Anda di halaman 1dari 34

KECEMASAN DAN

GANGGUAN TIDUR

LISNIAWATI (1704101003)
YAHANI AYU SHOLIHAH (1704101004)
Gangguan kecemasan
(Ansietas)
Pengertian
Cemas merupakan suatu sikap alamiah
yang dialami oleh setiap manusia sebagai bentuk
respon dalam menghadapi ancaman.Namun ketika
perasaan cemas itu menjadi berkepanjangan
(maladaptif), maka perasaan itu berubah menjadi
gangguan cemas atau anxiety disorders.

Riset kesehatan dasar tahun 2007


(Depkes, 2008) menjelaskan bahwa di Indonesia
prevalensi gangguan jiwa 4,6 ‰ sedangkan
gangguan mental emosional jauh lebih besar
yakni 11,6%. Salah satu masalah gangguan
mental emosional yang menimbulkan dampak
psikologis cukup serius adalah ansietas atau
kecemasan
• Infographic Style

Gejala klinis

Gangguan psikologis
Gejala somatik
perilaku yang pada umumnya
berfokus pada gejala terkait dengan stres atau
kelainan jiwa yang tidak
fisik dan mengakibatkan
dianggap sebagai bagian dari
tekanan emosional yang perkembangan normal
besar manusia
Gangguan klinis

Gejala somatik: Gangguan Psikologis :


• Keringat berlebih • Kesulitan tidur
• Ketegangan pada otot skelet: sakit • Kelelahan, mudah capek.
• Kehilangan motivasi dan minat.
kepala, kontraksi pada
• Sangat sensitif terhadap suara, merasa tak
bagianbelakang leher atau dada, tahan terhadap suara-suara yang sebelumnya
suara bergetar, nyeri punggung. biasa saja.
• Sindrom hiperventilasi: sesak nafas, • Berpikiran kosong, tidak mampu
pusing, parestesi.. berkonsentrasi,mudah lupa
• Gangguan fungsi gastrointestinal: • Kikuk, canggung, koordinasi buruk, Gelisah,
nyeri abdomen, tidak nafsu makan, resah, tidak bisa diam.
mual, diare, konstipasi. • Tidak bisa membuat keputusan
• Kehilangan kepercayaan diri.
• Hipertensi dan takikardi
• Kecenderungan untuk melakukan segala
• Disfungsi genitourinaria: sering sesuatu berulang-ulang.
buang air kecil, sakit saat berkemih, • Terus menerus memeriksa segala sesuatu
impoten, sakit pelvis pada wanita, yang telah dilakukan.
kehilangan nafsu seksual.
Teori biologis
• Sistem saraf otonom : Stresor dapat
Teori Psikologis
menyebabkan pelepasan epinefrin dari
• Teori psikoanalitik : adanya ego
adrenal
yang memberitahukan adanya
• Neurotransmite : GABA, Serotonin,
suatu dorongan yang tidak dapat
Norepinefrin
diterima
• Teori perilaku : disebabkan oleh
stimuli lingkungan spesifik
• Teori eksistensial : Teori ini
memberikan model gangguan Faktor Kognitif
kecemasan umum, tidak terdapat • Menyimpan fikiran dan
stimulus yang diidentifikasikan kebiasaan yang berlebihan
Sistem syaraf pusat menerima suatu persepsi
ancaman. Persepsi ini timbul akibat adanya
rangsangan dari luar dan dalam yang berupa
pengalaman masa lalu dan faktor genetik.
Kemudian rangsangan dipersepsi oleh panca indra,
diteruskan dan direspon oleh sistem syaraf pusat
melibatkan jalur cortex cerebri – limbic system –
reticular activating system – hypothalamus yang
memberikan impuls kepada kelenjar hipofise
untuk mensekresi mediator hormonal terhadap
target organ yaitu kelenjar adrenal yang kemudian
memicu syaraf otonom melalui mediator hormonal
yang lain (Owen, 2016).
Jenis – jenis gangguan kecemasan
1. Gangguan panik ( Panic disorder )
Umumnya gejala dimulai dengan rangkaian
serangan panik yang tidak terduga yang kemudian diikuti
ketakutan terus menerus minimal 1 bulan akan muncul
serangan panik yang lain. Gejala-gejala tersebut akan
mencapai puncaknya dalam 10 menit dan umumnya
berakhir tidak lebih dari menit.
Serangan-serangan panic melibatkan reaksi
kecemasan yang intens disertai dengan simtom-simtom
fisik seperti : sulit bernafas, nafas tersengal, jantung
berdetak kencang, mual, rasa sakit didada, berkeringat
dingin, dan gemetar. Hal lain yang penting dalam
diagnosa gangguan panik adalah bahwa individu merasa
setiap serangan panik merupakan pertanda datangnya
kematianataukecacatan.
Psikologis
• Depersonalisasi
• Derealisasi
• Takut kehilangan kendali/kontrol
• Takut menjadi gila
• Takutmati/meninggal

Fisik
• Gelisah • Kedinginan
• Nyeri • Pusing
• Perut Rasa sakit • Rasa tercekik, dl
• tidak nyaman pada
dada
Jenis – jenis gangguan kecemasan
2. Gangguan fobia
• Fobia Spesifik
Ciri utama fobia spesifik yaitu ketakutan yang luar biasa dan terus menerus terhadap
obyek atau situasi tertentu. Penderita tidak mengalami gangguan serius dalam kehidupan
kesehariannya karena mereka hanya perlu menghindari obyek-obyek yang ditakuti. Fobia
spesifik tidak dapat diatasi dengan terapi obat, tetapi lebih memberi respon kepada terapi
perilaku atau psikologis
• Fobia sosial
Fobia Sosial (Sosial Anxiety Disorder)Merupakan suatu ketakutan yang tidak rasional dan
menetap, biasanya berhubungan dengan kehadiran orang lain. Individu menghindari situasi
dimana dirinya dievaluasi atau dikritik, yang membuatnya merasa terhina atau
dipermalukan, dan menunjukkan tanda-tanda kecemasan atau menampilkan perilaku lain
yang memalukan

3. Pasca Trauma / Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)


Post Traumatic Stress Disorder / PTSD adalah gangguan kecemasan yang
dapat terjadi setelah mengalami atau menyaksikan suatu peristiwa traumatik.
Peristiwa traumatik adalah peristiwa yang mengancam nyawa seperti
pertempuran militer, bencana alam, insiden teroris, kecelakaan yang serius, atau
penyerangan fisik/seksual pada orang dewasa atau pada anak-anak
Jenis – jenis gangguan kecemasan
4. Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
Gangguan Obsesif-Compulsif (Obsessive-Compulsive Disorder/OCD) adalah kondisi
dimana individu tidak mampu mengontrol dari pikiran-pikirannya yang menjadi obsesi yang
sebenarnya tidak diharapkannya dan mengulang beberapa kali perbuatan tertentu untuk
dapat mengontrol pikirannya tersebut untuk menurunkan tingkat kecemasannya.
Gangguan obsesif-kompulsif merupakan gangguan kecemasan dimana dalam
kehidupan individu didominasi oleh repetatif pikiran-pikiran (obsesi) yang ditindaklanjuti
dengan perbuatan secara berulang-ulang (kompulsi) untuk menurunkan
kecemasannya.Penderita gangguan ini mungkin telah berusaha untuk melawan pikiran-
pikiran menganggu tersebut yang timbul secara berulang-ulang akan tetapi tidak mampu
menahan dorongan melakukan tindakan berulang untuk memastikan segala sesuatunya
baik-baik saja.
5. Agoraphobia
Yaitu suatu ketakutan berada dalam suatu tempat atau situasi dimana ia merasa
bahwa ia tidak dapat atau sukar menjadi baik secara fisik maupun psikologis untuk
melepaskan diri. Orang-orang yang memiliki agrophobia takut pada kerumunan dan
tempat-tempat ramai.
Pengobatan Gangguan Kecemasan

Psikoterapi Terapi
psikologis merupakan salah satu cara
untuk mengatasi kebanyakan kondisi
medis.

Terapi Perilaku
Terapi konseling yang memfokuskan
pada kegiatan atau tindakan yang
harus dilakukan oleh pasien

Terapi kognitif
Terapi dengan cara mengajak pasien
untuk memecahkan berbagai masalah
dengan cara berkomunikasi langsung
dengan orang yang sudah sembuh dari
penyakit anxieta
Terapi farmakologi
1 2 3 4
Selective Serotonin Serotonin/Norepineprine Monoamin Oksidase Inhibitor
(MAOI)
Anti depresan Reuptake Inhibitors Reuptake Inhibitors (SNRI)
suatu enzim mitokondria
Trisiklik (SSRI)
mekanisme kerjanya yang ditemukan dalam
(Tricyclic mekanisme kerjanya
mengeblok monoamin jaringan saraf dan jaringan
Antidepresan / TCA) menghambat pengambilan
dengan lebih selektif lain, seperti usus dan hati.
Anti depresan generasi serotonin yang telah
daripada antidepresan Bekerja memetabolisme
pertama untuk mengatasi disekresikan dalam sinap
trisiklik, serta tidak NE dan serotonin untuk
pasien depresi dengan (gap antar neuron),
menimbulkan efek yang mengakhiri kerjanya
mekanisme kerja sehingga kadar serotonin
tidak ditimbulkan supaya mudah
menghambat ambilan dalam otak meningkat.
antidepresan disekresikan. Dengan
neropinefrin dan serotonin Peningkatan kadar
trisiklik.Contoh : dihambatnya MAO, maka
ke neuron serotonin dalam sinap
Alprazolam akan terjadi peningkatan
Contoh : Klomipramin, diyakini bermanfaat
Benzodiazepin, kadar NE dan serotonin di
Imipramin sebagai antidepresan
Klonazepam sinap, sehingga akan
Contoh : Citalopram,
terjadi perangsangan SSP
Sertralin , Escitalopram,
Contoh : Fenelzin
1. Golongan Antidepresan trisiklik
A. Klopipramin
Clomipramine digunakan untuk mengobati gangguan obsesif
kompulsif (OCD). Seseorang dengan OCD biasanya merasa
gugup, dan melakukan hal secara berulang-ulang karena
cemas.Obat ini termasuk golongan antidepresan trisiklik.
Clomipramine ini bekerja dengan meningkatkan aktivitas
serotonin kimia.

Dewasa: Awalnya 25 mg setiap hari, akan ditingkatkan secara bertahap


menjadi 100-150 mg setiap hari selama 2 minggu. Maksimal: 250 mg
setiap hari.
Lansia: Awalnya, 10 mg setiap hari

efek samping yang dari Obat Clomipramine dapat menyebabkan efek


samping seperti pusing, mengantuk, mulut kering, mual, muntah,
penglihatan kabur, berkeringat, dan perubahan nafsu makan
B. Imipramin
• Imipramine adalah salah satu jenis obat minum
yang tersedia dalam bentuk kapsul dan tablet.
Obat ini termasuk ke dalam
golongan antidepresan trisiklik
• Obat Imipramine diyakini
meningkatkan konsentrasi serotonin dan / atau
norepinefrin sinaptik dalam sistem saraf pusat
dengan menghambat reuptake mereka oleh
membran neuron presinaptik
• Dosis awal, 75 mg dalam dosis terbagi, secara
bertahap dapat meningkat menjadi 150-200 mg
setiap hari sesuai kebutuhan. Maks: 300 mg / hari
• Efek samping: pusing, mengantuk,
kebingungan, kejang, sakit kepala, kecemasan,
tremor,
2. Selective Serotonin Reuptake Inhibitors 3.Serotonin/Norepineprine Reuptake Inhibitors
(SSRI) (SNRI)
A. Citalopram
A. Benzodiazepin
Citalopram adalah obat untuk mengobati depresi.
Obat benzodiazepine adalah obat yang
Obat ini termasuk golongan obat antidepresan SSRI
dikategorikan sebagai obat psikoaktif. Obat ini
yang berfungsi mengembalikan keseimbangan
serotonin dalam otak sehingga meningkatkan energi biasanya digunakan untuk mengatasi gejala gangguan
dan perasaan Anda. psikologi seperti gangguan kecemasan
Dosis awal: 20 mg diminum sekali sehari (anxiety disorder) dan insomnia.
Dosis lanjutan: 20 sampai 40 mg per hari. Dosis Benzodiazepine berperan sebagai obat penenang,
dapat ditingkatkan hingga 20 mg, tapi tidak untuk anti-kecemasan, hipnotik (membuat tidur lebih
lebih dari satu minggu dan tidak melebihi 40 mg per mudah), serta dapat melemaskan otot-otot tubuh
hari. efek samping seperti Penggunaan obat ini adalah
Efek sampingya adalah Merasa lelah dan mudah Menimbulkan rasa kantuk, Kebingungan, Kepala
mengantuk,Mual yang ringan, diare, sakit perut, dan sakit atau pusing, Tubuh gemetaran, Gangguan
mulut kering, Hidung tersumbat, bersin, sakit koordinasi,, sulit menyeimbangkan tubuh jika sedang
tenggorokan, dan batuk, Mudah berkeringat dan sering berdiri atau berjalan, Timbul rasa depresi,
buang air kecil; perubahan berat badan. Penglihatan kabur, Timbul rasa grogi
4. Monoamin Oksidase Inhibitor (MAOI)
A. Phenelzine
• merupakan monoamine oxidase inhibitor (MAOI)
yang bekerja dengan cara meningkatkan nilai beberapa
jenis kimia dalam otak. Pengobatan ini umumnya
diberikan setelah antidepresan lain sudah dicoba dan
terbukti tidak dapat membantu mengobati gejala
pada pasien. Phenelzine tidak digunakan untuk
mengobati depresi berat atau gangguan bipolar (manic
depression).
• Dosis awal: 15 mg, secara oral, 3 kali per hari
• Dosis perawatan: setelah mencapai manfaat
• Efek sampingnya adalah Merasa pusing, jatuh
pingsan, Tersinggung, pemikiran atau kelakuan tidak
normal, Bengkak atau kenaikan berat badan berlebih,
Nyeri dada, detak jatung terlalu cepat atau lambat,
Sakit kepala mendadak dan berat, kaku,
pada leher, mual dan muntah, keringat dingin,
gangguan penglihatan, sensivitas terhadap cahata,
keringat berlebih.
Gangguan tidur
GANGGUAN TIDUR (Insomnia)
Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur
berupa kesulitan berulang untuk tidur atau
mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk
melakukannya.
Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi
merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab,
seperti kelainan emosional, kelainan fisik dan pemakaian
obat-obatan. Insomnia dapat mempengaruhi tidak hanya
tingkat energi dan suasana hati tetapi juga kesehatan,
kinerja dan kualitas hidup.
Insomnia umumnya merupakan kondisi
sementara atau jangka pendek. Dalam beberapa kasus,
insomnia dapat menjadi kronis. Hal ini sering disebut
sebagai gangguan penyesuaian tidur karena paling sering
terjadi dalam konteks situasional stres akut, seperti
pekerjaan baru atau menjelang ujian
Klasifikasi insomnia Insomnia Sekunder
Insomnia sekunder biasanya terjadi akibat efek
dari hal lain, misalnya kondisi medis. Masalah psikologi
Insomnia Primer seperti perasaan bersedih, depresi dan dementia dapat
Insomnia primer ini mempunyai menyebabkan terjadinya insomnia sekunder ini pada 5 dari
faktor penyebab yang jelas. insomnia 10 orang. Selain itu masalah fisik seperti penyakit arthritis,
diabetes dan rasa nyeri juga dapat menyebabkan terjadinya
atau susah tidur ini dapat insomnia sekunder ini dan biasanya mempengaruhi 1 dari
mempengaruhi sekitar 3 dari 10 orang 10 orang yang menderita insomnia atau susah tidur,.
yang menderita insomnia. Pola tidur, Insomnia sekunder juga dapat disebabkan
kebiasaan sebelum tidur dan oleh efek samping dari obat-obatan yang diminum
lingkungan tempat tidur seringkali untuk suatu penyakit tertentu, penggunaan obat-
obatan yang terlarang ataupun penyalahgunaan
menjadi penyebab dari jenis insomnia
alkohol. Faktor ini dapat mempengaruhi 1-2 dari 10
primer ini. orang yang menderita insomnia.
• Tidur dan terbangun diatur oleh batang otak, thalamus,
hypothalamus dan beberapa neurohormon dan
neurotransmitter juga dihubungkan dengan tidur.
• Hasil yang diproduksi oleh mekanisme serebral dalam
batang otak yaitu serotonin. Serotonin ini merupakan
neurotransmitter yang berperan sangat penting dalam
menginduksi rasa kantuk, juga sebagai medula kerja otak
• Dalam tubuh serotonin diubah menjadi melatonin yang
merupakan hormone katekolamin yang diproduksi secara
alami oleh tubuh.Adanya lesi pada pusat pengatur tidur di
hypothalamus juga dapat mengakibatkan keadaan siaga
tidur. Katekolamin yang dilepaskan akan menghasilkan
hormone norepineprin yang akan merangsang otak untuk
melakukan peningkatan aktivitas
• Stress juga merupakan salah satu factor pemicu, dimana
dalam keadaan stress atau cemas, kadar hormone
katekolamin akan meningkat dalam darah yang akan
merangsang sistem saraf simpatetik sehingga seseorang
akan terus terjaga
Gejala Insomnia
Sulit untuk menentukan ukuran tidur normal karena
perlu tidur berbeda untuk setiap orang. Hal tersebut
ditentukan oleh zaman, gaya hidup, Lingkungan,dan pola
makan. Gejala -gejala insomnia yang paling umum adalah :
• Susah tidur.
• Terbangun di malam hari atau dini hari dan tidak bisa
tidur kembali.
• Bangun tidur terlalu awal
• Kesulitan untuk memulai tidur di malam hari
• Lekas marah, depresi, atau cemas/gugup
• Sakit kepala dan kepala terasa tegang
• Rasa tertekan di perut dan usus
• Konsentrasi dan perhatian berkurang
• Kelelahan atau mengantuk pada siang hari
Penyebab terjadinya insomnia

INSOMNIA

Gangguan psikologi Gaya hidup tidak sehat

Gangguan kesehatan Gangguan Lain - lain


Penyebab terjadinya insomnia :
1.Gangguan psikologi
• Gangguan kecemasan
Sama halnya seperti stres, rasa cemas dan takut membuat Anda
tidak tenang. Pada kondisi ini, otak akan aktif karena memikirkan
berbagai macam hal, contohnya kemungkinan buruk yang akan
terjadi. Ini dapat mengganggu tidur Anda. Contohnya : panik
dan gangguan stres pasca trauma (PTSD).
• Gangguan psikosis,
Contohnya : Skizofrenia (gangguan mental yang terjadi dalam
jangka panjang. Gangguan ini menyebabkan penderitanya
mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir, dan
perubahan perilaku
• Kekhawatiran tentang pekerjaan, kesehatan sekolah, atau keluarga dapat
membuat pikiran menjadi aktif di malam hari, sehingga sulit untuk tidur.
Peristiwa kehidupan yang penuh stres, seperti kematian atau penyakit dari
orang yang dicintai, perceraian atau kehilangan pekerjaan, dapat
menyebabkan insomnia
Penyebab terjadinya insomnia :
2. Gangguan kesehatan
• Adanya gangguan dari beberapa penyakit kronis
Jika seseorang memiliki gejala nyeri kronis, kesulitan
bernapas dan sering buang air kecil, kemungkinan mereka
untuk mengalami insomnia lebih besar dibandingkan mereka
yang tanpa gejala tersebut. Kondisi ini dikaitkan dengan
insomnia akibat artritis, kanker, gagal jantung, penyakit paru-
paru, gastroesophageal reflux disease (GERD), stroke,
penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer.
• Obat- obatan Beberapa obat mempunyai efek samping
insomnia bagi yang mengkonsumsinya, obat- obat ini antara
lain obat antidepresan, obat paru- paru, stimulun,
corticosteroid, obat untuk hipertensi dan jenis obat lainnya.
Penyebab terjadinya insomnia :
3. Gaya hidup tidak sehat
• Minuman yang mengandung kafein dapat membuat Anda jadi lebih waspada.
Akibatnya, Anda akan kesulitan untuk memejamkan mata jika diminum pada sore
atau malam hari.
• mengkonsumsi alkohol mencegah tahapan yang lebih dalam dari tidur dan sering
menyebabkan Anda terbangun di tengah malam.
• Merokok, menyalahgunakan NAPZA
• Makanan yang menghasilkan gas
• Makanan cepat saji
4. Penyebab lainya
• Kebiasaan tidur yang buruk
Kebiasaan tidur yang buruk sering kali membuat Anda kekurangan tidur. Ini bisa
terjadi akibat Anda bermain ponsel atau melakukan beberapa kegiatan fisik
sebelum waktu tidur, lingkungan tidur yang tidak nyaman
• Kebanyakan makan
Makan banyak sebelum tidur membuat Anda merasa tidak nyaman secara fisik
saat berbaring, sehingga sulit untuk tidur. Anda juga dapat mengalami mulas
karena naiknya aliran asam dan makanan dari lambung ke kerongkongan setelah
makan
• Pekerjaan
Pekerjaan Insomnia sering terjadi pada seseorang yang bekerja malam hari dan
lembur, selain itu pekerjaan yang berubah- ubah jam kerja juga berpengaruh pada
Faktor Resiko :
Hampir setiap orang memiliki kesulitan untuk tidur pada malam hari
tetapi resiko insomnia meningkat jika terjadi pada:
1. W Perempuan lebih mungkin mengalami insomnia. Perubahan
hormon selama siklus menstruasi dan menopause mungkin
memainkan peran. Selama menopause, sering berkeringat pada
malam hari dan hot flashes sering mengganggu tidur.
2. Usia lebih dari 60 tahun. Karena terjadi perubahan dalam pola
tidur, insomnia meningkat sejalan dengan usia.
3. Memiliki gangguan kesehatan mental. Banyak gangguan,
termasuk depresi, kecemasan, gangguan bipolar dan post-
traumatic stress disorder, mengganggu tidur.
4. Stres dapat menyebabkan insomnia sementara, stress jangka
panjang seperti kematian orang yang dikasihi atau perceraian,
dapat menyebabkan insomnia kronis. Menjadi miskin atau
pengangguran juga meningkatkan risiko terjadinya insomnia.

D
5. Perjalanan jauh (Jet lag) dan Perubahan jadwal kerja. Bekerja di

D D
malam hari sering meningkatkan resiko insomnia.

D
D
Komplikasi insomnia :
Tidur adalah kebutuhan yang harus Anda penuhi
supaya sistem dalam tubuh dapat bekerja secara
Beberapa komplikasi insomnia yang mungkin normal. Jika gangguan tidur terus terjadi, bukan
terjadi, meliputi: hanya kesehatan fisik yang akan berdampak negatif.
• Prestasi di sekolah di tempat kerja akan Kesehatan jiwa juga ikut terganggu. Ini
menurun menyebabkan kualitas hidup orang dengan
gangguan tidur menjadi menurun
• Reaksi untuk merespons suatu jadi lebih
lambat sehingga berisiko tinggi dengan
kecelakaan
• Dapat mengembangkan penyakit kejiwaan,
seperti depresi dan gangguan kecemasan.
Jika sudah memiliki maka gejalanya akan
semakin parah
• Meningkatkan risiko terkena tekanan darah
tinggi (hipertensi) atau penyakit jantung
karena jam biologis tubuh berubah
Pengobatan insomnia
Pengobatan Non Farmakologi
1. Terapi tingkah laku
Terapi tingkah laku bertujuan untuk mengatur pola
tidur yang baru dan mengajarkan cara untuk
menyamankan suasana tidur. Terapi tingkah laku ini
umumnya direkomendasikan sebagai terapi tahap
pertama untuk penderita insomnia. Terapi tingkah
laku meliputi :
a. Edukasi tentang kebiasaan tidur yang baik.
b. teknik Relaksasi.
2. Terapi relaksasi
Terapi ini membantu pasien untuk menenangkan
pikiran dan mengendurkan otot-otot tubuh yang
menegang sehingga dapat mendorong seseorang
untuk tidur. Teknik relaksasi yang dilakukan
biasanya adalah latihan pernapasan, latihan untuk
memusatkan perhatian, serta teknik meditasi.
3. Terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi CBT dilakukan untuk membantu pasien mengatasi kecemasan,
stres, dan ketakutan yang sering membuat mereka susah tidur. Selain itu, terapi ini juga bisa membantu
pasien untuk membiasakan diri menerapkan kebiasaan tidur yang baik.
4. Restriksi Tidur.
Terapi ini dimaksudkan untuk mengurangi waktu yang dihabiskan di tempat tidur yang dapat membuat
lelah pada malam berikutnya.
5. Olahraga menyehatkan tubuh Anda secara menyeluruh. Aktivitas fisik ini membuat Anda lebih waspada,
mempercepat metabolisme, dan mengurangi stres. Anda bisa melakukan olahraga secara rutin, yaitu 30
menit sebanyak 5 kali seminggu.
6. Cegah stres
Stres, cemas, dan takut membuat otak Anda menjadi aktif. Hal ini terjadi karena pikiran Anda tersita
untuk memikirkan masalah dan kemungkinan buruk yang akan terjadi. Akibatnya, Anda akan kesulitan
untuk memejam mata.
7. Perbaiki kebiasaan tidur
Untuk memperbaiki kualitas tidur Anda yang rusak akibat insomnia, Anda perlu memperbaiki
kebiasaan tidur. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan, meliputi:
• Buat jadwal waktu bangun dan tidur yang sama secara rutin
• Tidak bermain gadget atau nonton tv menjelang tidur
• Pastikan Anda membersihkan tubuh sekaligus buang air kecil sebelum tidur
• Jangan lupa matikan lampu sebagai sinyal pada tubuh bahwa waktu sudah malam dan Anda perlu
tidur
• Buat diri Anda nyaman dengan kebersihan kamar, posisi bantal, dan suhu kamar yang tepat
Terapi Farmakologi
Terdapat beberapa pertimbangan dalam
memberikan pengobatan insomnia :
• memiliki efek samping yang minimal
• mempunyai onset yang cepat dalam
mempersingkat proses memulai tidur
• lama kerja obat tidak mengganggu aktivitas
di siang hari.
• Obat01 02
tidur hanya digunakan dalam03 waktu
yangTextsingkat,
Here yaituTextsekitar
Here 2-4 minggu.
Text Here

• Secara colors.
dasarnya,
Easy to change
penanganan
Easy to change
colors.
dengan
Easy to change
colors.
obat-obatan bisa diklasifikasikan menjadi :
benzodiazepine, non-benzodiazepine dan
miscellaneous sleep promoting agent.
1. Golongan Benzodiazepin

Golongan benzodiazepine telah lama digunakan dalam


menangani penderita insomnia karena lebih aman dibandingkan
barbiturate
Kerja obat ini adalah pada resepor γ-aminobutyric acid (GABA)
postsynaptic, dimana obat ini meningkatkan efek GABA (menghambat
neurotransmitter di CNS) yang memberi efek sedasi, mengantuk, dan
melemaskan otot.

contoh obat dari golongan ini adalah : triazolam, temazepam, dan


lorazepam

efek samping yang dari obat golongan ini harus diperhatikan dengan
teliti. Efek samping yang paling sering adalah, merasa pusing, hipotensi
dan juga distress respirasi. Oleh sebab itu, obat ini harus diberikan
secara hati-hati pada penderita yang masalah respirasi kronis seperti
penyakit paru obstrutif kronis (PPOK).
1. Zolpidem merupakan salah satu derivate non-
Non Benzodiazepin benzodiazepine yang banyak digunakan untuk
pengobatan jangka pendek.
• Obat ini bekerja pada reseptor selektif α-1
Golongan non-benzodiazepine mempunyai
subunit GABAA reseptor
efektifitas yang mirip dengan benzodiazepine, • Pada clinical trial yang dilakukan, obat ini
tetapi mempunyai efek samping yang lebih dapat mempercepat onset tidur dan
ringan. Efek samping seperti distress meningkatkan jumlah waktu tidur dan
pernafasan, amnesia, hipotensi ortostatik dan mengurangi frekuensi terjadinya interupsi
jatuh lebih jarang ditemukan pada penelitian- sewaktu tidur tanpa menimbulkan efek
penelitian yang telah dilakukan. rebound dan ketergantungan pada penderita
2. Zaleplon adalah pilihan lain selain zolpidem,
adalah derivat pyrazolopyrimidine. Obat ini
mempunyai waktu kerja yang cepat dan sangat
pendek yatu 1 jam. Cara kerjanya sama seperti
START
zolpidem yaitu pada eseptor subunit α-1
GABAAreseptor
Thank You

Anda mungkin juga menyukai