Anda di halaman 1dari 27

SJSN &BPJS

UU 40 Tahun 2004 Tentang SJSN


Dasar Pertimbangan UU SJSN

UUD 1945 UUD 1945


Pasal 28H ayat 1,2 dan 3 Pasal 34

A) UUD 1945 Pasal 28H ayat 1,2 dan 3 : (2) Setiap orang berhak mendapat
kemudahan dan perlakuan khusus untuk
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera memperoleh kesempatan dan manfaat yang
lahir dan batin, bertempat tinggal, dan sama guna mencapai persamaan dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik keadilan.** )
dan sehat serta berhak memperoleh (3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial
pelayanan kesehatan.**) yang memungkinkan pengembangan dirinya
secara utuh sebagai manusia yang
bermartabat.**)
Jaminan
B) UUD 1945 Pasal 34 ayat 1 dan 2 Sosial
perlindungan sosial untuk
(1) Fakir miskin dan anak-anak terlantar menjamin seluruh rakyat agar
dipelihara oleh negara.**** ) dapat memenuhi kebutuhan
dasar hidupnya yang layak.
(2) Negara mengembangkan sistem
jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah SJSN
dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan.**** )
tata cara penyelenggaraan
program jaminan sosial oleh
beberapa badan penyeleng-
gara jaminan sosial

UU 40 Tahun 2004, Pasal 1


Asuransi Sosial Dana JS
• dana amanat milik seluruh peserta
mekanisme pengumpulan dana yang sifatnya • berasal dari himpunan iuran beserta hasil
wajib, berasal dari iuran untuk memberi pengembangannya
perlindungan atas risiko sosial ekonomi yang • dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan
dapat dialami peserta atau anggota Sosial
keluarganya. • Digunakan untuk pembayaran manfaat kepada
peserta dan pembiayaan operasional
penyelenggaraan program jaminan sosial

Peserta JS Iuran
• setiap orang, termasuk orang asing yang • sejumlah uang yang dibayar secara
bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di teratur oleh peserta, pemberi kerja,
Indonesia, yang telah membayar iuran. dan/atau Pemerintah.

UU 40 Tahun 2004, Pasal 1


kemanusiaan Kegotong-royongan
nirlaba
Asas SJSN manfaat keterbukaan
Kehati-hatian
Keadilan sosial
akuntabilitas

Tujuan SJSN portabilitas


Prinsip SJSN Kepesertaan bersifat wajib
Dana amanat
Memberikan jaminan terpenuhinya
kebutuhan dasar hidup yang layak bagi Hasil pengelolaan Dana
setiap peserta dan/ atau anggota digunakan untuk
keluarganya pengembangan program
dan kepentingan peserta
UU 40 Tahun 2004, Pasal 2 dan 3 UU 40 Tahun 2004, Pasal 4
DJSN dewan yang membantu Presiden dalam
(Dewan Jaminan perumusan kebijakan umum dan sinkronisasi
penyelenggaraan sistem jaminan sosial nasional
Sosial Nasional)

Tugas DJSN Wewenang DJSN


melakukan kajian dan penelitian yang berkaitan
dengan penyelenggaraan jaminan sosial melakukan monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan program jaminan sosial
mengusulkan kebijakan investasi Dana Jaminan
Sosial Nasional

mengusulkan anggaran jaminan sosial bagi


penerima bantuan iuran dan tersedianya
anggaran operasional kepada Pemerintah.

UU 40 Tahun 2004, Pasal 7


KEANGGOTAAN DJSN
Beranggotakan 15 orang, yang terdiri dari:
DJSN dibantu sekretariat dewan yang
• Unsur pemerintah (5 orang) dipimpin sekretaris yang diangkat dan
• Tokoh dan/ atau ahli bidang jaminan sosial (6 orang)
diberhentikan ketua DJSN
• Organisasi pemberi kerja (2 orang)
• Organisasi pekerja (2 orang)
Syarat menjadi anggota DJSN :
Ketua dari unsur pemerintah, merangkap
anggota dan anggota lain diangkat dan • WNI
diberhentikan oleh Presiden • Bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa
• Sehat jasmani dan rohani
Masa jabatan anggota 5 tahun , dan dapat • Berkelakuan baik
diangkat kembali untuk satu kali masa • Usia min. 40 dan maks. 60 tahun
jabatan • Minimal S1
• Memiliki keahlian di bidang jaminan sosial
• Peduli thdp jaminan sosial
• Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak
pidana kejahatan
UU 40 Tahun 2004, Pasal 8
KEANGGOTAAN DJSN
Pemilihan Anggota DJSN
 Presiden membentuk Panitia Seleksi  Calon anggota DJSN unsur organisasi
calon anggota DJSN yang terdiri dari : pemberi kerja dan organisasi pekerja
 - 2 orang dr unsur pemerintah diusulkan oleh ketua organisasi
 - 5 orang dr unsur masyarakat bersangkutan di tingkat nasional
 Calon anggota DJSN unsur pemerintah
diusulkan oleh Menteri Teknis kpd Panitia
Seleksi
 Calon anggota DJSN unsur tokoh dan/
atau ahli diusulkan oleh masyarakat/
pihak lain dan/ atau mendaftarkan diri
kepada panitia seleksi

Perpres Nomor 46 Tahun 2014, Pasal 24 dan 25


KEPESERTAAN DAN IURAN SJSN
Kategori peserta SJSN berdasarkan pihak besarnya ditetapkan berdasarkan persentase
yang melakukan pembayaran: dari upah atau suatu jumlah nominal tertentu
• peserta Pemberi kerja menambah iuran yang jadi
• pemberi kerja/ tempat kerja, didaftarkan kewajibannya dan membayar kpd BPJS
oleh pemberi kerja dengan memungut iuran dr pekerjanya,
• pemerintah, didaftarkan oleh pemerintah Iuran fakir miskin dan orang tidak mampu
sebagai penerima bantuan iuran (fakir dibayar oleh pemerintah
miskin dan orang tidak mampu)
Besar iuran ditetapkan utk setiap jenis
program scr berkala sesuai dengan
perkembangan sosial, ekonomi dan
kebutuhan dasar hidup yg layak

UU 40 Tahun 2004, Pasal 13, 14


Program Jaminan Sosial

Jaminan Jaminan Jaminan


Jaminan hari tua Jaminan pensiun
kesehatan Kecelakaan kerja Kematian

UU 40 Tahun 2004, Pasal 18

Jenis JS Kesehatan Kecelakaan kerja


Besar Iuran - Penerima upah : ditentukan berdasarkan - Penerima upah : sebesar persentase tertentu
persentase upah yg scr bertahap dianggung dari upah atau penghasilan yang ditanggung
Bersama pekerja dan pemberi/ tempat kerja seluruhnya oleh pemberi/ tempat kerja
- Bukan penerima upah : ditentukan berdasarkan - Bukan penerima upah : jumlah nominal yang
nominal yang ditinjau berkala ditetapkan secara berkala oleh pemerintah
- Penerima bantuan ditentukan berdasarkan nominal - Besaran iuran bervariasi tergantung risiko di
yang ditetapkan berkala lingkungan kerja
Program Jaminan Sosial

Jaminan Jaminan Jaminan


Jaminan hari tua Jaminan pensiun
kesehatan Kecelakaan kerja Kematian

UU 40 Tahun 2004, Pasal 18

Jenis JS Hari tua Pensiunan Kematian


Besar Iuran - Penerima upah : ditetapkan - Penerima upah : ditentukan - Penerima upah : iuran
berdasarkan persentase berdasarkan persentase dari ditanggung pemberi/
tertentu dari upah atau upah/ penghasilan atau suatu tempat kerja
penghasilan tertentu yang jumlah nominal tertentu yang - Besarnya ditentukan
ditanggung Bersama oleh ditanggung bersama antara berdasarkan persentase
pemberi kerja dan pekerja pemberi kerja dan pekerja. tertentu dari upah/
- Bukan penerima upah : penghasilan
ditetapkan berdasarkan - Bukan penerima upah :
jumlah nominal yang ditentukan berdasarkan
ditetapkan berkala oleh nominal tertentu
pemerintah
Jaminan Kesehatan

Peserta dan Kepesertaan Manfaat

• Peserta => orang yg membayar iuran atau


iurannya dibayar Pemerintah
• pelayanan perseorangan berupa
• Penambahan anggota keluarga = pelayanan kesehatan yang mencakup
tanggungan bertambah = iuran promotif, preventif, kuratif dan
bertambah rehabilitatif, termasuk obat dan bahan
• Kepesertaan tetap berlaku paling lama 6 medis habis pakai yang diperlukan
bulan sejak seorang peserta mengalami
PHK
• Peserta yang di PHK setelah 6 bulan blm
mendapat kerja, iurannya dibayar oleh
pemerintah
• Pecerta cacat total tetap & tidak mampu,
iurannya dibayar pemerintah UU 40 Tahun 2004, Pasal 20, 21 dan 22
Faskes Pembayaran pelayanan dari BPJS
• Manfaat diberikan pada faskes
ke Faskes
pemerintah ataupun swasta yg • Besarnya pembayaran ditetapkan
bekerjasama dengan BPJS berdasarkan kesepakatan antara BPJS dan
• Dalam keadaan darurat, pelayanan dapat asosiasi faskes setiap wilayah
diberikan pada fasilitas kesehatan yang • BPJS membayar faskes atas pelayanan
tidak menjalin kerjasama dengan Badan yang diberikan kpd peserta jaminan
Penyelenggara Jaminan Sosial. kesehatan paling lambat 15 hari sejak
• Bila di suatu daerah belum tersedia permintaan pembayaran diterima
fasilitas kesehatan yang memenuhi syarat • BPJS mengembangkan sistem pelayanan
guna memenuhi kebutuhan medik kesehatan, sistem kendali mutu
sejumlah peserta, Badan Penyelenggara pelayanan dan sistem pembayaran
Jaminan Sosial wajib memberikan pelayanan
kompensasi

UU 40 Tahun 2004, Pasal 23 UU 40 Tahun 2004, Pasal 24


UU 24 Tahun 2011 Tentang BPJS
BPJS Dewan Pengawas => organ BPJS yang
bertugas “
badan hukum yang dibentuk untuk • melakukan pengawasan atas
menyelenggarakan program jaminan sosial
pelaksanaan pengurusan BPJS oleh
direksi
Direksi => organ BPJS yang berwenang • memberikan nasihat kepada direksi
dan bertanggung jawab penuh terhadap : dalam penyelenggaraan program
• kepengurusan BPJS untuk kepentingan Jaminan Sosial
BPJS
• sesuai dengan asas, tujuan, dan prinsip
BPJS,
• mewakili BPJS, di dalam maupun di luar
pengadilan, sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang ini
Status dan Kedudukan Fungsi
Status BPJS : BPJS Kesehatan
• menyelenggarakan program jaminan
• Badan Hukum Publik
kesehatan
• Bertanggungjawab langsung kepada
Presiden BPJS Ketenagakerjaan

Tempat • Melaksanakan program :


• jaminan kecelakaan kerja
• Kantor pusat di Ibu Kota Negara
• Jaminan hari tua
• Memiliki kantor perwakilan di
Provinsidan cabang di kota/kabupaten • Jaminan pensiun
• Jaminan kematian

UU 24 Tahun 2011, Pasal 7 dan 8 UU 24 Tahun 2011, Pasal 9


Tugas BPJS : Wewenang BPJS :
• melakukan dan/atau menerima pendaftaran • Menagih iuran
Peserta;
• Menempatkan Dana Jaminan Sosial untuk
• memungut dan mengumpulkan Iuran dari investasi jangka pendek dan Panjang
Peserta dan Pemberi Kerja;
• Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas
• menerima Bantuan Iuran dari Pemerintah; kepatuahan peserta dan pemberi kerja dlm
• mengelola Dana Jaminan Sosial untuk memenuhi kewajibannya
kepentingan Peserta; • Membuat kesepakatan dengan faskes mengenai
• mengumpulkan dan mengelola data Peserta besar bayaran faskes
program Jaminan Sosial; • Membuat atau menghentikan kontrak kerja
• membayarkan Manfaat dan/atau membiayai dengan faskes
pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan • Mengenakan sanksi administrative kpd peserta
program Jaminan Sosial; atau pemberi kerja yang tidak memenuhi
• memberikan informasi mengenai kewajibannya
penyelenggaraan program Jaminan Sosial • Melaporkan pemberi kerja mengenai
kepada Peserta dan masyarakat. ketidakpatuhan dalam membayar iuran
• Melakukan kerja sama dengan pihak lain dlm
penyelenggarraan program JS

UU 24 Tahun 2011, Pasal 10 UU 24 Tahun 2011, Pasal 11


Hak BPJS : Kewajiban
• memperoleh dana operasional untuk
 memberikan Manfaat kepada seluruh Peserta
penyelenggaraan program yang bersumber dari
Dana Jaminan Sosial dan/atau sumber lainnya sesuai dengan UU SJSN;
sesuai dengan ketentuan peraturan  memberikan informasi kepada Peserta
perundangundangan; mengenai hak dan kewajiban untuk mengikuti
• memperoleh hasil monitoring dan evaluasi ketentuan yang berlaku;
penyelenggaraan program Jaminan Sosial dari  memberikan informasi kepada Peserta
DJSN setiap 6 (enam) bulan. mengenai prosedur untuk mendapatkan hak
dan memenuhi kewajibannya;
Kewajiban
 memberikan informasi kepada Peserta
• memberikan nomor identitas tunggal kepada mengenai saldo jaminan hari tua dan
Peserta; pengembangannya 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
• mengembangkan aset Dana Jaminan Sosial dan tahun;
aset BPJS untuk sebesar-besarnya kepentingan  memberikan informasi kepada Peserta
Peserta; mengenai besar hak pensiun 1 (satu) kali
• memberikan informasi melalui media massa dalam 1 (satu) tahun;
cetak dan elektronik mengenai kinerja, kondisi  membentuk cadangan teknis sesuai dengan
keuangan, serta kekayaan dan hasil standar praktik aktuaria yang lazim dan berlaku
pengembangannya; umum;
UU 24 Tahun 2011, Pasal 12 dan 13 UU 24 Tahun 2011, Pasal 11
Kewajiban Organ BPJS

 melakukan pembukuan sesuai dengan standar


akuntansi yang berlaku dalam Dewan Pengawas Redaksi
penyelenggaraan Jaminan Sosial; dan
 melaporkan pelaksanaan setiap program, Dewan Pengawas
termasuk kondisi keuangan, secara berkala 6
(enam) bulan sekali kepada Presiden dengan • Dewan Pengawas terdiri atas 7 (tujuh) orang
tembusan kepada DJSN. professional (2 unsur Pemerintah, 2 unsur
Pekerja, 2 unsur Pemberi Kerja dan 1 orang unsur
tokoh masyarakat)
• Anggota Dewan Pengawas diangkat dan diber-
hentikan oleh Presiden.
• ketua Dewan Pengawas berasal dari anggota
Dewan Pengawas dan ditetapkan oleh Presiden.
• Masa jabatan Anggota Dewan Pengawas 5 tahun
dan dapat diusulkan untuk diangkat kembali
untuk 1 kali masa jabatan berikutnya.

UU 24 Tahun 2011, Pasal 12 dan 13 UU 24 Tahun 2011, Pasal 21


Fungsi dewan pengawas Wewenang dewan pengawas
• Melakukan pengawasan atas pelaksanaan
tugas BPJS • menetapkan rencana kerja anggaran tahunan
BPJS;
Tugas dewan pengawas • mendapatkan dan/atau meminta laporan dari
Direksi;
• melakukan pengawasan atas kebijakan
pengelolaan BPJS dan kinerja Direksi; • mengakses data dan informasi mengenai
penyelenggaraan BPJS;
• melakukan pengawasan atas pelaksanaan
pengelolaan dan pengembangan Dana Jaminan • melakukan penelaahan terhadap data dan
Sosial oleh Direksi; informasi mengenai penyelenggaraan BPJS;
dan
• memberikan saran, nasihat, dan pertimbangan
kepada Direksi mengenai kebijakan dan • memberikan saran dan rekomendasi kepada
pelaksanaan pengelolaan BPJS; dan Presiden mengenai kinerja Direksi.
• menyampaikan laporan pengawasan
penyelenggaraan Jaminan Sosial sebagai
bagian dari laporan BPJS kepada Presiden
dengan tembusan kepada DJSN.

UU 24 Tahun 2011, Pasal 22


Direksi Fungsi Direksi

• Direksi terdiri atas paling sedikit 5 orang • melaksanakan penyelenggaraan kegiatan


anggota yang berasal dari unsur profesional. operasional BPJS yang menjamin Peserta untuk
mendapatkan Manfaat sesuai dengan haknya
• Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan
oleh Presiden.
Tugas Direksi
• direktur utama berasal dari anggota Direksi
dan ditetapkan oleh Presiden. • melaksanakan pengelolaan BPJS yang meliputi
• Masa jabatan Anggota Direksi adalah 5 tahun perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan
dan dapat diusulkan untuk diangkat kembali evaluasi;
untuk 1 kali masa jabatan berikutnya. • mewakili BPJS di dalam dan di luar pengadilan;
• menjamin tersedianya fasilitas dan akses bagi
Dewan Pengawas untuk melaksanakan
fungsinya.

UU 24 Tahun 2011, Pasal 23 UU 24 Tahun 2011, Pasal 24


Wewenang direksi • melakukan pemindahtanganan aset tetap BPJS
• melaksanakan wewenang BPJS; paling banyak Seratus Miliar Rupiah dengan
persetujuan Dewan Pengawas;
• menetapkan struktur organisasi beserta tugas
pokok dan fungsi, tata kerja organisasi, dan • melakukan pemindahtanganan aset tetap BPJS
sistem kepegawaian; lebih dari Seratus Miliar Rupiah sampai Lima
Ratus Miliar Rupiah dengan persetujuan
• menyelenggarakan manajemen kepegawaian Presiden; dan
BPJS termasuk mengangkat, memindahkan,
dan memberhentikan pegawai BPJS serta • melakukan pemindahtanganan aset tetap BPJS
menetapkan penghasilan pegawai BPJS; lebih dari Lima Ratus Miliar Rupiah dengan
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
• mengusulkan kepada Presiden penghasilan Republik Indonesia.
bagi Dewan Pengawas dan Direksi;
• menetapkan ketentuan dan tata cara
pengadaan barang dan jasa dalam rangka
penyelenggaraan tugas BPJS dengan
memperhatikan prinsip transparansi,
akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas;

UU 24 Tahun 2011, Pasal 22


Keanggotaan Dewan Pengawas dan Direksi BPJS
Syarat umum menjadi Dewan Pengawas
• tidak pernah dipidana penjara
dan Direksi :
• tidak pernah menjadi anggota direksi, komisaris,
• warga negara Indonesia; atau dewan pengawas pada suatu badan hukum
• bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; yang dinyatakan pailit karena kesalahan yang
• sehat jasmani dan rohani; bersangkutan.
• memiliki integritas dan kepribadian yang tidak
tercela; Syarat khusus Dewan Pengawas
• memiliki kualifikasi dan kompetensi yang • memiliki kompetensi dan pengalaman di
sesuai untuk pengelolaan program Jaminan bidang manajemen, khususnya di bidang
Sosial; pengawasan paling sedikit 5 (lima) tahun
• berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun
dan paling tinggi 60 (enam puluh) tahun pada Syarat khusus direksi
saat dicalonkan menjadi anggota; • Memiliki kompetensi yang terkait untuk
• tidak menjadi anggota atau menjabat sebagai jabatan direksi yang bersangkutan dan
pengurus partai politik; memiliki pengalaman manajerial paling sedikit
• tidak sedang menjadi tersangka atau terdakwa 5 (lima) tahun
dalam proses peradilan;
UU 24 Tahun 2011, Pasal 25, 26 dan 27
Pemilihan Dewan Pengawas dan Direksi BPJS
Dibentuk panitia seleksi nama calon anggota Dewan Pengawas dan Direksi
diumumkan kepada masyarakat untuk mendapatkan
tanggapan (maks. 5 hari kerja setelah pendaftaran
Panitia seleksi terdiri dari : ditutup.)

• 2 orang unsur pemerintah


• 5 orang unsur masyarakat Tanggapan paling lama 15 hari sejak tanggal diumumkan
Panitia seleksi dibentuk

Panitia seleksi mengumumkan penerimaan pendaftaran nama calon anggota Dewan Pengawas dan Direksi
calon anggota dewan pengawas dan direksi (maks. 5 hari ditentukan dan disampaikan kepada Presiden sebanyak 2
sejak panitia dibentuk) (dua) kali jumlah jabatan yang diperlukan (maks. 10 hari
sejak tanggal ditutupnya masa penyampaian tanggapan
dari masyarakat)
Pendaftaran dan seleksi calon anggota Dewan Pengawas
dan Direksi dilakukan dalam waktu 10 hari kerja secara
terusmenerus.

UU 24 Tahun 2011, Pasal 28 dan 29


Pemilihan Dewan Pengawas Pengawasan BPJS
dan Direksi BPJS
Dewan Pengawas unsur pemerintah dan Pengawasan Internal
Direksi dipilih Presiden berdasarkan usuan
panitia seleksi • Dewan Pengawas
• Satuan pengawas internal
Presiden memberi usul dewan pengawas
unsur Pekerja, unsur Pemberi Kerja, dan Pengawas Eksternal
unsur tokoh masyarakat kepada DPR RI
• DJSN
• Lembaga Pengawas Independen
DPR RI memilih dewan pengawas unsur
Pekerja, unsur Pemberi Kerja, dan unsur
tokoh masyarakat

UU 24 Tahun 2011, Pasal 30 UU 24 Tahun 2011, Pasal 39


Aset BPJS
Aset yang
dikelola BPJS
Sumber aset BPJS
Modal awal dari APBN ( Rp 2 T) yang
Aset Dana JS merupakan kekayaan negara dipisah dan
Aset BPJS Aset Dana JS tidak terbagi atas saham -> BPJS
Kesehatan dan Ketenagakerjaan

Hasil pengalihan asset BUMN yang


menyelenggarakan program JS
- Bukan aset BPJS
- BPJS wajib menyimpan dan Hasil pengembangan asset BPJS
mengadministrasikan Dana Jaminan
Sosial pada bank kustodian yang
Dana operasional yg diambil dari Dana JS
merupakan badan usaha milik negara

Sumber lain yang sah

UU 24 Tahun 2011, Pasal 40 UU 24 Tahun 2011, Pasal 41 dan 42


Aset BPJS Aset Dana JS
Penggunaan aset BPJS Sumber Aset Dana JS

Aset Danabiaya
JS operasional penyelenggaraan program
Jaminan Sosial Iuran JS termasuk bantuan iuran
biaya pengadaan barang dan jasa yang digunakan
untuk mendukung operasional penyelenggaraan Hasil pengembangan Dana JS
Jaminan Sosial

biaya untuk peningkatan kapasitas pelayanan Hasil pengalihan aset program JS yang menjadi
hak peserta dari BUMN yang
investasi dalam instrumen investasi sesuai menyelenggarakan program JS
dengan peraturan perundang-undangan
Sumber lain yang sah

UU 24 Tahun 2011, Pasal 41 UU 24 Tahun 2011, Pasal 43


Aset Dana JS Pertanggungjawaban BPJS
Laporan
Penggunaan aset Dana JS
Pertanggungjawaban BPJS
Aset Dana JS
Pembayaran Manfaat atau pembiayaan laporan pengelolaan
Laporan keuangan
layanan JS program
UU 24 Tahun 2011, Pasal 37
Dana operasional penyelenggaraan program JS
Direksi bertanggungjawab secara tanggung
Investasi dalam instrument investasi renteng atas kerugian finansial yang
ditumbulkan atas kesalahan pengelolaan
Dana JS

UU 24 Tahun 2011, Pasal 38

UU 24 Tahun 2011, Pasal 43

Anda mungkin juga menyukai