Fp-Filsafat - Pancasila Kelompok
Fp-Filsafat - Pancasila Kelompok
Kelompok 7 :
1. Ayu Wulandari (0605121722011)
2. Merry Kristina Agata (0605
3. Rama Feriza
Kedudukan
Susunan Kodrat Sifat-Sifat Kodrat
Kodrat
Monopluralis
Penjelmaan Hakikat Manusia
Dalam Perbuatan Lahir Batin
Manusia ‘Monopluralis’ inti pokok sila
kedua dan sila-sila Pancasila juga
merupakan suatu kepribadian yang telah ada
pada bangsa Indonesia.
Hakikat manusia ‘monopluralis’ harus
senantiasa ada dan terjelma dalam suatu
perbuatan lahir bathin sebagai penjelmaan
kehendak yang selaras dengan akal dan
rasa.
Dalam pelaksanaannya manusia harus
senantiasa pada suatu norma yang baik, agar
terlaksananya nilai-nilai hakikat manusia.
Agar tercapainya nilai-nilai
hakikat manusia, maka manusia
harus memiliki :
Watak penghati -
hati
(kebijaksanaan)
Watak
kesederhanaan
Hakikat “Adil dan Beradab” Yang
Terkandung Dalam Sila Kedua
Adil
1. Adil terhadap diri sendiri Bagaimana
melakukan diri sendiri sesuai dengan kodrat, sifat
kodrat, dan kedudukan kodrat.
2. Adil terhadap sesama Memberikan hak dari
orang lain. Contoh : jangan menyusahkan orang
lain.
3. Adil terhadap Tuhan-Nya Memberikan apa
yang menjadi haknya Tuhan. Contoh : shalat,
puasa, zakat, dll.
Beradab
Terselenggaranya semua unsur-unsur hakikat
manusia yang terdiri dari : akal, jiwa, rasa, dan hakikat.
Kesimpulan
Manusia sebagai pendukung pokok sila-sila
Pancasila dalam sila kemanusiaan yang adil
dan beraab memiliki hal-hal yang mutlak,
yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga dan
jiwa, jasmani dan rohani. Sifat kodrat
manusia adalah sebagai makhluk individu
dan makhluk sosial serta sebagai makhluk
pribadi dan makhluk Tuhan Yang Maha
Esa. Maka sila ‘Kemanusiaan Yang Adil
Dan Beradab’ mendasari dan menjiwai sila-
sila Pancasila lainnya.