Anda di halaman 1dari 33

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

1,1 miliar orang diperkirakan 6.000 tahun 2012,


WHO

INDONESIA
U.S.A.
wanita akan wanita mencapai diperoleh sekitar
mencapai usia di menopause setiap 25.417 orang
atas 50 tahun dan harinya (lebih wanita (18,5%)
akan mengalami kurang 2 juta mengalami
menopause orang per tahun) menopause dan
dan akan terus persentase
meningkat di masa menopause pada
depan. wanita meningkat
sesuai dengan
pertambahan usia
MENOPAUSE
Menopause
Rerata usia wanita
merupakan suatu Keadaan lain juga
mengalami periode
keadaan dapat menginduksi
menstruasi terakhir
berhentinya menopause pada
yang fisiologis
menstruasi secara usia dini, misalnya
adalah 51,5 tahun
permanen lebih pada kasus
dengan kisaran usia
kurang 12 bulan kegagalan ovarium
antara 43 sampai 57
setelah periode dan ooferektomi.
tahun.
menstruasi terakhir.
hot flash

perubahan keringat
metabolik malam

GEJALA
kehilangan atrofi
massa tulang urogenital

perubahan disfungsi
mood seksual
RUMUSAN MASALAH

• Akibat penurunan produksi esterogen pada saat menopause,


berbagai gejala dapat muncul, salah satunya seperti hot flash. Hot
flash pada sekitar 20% wanita menjadi masalah dan berdampak buruk
pada kualitas hidup. Salah satu zat yang diperkirakan berperan dalam
kejadian hot flash adalah leptin, tetapi belum ada yang
menghubungkan antara leptin dengan tingkat keparahan hot flash
pada wanita perimenopause dan pasca menopause di Rumah Sakit
Umum Pusat H Adam Malik Medan, maka timbul pertanyaan apakah
leptin berperan dalam mekanisme terjadinya hot flash pada wanita
perimenopause dan pasca menopause.
TUJUAN PENELITIAN

Mengetahui perbedaan kadar


leptin pada wanita peri dan
pasca menopause dengan
Tujuan Umum dan tanpa hot flash di Rumah
Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan.
TUJUAN
KHUSUS

Untuk mengetahui
Untuk mengetahui rerata
Untuk mengetahui perbedaan kadar leptin
kadar leptin pada wanita
karakteristik subjek pada wanita peri dan pasca
peri dan pasca menopause
penelitian. menopause dengan dan
dengan dan tanpa hot flash.
tanpa hot flash.
MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai


MANFAAT data dasar untuk pengembangan penelitian
selanjutnya khususnya di bidang ginekologi di
PENELITIAN Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan.
TINJAUAN PUSTAKA
MENOPAUSE
Men
(bulan)
DEFINISI
(BAHASA YUNANI)
Pausis
(berhenti)

Yang berarti berhenti haid (apause in the menses)


DEFINISI
• Menopause diartikan sebagai kehidupan fertilitas akhir pada wanita
yang ditandai dengan kehilangan fungsi folikuler ovarium. Perubahan
ini tidak terjadi tiba-tiba melainkan bertahap yang sehingga dikenal
sebagai istilah klimakterium.
• Sedangkan menurut World Health Organization (WHO) dan Stages of
Reproductive Aging Workshop (STRAW), menopause didefinisikan
sebagai keadaan berhentinya menstruasi secara permanen akibat
hilangnya aktivitas folikuler ovarium dimana dapat terjadi secara
alamiah maupun diinduksi oleh operasi, kemoterapi, maupun radiasi.
• Menopause alamiah ditandai dengan berhentinya periode menstruasi
secara sempurna sesudah 12 bulan berturut-turut dan tidak
berhubungan dengan penyebab fisiologis (seperti pada kehamilan
dan laktasi) dan patologis.
INSIDENSI
1,1 miliar orang diperkirakan 6.000 tahun 2012,
WHO

INDONESIA
U.S.A.
wanita akan wanita mencapai diperoleh sekitar
mencapai usia di menopause setiap 25.417 orang
atas 50 tahun dan harinya (lebih wanita (18,5%)
akan mengalami kurang 2 juta mengalami
menopause orang per tahun) menopause dan
dan akan terus persentase
meningkat di masa menopause pada
depan. wanita meningkat
sesuai dengan
pertambahan usia
FAKTOR RISIKO
Onset Dini
 Pendidikan yang rendah
 Malnutrisi
 Wanita kurus
 Status sosioekonomi yang rendah
 Vegetarian
 Retardasi pertumbuhan pada akhir gestasi, jika wanita tersebut mengalami pertumbuhan terhambat dan berat bayi lahir rendah
 Merokok

Onset Lambat
 Paritas tinggi
 Penggunaan kontrasepsi oral
 Obesitas
 Alkohol
FISIOLOGI MENOPAUSE
TAHAPAN MENOPAUSE
MANINFESTASI KLINIS

Gejala Onset (tahun) Puncak keparahan Rerata durasi (tahun)

Hot flash 47 Transisi lanjut 6-10

Gangguan tidur 40-50 Transisi lanjut bervariasi

Gangguan mood 49 Transisi lanjut 2-4

Kekeringan vagina 49 Transisi dini sampai lanjut persisten jika tidak diobati

Gejala Menopause yang Umum dengan Waktu Onset dan Durasi


GEJALA
VASOMOTOR

GANGGUAN
ATROFI
KESEHATAN
UROGENITAL
CARDIOVASCULER

MANINFESTASI
KLINIS

KOGNISI GANGGUAN
DAN SIKLUS
DEMENSIA MENSTRUASI

OSTEOPOROSIS
LEPTIN

Fisiologi Leptin
dalam
Homeostasis
Energi
Hubungan Kadar Leptin dengan Kejadian Hot
Flash pada Wanita Peri dan Pasca Menopause
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP
KADAR LEPTIN KEJADIAN HOT
PADA WANITA FLUSHES
PERI DAN PASCA
MENOPAUSE

Variabel Perancu yang akan dikontrol dengan


eksklusi

1. Terapi sulih hormon

2. Tamoksifen

3. penyakit thyroid
VARIABEL INDEPENDENT
4. Diabetes mellitus

5. Kelainan neurologic : Parkinson


VARIABEL DEPENDENT
6. Insulin, kortikosteroid

7. Riwayat pengangkatan sel indung telur VARIABEL PERANCU


(salphyngoophorectomy)
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini adalah Populasi penelitian ini yaitu
Rancangan Penelitian

Populasi dan Subjek


penelitian
Waktu dan Tempat
Tempat penelitian di wanita yang sudah tidak haid
penelitian bersifat analitik lakukan di selama 12 bulan (menopause)
dengan rancangan Case
control dengan memeriksa departemen Obstetri dan perimenopause. Subjek
penelitian adalah sebagian dari
wanita - wanita di RSUP H. dan Ginekologi populasi dimana kelompok
Adam Malik Medan untuk Fakultas Kedokteran kasus adalah wanita peri dan
melihat hubungan antara pasca menopause yang
Universitas Sumatera mengalami gejala hot flash
serum leptin dengan Utara – RSUP H Adam yang datang ke RSUP H Adam
adanya hot flash pada Malik Medan. Sedangkan
wanita peri dan pasca Malik Medan.
subjek penelitian kelompok
menopause. Penelitian ini kontrol adalah wanita peri dan
dilakukan pada Tahun pasca menopause yang tidak
mengalami gejala hot flash
2019. yang datang ke RSUP H Adam
Malik Medan.
BESAR SAMPEL

𝟐 𝒁𝜶+𝒁𝜷 𝟐 𝑺𝟐
• 𝒏𝟏 = 𝒏𝟐 =
(𝑿𝟏 −𝑿𝟐 )

Dimana:
n = minimal besar sampel
Zα = batas kepercayaan pada kurva normal (1.96)
Zβ = power penelitian 80% (0.84)
S = simpangan baku rerata pada wanita dengan hot flash (6)
x1-x2 = selisih rerata leptin pada perempuan dengan hot flash
BESAR SAMPEL
• Berdasarkan perhitungan diatas maka didapatkan besar sampel
minimal yang diperlukan untuk masing-masing kelompok adalah 23
orang. Dengan memperhitungkan kemungkinan drop out maka
perhitungan di atas ditambah 10% dari besar sampel minimal
sehingga didapatkan total subyek yang diperlukan adalah 50 orang (2
kelompok)
KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI
WANITA PERI
DAN PASCA
MENOPAUSE

BERSEDIA WANITA
IKUT DALAM BERUSIA 45-
PENELITIAN 46 TAHUN

MEMPUNYAI
IMT NORMAL
DAN
OBESITAS
Wanita
menopause
dengan
keganasan
Riwayat terapi
Menderita
sulih hormon
penyakit
dalam 3 bulan
sistemik
terakhir

EKSKLUSI
Diabetes salphyngoophorect
mellitus omy

Menggunakan
Kelainan
insulin,
neurologic
kortikosteroid
Identifikasi Variabel

Variabel Tergantung
Variabel Bebas
Kadar Gejala hot
leptin flash
serum
No Variabel Definisi Cara dan alat ukur Kategori Skala

1. Hot Flash Sensasi panas di atas dada, Anamnesis 1. Ada Nominal


leher, atau wajah yang 2. Tidak ada
sering diikuti dengan
berkeringat atau menggigil

2. Kadar leptin serum Kadar serum leptin yang Pemeriksaan laboratorium pg/mL Rasio
terdapat di dalam tubuh dengan sampel darah vena

3. Menopause berhentinya periode Anamnesis 1. Perimenopause (45-50 tahun Ordinal


menstruasi secara sempurna dan belum mengalami
sesudah 12 bulan berturut- menopause)
turut dan tidak berhubungan 2. Pascamenopause (51-65
dengan penyebab fisiologis tahun dan telah mengalami
(seperti pada kehamilan dan
laktasi) dan patologis
menopause)
Definisi
Operasional
4. Usia Masa hidup wanita sejak KTP 1. 45-50 tahun Ordinal
tanggal kelahiran 2. 51-65 tahun

5. Paritas Jumlah kelahiran yang Anamnesis 1. Nullipara (belum pernah Ordinal


pernah dialami melahirkan)
2. Primipara (1 x melahirkan)
3. Multipara(2-4 x melahirkan)
4. Grandemultipara(> 5x
melahirkan)

6. IMT Antropometri 1.
Instrumen Penilaian
• Penilaian hot flash diperlukan anamnesis yang cermat dan akurat,
mengingat ini merupakan gejala subjektif yang hanya dapat dirasakan
oleh wanita saja. Untuk itu diperlukan alokasi waktu yang lebih
banyak dalam melakukan pemeriksaan ini daripada pemeriksaan
lainnya. Selain itu kadar serum leptin juga diperiksa dengan
melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap darah vena
menggunakan metode ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay).
Rancangan Analisis
• Untuk menilai distribusi frekuensi karakteristik sampel penelitian
berdasarkan usia, dan paritas dilakukan analisa statistik univariat.
Untuk menilai hubungan antara serum leptin dengan adanya gejala
hot flash dilakukan analisa statistik bivariat dengan menggunakan Uji
Chi-Square. Penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan sebesar
95%. Seluruh hasil penelitian akan ditampilkan dalam bentuk tabulasi.
Cara Kerja dan Teknik Pengumpulan Data
• Setelah mendapat persetujuan dari komisi etik, penelitian dimulai dengan
mengumpulkan data dari wanita peri dan pasca menopause dengan gejala
hot flash yang datang ke RSUP H. Adam Malik Medan. Sedangkan
kelompok kontrol diambil dari wanita peri dan pasca menopause yang
tidak memiliki riwayat adanya gejala hot flash.
• Dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan tambahan
terhadap wanita untuk mengetahui apakah wanita mengalami hot flash
• Dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap wanita untuk mengetahui
kadar serum leptin pada wanita
• Diambil data dari anamnesis tentang identitas lengkap dan karakteristik
wanita.
• Data demografi dan kadar leptin serum dikumpulkan dan dianalisa secara
statistik.
KERANGKA KERJA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai