Anda di halaman 1dari 15

S

ETIKA KRISTEN
terhadap ABORSI
Fakultas Keperawatan
A 2019 1
01 Pengertian Aborsi
02 Jenis Jenis Aborsi
03 Alasan melakukan aborsi
04 Faktor yang mendorong
05 Akibat aborsi
06 Pandangan Hukum
07 Pandangan / Etika Kristen
08 Tantangan orang kristen
ABORSI
ABORTUS :
Keluarnya, dikeluarkannya embryo, foctus sebelum waktunya, yaitu sebelum dapat hidup sendiri diluar uterus.

Pengertian abortus dapat dibagi sebagai berikut :


a. Abortus Spontan, yang terjadi dengan sendirinya, tanpa disengaja dan umumnya tidak dikehendaki oleh yang
bersangkutan .

b. Abortus Provocatus, yang dilakukan dengan sengaja, memang wanita ini tidak menghendaki kehamilan.
Abortus provocatus dapat dibagi lagi sebagai berikut :
1.) Abortus provocatus yang legal, yang dibenarkan oleh hukum
2). Abortus provocatus yang ilegal, yang dilarang oleh hukum
Jenis Jenis ABORSI
adalah aborsi yang disengaja baik dengan
memakai obat-obatan maupun alat-alat.
Aborsi yang dilakukan secara sengaja
(abortus provocatus) ini terbagi menjadi dua:
Abortus provocatus medicinalis dan Abortus
provocatus criminalis.

01 ABORSI SPONTANEOUS
ABORSI PROVOKATUS 02

adalah aborsi yang terjadi dengan tidak


didahului faktor-faktor mekanis ataupun
medicinalis semata-mata disebabkan oleh
faktor alamiah. Rustam Mochtar dalam
Muhdiono menyebutkan macam macam
aborsi spontan:
Faktor yang mendorong ABORSI
EKONOMI

Menurut Soerjono Soekanto (Abdulsyani, 2007:92), status sosial merupakan tempat seseorang secara umum dalam
masyarakatnya yang berhubungan dengan orang-orang lain, hubungan dengan orang lain dalam lingkungan
pergaulannya, prestisenya dan hak-hak serta kewajibannya. Status sosial ekonomi menurut Mayer (Soekanto,
Contents
2007:207) berarti kedudukan suatu individu dan keluarga berdasarkan unsur-unsur ekonomi.
Title
TERLALU BANYAK ANAK

Penghasilan suami terbatas, dan sebagainya(khususnya ibu-ibu peserta KB yang mengalami


kegagalankontrasepsi) sehingga merasa bahwa banyak anak dikhawatirkan tidak dapat
memberikan penghidupan yang layak.

SOSIAL

Aborsi sampai saat ini dianggap salah satu bentuk penyimpangan social terhadap nilai dan norma yang ada di
masyarakat, hal tersebut yang memicu seseorang melakukan aborsi, maka jika jika tidak melakukan aborsi
mereka akan mengalami :
(1)Putus sekolah atau kuliah (2) Malu pada keluarga dan tetangga
(3) Siapa yang akan mengasuh bayi (4)Terputus atau terganggu karir atau masa depan
Contents
Title
AKIBAT Melakukan
ABORSI
Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa
resiko yang akan dihadapi seorang wanita, seperti yangdijelaskan dalam buku
“Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes,Phd yaitu:

• Kematian mendadak karena pendarahan hebat


• Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
• Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
• Rahim yang sobek (Uterine Perforation)
• Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan
cacat pada anak berikutnya
• Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada
wanita)
• Kanker indung telur (Ovarian Cancer)
• Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
• Kanker hati (Liver Cancer)
• Kelainan pada placenta / ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan
cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat padasaat kehamilan
berikutnya
• Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi (Ectopic
Pregnancy)
• Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease)
• Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)
Alasan Seseorang
melakukan
ABORSI
Aborsi dilakukan oleh seorang wanita hamil, baik yang telah menikah
maupun yang belum menikah dengan berbagai alasan. Akan tetapialasan
yang paling utama adalah alasan-alasan yang non medis (termasuk jenis
aborsi buatan/sengaja). (Abrori,2014)
Di amerika, alasan-alasan dilakukan aborsi adalah:

1. Tidak ingin memiliki anak karena khawatir mengganggu karir, sekolah


atau tanggung jawab lain (75%).
2. Tidak memiliki cukup uang untuk merawat anak (66%)
3. Tidak ingin memiliki anak tanpa ayah (50%).
Pandangan HUKUM terhadap ABORSI

Di Indonesia, menurut pandangan agama, Undang-Undang Negara, maupun Etik Kedokteran,


seorang dokter tidak diperbolehkan untuk melakukan tindakan pengguguran kandungan.

Pengguguran merupakan tindakan kejahatan yang tidak ada satu hukum manusiawi pun yang
bisa mengeklaim dapat melegalisasinya. Persoalan aborsi merupakan persoalan yang banyak
menyangkut dalam hidup manusia meskipun terdapat usaha-usaha dari pihak tertentu untuk
melegalisasinya dikarenakan berbagai faktor seperti keseahtan ibu, ekonomi,sosial dan lain
sebagainya. (Kusmaryanto,2005)

Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin termasuk
kejahatan, yang dikenal dengan istilah “Abortus Provocatus Criminalis”. Terdapat beberapa
undang-undang yang mengatur mengenai aborsi salah satunya adalah UU no 23 tahun 1992
pasal 15 pada ayat 1 menyatakan Tindakan medis dalam bentuk pengguguran kandungan
dengan alasan apapun, dilarang karena bertentangan dengan norma hukum, norma agama,
norma kesusilaan dan norma kesopanan. Namun dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk
menyelamatkan jiwa ibu atau janin yang dikandungnya dapat diambil tindakan medis tertentu
Pandangan atau ETIKA
KRISTEN Terhadap Aborsi
Alkitab mengatakan dengan jelas betapa Tuhan sangat tidak berkenan atas tindakan abortus atau pengguguran
kandungan. Karena dalam Firman Allah tidak boleh ada setiap umatNya yang melanggar perintahNya karena
Hukum Allah itu kudus atau suci. (Pardede,2001)

Sanksi yang di berikan dalam Hukum Agama Kristen


1.) Sanksi Dunia
2.) Sanksi Ilahi

Alasan Hukum Agama Kristen Melarang Abortus


1.) Jangan pernah berpikir bahwa janin dalam kandungan itu belum memiliki nyawa.
2.) Hukuman bagi para pelaku aborsi sangat keras.
3.) Aborsi karena alasan janin yang cacat tidak dibenarkan Tuhan.
4.) Aborsi karena ingin menyembunyikan aib tidak dibenarkan Tuhan.
5.) Tuhan tidak pernah memperkenankan anak manusia dikorbankan. Apapun alasannya.
6.) Anak-anak adalah pemberian Tuhan jagalah sebaik-baiknya.
Tetapi kita akan melihat dalam pandangan Etika Kristen.
• Dalam 10 perintah Allah hukum yang ke-6 dikatan bahwa jangan
membunuh. Tetapi aborsi adalah pengguguran/pembunuhan
terhadap janin yang dimana janin itu sugah memiliki nyawa.
• Nafas bukanlah permulaan kehidupan manusia. Daud berkata didalam
dosa aku dikandung ibuku (Maz. 57:1)

Alkitab sebagai sumber acuan hidup orang Kristen, tidak pernah secara
khusus berbicara mengenai soal aborsi. Namun demikian, ada banyak
ajaran Alkitab yang membuat jelas apa pandangan Allah mengenai
aborsi. Yeremia 1:5 memberitahu kita bahwa Allah mengenal kita
sebelum Dia membentuk kita dalam kandungan. Mazmur 139:13-16
berbicara mengenai peran aktif Allah dalam menciptakan dan
membentuk kita dalam rahim. Keluaran 21:22-25 memberikan hukuman
yang sama kepada orang yang mengakibatkan kematian seorang bayi
yang masih dalam kandungan dengan orang yang membunuh. Hal ini
dengan jelas mengindikasikan bahwa Allah memandang bayi dalam
kandungan sebagai manusia sama seperti orang dewasa. Bagi orang
Kristen aborsi bukan hanya sekedar soal hak perempuan untuk memilih.
Aborsi juga berkenaan dengan hidup matinya manusia yang diciptakan
dalam rupa Allah (Kejadian 1:26-27; 9:6).
Kata Alkitab tentang aborsi

Tidak ada penjelasan dalam Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru yang dengan tegas mengutuk atau
memaafkan tindakan abortus. Ayat-ayat dalam Perjanjian Lama yang telah mendapat perhatian paling besar adalah
Keluaran 21:22-25. Di dalamnya dinyatakan bahwa nyawa bayi atau nyawa calon bayi memiliki nilai yang sama dengan
ibunya atau dapat dikatakan sebagai memiliki hukum yang sama seperti manusia yang telah hidup di dunia. Hal ini
dengan jelas mengindikasikan bahwa Allah memandang bayi dalam kandungan sebagai manusia sama seperti orang
dewasa. Bagi orang Kristiani, aborsi bukan hanya sekedar soal hak perempuan untuk memilih. Aborsi juga berkenaan
dengan hidup matinya manusia yang diciptakan dalam rupa Allah (Kejadian 1:26-27; 9:6). Bagi John Stott anak yang
masih di dalam kandungan sudah merupakan manusia. Bayi sudah memiliki nyawa atau kehidupan semejak
pembuahan. Hal ini terbukti ketika Yesus mengunjungi Elizabet. Ketika Maria bertemu dengan Elizabet hal yang terjadi
adalah bayi yang ada di dalam perut Elzabet melonjak kegirangan. (Simon dan christoper, 2000)

Manusia adalah gambar dan Rupa Allah “ imago dei” (kej 1;26-27). Manusia disini adalah yang diciptakan
oleh Allah hal ini berarti manuasia dapat berelasi dengan Allah, memiliki kelimpahan anugrah dan memiliki kuasa atas
bumi.

Didalam Yeremia sangat ditegaskan bahwa Allah telah mengenal Yeremia sejak ia dalam kandungan ibunya
dan yang memebentuknya, bahkan sebelum ada segala sesuatu Allah telah menetapkkannnya. Mazmur 139:13-
16 berbicara mengenai peran aktif Allah dalam menciptakan dan membentuk kita dalam rahim. Allah sendiri yang
melihat, yang memebentuk dengan kasihnya. Jadi melalui pernyataan Alkitab akan aborsi, Alkitab sangat menolak
akan aborsi. Membunuh bayi yang ada di dalam kandungan adalah sama halnya membunuh gambar dan Rupa Allah.
Tantangan dan SIKAP ORANG
KRISTEN Terhadap Aborsi
Agama Kristen dan kasus aborsi mempunyai perjalanan yang
cukup panjang dan sulit ,sebab aborsi bukan menjadi hal sederhana dan
terdapat pandangan yang berbeda-beda tentang aborsi dalam Kristen
bisa dibagi menjadi 2 bagian yakni pro life dan pro choice. (Higgins,2006)

1. Kelompok pro life, yakni jika hidup manusia harus dihargai sampai
pada kematiannya dan pemutusan hidup seseorang adalah hal yang
salah dan bertentangan dengan moral.
2. Kelompok pro choice, memilki pendapat jika perempuan mempunyai
kendali penuh atas fertilitas dan juga mempunyai hak untuk memilih
akan meneruskan atau menghentikan kehamilan tersebut.

Dipihak mana pun berada, umat Kristiani harus mendasarkan


posisi mereka dalam pemahaman kemuridan. (Bebera)
Tantangan pro choice yang kedua berkaitan dengan kasus-
kasus perkosaan dan inces. Para pendukung pro choice menyatakan
bahwa seseorang perempuan yang diperkosa tidak berkewajiban
meneruskan kehamilannya. seorang perempuan yang telah menjadi
korban si pemerkosa tidak memiliki kewajiban moral untuk
mempertahankan kehamilan.

Tanggapan pendukung pro life ialah bahwa aborsi dalam kasus


perkosaan menghukum pihak yang salah. Kriminal yang pantas
mendapatkan hukuman ialah si pemerkosa, si pemerkosa satu-
satunya. Si perempuan ialah pihak yang tak berdosa, sama halnya
janin yang dikandung melalui tindakan perkosaan. Menghukum
salah satu akan sangat tidak bermoral.

Alkitab juga memandang bayi yang belum dilahirkan itu


sebagai satu pribadi atau manusia. Mzm 139:13-16 mencatat
tentang Daud, yang pada waktu dikandung sudah merupakan
manusia dalam pemeliharaan Allah. Yer 1:5 mencatat “Sebelum Aku
membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal
engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-
bangsa. Juga dalam ayat yang lain yakni Mzm 51:7 Daud mengaku
bahwa sifat dosanya sudah ada sejak ia masih dalam kandungan.
Maka dalam hal ini secara tegas Alkitab tidak membenarkan Aborsi.
Etika Kristen dalam melihat masalah aborsi harus
dilandasi oleh sikap yang etis dan kristiani, bukan sikap
kebencian apalagi mengutuk, mencaci dan menghina tetapi
juga dilandasi oleh sikap empati, kasih, bukan hukuman atau
penghakiman.

Tantangan bagi orang kristen juga untuk


menghindari dari pergaulan bebas dan mengimani bahwa
tubuh kita adalah bait Allah yang harus dijaga. Diperlukan
kesadaran diri bahwa manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan
yang paling berharga dimata Tuhan. Ini berarti bahwa Allah
mempunyai maksud atas setiap hidup manusia oleh karena
itu hargai setiap kehidupan baik yang sudah terlahirkan
ataupun yang masih dalam kandungan. Karena semuanya itu
diciptakan dan dirancang oleh Allah dan manusia tidak
berhak untuk merusak dan merenggutnya. Dan janganlah
kita merampas haknya Allah.
Thank You
God Bless u

Anda mungkin juga menyukai