Group II : -STEVEN -CALVEN -RENI Kenapa Listrik Rumah Menggunakan Arus Bolak Balik?
Di Indonesia, sebagian besar listrik yang dipakai di rumah-rumah
memiliki standard seperti di atas, yaitu 220 volt, 50 Hz. Di negara- negara lain, standardnya bisa aja berbeda. Di negara-negara Eropa seperti Perancis, Jerman, Italia, Yunani, dan lain-lain, standardnya adalah 230 volt, 50 Hz. Di Amerika, standardnya adalah 120 volt, 60 Hz. Singapura, Australia, dan Malaysia standardnya sama dengan Eropa. Tiongkok standardnya sama dengan Indonesia. Dan sebagainya. Standard di setiap negara bisa berbeda, tapi yang jelas, semua negara di seluruh dunia itu menggunakan arus bolak- balik untuk transmisi listrik ke rumah-rumah. The War of Currents – Sejarah Adopsi Listrik AC Kalau kita melihat ke sejarahnya, proses adopsi listrik AC sebagai alat untuk mentransmisikan energi ini bukan terjadi tanpa hambatan. Ketika listrik baru saja ditemukan (untuk transmisi energi), ada dua perusahaan yang menjadi pemain utama dalam bisnis ini. Perusahaan yang pertama adalah Edison Electric Light Company (sekarang menjadi General Electric), perusahaan milik Thomas Alva Edison (pernah dengar namanya? Dia biasa dikenal sebagai penemu lampu). Perusahaan yang satu lagi adalah Westinghouse Electric Company, perusahaan milik George Westinghouse yang saat itu dibantu oleh Nikola Tesla. Edison Electric Light Company saat itu mengusung listrik DC, sedangkan Wistinghouse Electric Company mengusung listrik AC. Persaingan bisnis antara keduanya terjadi sangat sengit sehingga ahli sejarah menyebut ini sebagai “The War of Currents”. Pada akhir tahun 1870an, setelah lampu ditemukan, permintaan masyarakat terhadap listrik ke rumah-rumah dan ke lokasi bisnis jadi meningkat tajam. Beberapa diantaranya dipasang dengan listrik AC. Kemudian pada tahun 1882, Edison memperkenalkan listrik DC bertegangan rendah yang didesain untuk tempat-tempat usaha dan perumahan. Pada tahun 1886, Westinghouse mulai membuat sistem listrik AC yang menggunakan transformator untuk menaik-turunkan tegangan untuk transmisi jarak jauh. Untuk melakukan transmisi jarak jauh, tegangan dinaikan terlebih dahulu dengan menggunakan transformator (sehingga arusnya kecil dan energy loss-nya juga kecil), kemudian ketika sampai di perumahan, tegangannya bisa diturunkan kembali. Karena sistem ini sangat efisien, beberapa perusahaan mulai mengadopsi sistem yang diperkenalkan oleh Westinghouse ini. Berbatai proyek pemasangan listrik akhirnya lebih memilih sistem listrik AC ini karena lebih efisien. Kubu listrik DC tentu tidak mau kalah dengan “peperangan” ini, sehingga mereka mulai menyerukan propaganda bahwa listrik AC ini berbahaya. Alasannya adalah karena pada proses transmisinya, listrik AC ini menggunakan tegangan yang sangat tinggi. Kubu listrik DC mengatakan bahwa meskipun sistemnya kurang efisien, tapi ini jauh lebih aman karena tidak menggunakan tegangan tinggi. Argumen ini ada benarnya sebenarnya, tapi cara mereka melakukan propaganda kadang kelewatan juga. Salah satu propaganda yang dilakukan adalah dengan menyetrum hewan-hewan seperti anjing dan kuda dengan menggunakan listrik AC sampai hewan tersebut mati. Meskipun sebenarnya propaganda-propaganda ini lumayan berhasil membuat orang percaya bahwa listrik AC itu berbahaya, tapi ini tidak berhasil menggagalkan proyek- proyek instalasi listrik AC. Pada akhirnya, listrik AC ini tetap dipakai di mana-mana, namun dengan sistem keamanan yang diperketat untuk menghindari kecelakaan. Perusahaan milik Edison pun akhirnya mengalah dan mulai mengadopsi listrik AC. Semenjak saat itulah sistem kelistrikan yang dipasang di mana-mana menggunakan sistem listrik AC. Kesimpulan
Jadi, kalau kita lihat kenapa listrik AC menjuarai sistem kelistrikan
dunia, singkatnya adalah karena sistem listrik AC biasanya lebih ekonomis dibandingkan dengan sistem listrik DC. Kalau melihat dari cerita ini, sebenarnya ada hal menarik yang bisa kita simpulkan, terutama untuk yang tertarik masuk ke dunia engineering: Jadi anak teknik itu jangan Cuma tahu soal bagian sainsnya aja, tapi harus bisa mengerti juga pertimbangan bisnisnya supaya bisa mengerti teknologi macam aja yang layak untuk kita push, yang mana yang kurang relevan. Dengan begitu, kita bisa mendesain suatu alat yang beneran kepakai di dunia industri. THANK YOU!!!!