Anda di halaman 1dari 27

dr Muhyiddin

Artiah SPd, SST, MMKes


Tujuan
Setelah menyelesaikan sesi ini peserta akan dapat :
1. Menjelaskan latar belakang pentingnya praktek
pencegahan infeksi bagi petugas kesehatan
2. Menjelaskan siklus penularan penyakit
3. Menjelaskan besarnya resiko kerja si fasilatas
kesehatan
4. Menjelaskan bagaimana membuat program
pencegahan infeksi di fasilitas kesehatan berjalan
5. Menjelaskan bagaimana membuat petugas lebih
aman
6. Menjelaskan apa yang harus dilakukan bila
terpapar
Latar Belakang
Penyebaran infeksi di fasilitas
kesehatan terutama disebabkan kelalaian
petugas Kejadian penyakit menular antara
lain: HIV, Hepatitis B, C, D tinggi
Sebagian besar infeksi dapat ditularkan
sebelum muncul gejala-gejala
 Cegah penularan organisme pada semua
tenaga kesehatan
Banyak tenaga kesehatan hanya samar-
samar memahami risiko terkena infeksi
Ajarkan orang lain cara memutus proses
penularan
Siklus Penularan Penyakit
AGEN
Mikroorganisme penyebab penyakit
seperti HBV, HIV/AIDS, HPV

PEJAMU YANG Tempat Hidup Agen


RENTAN
tempat agen hidup, seperti manusia ,
Orang yang dapat hewan,tanah, tumbuhan dll
terinfeksi
TEMPAT
TEMPAT MASUK KELUAR
dimana agen memasuki dimana agen meninggalkan pejamu
pejamu

CARA PENULARAN
Cara agen berpindah
dari satu tempat/orang
ke tempat/orang lain
CARA PENULARAN
Melalui udara (Air
borne)
Melalui darah (Blood
borne)
Kontak langsung
(Direct contact)
Melalui makanan (food
borne)
Risiko Petugas Kesehatan

 Risiko kerja tenaga kesehatan tinggi. Di


Amerika no. 2 setelah pengemudi truk
 Di Amerika risiko tertusuk jarum 800.000/
tahun
 Infeksi Nosokomial bervariasi dari < 1 %
sampai > 40 %
 Infeksi Hepatitis B dan HIV dapat
menyebar dalam ukuran 10-8 ml. percikan
darah atau cairan tubuh
Membuat Tenaga Kesehatan Lebih Aman

1. Mencuci tangan selama 10-15 detik


sebelum dan sesudah pemeriksaan
2. Memakai sarung tangan
3. Menggunakan alat pelindung diri
4. Praktek kerja yang aman
Cuci Tangan

 Cuci tangan rutin selama 10 – 15 detik


 Menggunakan sabun dan air mengalir
 Bila tidak ada air, menggunakan alkohol -
gliserin
Larutan Alkohol Cuci Tangan

Jika tidak ada air dapat menggunakan larutan alkohol


cuci tangan dengan cara
• Mencampur Glycerin atau Sorbitol 2 ml. dalam 100 ml
alkohol 60 – 90 %. Gunakan sebanyak 3 –5 ml setiap
kali
• Terus gosok tangan sampai larutan mengering [ biasanya
2 – 5 menit ] gunakan 6 – 10 ml untuk scrub
PENCEGAHAN INFEKSI
Untuk Sarung Tangan dan Peralatan

Tiga langkah dasar untuk pemrosesan alat, sarung tangan


bedah dan bahan lain:

1. Dekontaminasi
2. Pencucian
3. Sterilisasi atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT)
DEKONTAMINASI
 Dekontaminasi adalah langkah pertama dalam
menangani peralatan bedah dan bahan lain yang
telah terkontaminasi

 Merendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10


menit.

 Langkah ini dapat menonaktifkan HBV dan HIV.

 Larutan Klorin
Dibuat menggunakan Calcium hypochloride dihitung
gram per liter air
contoh:
0,5% lar. Klorin Tambahkan 14 g ke dalam 1 lt. air
Rumus untuk Membuat Larutan Klorin
dari Larutan Konsentrat
LANGKAH-LANGKAH
1. Tentukan konsentrasi (% konsentrat) larutan klorin yang
digunakan.
2. Tentukan jumlah bagian air yang diperlukan (gunakan rumus
di bawah ini atau Tabele C-3).
 % konsentrat 
Total Bagian (TB) air    1
 % larutan 
3. Campur 1 bagian klorin konsentrat dengan total bagian air.
4. Contoh: Membuat larutan (0,5%) dari klorin konsentrat 5%.

5. Hitung TB air:  50 


 05   1  10  1  9
 
6. Tambahkan 1 bagian klorin konsentrat pada 9 bagian air.
Rumus untuk Membuat Larutan Klorin
dari Bubuk Pemutih
LANGKAH-LANGKAH
• Tentukan konsentrat (% konsentrat) dari bubuk yang
digunakan.
• Tentukan jumlah gram bubuk yang diperlukan (gunakan rumus
berikut atau Tabel C-4).
 % larutan 
grams/lite r     1000
 % Konsentrat
• Campurkan jumlah bubuk pemutih sesuai takaran dengan 1
liter air.
• Contoh: Membuat larutan klorin (0,5%) dengan bubuk pemutih
(35%).
• Hitung gram/liter:  0.5% 
   1000  14,2 g/L
 35% 
• Tambahkan 14,2 gram ( ~14 g) pada 1 liter air.
PENCUCIAN

Pencucian sampai benar-benar bersih


dengan air dan sabun cair atau deterjen
secara fisik dapat menghilangkan materi
organik seperti darah dan cairan tubuh.

Larutan Sabun
Dibuat menggunakan sabun bubuk
Sebanyak 1 sendok teh penuh dalam
1000 ml air
DISINFEKSI TINGKAT TINGGI

1. Rebus
2. Uap
3. Panas kering
4. Disinfeksi kimiawi – hanya dipakai
bila perlu
Ref :ILD และ WHO (GLOBAL Programme on Aids . WHO ,
1211 Geneva, Switzerland)
Merebus

Panas lembab pada suhu 80°C dapat membunuh semua


bakteri, virus, parasit dan jamur dalam 20 menit.

Tips Merebus
Selalu kukus atau rebus selama 20 menit menggunakan
wadah bertutup.
Mulai menghitung waktu setelah air mulai mendidih.
Alat/bahan harus terendam seluruhnyaa dalam air.
Jangan tambahkan apapun ke dalam wadah setelah air
mulai mendidih.
Pengukusan/Uap
• Alat Pengukus yang Digunakan untuk DTT
Panas lembab pada suhu 80°C
dapat membunuh semua bakteri,
virus, parasit dan jamur
dalam 20 menit.

• Sterilisasi uap/otoklaf: 121°C (250°F) dengan tekanan


106 kPa (15 lb/in2) selama 20 menit untuk alat/bahan
yang tidak dibungkus; 30 menit untuk alat/bahan
yang dibungkus. Biarkan semua alat/bahan hingga
benar-benar kering sebelum dikeluarkan.
Panas kering
Panas kering (Dry heat):
 170°C (340°F) selama 60 menit (total siklus waktu—dengan
menaruh alat ke dalam oven, dipanaskan hingga 170 °C, hitung
waktu selama 1 jam kemudian di dinginkan—adalah 2 sampai
22 jam), atau
 160°C (320°F) selama 2 jam (total siklus waktu adalah 3 sampai
32 jam).
 Catatan: Sterilisasi panas kering (170°C selama 60 menit) dapat
digunakan hanya untuk peralatan berbahan metal.

Penyimpanan:
 Peralatan yang tidak dibungkus harus digunakan segera atau
di simpan dalam wadah steril dan kering (hanya 1 minggu).
 Peralatan yang terbungkus dapat disimpan maksimal 1
minggu, Menyimpan paket dalam kantung plastik yang tertutup
rapat akan menambah masa simpan sampai 1 bulan. Semua
paket dan wadah steril harus diberi tanggal kadaluarsa.
Larutan Kimiawi
Saat ini, hanya empat bahan kimia yang diijinkan
untuk digunakan dalam DTT di seluruh dunia:

 Klorin
 Glutaraldehit
 Fomadehid (formalin)
 Hidrogen peroxide

Catatan: DTT kimiawi untuk jarum dan alat suntik tidak


dianjurkan karena residu kimia dapat tertinggal bahkan
setelah dibilas berkali-kali dengan air steril. Sisa/residu
tersebut dapat mempengaruhi aksi obat yang disuntikan.
Klorin

 Larutan Klorin (0,1%) cepat beraksi, sangat efektif


terhadap HBV dan HIV, tidak mahal dan mudah didapat.

 Kekurangan utama adalah larutan klorin konsentrat (


0,5%) dapat merubah warna metal dan menyebabkan
karat. Tetapi, peralatan baja anti karat bisa direndam
dengan aman dalam larutan klorin 0,1% (dengan wadah
plastik) selama 20 menit.

 Karena efektifitas larutan klorin semakin berkurang


seiring waktu, larutan baru harus dibuat minimal setiap
hari atau lebih sering jika larutan tampak keruh/kotor.
Formadehid
 Formaldehid (8%) dapat digunakan sebagai bahan
sterilisasi kimiawi dan juga efektif untuk DTT. Bahan ini
sangat menyebabkan iritasi kulit, mata dan jalur
pernafasan, dan dianggap berpotensi karsinogen pada
manusia. Perlu kewaspadaan tinggi untuk melindungi
staf dan klien terhadap gas ketika mencampur dan
menggunakan larutan formaldehid. (Pakai sarung
tangan, pelindung mata dari percikan, batasi waktu
pemakaian dan gunakan hanya di ruangan dengan
ventilasi udara yang baik.) Jangan mencampur dengan
air yang mengandung klorin karena dapat
menghasilkan gas yang berbahaya (bis-
chloromethyl-ether).
Glutaraldehid
 Glutaraldehid (2–4%) yang dapat
digunakan untuk sterilisasi kimiawi, juga
efektif sebagai bahan DTT. Walaupun
kurang mengiritasi dibandingkan
formaldehid, petugas harus memakai
sarung tangan, pelindung mata,
membatasi waktu pemakaian dan hanya
digunakan di ruangan dengan ventilasi
udara yang baik.
Hydrogen Peroxide
 Hydrogen Peroxide (H2O2), yang harus dilarutkan
menjadi larutan 6%, seringkali mudah didapat dan lebih
murah dibandingkan bahan disinfektan kimiawi lain.
(larutan H2O2 3% yang digunakan sebagai antiseptik
tidak boleh digunakan sebagai bahan disinfektan.)
Kekurangan utama dari H2O2 adalah sifatnya yang
sangat korosif. Bahan ini tidak boleh digunakan untuk
mendisinfeksi alat berbahan tembaga, almunium, seng
atau kuningan. Karena keampuhan hydrogen peroxide
cepat hilang jika terpapar panas dan cahaya, bahan
tersebut harus disimpan dengan hati-hati.
 WHO tidak menganjurkan penggunaan H2O2 di daerah
beriklim panas (tropis) karena ketidaksabilannya
terhadap panas dan cahaya.
.

Panduan Pencegahan Infeksi dalam Pemrosesan Alat, Sarung Tangan


Bedah, dan Bahan Lain

PEMBUANGAN SAMPAH DAN DEKONTAMINASI


STEP 1 Setelah selesai melakukan IVA atau krioterapi pada serviks, dan
saat masih memakai sarung tangan, buang benda-benda yang
terkontaminasi (swabs dan sampah lain) ke dalam wadah tahan
bocor (yang memiliki tutup kencang) atau kantung plastik.
STEP 2 Rendam speculum dalam wadah plastik berisi larutan klorin 0,5%
selama 10 menit sebelum mengijinkan petugas kebersihan
menangani atau membersihkan alat tersebut.

STEP 3 Semua permukaan (seperti meja tindakan atau meja alat) yang
mungkin telah terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh lain
harus didekontaminasi dengan menggunakan lap yang telah
dibasahi larutan klorin.
STEP 4 Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan ke
dalam ember berisi larutan klorin 0,5% kemudian dengan hati-hati
melepas sarung tangan dengan membalik bagian dalam keluar. Jika
sarung tangan dibuang, letakkan ke dalam wadah tahan bocor atau
kantung plastik. Jika sarung tangan akan dipakai ulang,
dekontaminasi dengan merendam ke dalam larutan klorin tersebut
selama 10 menit.
SARUNG TANGAN
Bersihkan kedua tangan dengan larutan
yang telah disiapkan

Sarung tangan pakai ulang


Sarung Tangan sekali pakai
Lepaskan sisi dalam keluar
LEPASKAN
Rendam dalam larutan yang telah
disiapkan
10 min.
Letakkan di wadah yang
Cuci dan keringkan dengan
dianginkan sesuai

Disinfeksi Tingkat Tinggi atau


Sterilisasi
Pemrosesan Alat
Spekulum, Forsep , Sponge forcep , Uterine packing
forceps

rendam dalam larutan yang telah


disiapkan selama 10 menit
Cuci dengan larutan deterjen

Bilas dengan air dan


dianginkan sampai kering

Autoclave { sterilisasi uap }

Anda mungkin juga menyukai