Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN KERJA DAN

RISIKO DAN HAZARD DALAM ASUHAN KEPERAWATAN


(PENGKAJIAN DAN PERENCANAAN)

KELOMPOK 1
NAMA KELOMPOK :
1. ANDI PRANATA SNR19214070
2. DINA APRIYANI SNR19214037
3. ERWIN DISHANTOSO SNR19214009
4. NADIA DEWI ANZHANI SNR19214062
5. OFA JEKRIJULI CAGATA PUTRA SNR19214029
6. OKY MANGGALAPUTRA SNR19214006
Bahaya/Hazard

Bahaya atau hazard adalah segala


sesuatu termasuk situasi atau tindakan
yang berpotensi menimbulkan kecelakaan
atau cidera pada manusia, kerusakan
atau gangguan lainnya.

1. Bahaya Keselamatan Kerja (Safety Hazard)


2. Bahaya Kesehatan Kerja (Health Hazard)
Bahaya Dalam Kesehatan
Bahaya atau hazard kesehatan adalah potensi
bahaya yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan. Peluang hazard kesehatan untuk
menimbulkan gangguan kesehatan disebut sebagai
risiko kesehatan. Bahaya atau hazard yang
dapat digolongkan berdasarkan jenisnya yaitu :

1. Somatic Hazard
2. Behavioral Hazard
3. Environmental Hazard
4. Hazard Ergonomik
5. Hazard Pengorganisasian Pekerjaan dan
Budaya Kerja
Pengendalian Hazard
Hazard atau bahaya dapat dihindari ataupun
dampak dari hazard tersebut dapat
diminimalkan. Menurut Permenaker No.
05/MEN/1996, pengendalian risiko kecelakaan
dan penyakit akibat kerja dilakukan dengan
berbagai macam metode, yaitu :

1. Pengendalian teknis atau rekayasa


2. Pendidikan dan pelatihan
3. Pembangunan kesadaran dan motivasi
4. Evaluasi
5. Penegakan hukum
6. Pemberian alat pelindung diri/ APD
Risiko
Risiko adalah peluang terjadinya sesuatu yang
akan mempunyai dampak terhadap sasaran, diukur
dengan hukum sebab akibat. Risiko yang
dihadapi oleh suatu organisasi atau perusahaan
yang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik
dari dalam maupun dari luar.

1. Risiko Financial 2. Risiko Alam


3. Risiko Operasional 4. Risiko Keamanan
5. Risiko Sosial
Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah suatu proses yang
terdiri dari langkah-langkah yang dapat
membantu dalam pengambilan keputusan untuk
mengatasi dampak yang ditimbulkan.
Manajemen risiko merupakan metoda yang
sistematis yang terdiri dari menetepkan
konteks, mengidentifikasi, meneliti,
mengevaluasi, perlakuan, monitoring dan
mengkomunikasikan risiko yang berhubungan
dengan aktivitas apapun.
Proses manajemen risiko ini merupakan salah
satu langkah yang dapat dilakukan untuk
terciptanya perbaikan yang berkelanjutan.
Proses Manajemen Risiko
Kecelakaan Kerja
Pendapat dari beberapa ahli menyampaikan
bahwa kecelakaan kerja merupakan suatu hal
yang tidak diinginkan karena dapat
mengakibatkan kerugian berupa cidera, kerugian
atau kerusakan properti, kerugian materi,
gangguan kesehatan atau penyakit akibat kerja
bahkan dapat menyebabkan kematian.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi :


1. Tindakan Tidak Aman 2. Kondisi Tidak Aman
3. Pengetahuan 4. Pelatihan atau Training
5. Kerja
Penerapan Keperawatan Dalam Kesehatan
Kerja

Secara umum, tujuan keperawatan kesehatan


kerja adalah menciptakan tenaga kerja yang
sehat dan produktif.

1. Agar tenaga kerja dan setiap orang yang


berada di tempat kerja selalu dalam keadaan
sehat dan selamat
2. Agar sumber-sumber produksi dapat berjalan
secara lancar tanpa adanya hambatan.
Fungsi Dan Tugas Perawat Dalam K3
Fungsi Perawat
1. Mengkaji masalah kesehatan
2. Menyusun rencana asuhan keperawatan pekerja
3. Melaksanakan pelayanan kesehatan dan keperawatan
terhadap pekerja
4. Melakukan penilaian terhadap asuhan keperawatan yang
dilakukan
Tugas Perawat
1. Membantu melakukan penilaian terhadap keadaan
kesehatan pekerja
2. Ikut berperan dalam penyelenggaraan pendidikan K3
terhadap pekerja
3. Ikut berperan dalam usaha keselamatan kerja
4. Membantu usaha penyelidikan kesehatan pekerja
5. Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan K3.
Hazard dan Resiko Dalam Proses Pengkajian dan
Perencanaan

Dalam melakukan proses pengkajian dan


perencanaan pada pasien, perawat harus memperhatikan
hazard dan resiko yang kemungkinan terjadi, seperti :
1. Pelecehan verbal saat berkomunikasi dengan pasien dan
keluarga.
2. Kekerasan fisik pada perawat ketika melakukan
pengkajian.
3. Pasien dan keluarga acuh tak acuh dengan pertanyaan
yang diajukan perawat.
4. Resiko tertular penyakit dengan kontak fisik maupun
udara saat pemeriksaan fisik.
5. Perawat menjadi terlalu empati dengan keadaan pasien
dan keluarganya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai