Anda di halaman 1dari 20

PUSAT PENDIDIKAN, STANDARDISASI DAN SERTIFIKASI PROFESI PERTANIAN

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN


KEMENTERIAN PERTANIAN
Bogor, 11 Nopember 2015
 PP 23/2004 tentang BNSP.
 PP 31/2006 tentang SISLATKERNAS.
 PERPRES 8/2012 tentang KKNI.
 KEPRES 87/1999 tentang Jabatan
Fungsional Rumpun Ilmu Hayat
Pertanian.
 PERMENAKERTRANS 8/2012
tentang Tatacara Penetapan SKKNI.
 PERMENAKERTRANS 5/2012 tentang
Sistem SKKNI.
 PERMENTAN 51/2015 tentang
Pemberlakuan SKKNI Sektor
Pertanian.
 Peraturan Menteri Pertanian Nomor
36/Permentan /SM.200/6/2015 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sertifikasi
Kompetensi SDM Pertanian.
 Pedoman-pedoman BNSP terkait.
Kordinasi
Kordinasi
BNSP
Akreditasi

Pembinaan
Pembinaan Kementerian
Kordinasi
Kementerian LSP Pertanian
Pertanian
LDP

SDM PERTANIAN
Sertifikat Diklat
Sertifikat Kompetensi

Lulusan Sertifikasi
TUK

SDM Pertanian
Kompeten dan 4
Berdaya saing
1. SKKNI SEKTOR PERTANIAN;
2. LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI (LSP);
3. LEMBAGA DIKLAT PROFESI (LDP);
4. TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK);
5. ASESOR KOMPETENSI DAN LISENSI;
6. METODE DAN PERANGKAT ASESMEN;
7. PERATURAN PELAKSANAAN DAN PETUNJUK
TEKNIS SERTIFIKASI;
8. PERANGKAT PENGENDALIAN PENGGUNAAN
SERTIFIKAT.

5
Rumusan kemampuan kerja yang
mencakup, pengetahuan, ketram-
pilan/keahlian dan sikap kerja
yang relevan dengan pelaksanaan
tugas dan syarat jabatan yang
ditetapkan.
 Peternakan dan Kesehatan Hewan ( 9
SKKNI);
 Hortikultura ( 5 SKKNI);
 Tanaman Pangan ( 5 SKKNI)
 Perkebunan ( 3 SKKNI);
 Umum (4 SKKNI);
 5 SKKNI (Tahun 2015)
 Penyuluhaan Pertanian;
 Pengendalian Organisme Pengganggu
Tumbuhan;
 Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal
Tumbuhan;
 Pengawasan Benih Tanaman;
 Medik Veteriner;
 Para Medik Veteriner;
 Pengawasan Mutu Pakan Ternak;
 Pengawasan Bibit Ternak.
 Non RIHP Pertanian (belum disusun).
• Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
adalah kerangka penjenjangan kualifikasi
9 kompetensi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang
8
pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
7 pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur
6
pekerjaan di berbagai sektor.
5
• KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri
4
Bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan
3 dan pelatihan nasional yang dimiliki Indonesia
2
• KKNI terdiri dari 9 (sembilan) jenjang kualifikasi,
1 dimulai dari Kualifikasi 1 sebagai kualifikasi
terendah dan Kualifikasi – 9 sebagai kualifikasi
tertinggi
KESETARAAN JENJANG KUALIFIKASI PADA KKNI DENGAN
JENJANG PENDIDIKAN, PELATIHAN KERJA, DAN/ATAU PENGALAMAN KERJA

JENJANG JCP MELALUI


JENJANG CAPAIAN PEMBELAJARAN KUALIFI PELATIHAN KERJA
(JCP) KASI KKNI
DAN/ATAU
PENGALAMAN
PENDIDIKAN FORMAL KERJA

S3 S3(T) SPESIALIS 9
AHLI
S2 S2(T) 8
PROFESI 7
S1 S1(T) 6 TEKNISI/
D III ANALIS
5
D II
4
DI
3
Sekolah Sekolah OPERATOR
Menengah
Umum
Menegah
Kejuruan 2
1
1. Acuan pengembangan skema dan
perangkat sertifikasi serta materi uji
kompetensi bagi LSP;
2. Acuan pengembangan kurikulum
berbasis kompetensi bagi Lembaga
Diklat;
3. Rekruitmen dan pengembangan karier
pegawai.

11
Proses pemberian sertifikat kepada SDM
Pertanian yang dilakukan secara sistematis
dan objektif melalui uji kompetensi dengan
mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) Sektor
Pertanian.

12
1. Menentukan kelayakan SDM
Pertanian untuk memperoleh
SERTIFIKAT PROFESI.
2. Memberikan pengakuan SDM
Pertanian terhadap
keprofesiannya;
3. Meningkatkan prores dan mutu
hasil pekerjaan di sektor pertanian.

13
1. SERTIFIKAT PROFESI PERTANIAN BERLAKU 3
TAHUN;
2. DAPAT DIPERPANJANG MELALUI UJI
SERTIFIKASI ULANG;
3. PENGAJUAN UNTUK SERTIFIKASI ULANG
DILAKUKAN 6 BULAN SEBELUM MASA
BERLAKUNYA SERTIFIKAT BERAKHIR.
4. EVALUASI KINERJA TIAP TAHUN BERNILAI
BAIK.

14
RENCANA AKSI SERTIFIKASI
SDM PERTANIANTAHUN 2015

1. Penyusunan dan Pengembangan SKKNI Sektor Pertanian (26 SKKNI dan


5 SKKNI 2015 dan Penerapan 16 SKKNI);
2. Penguatan Kapasitas Kelembagaan Diklat dan Sertifikasi (LSP 5 Unit,
LDP 10 Unit dan TUK 31 Unit);
3. Peningkatan Kompetensi Ketenagaan Sertifikasi (Asesor kompetensi 200
, Asesor Lisensi 50, RCC 30, Instruktur 500, Bimtek Penyusunan SKKNI
30);
4. Peningkatan Efektifitas Penyelenggaraan Sertifikasi (2700 Asesi,
Pedoman dan Juklak, MUK).
PERTIMBANGAN DALAM SERTIFIKASI
PJF PUSTAKAWAN

1. SKKNI Bidang Perpustakaan;


2. Penyiapan Kelembagaan Sertifikasi (LSP, LDP dan
TUK);
3. Penyiapan Tenaga Asesor Kompetensi dan lisensi;
4. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Sertifikasi;
5. Penyusunan Perangkat Sertifikasi (Materi uji
Kompetensi, Prosuder Kerja TUK dll);
6. Sertifikasi PJF Pustakawan.
 Membantu Industri meyakinkan kepada klienya
bahwa produk/jasanya telah dibuat oleh tenaga-
Bagi Industri

tenaga yang kompeten.


 Membantu Industri dalam rekruitmen dan
mengembangkan tenaga berbasis kompetensi
 meningkatkan efisensi HRD efisiensi
nasional.
 Memastikan Lembaga Pelayanan Publik
mendapatkan tenaga yang kompeten.
 Membantu Lembaga Pelayanan Publik dalam
sistem pengembangan karir dan renumerasi
tenaga berbasis kompetensi.
 Membantu tenaga kerja meyakinkan kepada organisasi
dan kliennya bahwa dirinya kompeten dalam bekerja atau
Bagi Tenaga Kerja:

menghasilkan produk atau jasa.


 Membantu memastikan dan memelihara kompetensi
untuk meningkatkan percaya diri Tenaga kerja.
 Membantu tenaga kerjadalam merencanakan karirnya.
 Membatu tenaga kerja dalam mengukur tingkat
pencapaian kompetensi dalam proses belajar di lembaga
formal maupun secara mandiri.
 Membantu tenaga kerja dalam memenuhi persyaratan
regulasi.
 Membantu pengakuan kompetensi lintas sektor dan lintas
negara
 Membantu memastikan link and match antara
Bagi LEMDIKLAT:
kompetensi lulusan dengan tuntutan kompetensi
organisasi pelayanan publik.
 Membantu memastikan tercapainya efisiensi
dalam pengembangan program diklat.
 Membantu memastikan pencapain hasil diklat
yang tinggi.
 Membantu Lemdiklat dalam sistem asesmen
baik formatif, sumatif maupun holistik yang
dapat memastikan dan memelihara kompetensi
peserya didik selama proses diklat.

Anda mungkin juga menyukai