Anda di halaman 1dari 39

Mata Kuliah : Struktur Perkembangan Tumbuhan

Dosen Pengampu : Andi Asyhari, M.Pd.

Tadris Biologi A ‘17/ Smt V

STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN


INTERNAL AKAR, BATANG, DAN DAUN
Nama Kelompok 8 :
1. Aeniyah Ulfas (1710810019)
2. Ilmi Rahayu (1710810021)
3. M. Abdul Wahhaab (1710810022)
01 02
Struktur dan Perkembangan Struktur dan Perkembangan
Internal Akar Internal Batang

03
Struktur dan Perkembangan
Internal Daun
01. STRUKTUR DAN
PERKEMBANGAN
INTERNAL AKAR
Struktur dan Perkembangan
Internal Akar

1 Anatomi Akar

2 Karakteristik Akar

3 Pertumbuhan Sekunder Akar


Anatomi Akar

TUDUNG AKAR

EPIDERMIS AKAR

KORTEKS AKAR

ENDODERMIS
AKAR
STELE AKAR
Anatomi Akar
TUDUNG
AKAR Tudung akar terdapat pada ujung akar, berfungsi
untuk melindungi promeristem akar dan membantu
penetrasi akar yang tumbuh ke dalam tanah.
Tudung akar tersusun atas sel-sel parenkim hidup
yang kadang mengandung pati.
EPIDERMIS Sel-sel epidermis akar berdinding tipis dan
AKAR biasanya tidak mengandung kutikula. Epidermis
akar biasanya dijumpai saat akar masih muda.
Apabila akar sudah dewasa, epidermsinya telah
mengalami kerusakan dan fungsinya digantikan
oleh lapisan terluar dari korteks yang disebut
eksodermis.
KORTEKS Korteks akar pada umumnya tersusun dari sel-sel
AKAR parenkim yang mengandung karbohidrat. Lapisan
terluar dari korteks kadang berdiferensiasi menjadi
lapisan eksodermis yang dinding sel-selnya
mengalami penebalan dengan zat suberin,
sedangkan lapisan terdalam dari korteks biasanya
berdifernsiasi menjadi endodermis.
ENDODERMIS Endodermis dapat dibedakan menjadi.
AKAR 1. Endodermis primer yang mengalami penebalan
berupa titik-titik kaspari dari suberin dan kutin.
2. Endodermis sekunder, apabila penebalan pita
kaspari dari zat lignin.
3. Endodermis tersier apabila penebalan
membentuk huruf U yang mengandung lapisan
suberin dan selulosa.
STELE Lapisan sel terluar dari stele adalah perisikel/
AKAR perikambium sehingga letaknya langsung berada di
sebelah dalam dari lapisan endodermis dan di
sebelah luar dari berkas pengangkut. Perisikel
mempunyai kemampuan untuk mengadakan
pertumbuhan meristematic sebagai titik awal
tumbuhnya primordia akar ke arah samping
(cabang akar, akar adventitious/ lateral).
Karakteristik Akar
A.Karakter Anatomi Akar Tumbuhan Dikotil
1.Berkas xilem bervariasi dari diarch sampai polyarch
2.Perisikel mengadakan aktivitas membentuk cabang akar
dan meristem sekunder (kambium dan felogen).
3.Kambium akan muncul sebagai meristem sekunder.
4.Tidak dijumpai adanya parenkim sentral.
Karakteristik Akar

A.Karakter Anatomi Akar Tumbuhan Monokotil


1.Berkas xilem biasanya poliarch.
2. Perisikel mengadakan aktivitas membentuk akar cabang
saja.
3. Tidak dijumpai adanya cambium.
4. Parenkim pusat berkembang dengan baik atau kadang
berkembang menjadi sklerenkim
PERTUMBUHAN PRIMER
AKAR

Akar muda yang keluar dari biji segera masuk


ke dalam tanah, selanjutnya membentuk
sistem perakaran tanaman. Pada ujung akar
yang masih muda, terdapat empat daerah
pertumbuhan sebagai berikut:
1. Tudung akar
2. Meristem
3. Daerah pemanjangan sel
4. Daerah diferensiasi
PERTUMBUHAN SEKUNDER
AKAR
Tumbuhan yang akarnya mengalami pertumbuhan
sekunder, sebagai akibat adanya aktivitas
kambium vaskuler, ukuran garis tengahnya
bertambah. Pada akhir perkembangannya,
kambium tersusun membulat oleh karena adanya
perbedaan kecepatan pembelahan dan
pembentangan antara sisi luar dan dalamnya di
sebelah floem primer dan xilem sekunder.
Setelah kambium mengadakan pertumbuhan
sekunder, terbentuklah kambium gabus di bagian
korteks di sebelah dalam endodermis.
02. STRUKTUR DAN
PERKEMBANGAN
INTERNAL BATANG
Struktur dan Perkembangan
Internal Batang

1 Bagian Pokok Batang

2 Pertumbuhan Sekunder Batang

3 Struktur Anomali pada Batang


Bagian Pokok Batang

EPIDERMIS
BATANG

KORTEKS BATANG

STELE BATANG
Bagian Pokok Batang
Batang memiliki tiga bagian pokok yang
berkembang dari jaringan protoderm, prokambium, dan
meristem dasar, yaitu epidermis, korteks, dan stele. Ketiganya
akan tampak jelas pada tumbuhan Dicotyledoneae, sedangkan
pada tumbuhan Monocotylodeneae batas antara korteks dan
stele kurang jelas
EPIDERMIS Epidermis pada tumbuhan Dicotyledoneae dan
Monocotylodenae tersusun oleh satu lapis sel. Sel
epidermis biasanya berbentuk rektanguler tersusun
rapat tanpa adanya ruang antarsel, dinding luar
mengalami penebalan-penebalan dari zat kutin.
KORTEKS Daerah korteks terutama tersusun oleh parenkim
sebagai jaringan dasar, di daerah perifer kadang
dijumpai kolenkim yang berkelompok atau
membentuk lingkaran tertutup. Bagian korteks yang
paling dalam disebut floetherma.
Stele merupakan daerah di sebelah dalam dari
endodermis yang terdiri atas perikambium,
STELE parenkim, dan berkas pengangkut. Berdasarkan
tipe berkas pengangkut, ada tidaknya empulur dan
jendela daun maka stele dapat dibagi menjadi
beberapa tipe seperti berikut:
1. Protostele
2. Sifonostele
3. Diktiostele
4. Eustele
5. Ataktostele
1. Protostele
a. Protostele Haplostele, apabila xilem berupa
bangunan membulat di tengah dan dikelilingi oleh
floem.
b. Protostele Aktinostele, xilem berupa bangunan
seperti bintang di bagian tengah dan dikelilingi
floem.
c. Protostele Plektostele, xilem merupakan
lempengan-lempengan yang saling berhubungan dan
dikelilingi floem.
d. Protostele Campuran, xilem merupakan kelompok
kecil-kecil yang masing-masing dikelilingi floem.

2. Sifonostele
a. Sifonostele Ektoflois, floem terdapat di sebelah
luar dari xilem dan di tengah batang terdapat
empulur.
b. Sifonostele Amfiflois, floem terdapat di sebelah
dalam dan luar xilem dan di tengahnya terdapat
empulur.
Lanjutan…
3. Diktiostele
Tipe stele ini dijumpai pada batang dengan
beberapa kelompok berkas pengangkut yang
masing-masing terdiri atas xilem yang
dikelilingi floem, di bagian tengahnya
terdapat empulur dan ada jendela daun.
4. Eustele
Tipe stele ini dijumpai pada batang dengan
tipe berkas pengangkut kolateral terbuka
atau bikolateral, di bagian tengahnya
terdapat empulur dan jari-jari empulur.
Kambium pada stele tipe ini dibedakan
menjadi kambium fasikuler (intrafasikuler)
dan kambium interfasikuler.
5. Ataktostele
Tipe stele ini dijumpai pada batang dengan
tipe berkas pengangkut kolateral tertutup
yang tersebar di seluruh penampang batang,
baik di daerah korteks maupun stele.
PERTUMBUHAN SEKUNDER
BATANG

Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang


terjadi dari aksi kambium, yang dapat
meningkatkan diameter tanaman. Kambium akan
membelah ke arah dalam membentuk xilem
sekunder dan membelah ke arah luar membentuk
floem sekunder.
STRUKTUR ANOMALI pada
BATANG

1. Kambium mempunyai struktur yang normal,


tetapi aktivitasnya tidak beraturan sehingga 2. Adanya kambium tambahan (Kambium
terjadilah berkas pengangkut dengan struktur Asesoris) di samping kambium yang normal
yang tidak wajar. Pada Aristolochia (tumbuhan sehingga terbentuk lebih dari satu lingkaran
liana), beberapa segmen hanya menghasilkan sel- berkas pengangkut.
sel parenkim baik ke arah sisi luar maupun ke
dalam sehingga dihasilkan parenkim seperti jejari.
Xilem terlihat seperti bercelah
03. STRUKTUR DAN
PERKEMBANGAN
INTERNAL DAUN
DAUN

DaunDorsiventral
TipeDaun
DaunIsobilateral
Perbedaan daun tipe dorsiventral dan isobilateral
No. Tipe Dorsiventral Tipe Isobilateral

1. Jaringan tiang palisade yang Jaringan tiang pada sisi atas dan
terdapat pada sisi atas dari daun sisi bawah daun

2. Tumbuh horizontal Tumbuh vertikal

3. Permukaan atas lebih cerah Kedua permukaan daun


dibandingkan permukaan bawah menerima sinar matahari dengan
intensitas yang sama
4. Umumnya pada tumbuhan dikotil Umumnya pada tumbuhan
monokotil
Daun tersusun oleh berbagai macam jaringan
Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis daun terdapat di permukaan atas dan bawah daun
Jumlah lapisan epidermis bagian atas lebih banyak daripada permukaan bawah
Dinding sel epidermis mengalami penebalan yang tidak merata. Dinding sel yang
menghadap ke luar umumnya berdinding lebih tebal, tetapi penebalan itu terdiri dari
kutin
Penebalan kutin membentuk suatu lapisan kutikula yang dapat tipis atau tebal
tergantung pada jenis serta tempat hidupnya
Lanjutan. . . .
Stomata sebagai derivat epidermis
Stomata yang berada di kedua permukaan daun (daun amfistomatik)
Stomata yang berada di bagian bawah (daun hipostomatik)
Pada daun terapung stomata hanya terdapat di bagian atas (daun epistomatik)
Stomata dapat tersebar merata di seluruh permukan daun
Stomata berfungsi sebagai jalan bagi pertukaran gas pada tubuh tumbuhan dan
sebagai pengatur besarnya transpirasi
Gambar 1. Struktur Anatomi Daun Nerium aleander dengan Epidermis Ganda
JARINGAN MESOFIL
•Terletak antara epidermis atas dan epidermis bawah
•Pada tumbuhan dikotil, mesofil berdiferensiasi menjadi jaringan tiang
(jaringan palisade) dan jaringan bunga karang (jaringan spons)
•Sel-sel penyusun jaringan tiang berbentuk silindris, tegak pada
permukan daun, selapis atau lebih, rapat satu sama lain, dan
mengandung banyak kloroplas
•Sel-sel penyusun jaringan tiang berfungsi untuk menangkap cahaya
•Jaringan bunga karang tersusun oleh sel-sel yang tak teratur, berdinding
tipis, lepas, dan mengandung kloroplas.
•Jaringan tiang mengandung lebih banyak kloroplas, permukaan atasnya
akan berwarna lebih gelap dibandingkan permukan sebelah bawah
•Jaringan tiang juga lebih efesien dalam fotosintesis dibandingkan
jaringan bunga karang karena permukan bebas antarselnya lebih besar
Pengangkut
•Jaringan pengangkut pada daun membentuk bangunan kompleks
yang disebut tulang daun
•Tumbuhan Dicotyledonae mempunyai satu ibu tulang daun dan
cabang-cabang yang membentuk jala
•Tumbuhan Monocotyledonae tulang daun berderet sejajar sumbu
daun dan dihubungkan oleh berkas-berkas pengangkut kecil
•Fungsi tulang daun untuk mengangkut air serta zat hara dari tanah
dan menyebarkan hasil fotosintesis ke bagian tubuh yang lain
sehingga struktur jaringan pengangkut harus dapat mencapai semua
sel mesofil yang terlibat dalam fotosintesis
•Xylem yang berada di dalam berkas pengangkut selalu berada di
sebelah atas floem karena tulang daun merupakan kelanjutan dari
tangkai daun yang berasal dari batang
Gambar 2. Perbandingan Struktur Berkas Pengangkut pada Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
Jaringan Penguat
• Jaringan penguat pada daun dapat berupa kolenkim dan sklerenkim
• Kolenkim biasanya terletak dekat dengan tulang daun yang besar tepat
di bawah epidermis, dan pada tepi daun tumbuhan dicotyledonae
• Pada tumbuhan monocotyledonae serat banyak dijumpai pada berkas
pengangkut
• Epidermis dengan susunan sel yang kompak tanpa adanya ruang
antar sel dan terdapat kutikula pada permukaan luarnya akan
berfungsi sebagai jaringan penguat pada daun
Jaringan Sekretori
• Jaringan sekretori berupa kelenjar dapat dijumpai pada daun-daun lebar
dengan struktur berupa masa sel-sel parenkim padat dan terdapat di ujung
berkas-berkas pembuluh
• Jaringan sekretori dapat dijumpai dalam idioblas
• Contohnya sel resin dijumpai pada tumbuhan anggota suku Rubiceae dan
Euphorbiaceae; sel tannin pada anacardiaceae; dan sel mirosin terdapat
pada cruciferae dan capparidaceae
THANKS!
Does anyone have any
questions?
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.
Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai