Anda di halaman 1dari 44

PENATALAKSANAAN DIARE

PADA BAYI DAN ANAK


PENDAHULUAN

Diare masih merupakan masalah kesehatan


kesehatan masyarakat di banyak negara
berkembang
Morbiditas dan mortalitasnya yang tinggi
Pada balita di Indonesia angka kejadian diare
ialah 2-6 episod per anak per tahun.
jumlah penduduk sekitar 220 juta  60 juta
kasus diare setiap tahun
PENDAHULUAN LANJUTAN

Diperkirakan 50.400 kematian per tahun terjadi


akibat diare
diare merupakan penyebab utama kematian
pada bayi, 24,1 % dari semua kematian bayi
dan 40% kematian pada bayi dibawah 2 tahun.
Diare dapat disebabkan oleh infeksi bakteri,
virus dan parasit
Rotavirus merupakan penyebab utama diare
pada anak
PENDAHULUAN LANJUTAN

Penyebab bakteri antara lain E. Coli,


Shigella, Salmonella, V. cholerae dan
Campylobacter
Penyebab parasit antara lain
Cryptosporidium dan Entamoeba.
MANIFESTASI KLINIK

Diare tampil di klinik dalam 3 bentuk


utama :
1. Diare cair akut (acute watery
diarrhea),
2. Sindrom disenteri
3. Diare persisten
Diare cair akut
(acute watery diarrhea)

Bentuk diare cair


>3 kali sehari
Dapat disertai demam dan muntah
Penyebab utama diare akut cair adalah
rotavirus (50-60%), cholera, E. Coli dan
Salmonella
STOOL IN ROTAVIRUS DIARRHEA
‘Rice Water’ Stools in Cholera
Vibrio cholerae
SINDROM DISENTERI

Diare berlendir dan berdarah

Penyebab utama Shigella, selain Entamoena


histolitica dan Campylobacter jejuni
Stool Characters in Shigellosis
RECTAL PROLAPSE IN A CHILD WITH SHIGELLOSIS
DIARE PERSISTEN
Sekitar 5% diare akut cair, karena sesuatu hal,
akan memanjang >14 hari dan disebut sebagai
diare persisten
Faktor risiko untuk menjadi diare persisten antara
lain : usia <1 tahun, gizi kurang, prematuritas,
anemia, penggunaan antibiotik dan diare
berulang
Penyebab diare persisten adalah intoleransi
laktosa, alergi susu sapi, sindrom malabsorpsi,
bakteri tumbuh lampau, infesi persiten, AAD
dan HIV.
MENENTUKAN DERAJAT DEHIDRASI
TATALAKSANA DIARE

Ada 4 pilar utama dalam tatalaksana diare :


1.Rehidrasi,
2.Terapi nutrisi,
3.Terapi medikamentosa dan
4.Edukasi pada orangtua.
PILAR 1. REHIDRASI
Rehidrasi dapat diberikan secara oral atau
parenteral tergantung keadaan pasien
Pada penderita dengan dehidrasi berat
diberikan terapi rehidrasi parenteral
Pada penderita diare yang belum terdapat
dehidrasi atau dehidrasi ringan-sedang
diberikan terapi rehidrasi oral, kecuali ada
indikasi untuk memberikan terapi rehidrasi
parenteral
BEBERAPA KEADAAN YANG MUNGKIN
TIDAK BISA DIATASI DENGAN REHIDRASI
ORAL
1. Diare yang profus (>10 ml/kg/jam) ?
2. Muntah menetap
3. Tidak mau atau menolak minum
4. Malabsorpsi glukosa
5. Ileus atau meteorismus
REHIDRASI ORAL
Sebaiknya dimulai di rumah pada awal penyakit
diare.
Berikanlah sedikit demi sedikit, sendok per sendok
Bila belum terjadi dehidrasi berikanlah 10 ml /kgbb
setiap kali diare.
Pada dehidrasi ringan oralit diberikan 50 ml/kgbb
dalam 3 jam
Pada dehidrasi sedang 100 ml/kgbb dalam 3 jam
Sejak tahun 2004, WHO mengajurkan pemberian
larutan rehidrasi oral formula baru dengan
osmolaritas rendah
LARUTAN REHIDRASI ORAL FORMULA
BARU DENGAN OSMOLARITAS RENDAH
mengurangi volume tinja 30% selama diare,
menurunkan frekuensi muntah 30% dan
mengurangi pemberian rehidrasi parenteral
sebanyak >30%.
Komposisi oralit yang beredar sekarang
semuanya telah mengikuti komposisi formula baru
yang dianjurkan WHO.
KOMPOSISI ORALIT
No Kandungan padat Kandungan
larutan
1 NaCl 2,6 g Na+ 75 mEq/L
2 Na sitrat 2,9 g K+ 20 mEq/L
3 KCl 1,5 g Citrate 10 mmol/L
4 Glukosa 13,5 g C1- 65 mEq/L
Glukosa 75 mmol/L
Osmolaritas 245 mmol/L
REHIDRASI PARENTERAL
Diberikan pads anak dengan dehidrasi berat
atau dehidrasi ringan-sedang tetapi tidak dapat
atau tidak mampu mengkonsumsi oralit
Pada keadaan renjatan, berikanlah infus cairan
RL 20 ml/kg/jam
Dapat diulang sampai renjatan dapat diatasi,
 ikutilah tatalaksana dehidrasi berat
Pada dehidrasi berat (tanpa renjatan),
berikanlah cairan Dgaa atan Kaen 3B
REHIDRASI PARENTERAL
DEHIDRASI RINGAN - SEDANG

Menghitung kebutuhan cairan:


o Cairan rumatan + PWL ( 6-10% x =8% )
o Pemberian dibagi rata dlm 24 jam

Contoh , anak 2thn, 10 kg :


 Rumatan : 10 x 100 ml = 1000 ml
 PWL : 8% x 10.000 ml = 800 ml
Jumlah = 1800 ml
Tetesan : 1800/96 = 20 tts/mnt
REHIDRASI PARENTERAL PD DEHIDRASI BERAT
Pemberian Pemberian Ket.
No Golongan Umur Pertama Berikut
30 ml/kgbb 70 ml/kgbb
selama : Selama :
1 Bayi 1 jam 5 jam
( < umur 12 bulan )
2 Anak 3 jam
( 12 bln – 5 tahun )
Menurut WHO
Pemberian Pemberian Berikut Ket.
No Golongan Umur Pertama 70 ml/kgbb
30 ml/kgbb Selama :
selama :
1 Bayi 1 jam 5 jam
( < umur 12 bulan )
2 Anak 30 menit 2.5 jam
( 12 bln – 5 tahun )
PILAR 2. TERAPI NUTRISI
Memegang peran penting dalam tatalaksana
diare pada anak
Diare dapat mencetuskan malnutrisi pada anak
karena:
1. Anoreksia,
2. Ibu memuasakan anaknya atau pantang
makanan tertentu,
3. Katabolisme,
4. Malabsorpsi nutrien dan
5. Protein losing enteropathy
TERAPI NUTRISI LANJUTAN
Prinsip utamanya :
1. Pemberian ASI harus dilanjutkan
2. Beri makan segera setelah anak mampu makan
3. Jangan memuasakan anak
4. Kadang-kadang makanan tertentu diperlukan selama
diare
5. Makan lebih banyak untuk mencegah malnutrisi
6. Pada bayi yang minum formula (PAST) tidak selalu
susunya harus diganti dengan formula bebas laktosa,
kecuali memperlihatkan gejala diare berat dan intoleransi
laktosa,
7. Asupan protein ditambah untuk mencegah
hipoalbuminemia akibat protein losing enteropathy.
KEUNTUNGAN ASI

ASI bersih, tidak memerlukan botol, air, dan dot


yang memudahkan kontaminasi bakteri
ASI mempunyai bahan imunologis untuk mencegah
infeksi
ASI merupakan makanan lengkap, menyediakan
segala nutrien bagi bayi sampai berusia 6 bulan
Intoleransi susu jarang terjadi pada bayi yang
minum ASI eksklusif
PILAR 3. TERAPI MEDIKAMENTOSA
Terdiri dari :
 Antibiotik,
 Probiotik dan
 Zn.

Antibiotik pada diare akut hanya diberikan atas indikasi

Pemberian antibiotik yang tidak rasional hanya akan


memperburuk keadaan: menambah biaya tidak perlu,
meningkatkan resistensi obat, dan meningkatkan risiko diare
persisten

Obat-obat antidiare sama sekali tidak bermanfaat


TERAPI MEDIKAMENTOSA LANJUTAN

Indikasi antibiotik pada deiare akut :


 Tersangka kolera
 Tersangka disenteri
 Terbukti amebiasis usus
 Terbukti giardiasis
ANTIBIOTIK YANG DIGUNAKAN PADA DIARE
1. Kolera
Tetrasiklin 12.5 mg/kg/hari 4dd x 3 hari
Furazolidone 1.25 mg/kg/hari 4dd x 3 hari
TMP-SMX 10 mg TMP/kg/hari 2dd x 3 hari

2. Disenteri karena Shigella


TMP-SMX 10 mg TMP/kg/hari 2dd x 5 hari
Asam nalidixat 15 mg/kg/hari 4dd x 5 hari
Ampisillin 25 mg/kg/hari 4dd x 5 hari
Cefixime 8 mg/kg/hari 2dd x 5 hari

2. Amoebiasis
Metronidazole 30-40 mg/kg/hari 3dd x 7-10 hari

3. Giardiasis
Metronidazole 30-40 mg/kg/d 3dd x 10 hari
Quinacrine 2.5 mg/kg 3dd x 10 hari
OBAT ANTIDIARE YANG TERBUKTI TIDAK
BERMANFAAT

Absorben: smectite, attapulgite, kaolin, activated charcoal,


cholestyramine
Antimotilitas: codeine, loperamide
Antiemetik: chlorpromazine, promethazine
Antisekretori: chlorpromazine, bismuth subsalicylate
TERAPI ZN

Terapi Zn :
Ter buktikan bermanfaat dalam mempersingkat
lama diare
Mencegah berulangnya diare 3 bulan ke
depan.
Zn diberikan dalam dosis 20 mg untuk anak di
atas 6 bulan dan 10 mg untuk bayi berusia
kurang dari 6 bulan selama 10 hari.
TERAPI PROBIOTIK
Probiotik juga dapat diberikan pada anak dengan diare akut.
Penelitian meta-analisis menunjukkan manfaat probiotik dalam
mempersingkat masa diare dan mencegah diare karena penggunaan
antibiotik.
Cara kerja Probiotik :
•inhibition of adhesion of pathogens
• immunomodulation
• competition for nutrients
PROBIOTIK
PILAR 4. EDUKASI PADA ORANGTUA
1. Diare merupakan penyakit, bukan kutukan, atau petanda mau
pintar
2. Diare dapat menyebabkan kematian
3. Gejala dan tanda dehidrasi
4. Terapi dimulai di rumah
5. Bagaimana membuat cairan rehidrasi oral di rumah
6. Kapan membawa anak ke rumah sakit
7. Terus memberikan makan pada anak dengan diare
8. Bagaimana mencegah diare
DIARE PERSISTEN
Diare persisten adalah melanjutnya diare akut menjadi 14 hari atau lebih.
Pada diare persisten, pengobatan tergantung pada penyebabnya.
Penyebab melanjutnya diare pada diare persiten :
 Intoleransi laktosa
 Alergi protein susu sapi
 Malabsorpsi nutrien
- Bakteri tumbuhlampau
- Infeksi persisten
- Antibiotic-Associated
Diarrhea
DIARE PERSISTEN LANJUTAN

 Intoleransi laktosa Diare Osmotik


 Alergi protein susu sapi
 Malabsorpsi nutrien

- Bakteri tumbuhlampau
- Infeksi persisten Diare sekretorik
- Antibiotic-Associated
Diarrhea
DIARE OSMOTIK
Terjadi karena meningkatnya beban osmotik
di dalam lumen usus akibat fermentasi
nutrien yang tidak diserap usus halus oleh
flora kolon

Diare sekretorik

diare terjadi karena sekresi aktif


epitel usus akibat stimulasi toksin
kuman.
MEMBEDAKAN DIARE OSMOTIK DG SEKRETORIK

Diare berhenti Diare Osmotik

Ps dipuasakan 24
jam dg tetap diinfus

Tetap diare Diare sekretorik


DIARE OSMOTIK
Pikirkan kemungkinan intoleransi laktosa, alergi susu sapi dan
sindrom malabsorpsi

Bila dicurigai intoleransi laktosa sebagai penyebab, lakukanlah


pemeriksaan pH tinja dan uji reduksi dengan clinitest.

Hasil pH yang asam dan reduksi positif menunjukkan intoleransi


laktosa.

Pada kondisi ini, susu untuk sementara perlu diganti dengan formula
bebas laktosa.
Kadangkala pemberian formula bebas laktosa tidak
menghentikan diare,

Pada kondisi ini pikirkan kemungkinan alergi susu sapi


Pada diare akut karena infeksi dapat menyebabkan
kerusakan mukosa usus dengan akibat terjadinya
absorpsi makromolekul protein yang menyebabkan
sensitisasi, yang pada akhirnya akan memperberat
kerusakan mukosa usus.

Pada keadaan ini, gantilah susu dengan formula kedele


atau formula hidrolisat protein.
Bila masih terjadi diare,

Pikirkan kemungkinan sindrom pan-malabsorpsi.

Analisis tinja dan pemeriksaan steatokrit dapat mendeteksi adanya malabsorpsi


nutrient.

Kerusakan mukosa usus sudah parah

Diperlukan formula elemental yang mengandung polimer glukosa,


lemak MCT dan hidrolisat protein yang siap serap ( Pregestimil )

Kadangkala diperlukan terapi nutrisi parenteral total untuk sementara


(14 hari) guna mempercepat regenerasi mukosa usus.
DIARE SEKRETORIK

Lakukanlah pemeriksaan uji hidrogen nafas untuk


mendiagnosis bakteri tumbuhlampau

Biakan tinja untuk mendiagnosis infeksi persisten


dan pemeriksaan toksin Clostridium difficile untuk
mendiagnosis antibiotic associated diarrhea
DIARE SEKRETORIK LANJUTAN

Bila terbukti bakteri tumbuhlampau diberikan


terapi metronidazole.
Infeksi persisten diobati sesuai dengan hasil kultur
dan uji resistensi.
Pada antibiotic associated diarrhea diobati
dengan metronidazole atau vankomisin dan
probiotik.
Pada diare persisten yang sukar disembuhkan,
pikirkan kemungkinan AIDS.

Anda mungkin juga menyukai