FMIPA
UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN
2019
Biomolekul
Berupa senyawa-senyawa
organik (Protein, karbohidrat,
asam nukleat)
Mempunyai gugus fungsional
Hidrokarbon merupakan
senyawa organik yang paling
sederhana (rantai, cincin)
Protein
PROTEIN
1838 → kata Yunani = proteios →
berarti “pertama”, penting atau
utama
Mempunyai peranan penting pada
organisme hidup, yaitu dalam
struktur, reproduksi & fungsi
Makromolekul organik yg
mempunyai susunan komplek
Polimer alam dari asam-asam -
amino
Protein
Penting bagi sistem biologis:
sebagai kontrol dan struktur unsur-
unsur
Sebagai kontrol unsur-unsur : enzim
dan hormon
Sebagai struktur unsur-unsur :
membran sel, sel otot, dsb
Rantai panjang polipeptida
Monomer: asam amino
Ikatan peptida
Ikatan Peptida
Susunan Kimia Protein
t/d: C, H, O, N
Unsur S → jika asam amino metionin atau
sistein
Protein majemuk → P, Mg, Fe
Komposisi:
C = 52,4 %, H = 6,9 – 77,3 %
N = 15,3 – 18 %, O = 21 – 23,5 %
s = 0,8 – 2 %
Struktur asam amino
Struktur asam amino secara
umum adalah satu atom C yang
mengikat empat gugus: gugus
amina (NH2), gugus karboksil
(COOH), atom hidrogen (H), dan
satu gugus sisa (R, dari residue)
atau disebut juga gugus atau
rantai samping yang membedakan
satu asam amino dengan asam
amino lainnya.
Polimerisasi asam amino
Ikatan Peptida Asam Amino
Dibentuk saat gugus asam
(COOH) dari salah satu asam
amino bergabung dg gugus
amino (NH2) pada asam amino
kedua
Dibentuk melalui proses
kondensasi (pengembunan)
Terurai melalui hidrolisis
Protein merupakan polimer yang
tersusun dari asam amino sebagai
monomernya.
Monomer-monomer ini
tersambung dengan ikatan
peptida, yang mengikat gugus
karboksil milik satu monomer
dengan gugus amina milik
monomer di sebelahnya.
Reaksi penyambungan ini (disebut
translasi) secara alami terjadi di
sitoplasma dengan bantuan
ribosom dan tRNA.
Pada polimerisasi asam amino, gugus -
OH yang merupakan bagian gugus
karboksil satu asam amino dan gugus -
H yang merupakan bagian gugus
amina asam amino lainnya akan
terlepas dan membentuk air.
Oleh sebab itu, reaksi ini termasuk
dalam reaksi dehidrasi. Molekul asam
amino yang telah melepaskan molekul
air dikatakan disebut dalam bentuk
residu asam amino.
Ciri-ciri Protein:
BM-nya besar, ribuan sampai jutaan
sehingga merupakan suatu makromolekul.
Umumnya terdiri dari 20 asam amino,
yang berikatan secara kovalen satu
dengan yang lain dalam variasi yang
bermacam-macam, membentuk suatu
rantai polipeptida.
Terdapatnya ikatan kimia lain
Strukturnya tidak stabil terhadap beberapa
faktor seperti pH, radiasi, temperatur,
medium pelarut organik (alkohol atau
aseton) dan detergen.
Umumnya reaktif dan sangat spesifik
Klasifikasi Protein
(Berdasarkan bentuk)
Protein globular
Protein globular (globular protein) adalah protein
yang bentuknya bulat atau hampir bulat, karena
rantai polipeptidanya melingkar.
Contoh: albumin, globulin dan berapa protein
proteohormon atau proteoenzyme.
Protein Fibrosa
Protein fibrosa (=fibrous protein) adalah protein
yang bentuknya memanjang, karena rantai
polipeptidanya memanjang.
Contoh:
Keratin: unsur-unsur bangunan rambut, wol,
kuku dan bulu.
Callogen: penyusun tulang dan jaringan ikat, tulang
rawan dan kulit.
Klasifikasi Protein
(Berdasarkan Komponen
Penyusunnya)
Protein sederhana
hanya tersusun atas asam-asam alfa
amino saja dan karena itu pada
hidrolisanya juga hanya diperoleh asam-
asam amino penyusunnya saja.
Contoh: albumin, globulin
Protein Majemuk
tersusun atas protein sederhana dan zat
lain yang bukan protein (radikal prostetik)
Contoh: Phospho protein, Nukleoprotein,
Lipoprotein, Mukoprotein,
Asam amino essensial
Dibutuhkan oleh tubuh tetapi tidak
dapat disintesa di dalam tubuh
Figure
Bagaimana Tubuh
Menggunakan Protein?
Fungsi protein
Berperan secara struktural dan mekanis
Memelihara jaringan tubuh
Bahan baku enzim dan hormon
Memelihara keseimbangan asam basa
Transport nutrient
Sebagai sistem imun
Berperan sbg sumber energi saat
dibutuhkan
Mengkonsumsi Terlalu
Banyak Protein
Resiko penyakit jantung
Resiko batu ginjal
Resiko kehilangan kalsium dari tulang
Resiko kanker usus
Perubahan komposisi nutrien
Mengkonsumsi Terlalu
Sedikit Protein
Protein-energy malnutrition (PEM)
Protein akan digunakan untuk energi
dibandingkan untuk fungsional
Nutrient penting lainnya akan terserap
sedikit
Prevalensi yg umum terjadi pada bayi
dan anak-anak
Hampir 17,000 anak di seluruh dunia
meninggal setiap hari
Kekurangan Protein
Tanpa protein yg memadai:
Proses regenerasi sel-sel pada saluran
pencernaan memiliki kemampuan rendah
Fungsi pencernaan terhambat
Penyerapan makanan berkurang
Bakteri usus akan berpindah ke aliran
darah dan menyebabkan septicemia
Sistem imun tdk bekerja optimal shg tdk
dapat melawan infeksi
Karbohidrat
Karbohidrat
Makromolekul
Polimer
Bagian dari monomer : glukosa
Fungsi : simpanan tenaga, penyusun
sel
Formula umum : [CH2O]n, n = 3-6
Monosakarida, disakarida,
polisakarida
KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah senyawa polihidroksi
aldehid atau polihidroksiketon. Oleh
karena itu karbohidrat mempunyai dua
gugus fungsional yang penting :
* Gugus hidroksil
* Gugus keton/aldehid
Penggolongan Karbohidrat
Monosakarida :
Karbohidrat yang paling sederhana dan
tidak dapat dihidrolisis lebih lanjut
Disakarida
Karbohidrat yang mengandung 2 satuan
monosakarida
Oligosakarida
Karbohidrat yang jika dihidrolisis
menghasilkan 3 – 8 satuan monosakarida
Polisakarida
Karbohidrat yang jika dihidrolisis
menghasilkan banyak satuan
monosakarida
Monosakarida
1 gula
Glukosa, fruktosa
Disakarida
2 gula
Maltosa, sukrosa, laktosa
Polisakarida
beberapa unit monosakarida
Pati, selulosa
Reaksi Monosakarida
Reaksi Oksidasi
Berdasarkan kemampuannya untuk
mereduksi senyawa/pereaksi (Tohlens,
Benedict, Fehling), monosakarida dapat
digolongkan :
Gula pereduksi
Gula non pereduksi
Kemampuan monosakarida untuk
mereduksi pereaksi-pereaksi tersebut di
atas didasarkan pada adanya gugus
aldehid atau gugus -hidroksi keton,
dimana dengan adanya pereaksi-pereaksi
tersebut gugus aldehid atau -hidroksi
keton akan teroksidasi menjadi
karboksilat/keton.
Oksidasi aldosa oleh pereaksi
Fehling’s, Benedict’s atau Tohlen’s
membentuk asam monokarboksilat
Asam Aldonat.
Oksidasi aldosa dengan oksidator
kuat (HNO3 panas) menghasilkan
asam dikarboksilat karena HNO3
selain mengoksidasi gugus aldehid
juga mampu mengoksidasi gugus
CH2OH terminal
Uji kualitatif/identifikasi Karbohidrat :
Uji Molisch : uji umum untuk Karbohidrat,
uji ini sangat efektif untuk
senyawa-senyawa yang dapat dihidrasi oleh
asam pekat menjadi senyawa furfural yang
tersubsidi seperti Hidroksimetilfurfural.
Tujuan : membedakan Karbohidrat dengan
senyawa bukan Karbohidrat
Dasarnya :pembentukan furfural atau
turunannya karena penarikan molekul air
oleh asam sulfat pekat. Furfural yang
terbentuk bereaksi dengan alfanaftol
membentuk senyawa berwarna ungu.
Uji Benedict : berdasarkan reduksi
Cu2+menjadi Cu+ untuk menghindari
terjadinya pengendapan CuCO3 pada
larutan natrium Karbonat (reagen
benedict), maka ditanbahkan asam
sitrat
Tujuan : memperlihatkan sifat
mereduksi dari beberapa Karbohidrat.
Dasarnya :gugus aldehid atau keton
bebas dalam suatu senyawa, seperti
pada Karbohidrat akan mereduksi
Cu2+menjadi Cu+ yang tidak larut
dalam suasana basa.
Uji Seliwanoff : perubahan fruktosa
oleh asam klorida panas menjadi
levulinat dan hidroksimetilfurfural
selanjutnya kondensasi hidroksi metil
dengan resorsinol akan menghasilkan
senyawa sakrosa yang mudah dihidrolisa
menjadi glukosa akan membentuk reaksi
yang positif.
Tujuan :membedakan fruktosa dengan
senyawa Karbohidrat lainnya.
Dasarnya :fruktosa yang direaksikan
dengan pereaksi Seliwanoff akan
membentuk senyawa baru berwarna
merah.
Uji Pati-Iodium :uji Iodin untuk
membedakan amilum dan glikogen juga
untuk pembentukan kompleks Pati-Iodium
Tujuan : membedakan polisakarida dari
disakarida dan monosakarida
Dasarnya : molekul Pati dapat mengikat
molekul Iodium sehingga kompleks
tersebut berwarna biru.
Bila larutan dipanaskan, Pati tidak dapat
lagi mengikat Iodium, akibatnya warna biru
juga hilang. Monosakarida dan disakarida
tidak menimbulkan warna biru dengan
Iodium.
Asam Nukleat
Asam Nukleat
Polimer, dengan monomer
nukleotida
Fungsi : informasi genetik
(DNA), sintesis protein
(RNA), transfer energi (ATP
dan NAD)
Asam nukleat
merupakan
makromolekul dlm
inti sel yg
mengandung semua
informasi untuk
aktivitas maupun
reproduksi sel.
Berperan:
a) Menyimpan
informasi genetik
b) Proses replikasi
dan transkripsi
Nukleotida
Asam nukleat dibentuk dari nukleotida
yg memiliki suatu gula, basa
nitrogen, dan fosfat.
Basa
PO4
Gula
Nukleosida
Molekul Gula pada Nukleotida
Ribosa merupakan molekul
gula pada RNA
2-Deoksiribosa merupakan
molekul gula pada DNA
Perhatikan:
Ikatan gula ribosa dengan basa
nitrogen (pada atom karbon nomor 1).
Ikatan gula ribosa dengan gugus fosfat
(pada atom karbon nomor 5).
Gugus hidroksil pada atom karbon
nomor 2
Model
struktur DNA
Watson-Crick