Oleh:
M. Arif Sudianto Utama, dr.
Pembimbing:
24/01/2017 Triwulan Handarini. dr., Sp. Rad (K). 1
PENDAHULUAN
24/01/2017 2
Tinjauan literatur, tujuan:
o Pentingnya radiologis evaluasi pasien syarat implan koklea
o Mengidentifikasi kontraindikasi pembedahan/menghambat
keberhasilan operasi
24/01/2017 3
PEMBAHASAN
Implan koklea :
• Implantasi subkutan reseptor di belakang telinga dan sebuah
elektroda koklea melalui rongga mastoid merangsang N. akustikus.
• Reseptor mengirimkan sinyal ke elektroda lingkar koklea.
• Ditransformasi ke dalam stimulasi listrik menyebar ke seluruh jalur
auditori tersisa korteks auditori lobus temporal (Gambar 1).
• Aplasia N. Koklea, kontraindikasi CI tatalaksana: menstimulasi
ganglion pada batang otak.
24/01/2017 4
IMPLAN KOKLEA :
Suara diterima oleh microphone, dalam bentuk
kode yang terbaca, dan secara langsung
menstimulasi koklea (implan) dikonversikan
ke dalam sinyal listrik.
24/01/2017 5
• Prosedur :
Insisi kecil di belakang daun telinga
Mastoidektomi dan pembukaan reses fasial untuk mencapai
lingkar basal koklea Round window, dan penyisipan elektroda
koklea
• Pencitraan postoperative :
Memastikan letak round window
Mengkonfirmasi letak elektroda
Mendeteksi keberadaan labyrinthitis ossificans
Berlanjut ke oval window
Menunjukkan pengumpulan cairan fistula CSF atau abses
Visualisasi N. fasialis untuk deteksi komplikasi postoperatif
bandingkan foto post dengan preoperatif
24/01/2017 6
KONTRAINDIKASI ABSOLUT
24/01/2017 7
KONTRAINDIKASI ABSOLUT….
• Temuan CT :
Kasus ringan tulang petrosal : struktur labirin, hipoplasia apeks
petrosa, kanal auditori internal sempit & telinga tengah normal.
Kasus berat kanalis auditori interna & apeks tulang petrosal
tidak terbentuk, observasi ketiadaan/fusi ossicles.
Kanalis N. fasialis prominen (menonjol) & ganglion genikulatum
lebih posterior dari normal
24/01/2017 8
KONTRAINDIKASI ABSOLUT….
24/01/2017 9
KONTRAINDIKASI ABSOLUT….
24/01/2017 10
Gambar 2.
potongan aksial CT
Scan. Lingkar
koklea kiri tidak
ada, sesuai dengan
aplasia koklea.
24/01/2017 11
Gambar 3. Potongan
koronal CT Scan.
Penyempitan kanalis
auditori internal kiri,
tanda tidak langsung
aplasia N. koklearis
(panah)
24/01/2017 12
Gambar 4. Gambar
sagital MRI T2-weighted.
A : distribusi anatomi
nervus dalam kanalis
auditori interna. B:
ketiadaan N. koklearis
(panah)
24/01/2017 13
KONTRAINDIKASI RELATIF
• Displasia koklea
• Labyrinthitis ossifikans tertentu
• Infeksi, inflamasi, trauma atau pernah operasi telinga dalam
Labirin ossifikans:
CT Kepadatan yang tinggi pada membran tulang labiri.
MRI fokus pada bagian yang belum terkalsifikasi (memadat).
24/01/2017 15
• Prosesus mastoid
hipoplastik apabila
unilateral, temuan
tersebut memerlukan
penempatan implant
koklea pada kontralateral
(sisi sehat).
Gambar 6. Potongan aksial CT Scan.
Penurunan aerasi sel mastoid bilateral .
24/01/2017 16
PELEBARAN DUKTUS DAN KANTUNG ENDOLIMFATIK
24/01/2017 17
MRI : pembesaran kantong endolimfatik dinding posterior tulang
temporal
Gambar 7. potongan aksial CT Scan (A,B) & oblik rekonstruksi multiplanar (C).
Gambaran normal akuaduktus vestibularis (A) & dilatasi bilateral akuaduktus
vestibularis (B,C-panah & bintang)
24/01/2017 18
MASTOIDITIS DAN ATAU OTITIS
• Opasitas pada telinga
bagian tengah & sel
mastoid
• Kadang komplikasi :
erosi septa mastoid
(coalescent
otomastoiditis), Abses,
Gambar 8: potongan CT Aksial: Meningitis,
A: opasitas total sel mastoid kiri berkaitan dengan tulang Tromboflebitis,
septa sklerosis. Trombosis sinus
B: otomastoiditis kolesteatom kronis kiri, dengan opasifikasi sigmoid, & faktor lain.
khas pada antrum & membran timpanik
berkaitan dengan ossicular chain erosion (panah).
24/01/2017 19
OTOSKLEROSIS
24/01/2017 20
OTOSKLEROSIS….
24/01/2017 21
DEHISENSI N. FASIALIS
• Deteksi preoperatif mencegah kelumpuhan N. fasialis sekunder
• Nervus keluar jalur operator harus berhati-hati terhadap abnormalitas
tersebut sebelum memulai prosedur.
Gambar 10. A: Kanalis N. fasialis, menunjukkan lokasi bagian kaudal berkaitan KSS lateralis (CAI) B: Rekonstruksi
oblik menunjukkan kelainan N. fasialis (panah kecil) di superior KSS lateralis (panah besar). C: Rekonstruksi CT
Scan koronal menunjukkan segmen timpanik pada perluasan N. fasialis kanan, posisi pada anterior oval window
(panah)24/01/2017 22
ARTERI KAROTIS INTERNA ABERRANT
Gambar 12. A: CT Scan potongan koronal : a. stapedial kiri pesisten pembesaran kanalis N.
fasialis, dengan proyeksi arteri menuju telinga tengah (panah). B: 3D CT Scan : foramen
spinosus kanan normal dan kiri tidak ada.
24/01/2017 24
DEHISENSI BULBUS JUGULARIS
• Variasi anatomi (asimptomatik), perluasan superior & lateral bubus
jugularis ke dalam telinga tengah, melalui dehisensi sigmoid plate.
Gambar 13. Potongan aksial CT Scan. Tidak ditemukan bone septum antara bulbus jugularis
kiri & hipotimpanum, dengan minimum protrusion ke dalam hipotimpanum (panah).
24/01/2017 25
KESIMPULAN
24/01/2017 26
24/01/2017 27
24/01/2017 28