PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam urat sudah dikenal sejak 2 abad yang lalu dan salah satu penyakit tertua
yang dikenal manusia. Penyakit ini juga disebut "penyakit para raja" karena penyakit ini
diasosiasikan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang enak-
enak. Salah satu masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi di Indonesia adalah
penyakit asam urat. Asam urat sering dialami oleh banyak orang sekarang ini. Bahkan,
orang-orang yang masih tergolong muda juga sering ditimpa penyakit ini.
Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat. Pengertian
ini perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi disebabkan oleh asam
urat. Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan jamu/obat tradisional. Penyakit
rematik banyak jenisnya. Tidak semua keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak itu
berarti asam urat. Untuk memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium. Sebenarnya
yang dimaksud dengan asam urat adalah asam yang berbentuk kristalkristal yang
merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu
salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti selsel tubuh. Secara alamiah,
purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni
makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan,
ikan sarden). Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya
tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap
metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan
senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen
senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari
makanan hanya sekitar 15 persen.
Konsumsi purin tinggi merupakan salah satu faktor penyebab dari hiperurisemia.
Sejauh ini kebiasaan makan masyarakat Bali faktanya sering dari sumber makanan tinggi
purin seperti lawar babi yang diolah dari daging babi, betutu ayam / itik, pepes
ayam/babi, sate babi, babi guling.
1
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
1. Pengertian asam urat.
2. Ciri-ciri asam urat.
3. Pengaturan diet bagi penderita asam urat.
4. Prinsip diet asam urat.
5. Makanan-makanan yang harus dihindari dan dianjurkan bagi penderita asam
urat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
13. Serangan arthritis akut berhenti secara menyeluruh.
Setelah serangan akut berakhir, terapi ditujukan untuk menurunkan kadar asam
urat dalam tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kolkisin atau obat yang
memacu pembuangan asam urat lewat ginjal (misal probenesid) atau obat yang
menghambat pembentukan asam urat (misal allopurinol).
C. Klasifikasi
Penyakit asam urat digolongkan menjadi penyakit gout primer dan penyakit
gout sekunder (Nucleus Precise News Letter Edisi – 2):
1. Penyakit gout primer
Sebanyak 99 % penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan
dengan kombinasi faktor genetic dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan
metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa
juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
2. Penyakit gout sekunder
Penyakit ini disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat
karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin
adalah salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat (asam inti dari
sel) dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein. Produksi
asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang,
polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12). Penyebab lainnya
adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi.
Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar
benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda
keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi. Jangka waktu
antara seseorang dan orang lainnya berbeda.mAda yang hanya satu tahun, ada pula
yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1 – 2 tahun.
4
D. Faktor Risiko
Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah pola
makan, kegemukan, dan suku bangsa. Di dunia, suku bangsa yang paling tinggi
prevalensinya pada orang Maori di Australia. Prevalensi orang Maori terserang
penyakit asam urat tinggi sekali, sedangkan di Indonesia prevalensi tertinggi pada
penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah Manado-Minahasa karena kebiasaan
atau pola makan ikan dan mengonsumsi alkohol. Alkohol menyebabkan pembuangan
asam urat lewat urine itu ikut berkurang sehingga asam uratnya tetap bertahan di dalam
darah. Konsumsi ikan laut yang tinggi juga mengakibatkan asam urat. Asupan yang
masuk ke tubuh juga memengaruhi kadar asam urat dalam darah (Indriawan,2009).
Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. Purin
yang tinggi terutama terdapat dalam jeroan, seafood: udang, cumi, kerang, kepiting,
ikan teri. Menurut hasil pemeriksaan laboratorium kadar asam urat terlalu tinggi, kita
perlu memperhatikan masalah makanan. Makanan dan minuman yang selalu
dikonsumsi apakah merupakan pemicu asam urat. Pada orang gemuk, asam urat
biasanya naik sedangkan pengeluarannya sedikit. Maka untuk keamanan, orang
biasanya dianjurkan menurunkan berat badan. Yang paling penting untuk diketahui
adalah kalau asam urat tinggi dalam darah, tanpa kita sadari akan merusak organ-organ
tubuh, terutama ginjal, karena saringannya akan tersumbat. Tersumbatnya saringan
ginjal akan berdampak munculnya batu ginjal, atau akhirnya bisa mengakibatkan gagal
ginjal. Asam urat pun merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner. Diduga
kristal asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam pembuluh darah) koroner.
Karena itu, siapapun yang kadar asam uratnya tinggi harus berupaya untuk
menurunkannya agar kerusakan tidak merembet ke organ-organ tubuh yang lain
(Indriawan,2009).
5
asam urat tinggi, memang harus hati-hati terhadap makanan. Diet yang dilakukan, harus
memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Pembatasan purin
Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan asam urat
harus melakukan diet bebas purin. Namun karena hampir semua bahan makanan
sumber protein mengandung nukleoprotein maka hal ini hampir tidak mungkin
dilakukan. Maka yang harus dilakukan adalah membatasi asupan purin menjadi 100-
150 mg purin per hari (diet normal biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per hari).
2. Kalori sesuai kebutuhan
3. Tinggi karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi
oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat
melalui urin. Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram
per hari. Karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali,
dan sirop sebaiknya dihindari karena fruktosa akan meningkatkan
kadar asam urat dalam darah.
4. Rendah protein
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat
dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang
tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi
penderita gangguan asam urat adalah sebesar 50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat
badan/hari. Sumber protein yang disarankan adalah protein nabati yang berasal dari
susu, keju dan telur.
6
5. Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang
digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi
lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
6. Tinggi cairan
Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin.
Karena itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5 liter
atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi. Selain
dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung
banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas,
belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain
juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-
buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya
mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
7. Tanpa Alkohol
5) Penghindaran alkohol.
7
G. Pengaturan Makanan pada Diet Asam Urat
Penyakit asam urat (Arthritis Gout) terkadang sangat menyiksa
penderitanya.Rasa nyeri di persendian akibat penumpukan asam urat dapat
mengganggu kenyamanan dan aktifitas sehari-hari. Selain konsumsi obat-obatan, baik
itu obat pereda nyeri maupun obat pengontrol kadar asam urat, pemilihan jenis makanan
mempunyai peran penting untuk mengontrol penyakit ini.
1) Jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat antara lain
adalah :
· Minuman yang mengandung alkohol seperti tape, bir, tuak pahit, dll.
· Kaldu daging.
2) Jenis makanan yang boleh dikonsumsi dalam jumlah sedikit antara lain :
8
· Buah-buahan seperti semangka, melon,nanas, belimbing manis, dan jambu
air. Buah-buahan lain juga boleh dimakan kecuali durian dan alpukat.
Selain itu, penderita asam urat dianjurkan untuk banyak minum, minimal 2 liter
atau 10 gelas sehari. Hal ini bertujuan untuk membantu pengeluaran asam urat lewat air
seni dan mencegah penumpukan asam urat di ginjal atau kandung kemih. Air minum ini
bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Asam urat adalah hasil akhir dari katabolisme (pemecahan) purin. Purin adalah
salah satu kelompok struktur kimia pembentuk DNA.
2. Asam urat dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena
ginjal tidak mampu mengelurkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya
meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita
terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak purin. Asam
urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan
rasa nyeri atau bengkak.
3. Gejala asam urat seperti kesemutan dan linu, nyeri terutama malam hari atau pagi
hari saat bangun tidur, sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas
dan nyeri luar biasa pada malam hari dan pagi.
4. Solusi mengatasi asam urat : melakukan pengobatan hingga kadar asam urat
kembali normal. Kadar normalnya adalah 2,4 hingga 6 untuk wanita dan 3,0 hingga 7
untuk pria, control makanan yang dikonsumsi dan banyak minum air putih.
5. Prinsip diet yang harus dipatuhi oleh penderita asam urat :
a. Membatasi asupan purin atau rendah purin.
b. Asupan energy sesuai dengan kebutuhan.
c. Mengkonsumsi lebih banyak karbohidrat.
d. Mengurangi konsumsi lemak.
e. Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol.
f. Mengkonsumsi cukup itamin dan mineral.
10
B. Saran
1. Penderita asam urat atau arthritis gout harus benar-benar menjaga pola makan
sehari-hari agar kadar asam urat dalam tubuh bisa terkendali. Dan hindari makanan
bahan makanan yang mengandung banyak mengandung purin karena dapat
memicu meningkatnya kadar asam urat dalam darah.
2. Selain dengan mengkonsumsi obat-obatan, pengaturan pola makanan dapat
dijadikan pilihan untuk mengatasi masalah asam urat. Menu makanan diatur
sedemikian rupa agar lebih banyak makanan dengan kandungan nukleotida purin
yang rendah.
11
DAFTAR PUSTAKA
12