Anda di halaman 1dari 11

BAGAIMANA

MEMBUMIKAN ISLAM DI
INDONESIA

1. Suci Wulandari
2. Resti Amelia

KELOMPOK 4
Menelusuri Transformasi
Wahyu dan Implikasinya
terhadap Corak
Keberagamaan
 Dalam syariat islam, wahyu adalah kalam atau
perkataan dari Allah, yang diturunkan kepada
seluruh makhluk-Nya dengan perantara malaikat
ataupun secara langsung.
 Menurut bahasa, wahyu berarti ilham, bisikan,
isyarat
Wahyu dapat dibedakan menjadi 2 :
1. wahyu; ditujukan untuk semua orang, mencakup
seluruh alam semesta dan isinya, termasuk dinamika
sosial budaya yang terjadi di dalamnya
2. Wahyu: difirmankan langsung melalui malaikat dan
ditujukan khusus pada orang pilihan (nabi atau rasul)
Pribumisasi Islam di
Nusantara

 Islam hadir di Nusantara


Islam merupakan agama baru dan pendatang, karena kedatangan nya lebih
belakang dibanding agama lain, dan datang dari luar negeri. Sekitar abad ke-
15, khususnya di tanah Jawa penyebaran Islam mulai dilakukan (oleh Wali
Songo). Terbukti dengan digunakannya Bahasa Arab untuk menggantikan
istilah local.

 Modernitas dan Globalisasi


Seiring dengan berkembangnya dunia ini, diperlukan juga pengembangan kiat-
kiat baru bagi pendakwah yang sesuai dengan teknologi sekarang.
Penggunaan media massa dan internet adalah media yang sangat pas dalam
menyebarkan dakwah secara luas.
Menggali Sumber Historisis,
Sosiologis, Teologis, dan
Filosofis tentang Pribumisasi
Islam

1. Menggali Sumber Historisis


Istilah Pribumisasi islam diperkenalkan oleh Gus Dur (KH Abdurrahman
Wahid) sebagai alternatif dalam upaya pencegahan praktik radikalisme agama.
Pribumisasi Islam menampik bahwa praktik keislaman “tidak selalu identik” dengan
Arab (Arabisme).
Di Indonesia, terdapat Nahdhatul Ulama (NU) yang mau menerima budaya
lokal dalam praktik keberagamaan nya. Sedangkan Muhammadiyah justru
menganggap praktik keberagamaan yang memadukan Islam dengan budaya lokal
dianggap sebagai praktik Takhayul, Bidah, dan Churafat.

2. Menggali Sumber Sosiologis


Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di
dunia. Fenomena ini tentu tidak bisa diepaskan dari jasa para dai (pendakwah)
muslim sepanjang sejarah masuknya Islam ke Indonesia. Mereka berasa dari Arab,
Persia, India, bahkan Cina.
Menggali Sumber
Historisis, Sosiologis,
Teologis, dan Filosofis
tentang Pribumisasi Islam

3. Menggali sumber Teologis dan Filosofis

 Secara Filosofis, pribumisasi Islam didasari oleh paradigma sufistik


(tasawuf) tentang substansi keberagamaan.

 Secara Teologis, tauhid bukan sekedar pengakuan atau persaksian bahwa


tiada tuhan selain Allah, tetapi pemaknaan terhadap tauhid melampaui dari
sekedar pengakuan atas eksistensi-Nya yang tunggal.
Menanyakan Alasan
Perbedaan Ekspresi dan
Praktik Keberagamaan

Terdapat dua hal yang secara dominan mempengaruhi dinamika dan


struktur sosial masyarakat, yiatu agaman dan budaya lokal. Dalam masyarakat
Indonesia, dua hal tersebut memiliki peranan penting dalam membentuk
karakter dan perilaku sosial, yang kemudian sering disebut sebagai “jati diri”
orang Indonesia. Karakter tersebut mewarnai hampir semua aspek sosial
masyarakat Indonesia baik secara politik, ekonomi, maupun sosial budaya.
Agama diyakini memiliki nilai-nilai transeden sehingga sering dipahami
sebagai sesuatu yang kaku. Namun, nilai-nilai budaya relatif dipandang lebih
fleksibel sesuai kesepakatan komunitas. Karena adanya perbedaan karakter
agama dan budaya inilah maka sering kali nilai-nilai agama dipertentangkan
dengan budaya lokal.
Metode Penyebaran
Agama Islam di
Indonesia

1. Perdagangan
Pada abad ke-7 M, bangsa Indonesia kedatangan para pedagang
Islam dari Gujarat/India, Persia, dan Bangsa Arab. Saat berdagang terjadilah
komunikasi antara penjual dan pembeli, atas interaksi ini maka terjadilah
penyebaran agama Islam.

2. Perkawinan
Sebagian para pedagang Islam ada yang menetap di Indonesia dan
para pedagang ini menikah dengan wanita Indonesia, terutama putri raja atau
bangsawan. Karena pernikahan itulah, maka banyak keluarga raja atau
bangsawan masuk islam.
Metode Penyebaran
Agama Islam di
Indonesia

3. Pendidikan
Perkembangan islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama
yang menyebarkan islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok
pesantren.

4. Politik
Seorang raja mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar dan
memegang peranan penting dalam proses penyebaran agama Islam tersebut.
Jika raja sebuah kerajaan memeluk agama Islam, maka rakyatnya akan
memeluk agama Islam juga.
Metode Penyebaran
Agama Islam di
Indonesia

5. Melalui Dakwah di Kalangan Masyarakat


Masyarakat Indonesia sendiri memiliki pendakwah yang menyebarkan
di lingkungannya. Pendakwah yang paling terkenal adalah Wali Songo, yang
mendakwahkan agama islam di Pulau Jawa.
Kesembilan wali itu adalah : Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan
Bonang, Sunan Giri, Sunan Derajat, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan
Muria, dan Sunan Gunung Jati.

6. Seni Budaya
Contohnya : Bangunan (masjid), seni pahat, seni tari, seni musik, dan
seni sastra, menggunakan wayang, membunyikan bedug sebagai ajakan sholat
lima waktu
Membangun Argumen
tentang Urgensi
Pribumisasi Islam

Bangsa Indonesia sangat memerlukan kerja kolaboratif dari berbagai


komponen untuk menggalang semua potensi bangsa agar terjadi sebuah
kerjasama yang efektif dan produktif bagi pembumian Islam.
Namun, upaya-upaya seperti itu sering kali terhambat oleh adanya
potensi-potensi konflik yang sangat banyak di negeri ini (agama, etnis, strata
sosial, dsb). Salah satu potensi konflik yang mungkin dapat menghalangi
proses pembangunan dan modernisasi adalah pemahaman agama.
Sering kali ajaran agama yang bersifat universal dan tidak memihak,
berubah menjadi sektarian dan lokal (memihak). Manusia sering kali
membawa-bawa nama Tuhan dalam membenarkan sikap sektarian tsb.
Kitab suci pun tak luput dari tangan-tangan nakal manusia. Kitab suci
sengaja dipahami secara bebas dan terlepas dari konteks sosio-psiko-
historisnya agar dapat dijadikan alat untuk mengafirkan orang lain yang
berbeda pemahaman nya.
‫!‪Thank You‬‬

‫ش ْك ًرا َك ِث ْي ًرا‬
‫ُ‬

Anda mungkin juga menyukai