Anda di halaman 1dari 16

MEMBANGUN IDE PELUANG

DALAM KEWIRAUSAHAAN
Simak ke depan
Setelah mempelajari bab ini, Anda
diharapkan mampu :
1. Model : Ide Proses Kewirausahaan
2. Kreatif VS Inovatif
3. Hambatan berpikir kreatif
4. Persyaratan berpikir kreatif
5. Tipe pekerjaan yang dibutuhkan oleh
wirausahawan/entrepreneur
6. Mengambil inspirasi wirausaha sukses (Kasus 5-1)
MODEL PROSES KEWIRAUSAHAAN
1. Proses Inovasi

 Faktor yg mendorong : Keinginan berprestasi, sifat


penasaran, berani, menanggung resiko, pendidikan
dan pengalaman.
 Faktor lingkungan : peluang, pengalaman &
kreativitas.

2. Proses Pemicu

 Tidak puas dengan pekerjaan sekarang


 PHK, belum mendapatkan pekerjaan
 Minat terhadap bisnis karena orang tua / saudara
juga berbisnis.
3. Proses Pelaksanaan

Sudah siap mental secara total


Adanya komitmen yg tinggi terhadap bisnis.
Adanya visi untuk mencapai tujuan

3. Proses Pertumbuhan

Tim Kerja yg Kompak


Strategi yg mantap
Adanya produk yg dapat dibanggakan
Adanya struktur dan budaya yg mantap
Kebijakan pemerintah yg mendukung
KREATIF VS INOVATIF
Kreatif = memiliki daya Inovatif= berdaya
cipta/berdaya cipta perubahan/pem-
 Menciptakan sesuatu yg baharuan
berbeda dari yg lain  Menciptakan sesuatu yg
 Menghubungkan ide-ide belum ada menjadi ada
/ hal-hal yg tadinya tidak  Pembaharuan /
berhubungan menciptakan sesuatu yg
sama sekali berbeda
Contoh :
Inovasi : Alm, Tirto Utomo mengemas air putih dalam
kemasan plastik yg diberi merk Aqua.
Kreatif : Grup 2 Tang menghasilkan produk air putih
dengan kemasan plastik yg berbeda (tutup anti
tumpah)

Inovatif / Kreatif :
 Merupakan bakat, misalnya pada seniman yg menghasikan
karya seni tertentu, hal ini sulit untuk dipelajari.
 Dapat dipelajari , misalnya setiap perusahaan memiliki
strategi untuk menarik konsumen : beli 2 dapat 1, discount,
turunkan harga produk, dsb
Berpikir ada 2 macam :

1. Berpikir Analistis 2. Berpikir Kreatif


 Logis  Imaginatif
 Dapat Diramalkan  Tidak dapat diramalkan
 Vertikal  Lateral (ke samping)
 Konvergen (terpusat)  Divergen (terpecah-pecah)

 Orang Kreatif sering dianggap aneh !


 Berpikir kreatif perlu keberanian, keyakinan dalam
menghadapi kecaman orang lain
 Orang kantoran biasanya berpikir analistis, wirausahawan
berpikir kreatif
Hambatan dalam berpikir Kreatif
1. Hambatan yg dibuat sendiri
 Pengaruh pendidikan & budaya
 Misalnya 1 + 1 = 2, apabila ada jawaban yg berbeda
dianggap salah
2. Hambatan tidak berusaha menentang kenyataan / menerima
apa adanya
 Terpaku pada apa yg sering dilihat / dialami
 Misalnya : Hubungkan 9 titik dibawah ini hanya dengan 4
garis dan tanpa mengangkat pensil
3. Hambatan jawaban tunggal & tepat
 Kita menyukai rasa aman & sesuatu yg pasti
 Misalnya : Berapa jumlah bujur sangkar dalam
gambar di bawah ini ?

4. Mengevaluasi terlalu cepat


 Ingin dianggap pintar / cerdas
 Terlalu cepat menyalahkan
 Misalnya : apabila ada teman yg memberikan ide,
seringkali ide tersebut kita anggap tidak berguna
tanpa berpikir lebih lama lagi, kita tolak.
5. Takut dianggap bodoh
 Tidak berani mengeluarkan ide yg sudah dipikirkan
 Misalnya : Iklan di bis, dulu yg memberikan ide
ditertawakan, sekarang ide tersebut banyak dipakai.
Persyaratan berpikir kreatif :
1. Perlu persiapan : Pendidikan formal & informal
2. Usaha : Kumpulkan sebanyak ide, jangan dievaluasi dulu
3. Inkubasi : Menggabungkan ide-ide yg sudah ada sehingga
muncul ide baru
4. Pengertian : Memahami persoalan / permasalahan dengan
mendalam
5. Evaluasi : Pilih yg terbaik, dari segi cost, hukum, dsbnya.
MENGAMBIL INSPIRASI USAHAWAN SUKSES
• Kasus 5-1: FEBRI TRIYONO MENGANGKAT
MARTABAT SINGKONG – TELA-TELA – OMSET 2,5 –
3 MILYAR RUPIAH / BULAN
• singkong identik makanan orang ndeso, jauh
dari kesan ”mewah”, sehingga sering
disepelekan
• di tangan Febri Triyono dan teman-2-nya,
umbi tanaman khas tropis bernama
Inggris Cassava itu berubah menjadi
ladang emas yang menjanjikan
MENGAMBIL INSPIRASI USAHA SINGKONG
TELA-TELA
• Dalam waktu 4 tahun, Tela Tela menjadi
merek waralaba populer, tersebar di 182
kota, dari Banda Aceh s.d. Papua,
dengan 1,650 gerai.
• Harga jual satu pak Rp 3.000 – Rp 6.000,
omset usaha ini mencapai Rp 2,5 miliar
– Rp 3 miliar per bulan.
• Tenaga kerja yang terserap sekitar 3.500
orang.
MENGAMBIL INSPIRASI USAHA SINGKONG TELA-TELA

• Tiap orang yang berminat menjadi


terwaralaba Tela Tela harus
menyediakan Rp 12 juta untuk dua gerai.
• Selanjutnya, franchisee mesti
menyetorkan tiga persen dari omzet
kotor tiap gerai per bulan.
• Pengolahan produk dilakukan para agen
dengan bumbu yang disediakan Tela
Tela , ”Mereka terlebih dahulu mengikuti
pelatihan dari Febri. Salah satunya,
tentang seluk-beluk singkong yang bisa
diolah menjadi Tela Tela.
• Febri memimpikan bisa menbawa
Tela Tela go international”.
• Sudah menerima aplikasi, seperti
dari Kamboja dan Malaysia.
• Karena birokrasi di Indonesia yang
berbelit-2, maka belum bisa
direalisasikan.
• Mimpi lain adalah menembus pasar
ritel modern.
• Untuk itu, mereka harus terus
mengembangkan diri dan
berorientasi teradap semua aspek
bisnis, terutama :
- produk,
- strategi pemasaran, dan
- pelayanan pelanggan.
• Kalau berhenti berinovasi,
jangankan berkembang, bisa-bisa
bisnis tidak berumur panjang.
Diskusi / presentasis
kelompok (lanjutan)

• Membangun Ide bisnis dan


peluang Dalam Kewirausahaan.

Anda mungkin juga menyukai