANJUTAN

Amonia yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat.Istilah ini


menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia mendidih di suhu -
33 °C, cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur amat
rendah. Walaupun begitu, kalor penguapannya amat tinggi sehingga dapat ditangani
dengan tabung reaksi biasa di dalam sungkup asap. "Amonia rumah" atau amonium
hidroksida adalah larutan NH3 dalam air. Konsentrasi larutan tersebut diukur dalam
satuan baumé. Produk larutan komersial amonia berkonsentrasi tinggi biasanya
memiliki konsentrasi 26 derajat baumé (sekitar 30 persen berat amonia pada 15.5 °C).
Amonia yang berada di rumah biasanya memiliki konsentrasi 5 hingga 10 persen berat
amonia. Amonia umumnya bersifat basa (pKb = 4.75), namun dapat juga bertindak
sebagai asam yang amat lemah (pKa = 9.25).
a. Amonia adalah gas yang tidak berwarna dan baunya
sangat merangsang sehingga gas ini mudah dikenal
melalui baunya.
b. Sangat mudah larut dalam air, yaitu pada keadaan
standar, 1 liter air terlarut 1180 liter amonia.
c. Merupakan gas yang mudah mencair, amonia cair
membeku pada suhu -780C dan mendidih pada suhu
-330 C.
SIFAT
AMONIA
Ditemukan oleh Daniel Rutherford pada tahun
1772.
* Mempunyai massa atom 14,0067 sma
* Mempunyai nomor atom 7
* Mempunyai jari-jari atom 0,92
* Mempunyai konfigurasi elektron 25
* Dalam senyawa mempunyai bilangan
oksidasi -3,+5, +4 dan +2
unsur penyusun senyawa amonia: * Mempunyai volum atom 17,30 cm3/mol
* Mempunyai struktur Kristal heksagonal
* Mempunyai titik didih 77,344 K
* Mempunyai titik lebur 63,15 K
* Mempunyai massa jenis 1,251 gram/cm3
* Mempunyai kapasitas panas 1,042 J/g K
* Mempunyai potensial ionisasi 14,534
Volt
* Mempunyai elektronegativitas 3,04
* Mempunyai konduktivitas kalor 0,02598
W/m K
* Mempunyai harga entalpi penguapan
2,7928 KJ/mol.
IKATAN AMONIA
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3 yang terdiri dari 3 atom hidrogen (H) dan 1
atom nitrogen (N). Untuk membuat ikatan kimia pada senyawa amonia pertama kali harus di
tentukan dahulu elekron valensi pada atom hidrogen (H) dan atom nitrogen (N).
Untuk mendapat elektron valensi pada atom hidrogen dan atom nitrogen melalui suatu konfigurasi
elektron yaitu:
Hidrogen (H) mempunyai nomor atom 1 dengan konfigurasi elektron : 1, dan mempunyai elektron
valensi 1.
Nitrogen (N) mempunyai nomor atom 7 dengan konfigurasi elektron : 2; 5, dan mempunyai
elektron valensi 5.
Jadi, atom hidrogen memerlukan 1 elektron dan atom nitrogen memerlukan 3 elektron. Oleh karena
itu, atom nitrogen memasangkan 3 elektronnya pada 3 atom hidrogen untuk di pakai bersama.
Jumlah atau kadar keseluruhan
nitrogen yang terdapat dalam
limbah cair atau sampel, air
permukaan dan lainnya. Nitrogen
dapat ditemui hampir disetiap
badan air dalam berbagai macam
bentuk, berdasarkan tingkat
oksidasinya.

TOTAL
NITROGEN
Nitrogen ditemukan melimpah dalam bentuk gas di atmosfer, namun tidak dapat digunakan secara
langsung oleh organisme karena memerlukan energi yang besar untuk memecah ikatan rangkap
tiga gas nitrogen. Di perairan nitrogen ditemukan dalam dua bentuk yaitu; nitrogen terlarut
(dissolved) dan tidak terlarut (particulate) dan keduanya tidak dapat langsung digunakan oleh
organisme yang lebih tinggi, melainkan harus ditransformasikan terlebih dahulu oleh bakteri dan
jamur (Yani, 2009).
Nitrogen dapat ditemui hampir di setiap badan air dalam berbagai macam bentuk, bergantung
tingkat oksidasinya, yaitu NH3, N2, NO2, NO3. Nitrogen netral berada sebagai gas N2 yang
merupakan hasil suatu reaksi yang sulit untuk bereaksi lagi. N2 lenyap dari larutan sebagai
gelembung gas karena kadar kejenuhannya rendah (Wagiman, 2014).
Nitrogen yang terdapat di perairan tawar ditemukan dalam berbagai bentuk diantaranya molekul
N2 terlarut, asam amino, ammonia .
Sumber nitrogen alami berasal dari air hujan (presipitasi), fiksasi nitrogen dari air dan sedimen, dan
limpasan dari daratan dan air tanah. Nitrogen dapat berasal dari limbah pertanian, pemukiman, dan
limbah industri. Nitrogen di perairan dapat berupa nitrogen anorganik dan organik.
.
LANJUTAN

Nitrogen anorganik terdiri atas ammonia , amonium nitrat , dan molekul nitrogen
(N2) dalam bentuk gas. Nitrogen organik berupa protein, asam amino, dan urea.
Sumber nitrogen organik di perairan berasal dari proses pembusukan makhluk
hidup yang telah mati, karena protein dan polipeptida terdapat pada semua
makhluk hidup sedangkan sumber antropogenik (akibat aktivitas manusia) adalah
limbah industri dan limpasan dari daerah pertanian, kegiatan perikanan, dan
limbah domestik. (Yani, 2009).
Nitrogen terdapat dalam limbah organik dalam berbagai bentuk yang meliputi
empat spesifikasi yaitu nitrogen organik, nitrogen amonia, nitrogen nitrit, dan
nitrogen nitrat. Dalam air limbah yang dingin dan segar, biasanya kandungan
nitrogen organik relatif lebih tinggi daripada nitrogen amonia. Sebaliknya dalam
air limbah yang hangat kandungan nitrogen organik relatif lebih rendah daripada
nitrogen amonia. Nitrit dan nitrat terdapat dalam air limbah dalam konsentrasi
yang sangat rendah (Siregar, 2005).
Bentuk-bentuk nitrogen tersebut mengalami transformasi sebagai
bagian dari siklus nitrogen yaitu (Yani, 2009) :

1. Asimilasi nitrogen anorganik (ammonia dan nitrat) oleh tumbuhan dan


mikroorganisme untuk membentuk nitrogen organik, misalnya asam amino dan
protein. Proses ini terutama dilakukan oleh bakteri autotrof dan tumbuhan.
2. Fiksasi gas nitrogen menjadi amonia dan nitrogen organik oleh
mikroorganisme. Fiksasi gas nitrogen secara langsung dapat dilakukan oleh
beberapa jenis algae Cyanophyta (blue-green algae) dan bakteri.
3. Nitrifikasi, yaitu oksidasi amonia lnenjadi nitrit dan nitrat. Proses
oksidasi ini dilakukan oleh bakteri aerob. Nitrifikasi berjalan secara optimum
pada pH 8 dan pH < 7 berkurang secara nyata. Bakteri nitrifikasi bersifat
mesofilik, menyukai suhu 30°C.
4. Amonifikasi nitrogen organik untuk menghasilkan amonia selama
proses dekomposisi bahan organik. Proses ini banyak dilakukan oleh mikroba
dan jamur. Autolisis (pecahnya) sel dan ekskresi amonia oleh zooplankton dan
ikan juga berperan sebagai pemasok amonia.
5. Denitrifikasi, yaitu reduksi nitrat menjadi nitrit, dinitrogen oksida
(N2O), dan molekul nitrogen (N2). Proses reduksi nitrat berjalan optimum pada
kondisi anoksik (tak ada oksigen). Proses ini juga melibatkan bakteri dan jamur.
Dinitrogen oksida adalah produk utama dari denitrifikasi pada perairan dengan
kadar oksigen sangat rendah, sedangkan molekul nitrogen adalah produk utama
dari proses denitrifikai pada perairan dengan kondisi anaerob.
AIR YANG NITROGEN NYA TINGGI
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Yusriani Sapta, dan Mega Masithoh. 2013. Efektivitas Teknik Biofiltrasi Dengan Media Bio-Ball Terhadap Penurunan
Kadar Nitrogen Total. Dalam Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S. Vol 9, No.1: 45-53.
Fatimah. 2009. Kjeldahl. Dalam http://kisahfathe.blogspot.com/2009/02/kjeldahl/ diakses pada Senin 7 April 2014 pukul
10.15 WIB.
Hammer, Mark J. 2004. Water & Wastewater Technology. Upper Saddle River New Jersey Colombus, Ohio.
Hidayah, Nur Evi. 2012. Bahan Kimia Beracun. Dalam http://evynurhidayah.wordpress.com/2012/01/17/makalah-bahan-
kimia-beracun/ diakses pada Senin 7 April 2014 pukul 10.09 WIB.
Khuntari, Wiwit. 2012. Amoniak. Dalam http://akuwewete.blogspot.com/2012/ 11/amoniak.html/ diakses pada 20 April
2014 pukul 00.34 WIB.
Nurhuda, Wilda Utami. 2011. Laboratorium Buangan Padat. Dalam
http://laboratoriumlingkunganbywildatl32.blogspot.com/2011/09/laboratorium-buangan-padat-pengelolaan.html/ diakses
pada 20 April 2014 pukul 01.59 WIB.
Putra, Iskandar, dkk. 2011. Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Ikan Nila Oreochromis Niloticus Dalam Sistem
Resirkulasi. Dalam Jurnal Perikanan dan Kelautan. Vol 16, No.1 : 56-63
Santoso, Urip. 2009. Pengaruh Pemberian Produk Fermentasi dari Bacillus Subtilis Terhadap Kadar Nitrogen, Asam Urat
dan Amonia dalam Feses Broiler. Dalam Jurnal Sain Peternakan Indonesia. Vol. 4, No 2: 67-71.
Usman. 2012. Teknik Penetapan Nitrogen Total Secara Destilasi Titrimetri dan Kolorimetri Menggunakan Autoanalyzer.
Dalam Buletin Teknik Pertanian Vol. 17, No. 1, 2012: 41-44.
Wagiman. 2014. Modul Praktikum Pengendalian Limbah Industri Program Studi Strata I Jurusan Teknologi Industri
Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Yani, Dian Riska. 2012. Kandungan Nitrogen Dalam Kolam Perairan. Dalam
http://dianriezka.blogspot.com/2012/12/kandungan-nitrogen-pada-kolam-perairan/ diakses pada Senin 7 April 2014 pukul
10.04 WIB.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai