LATAR BELAKANG
INDONESIA
U.S.A.
wanita akan wanita mencapai diperoleh sekitar
mencapai usia di menopause setiap 25.417 orang
atas 50 tahun dan harinya (lebih wanita (18,5%)
akan mengalami kurang 2 juta mengalami
menopause orang per tahun) menopause dan
dan akan terus persentase
meningkat di masa menopause pada
depan. wanita meningkat
sesuai dengan
pertambahan usia
MENOPAUSE
Menopause
Rerata usia wanita
merupakan suatu Keadaan lain juga
mengalami periode
keadaan dapat menginduksi
menstruasi terakhir
berhentinya menopause pada
yang fisiologis
menstruasi secara usia dini, misalnya
adalah 51,5 tahun
permanen lebih pada kasus
dengan kisaran usia
kurang 12 bulan kegagalan ovarium
antara 43 sampai 57
setelah periode dan ooferektomi.
tahun.
menstruasi terakhir.
hot flash
perubahan keringat
metabolik malam
GEJALA
kehilangan atrofi
massa tulang urogenital
perubahan disfungsi
mood seksual
RUMUSAN MASALAH
Untuk mengetahui
Untuk mengetahui rerata
Untuk mengetahui perbedaan kadar leptin
kadar leptin pada wanita
karakteristik subjek pada wanita peri dan pasca
peri dan pasca menopause
penelitian. menopause dengan dan
dengan dan tanpa hot flash.
tanpa hot flash.
MANFAAT PENELITIAN
INDONESIA
U.S.A.
wanita akan wanita mencapai diperoleh sekitar
mencapai usia di menopause setiap 25.417 orang
atas 50 tahun dan harinya (lebih wanita (18,5%)
akan mengalami kurang 2 juta mengalami
menopause orang per tahun) menopause dan
dan akan terus persentase
meningkat di masa menopause pada
depan. wanita meningkat
sesuai dengan
pertambahan usia
FAKTOR RISIKO
Onset Dini
Pendidikan yang rendah
Malnutrisi
Wanita kurus
Status sosioekonomi yang rendah
Vegetarian
Retardasi pertumbuhan pada akhir gestasi, jika wanita tersebut mengalami pertumbuhan terhambat dan berat bayi lahir rendah
Merokok
Onset Lambat
Paritas tinggi
Penggunaan kontrasepsi oral
Obesitas
Alkohol
FISIOLOGI MENOPAUSE
TAHAPAN MENOPAUSE
MANINFESTASI KLINIS
Kekeringan vagina 49 Transisi dini sampai lanjut persisten jika tidak diobati
GANGGUAN
ATROFI
KESEHATAN
UROGENITAL
CARDIOVASCULER
MANINFESTASI
KLINIS
KOGNISI GANGGUAN
DAN SIKLUS
DEMENSIA MENSTRUASI
OSTEOPOROSIS
LEPTIN
Fisiologi Leptin
dalam
Homeostasis
Energi
Hubungan Kadar Leptin dengan Kejadian Hot
Flash pada Wanita Peri dan Pasca Menopause
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP
KADAR LEPTIN KEJADIAN HOT
PADA WANITA FLUSHES
PERI DAN PASCA
MENOPAUSE
2. Tamoksifen
3. penyakit thyroid
VARIABEL INDEPENDENT
4. Diabetes mellitus
𝟐 𝒁𝜶+𝒁𝜷 𝟐 𝑺𝟐
• 𝒏𝟏 = 𝒏𝟐 =
(𝑿𝟏 −𝑿𝟐 )
Dimana:
n = minimal besar sampel
Zα = batas kepercayaan pada kurva normal (1.96)
Zβ = power penelitian 80% (0.84)
S = simpangan baku rerata pada wanita dengan hot flash (6)
x1-x2 = selisih rerata leptin pada perempuan dengan hot flash
BESAR SAMPEL
• Berdasarkan perhitungan diatas maka didapatkan besar sampel
minimal yang diperlukan untuk masing-masing kelompok adalah 23
orang. Dengan memperhitungkan kemungkinan drop out maka
perhitungan di atas ditambah 10% dari besar sampel minimal
sehingga didapatkan total subyek yang diperlukan adalah 50 orang (2
kelompok)
KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI
WANITA PERI
DAN PASCA
MENOPAUSE
BERSEDIA WANITA
IKUT DALAM BERUSIA 45-
PENELITIAN 46 TAHUN
MEMPUNYAI
IMT NORMAL
DAN
OBESITAS
Wanita
menopause
dengan
keganasan
Riwayat terapi
Menderita
sulih hormon
penyakit
dalam 3 bulan
sistemik
terakhir
EKSKLUSI
Diabetes salphyngoophorect
mellitus omy
Menggunakan
Kelainan
insulin,
neurologic
kortikosteroid
Identifikasi Variabel
Variabel Tergantung
Variabel Bebas
Kadar Gejala hot
leptin flash
serum
No Variabel Definisi Cara dan alat ukur Kategori Skala
2. Kadar leptin serum Kadar serum leptin yang Pemeriksaan laboratorium pg/mL Rasio
terdapat di dalam tubuh dengan sampel darah vena
6. IMT Antropometri 1.
Instrumen Penilaian
• Penilaian hot flash diperlukan anamnesis yang cermat dan akurat,
mengingat ini merupakan gejala subjektif yang hanya dapat dirasakan
oleh wanita saja. Untuk itu diperlukan alokasi waktu yang lebih
banyak dalam melakukan pemeriksaan ini daripada pemeriksaan
lainnya. Selain itu kadar serum leptin juga diperiksa dengan
melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap darah vena
menggunakan metode ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay).
Rancangan Analisis
• Untuk menilai distribusi frekuensi karakteristik sampel penelitian
berdasarkan usia, dan paritas dilakukan analisa statistik univariat.
Untuk menilai hubungan antara serum leptin dengan adanya gejala
hot flash dilakukan analisa statistik bivariat dengan menggunakan Uji
Chi-Square. Penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan sebesar
95%. Seluruh hasil penelitian akan ditampilkan dalam bentuk tabulasi.
Cara Kerja dan Teknik Pengumpulan Data
• Setelah mendapat persetujuan dari komisi etik, penelitian dimulai dengan
mengumpulkan data dari wanita peri dan pasca menopause dengan gejala
hot flash yang datang ke RSUP H. Adam Malik Medan. Sedangkan
kelompok kontrol diambil dari wanita peri dan pasca menopause yang
tidak memiliki riwayat adanya gejala hot flash.
• Dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan tambahan
terhadap wanita untuk mengetahui apakah wanita mengalami hot flash
• Dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap wanita untuk mengetahui
kadar serum leptin pada wanita
• Diambil data dari anamnesis tentang identitas lengkap dan karakteristik
wanita.
• Data demografi dan kadar leptin serum dikumpulkan dan dianalisa secara
statistik.
KERANGKA KERJA
TERIMA KASIH