Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN

HIPERTENSI
HANNA HARNIDA
patofisiologi
Konfensasi
• lETIOLOGI Penyempit
ventrikel kiri
an
pembuluh memompa Volum
darah dengan darah
keras kuran
g
TD meningkat/CO menurun

Pandangan berkunang2, lemas,


kaku kuduk, cepat marah, nyeri
kepala, mual atau muntah
Hipertensi
Tekanan darah persisten dimana tekanan
sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg dan
tekanan diastolik lebih tinggi dari 90
mmHg
Faktor Resiko
Yang tidak dapat dikontrol
• Umur : > 50 thn
• Sex : Wanita > pria
• Genetik
• Etnik
Faktor Resiko
Yang dapat dikontrol
• Merokok
• Dislipidemia/hiperkolesterol
• Diabetes Mellitus: tjd hiperinsulinemia dan
hipertropi struktural
• Obesitas
• Alkohol
• Emosi: rangsangan SS Simpatis
• Gaya hidup
• Status sosial ekonomi
Jenis Hipertensi
Hipertensi primer/esensial
– Tidak diketahui penyebabnya
– Biasanya dimulai sebagai proses intermitten
pd individu > 30 thn
– Contributing factor meliputi peningkatan
aktifitas SS Simpatis, kelebihan produksi
hormon vasokonstriktor dan pengikat natrium,
intake natrium berlebihan, BB berlebih, DM
dan intake alkohol berlebihan
Jenis Hipertensi
Hipertensi sekunder: bisa dikendalikan
– Umumnya disebabkan oleh ggn pd fungsi
ginjal dan hubungannya dengan jantung
– Meningkatnya tahanan perifer total terjadi stlh
hipertensi timbul dan bukan sebagai
penyebab hipertensi
– Penyebab hipertensi sekunder: penyempitan
aorta, penyakit ginjal, kelainan endokrin,
kelainan neurologis, obat-obatan (NSAID,
estrogen, kontrasepsi) dan kehamilan
Klasifikasi Hipertensi
Menurut WHO

Kategori Sistolik Diastolik


(mmHg) (mmHg)
Normotensi < 140 < 90
Hipertensi ringan 140 – 180 90 – 105
atau
Borderline 140 – 160 90 - 95
atau
Hipertensi sedang berat > 180 atau > 105
Hipertensi sistolik terisolasi > 140 dan < 90
Klasifikasi Hipertensi

Kategori Sistolik Diastolik


(mmHg) (mmHg)
Optimal < 120 dan < 80
Normal < 130 dan < 85
High normal 130 – 139 atau 85 - 89
Hipertensi
Stage I 140 – 159 atau 90 - 99
Stage II 160 – 179 atau 100 – 109
Stage III >180 atau > 110
Manifestasi klinik
• Sakit kepala
• Keletihan
• Penurunan toleransi aktifitas
• Palpitasi
• Angina
• Dyspnea
• Perdarahan hidung/epistaksis
• Pusing
• Insomnia
• Asimptomatis, Kadang2 gejala timbul bila telah
tjd komplikasi pada target organ: mata, ginjal,
jantung, otak
Komplikasi hipertensi: Mata
• Pandangan kabur
• Perubahan pd retina spt
perdarahan, eksudat
• Penyempitan pembuluh
darah
• Edema papil
• Retinopati hipertensi
Komplikasi hipertensi: Jantung
(Hipertensive Heart Disease)
• Penyakit arteri
koronaria dan angina
pektoris
• Left Ventricular
Hyperthrophy
• Gagal jantung kiri
Komplikasi hipertensi: Ginjal
• Nefrosklerosis
• Nokturia
• Azotemia
• Insufisiensi ginjal
Komplikasi hipertensi: Otak
• Stroke atau serangan iskemia
transien
• Hipertensive ensephalopathy
• Paralisis sementara pd satu
sisi/hemiplegia
• Ggn ketajaman
penglihatan
Komplikasi hipertensi: Vaskular
• Atherosklerosis
• Aneurisme aorta
• Periferal vascular disease
• Aortic disection
Komplikasi: Kedaruratan hipertensi
• Terjadi bila peningkatan tekanan darah
harus diturunkan dalam 1 – 24 jam yang
mengancam jiwa dan memerlukan
penanganan segera dalam perawatan
intensif krn dapat menimbulkan kerusakan
serius pada organ lain
• Terjadi pada hipertensi tidak terkontrol dan
penghentian pengobatan tiba-tiba
Komplikasi: Hipertensi maligna
• Hipertensi yang memerlukan penurunan
tekanan darah segera (dalam hitingan
menit – jam) untuk menghindari kelainan
target organ yang menetap
• Kelainan meliputi ensephalopati,
perdarahan intrakranial, edema paru,
kebutaan
WOC Hipertensi
Umur Genetik Sex Merokok Konsumsi Emosi Gaya Hidup
> 50 thn Wanita alkohol

Merangsang Konsumsi
Perubahan Kerusakan SS Simpatis makanan berlemak
Perub membran PD endotel PD
fungsional Pe↑an intake
PD perifer sodium Dislipidemia DM Obesitas
Adhesi
trombosit Retensi sodium
Pe↓an di ginjal Penumpukan Hiperinsulinemia
elastisitas PD lemak di PD
TP ↑
CO ↑
TP ↑, CO ↓ Merusak
endotel PD
HIPERTENSI
Atherosklerosis

MK: intoleransi Perubahan Pe↑an Nyeri suboksipital, TP ↑


aktivitas aliran darah preload kaku leher
perifer

MK: Risti MK: Nyeri


Keletihan, Pe↓ CO
kelemahan, Ketidakseimbangan
dyspnea suplai & kebutuhan
Pemeriksaan Diagnostik
• Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
• Urinalisis rutin
• Elektrolit dan uric acid serum
• BUN dan kreatinin
• Glukosa darah
• Hitung darah lengkap
• Lipid serum, kolesterol dan trigliserida
• EKG
• Ekhokardiografi
Penatalaksanaan
Non farmakologi/gaya hidup
• Kurangi intake garam
• Kendalikan berat badan
• Hindari rokok, alkohol dan stress
• Hindari obat hormonal/KB, kortikosteroid
• Pembatasan kafein
• Kendalikan gula darah
• Modifikasi makanan berlemak
• Olah raga/aerobik
• Teknik relaksasi
• Suplemen Kalium, kalsium, magnesium
Penatalaksanaan
Farmakologi
• Diuretik: tiazid, furosemid, spironolakton
menurunkan volume darah, tekanan darah dan
curah jantung
• Beta blokker: atenolol, nadolol
menekan sekresi renin
• Kalsium antagonis: Nifedipin, diltiazem,
verapamil
menghambat pengeluaran kalsium,
menyebabkan vasodilatasi
• ACE inhibitor: captoril, lisinopril, Quinapril
menghambat perubahan angiotensin I menjadi
angiotensin II
• Vasodilator
Prioritas Keperawatan
• Mempertahankan /meningkatkan fungsi
kardiovaskular
• Mencegah komplikasi
• Memberikan informasi tentang proses dan
program pengobatan
• Mendukung kontrol aktif pasien terhadap
kondisi
MASALAH KEPERAWATAN
• Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak
efektif b.d adanya hambatan, kurangnya
dukungan sosial, ketidakpercayaan terhadap
pengobatan atau personel kesehatan
• Tidak efektif dalam mempertahankan kesehatan
b.d kurangnya sumber informasi,
ketidakmampuan untuk mengambil keputusan,
kurang pengetahuan tentang patologi,
komplikasi dan manajemen penyakit
• Kecemasan b.d penatalaksanaan yang
kompleks, kemungkinan komplikasi, perubahan
gaya hidup
MASALAH KEPERAWATAN
• Disfungsi seksual b.d gangguan struktur
atau fungsi tubuh
• Gangguan gambaran diri b.d diagnosis
penyakit
• Perfusi jaringan tidak efektif (cerebral,
kardiovaskular, renal) b.d interupsi aliran
darah
Rencana Keperawatan
Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif
Mendengar aktif
– Tentukan tujuan interaksi
– Tunjukkan ketertarikan terhadap pasien
– Dukung untuk mengemukakan perasaan
– Perhatikan adany perasaan yang atau pesan yang tidak disampaikan
Modifikasi perilaku
– Identifikasi motivasi pasien untuk berubah
– Bantu pasien dalam mengidentifikasi kekuatan dan beri reinforcement
– Perkenalkan pasien pada kelompok yang telah sukses dalam kasus
yang sama
– Dukung keputusan konstruktif tentang kebutuhan kesehatan
– Susun program perubahan perilaku

Identifikasi
Petunjuk sistem kesehatan
Rencana Keperawatan
Resiko tinggi penurunan curah jantung
Intervensi Kolaborasi:
• Berikan obat-obatan sesuai indikasi
– Diuretik
– Inhibitor simpatis
– Vasodilator
– Agen anti adrenergik
– Agen anti angiotensin
– Calcium channel blocker
• Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai
indikasi
• Siapkan untuk pembedahan bila ada indikasi
Tugas Individu
• Buatlah rencana keperawatan lengkap (3
dx kep) pada pasien dengan gagal jantung
meliputi
– Diagnosa Keperawatan, etiologi dan gejala
– Kriteria Hasil
– Intervensi dan aktivitas

Dengan merujuk pada NANDA, NOC dan


NIC
Daftar Referensi
• Black, J. M., Hawks, J. H. & Keene, A. M. (2001).
Medical surgical nursing: Clinical management for
positive outcome (6th ed.). Philadelphia: WB Saunders
Company.

• Lewis, S. M., Heikemper, M. M.. & Dirksen, S.R. (2004).


Medical surgical nursing: Assessment and management
of clinical problems (6th Ed). Missouri: Mosby Inc.

• McCance, K. L. & Huether, S. E. (2002). Pathophisiology:


The biologic basic for disease in adults & children (4th
ed.). Missouri: Mosby Inc.

• Woods, S. L., Froelicher, E. S. S. & Motzer, S. U. (2000).


Cardiac nursing (4th ed.). Philadelphia: Lippincott.

Anda mungkin juga menyukai